1. Deskripsi umum
A. Penampilan
(contoh: tampak sehat, tampak sakit, tampak tenang, tampak lebih tua, tampak
lebih muda, tidak rapi, kekanak-kanakan, bizzare)
a. Postur
b. Sikap
c. Cara berpakaian
d. Berdandan
e. Tatapan mata
f. Kerutan dahi
g. Tremor
h. Keringat
B. Perilaku dan Aktivitas psikomotor
(contoh: manerisme, tics, gerak-gerik, kejang, perilaku stereotipik, ekopraksia,
hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan kegesitan)
a. Kegelisahan
b. Telapak tangan basah
c. Perlambatan psikomotor
d. Pergerakan tubuh secara umum
e. Aktivitas tanpa tujuan
Jenis-jenis:
1. Stupor katatonia
2. Furor katatonia
3. Katalepsia
4. Flexibilitas cerea
5. Akinesia
6. Bradikinesia
C. Sikap terhadap pemeriksa
(contoh: kooperatif, bersahabat, penuh perhatian, berminat, jujur, merayu,
defensive, merendahkan, bingung, berbelit-belit, apatis, hostil, bercanda,
menyenangkan, mengelak, atau berhati-hati)
2. Mood dan Afek
A. Mood
Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai
persepsi seseorang terhadap hidupnya. Mood dapat labil, berfluktuasi, atau
berubah-ubah dengan cepat atau ekstrim.
(contoh: depresi, putus asa, irritable, cemas, marah, ekspansif, euphoria, kosong,
bersalah, perasaan terpesona, sia-sia, merendahkan diri, ketakutan kebingungan)
a. Pernyataan yang diberikan pasien
b. Ekspresi wajah
c. Perilaku motorik
d. Bila perlu tanya pasien suasana hatinya
Jenis-jenis:
1. Moodeutimia
2. Hipotimia
3. Disforia
4. Hipertimia
5. Eforia
6. Ekstasia
7. Aleksitimia
8. Anhedonia
9. Mood kosong
10. Mood labil
11. Mood irritable
B. Afek
Respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai melalui ekspesi wajah,
pembicaraan, sikap, dan gerak-gerik tubuh pasien.
a. Normal
Terdapat variasi ekspresi wajah, intonasi suara, serta pergerakan tubuh
b. Menumpul
Intensitas ekspresi emosi berkurang jauh
c. Datar
Tidak adanya ekspreso afektif, intonasi bicara monotone, dan ekspresi
wajah mendatar
Jenis-jenis:
1. Luas
2. Menyempit
3. Menumpul
4. Mendatar
5. Serasi
6. Tidak serasi
7. Labil
3. Pembicaraan
(contoh: spontan atau tidak, banyak bicara, mengomel, pendiam, cepat atau lambat,
tertekan, ragu-ragu, emosional, keras, berbisik, cadel, stuttering)
4. Persepsi
Melibatkan sistem sensorik seperti auditorik, visual, olfaktorik, atau taktil.
A. Halusinasi
Pengelihatan, penciuman, dan perabaan
a. Bermakna
b. Tidak bermakna
Hipnogogik
: muncul saat mulai tidur
Hipnopompik
: muncul saat bangun tidur
B. Ilusi
Misinterpretasi panca indera terhadap objek
C. Derealisasi
Perasaan asing terhadap lingkungan
D. Depersonalisasi
Perasaan asing terhadap diri sendiri
(tanya: Apakah pernah mendengar suara yg tidak dapat didengar orang lain atau ketika
tidak ada orang lain di sekitar anda? Apakah anda mengalami sensasi yang aneh di
tubuh anda dan orang lain tidak mengalami hal tersebut? Apakah anda pernah melihat
sesuatu pada saat orang lain tidak bisa melihatnya?)
Jenis-jenis:
1. Depersonalisasi
2. Derealisasi
3. Ilusi
4. Halusinasi
a) Hipnogogik
b) Hipnopompik
c) Auditorik
d) Visual
e) Penciuman
f) Pengecapan
g) Taktil
h) Somatik
i) Liliput
5. Pikiran
A. Proses pikir (bentuk pikir)
Cara saat seseorang menyatukan ide-ide dan asosiasi-asosiasi yang membentuk
pemikiran seseorang. Bersifat logic dan koheren atau tidak logic dan tidak
komprehensif.
o Perhatikan:
a. Ide pikiran berlebih/miskin
b. Arus pikir
Cepat, yang secara ekstrim (flight of idea)
Lambat atau ragu
c. Pikiran dapat palsu atau kosong
d. Pasien sungguh-sungguh menjawab atau tidak
e. Pasien memiliki kemampuan menjawab pertanyaan dan berpikir yang
bertujuan atau tidak
f. Respons pasien relevan atau tidak
g. Penjelasan pasien jelas dipahami dan memiliki asosiasi yang baik atau
tidak
h. Pasien menunjukkan pelonggaran asosiasi pada saat berbicara atau tidak
Jenis-jenis:
1. Gangguan proses pikir primer
2. Gangguan bentuk/arus pikir:
a) Asosiasi longgar
b) Inkoherensia
c) Flight of idea
3. Sirkumstansial
4. Tangensial
3
f.
g.
h.
i.
j.
Rencana
Kehendak
Ide rekuren ttg bnuh diri dan pembunuhan
Gejala hipokondrial
Dorongan anti social
Jenis-jenis:
1. Miskin
2. Waham/ delusi
a) Bizzare
b) Sistematik
c) Nihilistik
d) Somatik
e) Paranoid
Kebesaran
Kejar
Rujukan
Dikendalikan
f) Cemburu
g) Erotomania
3. Obsesi
4. Kompulsi
5. Fobia
6. Sensorium dan Kognisi
A. Kesadaran
Gangguan kesadaran biasanya menunjukan adanya gangguan otak organic
Jenis-jenis:
1. Komposmentis
2. Apatia
3. Somnolensi
4. Sopor
5. Koma
6. Kesadaran berkabut
7. Delirium
8. Dream like state
9. Twilight state
B. Orientasi dan Daya ingat
a. Orientasi
Penilaian orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang. Pemeriksa harus
menentukan apakah pasien dapat menyebutkan dengan tepat tanggal, waktu,
dan hari. Jika pasien dirawat, tanyakan apakah pasien tahu berapa lama ia
dirawat? Dalam pemeriksaan terhadap orientasi tempat, harus dinilai pula
bagaimana mereka berperilaku dan mengetahui dimana mereka berada.
Penilaian terhadap orang, pemeriksa bertanya kepada pasien nama-nama
orang disekitar pasien dan apakah mereka tahu siapa pemeriksa.
5
C.
D.
E.
F.
b. Daya ingat
Jangka segera
Jangka pendek
(tanya: Apa yang dimakan pasien saat sarapan dan makan malam
kemarin? Tanyakan beberapa kejadian penting dalam beberapa bulan
terakhir. Tanya apa nama pemeriksa untuk menilai recall memory)
Jangka sedang
Jangka panjang
(tanya: Informasi pada masa kanak-kanak pasien)
Jenis-jenis:
1. Amnesia
a) Anterograd
b) Retrograd
2. Paramnesia
a) Konfabulasi
b) Dj vu
c) Jamais Vu
d) Hiperamnesia
e) Screen memory
f) Letologika
Pada gangguan kognitif, daya ingat jangka pendek dan menengah terganggu
lebih dahulu sebelum daya ingat jangka panjang.
Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi
Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh gangguan fungsi kognitif,
anxietas, depresi, dan stimulus internal seperti halusinasi auditorik. Pasien
diminta untuk menghitug 100 dikurang 7 secara serial sebanyak 7 kali.
b. Perhatian
Dinilai dengan kalkulasi atau meminta pasien mengeja dari belakang huruf
yang terdapat pada kata DUNIA. Dapat pula ditanyakan nama benda yang
dimulai dengan huruf tertentu.
Jenis-jenis:
1. Distraktibilitas
2. Inatensi selektif
3. Kewaspadaan berlebih (hypervigilance)
Kemampuan membaca dan menulis
Pasien diminta untuk menulis kalimat Pejamkan mata anda dan melaksanakan
perintah yang telah dibaca.. Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana
dan lengkap (terdapat subjek dan predikat)
Kemampuan visuospasial
Pasien diminta untuk meniru gambar jam dan pentagonal yang berhimpitan pada
satu sudut
Pikiran abstrak
Merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai, apakah pasien dapat
menyebutkan persamaan apel dan jeruk, meja dan kursi, dll. Pasien yang
mengalami reaksi katastrofik dan kerusakan otak tidak dapat berpikir abstrak.
6