Pendahuluan
Besi cor adalah bahan yang sangat penting dan dipergunakan sebagai
bahan coran lebih dari 80%. Besi cor merupakan paduan besi dan karbon dengan
kadar 2 %s/d 4,1% dan sejumlah kecil silikon, mangan, posfor, sulfur dan unsurunsur lainnya. Besi cor dibuat dengan cara melebur kembali besi mentah bersamasama dengan kokas dan soda di dalam furnace yang disebut cupola. Sebaimana
namanya besi ini dibuat dengan cara dituang atau dicor, bahan ini diperoleh dari
besi gubal, besi gubal ini dilebur untuk memperoleh tingkat kandungan karbon
yang diinginkan kemudian dituang atau dicor atau dicetak untuk mendapatkan
bentuk yang diinginkan. Besi cor kelabu merupakan salah satu jenis besi cor yang
tergolong penggunaannya paling banyak, untuk:
Peralatan pabrik: ragum, kupling, rumah roda gigi, roda gigi, dst
d.
e.
f.
dipergunakan sbb:
Sc = %C/ (4,3-1/3(%Si+%P)
Jika Sc menjadi besar jumlah grafit meningkat tetapi sifat-sifat mekaniknya
menjadi buruk, Hubungannya adalah :
cor
maleabel
memiliki
grafit
berbentuk
daun
dan
tidak
Gambar 4.2 Penganilan untuk penggrafitan dari besi cor perapian putih
Pada gambar 4.2 , menunjukkan penganilan dalam dua tahap. Tahap pertama
penggrafitan sementit bebas pada 870-950 oC, dan tahap kedua penggrafitan Fe3C
dalam pada 700-760 oC. Dengan demikian akan terjadi matriks ferit sebagai
struktur, di mana kelompok grafit terdispersikan.
4.4.
coran membentuk bulatan. Grafit yang berbentuk bulat atau nodular mempunyai
derajat konsentrasi tegangan yang sangat kecil, sehingga kekuatan besi cor
menjadi lebih baik dibanding grafit yang berbentuk daun. Unsur-unsur lain yang
dapat membulatkan grafit yaitu; Ca, Na, K, Li, Ba, Sr, Zn, dsb. Tetapi jika ditinjau
dari segi harga yang lebih menguntungkan dipilih unsur Mg. Besi cor ini
dinamakan besi cor liat yang dikenal di Amerika Serikat dan Jepang sedangkan di
Inggris disebut besi cor nodular.
Besi cor nodular memiliki keuletan dan ketahanan panas yang baik sehingga dapat
dipakai untuk berbagai keperluan, misalnya; pipa-pipa, rol penggiling, cetakan,
komponen mekanik, komponen-komponen untuk tungku dan bahan konstruksi
untuk teknik sipil.
Besi cor berdasarkan bentuk grafitnya dapat diklasifikasikan atas:
a.
b.
Bentuk II adalah bentuk grafit berujung runcing dan terbentuk bila unsur
pembulat kelebihan.
c.
Bentuk III untuk grafit berujung bulat yang biasa terjadi baila unsur
pembulat tidak cukup.
d.
Bentuk IV untuk grafit gumpalan yang biasa terjadi pada besi cor
maleabel perapian hitam
e.
c. Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi ronggarongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
d. Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
e. Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
Tahan terhadap ke aus an, gerusan, dll.
4.7.
Kesimpulan
Pada umumnya besi cor mempunyai warna kelabu yang disebabkan oleh
grafit yang terjadi pada saat pembekuan, sehingga besi cor tersebut dinamakan
besi cor kelabu. Sedangkan besi cor putih disebabkan oleh terbentuknya sementit
karena laju pendinginan pada pembekuan cepat.
Pengecoran cil adalah proses dimana besi cor cair dengan komposisi kimia
yang cocok dituangkan dalam sebuah cetakan logam atau sebagian dari logam dan
bagian yang bersentuhan dengan cetakan akan terdinginkan secara cepat menjadi
besi cor putih yang sangat keras sedangkan bagian dalamnya menjadi besi cor
kelabu yang memiliki keuletan yang lebih baik.
Besi cor ditinjau dari bentuk grafitnya dapat dibedakan menjadi besi
nodular (grafitnya membentuk bulatan) dan besi cor maleabel (grafitnya
membentuk daun).