Anda di halaman 1dari 78

Gambaran Umum Kabupaten

p
Bogor
g
dalam
Aspek Terkait Proteksi Kebakaran

Arahan Kebijakan Pengembangan


K b
Kabupaten
t B
Bogor

Terkait Proteksi Kebakaran

Arahan RPJPD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi


Kebakaran
1.

Arahan Mewujudkan Ekonomi Rakyat Yang Maju


P i k t sarana d
Peningkatan
dan prasarana serta
t kemahiran
k
hi
aparatt untuk
t k antisipasi
ti i
i dan
d
kesiapsiagaan dalam rangka pencegahan dan penanganan kebakaran di wilayah
perumahan Kabupaten Bogor.

2
2.
Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Arahan
A
h M
Mewujudkan
j dk Kabupaten
K b
t Bogor
B
Y
Yang T
Tegar Beriman
B i
(Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman Dan Nyaman) Dan
Berkelanjutan
a.

Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Peningkatan penataan daerah rawan bencana dan daerah resiko tinggi


bencana, pemulihan ekosistem kawasan lindung serta perlindungan atau
pemulihan daerah resapan air.

b.

Pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan masyarakat dalam


rangka menghadapi bencana.

3.

Arahan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik


Peningkatan kapasitas manajemen, sarana dan prasarana untuk perlindungan
masyarakat disertai dengan pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan
masyarakat secara swadaya dalam rangka menghadapi bencana.

Arahan RPJMD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi


Kebakaran
1.

Salah satu arahan kebijakan strategis untuk mewujudkan misi


peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dengan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah meningkatkan kualitas
pelayanan, pencegahan dan penanggulangan bencana diprioritaskan
pada
d peningkatan
i k t pelayanan
l
pencegahan
h dan
d penanggulangan
l
bencana
b
berbasis masyarakat. SKPD yang bertanggung jawab atas kebijakan ini
adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

2.

Keberhasilan pencapaian peningkatan pelayanan pencegahan dan


penanggulangan bencana berbasis masyarakat dicirikan oleh indikator
sebagai be
berikut:
sebaga
ut

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

3.

1.

Meningkatnya waktu tanggap (respon time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran,

2.

Meningkatnya cakupan layanan bencana kebakaran kabupaten, dan

3.

Terbantunya korban bencana alam.

Untuk memenuhi indikator tersebut, telah dirancang program


pembangunan daerah, yaitu:
a.

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, dan

b.

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Peta Rencana Struktur Ruang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Peta Rencana Pola Ruang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Arahan Kegiatan Usaha Utama

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Sistem Pusat Permukiman Pedesaan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Pembagian Wilayah Pembangunan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Pengembangan Kota-Kota yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan
Wilayah
y

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

10

Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 2025


Pembagian Wilayah Pembangunan dan Kota Yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

11

K di i Wilayah
Kondisi
Wil
h

Kabupaten Bogor

Letak Geografis

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

13

Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

14

Kemiringan Lahan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

15

Hidrologi
Lokasi Sebaran Mata Air

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

16

Hidrologi
Debit Air Tersisa

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

17

Hidrologi
Situ

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

18

Hidrologi
Jaringan Irigasi

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

19

Hidrologi
Daerah Irigasi

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

20

Hidrologi
Sungai
Sungai-sungai mengalir dari Daerah Pian, pegunungan di bagian selatan, ke arah utara
yang berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Pengairan terdiri atas 6 Daerah Aliran
Sungai (DAS), yaitu:
a.

Sungai Cisadane (30,625 Ha) dengan 87 anak sungai yang tersebar di Kecamatan
Cigombong, Caringin, Dramaga, Ciampea, Rancabungur, Ciseeng, Rumpin, dan
Gunung Sindur.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

b.

Cisarua,, Jogjogan,
gj g , Leuwimalang,
g, Cipayung
p y g Girang,
g, Cipayung
p y g Datar,, Gadog,
g,
Cibanon, Cilebut Timur, Pasir Jambu, Kedung jaya, Kedunng Waringin, Bojong

Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Sungai Ciliwung (26.286 Ha) dengan 15 anak sungai yang tersebar di Kecamatan

Baru, dan Kel. Pondok Rajeg.


c.

Sungai
g Angke
g ((16.250 Ha)) dengan
g 6 anak sungai
g yang
y g tersebar di Kecamatan
Cimanggis, Pondok Udik, Tonjong, Kali Suren, dan Citayam.

d.

Sungai Cidurian dengan 15 anak sungai yang tersebar di Kecamatan Kiarapandak,


Sukajaya, Cipayung, Sukaluyu, Bunar, Kalong Sawah, Sipak, Jasinga, dan
Neglasari.

e.

Sungai Cimanceuri dengan 9 anak sungai yang tersebar di Kecamatan Tegalega,


Batujajar, Dago, dan Cikuda.

f.

Sungai Cibeet dengan 45 anak sungai yang tersebar di Kecamatan Sirnaras,


sirnasari, tanjungsari, bantar kuning, dan kuta mekar.

21

Hidrologi
Jaringan Sungai

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

22

Hidrologi
Daerah Aliran Sungai

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

23

Hidrologi
Sungai & Situ/Waduk
Sumber Foto:
Survey Lapangan, 2012

1.
Gambar 1. Sungai
g
Di Kecamatan Cisarua

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah

2.

3.

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Gambar 2. & Gambar 3.


Situ/Waduk di Kecamatan Cibinong

24

Penggunaan Lahan Eksisting

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

25

Penggunaan Lahan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

ID
21
22
23
24
25
26
28
29
30
27
31
32
35

Keterangan
Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Umum
Fasilitas Rekreasi
Fasilitas Transportasi
Kawasan Industri
Kawasan Pemerintahan
Kawasan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa
Kawasan Perumahan
Kawasan Perumahan Kepadatan Rendah
Kawasan Perumahan Kepadatan Tinggi
Kawasan Pertanian
Kawasan Taman
Marga Drainase dan Tata Air
Semak-Hutan
TOTAL

Luas
Persentase Persentase
2,281,091
0.07%
19.57%
2,360,434
0.08%
3,263,737
0.11%
32,427,610
1.06%
162 859
162,859
0 01%
0.01%
2,819,652
0.09%
76,304,043
2.49%
470,657,929
15.34%
10,261,289
0.33%
1,591,597,768
51.88%
80.43%
672,209
0.02%
26 794 388
26,794,388
0 87%
0.87%
848,306,119
27.65%
3,067,909,127
100.00%
100.00%

26

Kondisi
Wilayah

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

0
Sem
mak-Huta
an

Marga Dra
M
ainase da
an

Kaw. Pertania
an

Ka
aw. Indusstri

Kaw. Perumaha
P
an

Kaw. Perumaha
P
an

Kaw. Perumaha
P
an

Kaw
w.

Kaw. Pem
K
merintaha
an

Fas. Trransporta
asi

Fas
s. Rekrea
asi

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Fa
as.

Penggunaan Lahan

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000
50 000

27

Penggunaan Lahan
Industri

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

28

Penggunaan Lahan
Industri
1.

2.

Gambar 1. Pabrik Semen 3 Roda

Gambar 2. Sentul Industry Estate

3.

4.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Gambar 3 & 4 Kawasan Industri Cibinong

Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

Penggunaan Lahan
Kawasan Hutan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

30

Kawasan Hutan dan Perkebunan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang
Gambar Kawasan Hutan dan Perkebunan di Kabupaten Bogor

31
Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

1.

2.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Gambar 1. Pusat Perbelanjaan
Kondisi
Wilayah

Gambar 2. M-one Hotel

3.

4.

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Gambar 3. Bank BJB


Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

Gambar 4. Ruko

32

Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk Rata-Rata

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

33

Pamijahan

Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukajaya

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citereup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukaraja

Babakan Madang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulang

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Leuwisadeng

Kondisi
Wilayah

Nanggung

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Leuwiliang

Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk Rata-Rata

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%

34

Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk Rata-Rata

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

35

Kependudukan
Kepadatan Penduduk

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

36

Pamijahan

Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukaraja

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citeureup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukajaya

Babakan Mandang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulan

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Leuwiliang

Kondisi
Wilayah

Leuwisadeng

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Nanggung

Kependudukan
Kepadatan Penduduk

80

70

60

50

40

30

20

10

37

Kependudukan
Kepadatan Penduduk

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

38

Kependudukan
Persebaran Penduduk

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

39

0.00%
Pamijahan

Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukaraja

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citeureup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukajaya

Babakan Mandang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulan

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Leuw iliang

Kondisi
Wilayah

Leuw isadeng

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Nanggung

Kependudukan
Persebaran Penduduk

7.00%

6.00%

5 00%
5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

40

Kependudukan
Persebaran Penduduk

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

41

Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan


Sedang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

42

Pamijahan

0
Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukaraja

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citeureup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukajaya

Babakan Mandang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulan

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang
Leuwisadeng

Kondisi
Wilayah

Nanggung

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Leuwiliang

Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan


Sedang

120

100

80

60

40

20

43

Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan


Sedang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

44

Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri


Besar dan Sedang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

45

0
Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukaraja

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citeureup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukajaya

Babakan Mandang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulan

Pamijahan

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Leuwisadeng

Kondisi
Wilayah

Nanggung

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Leuwiliang

Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri


Besar dan Sedang

45000

40000

35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

46

Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri


Besar dan Sedang

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

47

Jaringan Jalan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

48

Lokasi Titik Kemacetan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

49

Gambar Kondisi Jalan dan


Kondisi Lalu Lintas di Kabupaten Bogor
1.

2.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Gambar 1. Kemacetan di Cisarua
Kondisi
Wilayah

Gambar 2. Jalan Lingkungan


4.

3.

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Gambar 2. dan Gambar 3. Kondisi Jaringan Jalan


Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

50

Jumlah SPBU, SPBE, dan SPPBE

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

51

0
Pamijahan

Parung Panjang

Tenjolaya

Tenjo

Jasinga

Sukajaya

Cigudeg

Rumpin

Sukamakmur

Gunung Sindur

Ciseeng

Parung

Rancabungur

Kemang

Tajurhalang

Bojonggede

Cibinong

Citereup

Gunung Putri

Klapanunggal

Cileungsi

Jonggol

Tanjungsari

Cariu

Sukaraja

Babakan Madang

Megamendung

Cisarua

Ciawi

Caringin

Cigombong

Cijeruk

Tamansari

Ciomas

Dramaga

Ciampea

Cibungbulang

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang
Leuwisadeng

Kondisi
Wilayah

Nanggung

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Leuwiliang

Jumlah SPBU, SPBE, dan SPPBE

16

14

12

10

8
SPPBE

SPBE

6
SPBU

52

Gambar SPBU, SPBE, dan SPPBE


1.

2.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Gambar 1. dan Gambar 2. SPBU

Kondisi
Wilayah

4.

3.
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Gambar 3. SPBE
Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

Gambar 4. SPPBE

53

K di i
Kondisi

Sistem Proteksi Terpasang

54

Jumlah Kejadian Kebakaran


No.

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

27
24
25
28
8
5
17
13
37
11
9
3
6
14
26
1
35
4
38
21
12
23
18
16
7
2
36
22
31
29
15
19
34
32
10
33
20
39
40
30
41

Kecamatan
Nanggung
gg
g
Leuwiliang
Leuwisadeng
Pamijahan
Cibungbulang
Ciampea
Dramaga
Ciomas
Tamansari
Cijeruk
Cigombong
Caringin
Ciawi
Cisarua
Megamendung
Babakan Madang
Sukaraja
Cariu
Tanjungsari
Jonggol
Cileungsi
Kl
Klapanunggal
l
Gunung Putri
Citereup
Cibinong
Bojonggede
Tajurhalang
Kemang
Rancabungur
Parung
Ciseeng
Gunung Sindur
Sukamakmur
Rumpin
Cigudeg
Sukajaya
Jasinga
Tenjo
Tenjolaya
Parung Panjang
Kabupaten Bogor

2006

Jumlah Kejadian Kebakaran


2008
2009
2010

2007

3
3
3
2
3
2
2
2
1

5
3
3
1
4
2
6
5
5
10
4
1
1
5
3
16
17
27
7
1
5
2
1
135

6
2
2
1
5
3
5
2
3
1
9

3
7
4
1
1
6
7
7
28
3
4
3
1
3
2
102

12
4
2
4
6
4
13
13
37
9
1
3
1
5
3
1
159

2
1
1
10
2
2
3
1
4
4
2
1
10
3
1
14
3
24
15
25
3
1
4
2
3
1
3
145

2011
1
2
1
1
3
9
1
6
6
4
5
6
9
8

10
3
1
4
17
14
38
18
1
1
3
6
1
2
2
6
1
190

RataRata

6
2
4
1
5
3
2
14
2
6
10
6
11
5
17
13
37
7
2
2
2
1
3
161

0
3
1
1
2
6
1
4
3
3
3
4
6
3
3
10
4
1
0
1
8
3
16
13
32
8
1
2
1
4
1
2
1
2
0
1
149

55

Jumlah Kejadian Kebakaran

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

56

Jumlah Kejadian Kebakaran

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

57

Kejadian Kebakaran Berdasarkan Objek


dan Penyebab Kebakaran Tahun 2011

Objek Terbakar

Lain

Jml

Pendek

Kompor

10

Blm
Diketahui
2

16

16

14

14

Apr

M i
Mei

14

14

Juni

Juli

21

12

21

Ags

12

25

10

25

Sept

22

22

Okt

13

13

Nop

Des

13

13

Jml

64

15

35

54

168

76

11

37

42

168

Bulan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Asal Api

LainRumah

Pabrik

Toko

Jan

Feb

Mar

Arus

Rokok

Bensin

Lain-

10

Lain

Jml

58

Struktur Organisasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

59

Bagan Alir Tahapan Operasi Pemadaman Kebakaran


Tahap Pemberangkatan Awal

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

60

Bagan Alir Tahapan Operasi Pemadaman Kebakaran


Tahap Pemberangkatan Lanjut (Dari Posko Damkar Dinas)

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

61

SDM Pemadam Kebakaran

Jabatan
Anggota Pemadam
Kebakaran
Pembantu Pengawas
Bangunan
Jumlah

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Status Pegawai
PNS

Kontrak

38

39

Personil

Jumlah

Golongan I c

Golongan II a

33

Golongan II b

Pegawai Kontrak Daerah

Pegawai Kontrak Dinas

Personil Pemadam
Kebakaran
35
30
25
20
15
10
5
0

Juml
ah

62

Satlakar

Kecamatan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Megamendung
Cisarua
Bojong Gede
Babakan Madang
Cileungsi
Ciawi
Klapanunggal
Cibinong
Citeureup
G
Gunung
Putri
P ti
Ciampea
Cibungbulang
Tenjolaya
Pamijahan
j
Leuwisadeng
Rumpin
Leuwiliang
Cigudeg
Jasinga
Nanggung
Anggota TRC (Tim Reaksi Cepat)
Balakar
Total

Jumlah Anggota
Satlakar (Orang)
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
15
1
123

Sumber : BPBD Kabupaten Bogor, 2011

63

Sarana Pemadam Kebakaran

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

No

Nama Barang/Jenis Barang

Jumlah Barang/Registrasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Jaket Pemadam
Fire Hose uk. 1 1/2"
Fire Hose uk. 2 1/2"
Alat pengetes hydrant
Masker Pemadam
Pesawat HT
Fire Helmet
Coupling Machino ukuran 1 1/2
Coupling Machino ukuran 2 1/2
Charge Accu
Lampu sorot Like Candle 1000
Pesawat RIG
Sepatu Pemadam Kebakaran
Sarung Tangan Pemadam
Suction Hose 4" 12 M Storz
2 5" to 2 pcs 1
5"
Way 2,5
1,5
Nozzle Pistol Grip Machino 2,5"
Nozzle Pistol Grip Machino 1,5"
Nozzle Foam Pistol Grip Machino 1,5"
Tangga 6 M
Gantol
Linggis
Rubber Hose Bridges (pengaman selang)
Alat Pengikat Selang
High Speed Rescue Saw Blades 12" (pisau mesin)
High Speed Rescue Saw 12"
12 (Gergaji Mesin)
Self Contain Breathing Apparatus

107 stel
22 roll
29 roll
2 unit
45 buah
18 unit
44 unit
85 unit
15 unit
3 unit
7 unit
9 unit
45 pasang
45 pasang
6 buah
7 unit
2 unit
21 unit
5 unit
2 unit
2 unit
2 unit
3 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit

Kondisi
Baik ( B )
Kurang Baik ( KB )
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
-

Sumber : BPBD Kabupaten Bogor, 2011

64

Sarana Pemadam Kebakaran

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

No

Nama Barang/Jenis Barang

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Sli D
Sling
Derek
k
Collapsible Rescue ShovleS / Hand tool
Full Body Harness
Xtrem Rescue Tool 6,5 "
Super Rambar Percissive Recue Tool
Personal Escape kit
Search and Rescue helmet yelow
Rope Rescue Glove Yellow
Scoop Stretcher
Generator Light 1000 Watt
General Purpose Cutter medium metal 7/16 " Long 24 1/2"
1/2
(pemotong besi)
Multi purpose Jumpsuits
Rescue Shoes (sepatu rescue)
Brush Pro Mask the Xcaper
5"
Pyro Lite Inline Eductor 125 GPM 1
1,5
Trident Led Head Lamp
Breathing Apparatus Carbon Composite
Portable Floating Pump
Portable Pump
Perahu Karet
Kapak Personil
Confined Space Rescue Team / Tripod Rescue
Mesin Isi Ulang Breathing Apparatus
Percussive Rescue Tool
Chainsaw

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

Sumber : BPBD Kabupaten Bogor, 2011

Jumlah
Barang/Registrasi
1 unitit
4 unit
4 set
13 buah
4 unit
4 set
13 buah
13 buah
3 buah
1 unit

Baik ( B )
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B

6 unit

13 stel
13 pasang
13 buah
4 set
45 buah
3 unit
1 unit
1 unit
1 unit
42 buah
1 set
1 unit
3 set
1 unit

B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B

Kondisi
Kurang Baik ( KB )
-

65

Sarana Pemadam Kebakaran


No

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Jenis Kendaraan

Merk dan Jenis

Tahun Pembelian

Kondisi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
10
11
12

Mobil Unit Damkar


Mobil Unit Damkar
Mobil Unit Damkar
Mobil Unit Damkar
Mobil Unit Damkar
M bil Unit
U it D
k
Mobil
Damkar
Mobil Unit Damkar
Mobil Komando
Mobil Unit Damkar
Mobil
ob U
Unitt Damkar
a a
Motor Operasional
Motor Operasional

Mitsubishi 120PS
Mitsubishi 120PS
Mitsubishi Fuso
Mitsubishi Fuso
Toyota Dyna
I
Isuzu
Elf
Isuzu Elf
Toyota Kijang
Hino Dutro
Hino
o FG
G 235
35
Honda Win
Honda Win

1996
1996
1996
1996
2002
2003
2003
1996
2010
2010
0 0
2002
1997

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
B ik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
a
Baik
Baik

13

Motor Operasional

Honda Win

1996

Kurang Baik

Sumber : BPBD Kabupaten Bogor, 2011

66
Sumber Foto: Survey Lapangan, 2012

Jumlah Hidran di Kabupaten Bogor Berdasarkan


Cabang Pelayanan dan Lokasinya

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

67

Kondisi Eksisting Pasokan Air


No.
1
2

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009


Pasokan air untuk keperluan pemadam kebakaran
diperoleh dari :
S b alam
Sumber
l
seperti
ti :
kolam air,
danau,
sungai,
jeram,
sumur dalam dan
saluran irigasi;
Sumber buatan seperti :
tangki air,
tangki gravitasi,
kolam renang,
air mancur,
reservoir,
mobil tangki air dan
hidran.
Dalam hal pasokan tersebut berasal dari sumber alami
maka harus dilengkapi dengan pemipaan/peralatan
penghisap air (drafting point).

Kondisi Eksisting

Tersedia.
Tersedia
Tersedia.
Tersedia
Tersedia.
Tersedia.
Tersedia.
Tersedia.
Tersedia.
Tidak tersedia.
Tersedia.
Tersedia.
Tersedia secara tidak merata.
Sumber alami belum di-lengkapi dengan
pemi-paan / peralatan peng-hisap air
(drafting point).

68
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Kondisi Eksisting Pasokan Air

Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Kolam air,
Danau,
Sungai,
Jeram,
Sumur dalam dan
Saluran irigasi;
g ;
Kelengkapan :
Harus diberi tanda dan mudah terlihat, serta
Dapat digunakan pada kondisi apapun dan
Dapat diakses oleh kendaraan pemadam kebakaran.

Kondisi Eksisting
Pada kondisi kemarau
masih mampu dimanfaatkan.
Pada kondisi kemarau
Masih mampu
dimanfaatkan.

Belum diberi tanda.


Dapat digunakan
Mengingat sebagian kondisi jalan tidak memadai,
maka tidak seluruhnya dapat diak-ses oleh
kendaraan pemadam kebakaran
kebakaran.

Setiap pemerintah kota berkewajiban mengadakan, merawat, dan memelihara hidran Perawatan, dan pemeliharaan hidran kebakaran
kebakaran kota.
kota belum berjalan optimal.
Penggunaan air hidran untuk pemadaman kebakaran tidak boleh dikenakan
biaya/pungutan.

Penggunaan air hidran untuk pemadaman kebakaran tidak dikena-kan biaya/pungutan.

Perletakan lokasi hidran termasuk pemasangan dan pemeliharaannya sesuai


dengan ketentuan dan standar teknis yang berlaku.

a
a.
b.

Sarana penyediaan air kebakaran (reservoir, tangki/tandon, kolam renang yang


berdekatan dengan tempat kejadian kebakaran) harus diberi tanda petunjuk yang
mudah terlihat.
Petugas pengawas pasokan air harus menjamin bahwa tanda-tanda petunjuk yang
cepat telah terpasang pada setiap titik penyediaan air termasuk identifikasi nama
serta
se
ta nomor
o o paso
pasokan
a a
air. Angka
g a da
dan nomor
o o te
tersebut
sebut harus
a us berukuran
be u u a ttinggi
gg
sedikitnya 75 mm dan lebar 12,5 mm, bersinar atau reflektif.

nya
Perletakan lokasi dan pemeliharaan
pemeliharaan-nya
hidran belum sesuai dengan ke-tentuan dan
standar teknis yang berlaku.
Pemasangan sudah sesuai dengan
ketentuan dan standar teknis yang berlaku.

Sarana penyediaan air kebakaran belum diberi


tanda petunjuk yang mudah terlihat.

a.
b.

Belum ada petugas pengawas pasokan air.


Tidak ada tanda-tanda petunjuk, identifikasi
a a se
serta
ta nomor
o o paso
pasokan
a a
air.
nama

Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

69

Kondisi Eksisting
Penyediaan Bahan Pemadam Bukan Air
Ketentuan Permen PU
20/PRT/M/2009

Kondisi Eksisting

Instansi Pemadam Kebakaran setempat wajib menyediakan bahan


pemadam bukan air sebagai berikut :

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

a.

Bahan pemadam bukan air dapat


berupa
p foam atau bahan kimia
lain.

Belum tersedia bahan


pemadam bukan air berupa
p
p
foam atau bahan kimia
lain.

a.

Penggunaan bahan pemadam


bukan air harus disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan
potensi bahaya kebakaran dan
harus memenuhi ketentuan dan
standar yang berlaku termasuk
aman terhadap lingkungan.
lingkungan

Penggunaan bahan
pemadam bukan air belum
p
dilakukan, se-mentara
dengan kebu-tuhan
berdasarkan potensi bahaya
kebakaran sudah aa.

70
Sumber : Hasil pelaksanaan survey instansional.

Kondisi Eksisting Aksesibilitas

Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009


Setiap lingkungan bangunan gedung dan bangunan gedung
dalam perkotaan harus menyediakan aksesibilitas untuk
keperluan pemadam kebakaran yang meliputi :
jalur masuk termasuk putaran balik bagi aparat pemadam
kebakaran, dan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan

Aksesibilitas keluar dan masuk aparat pemadam


p jjauh dari jjalan utama, karena letaknya
y
kebakaran cukup
tidak berada di jalan utama.

akses masuk ke dalam bangunan gedung untuk dipergunakan


pada saat kejadian kebakaran.

Berdasarkan fungsi bangunan dan tingkat resiko


kebakaran, aksesibilitas menuju lokasi yang tidak bisa
p oleh unit p
pemadam kebakaran Aksesibilitas ke
dicapai
dalam bangunan gedung belum tersedia, karena pada
umumnya jalan masuk sempit.

Otoritas berwenang
g setempat
p menentukan dan membuat jjalur
masuk aparat pemadam kebakaran ke lokasi sumber air
termasuk :
perkerasan jalan,
belokan,
jalan penghubung,
jembatan,
pada berbagai kondisi alam sesuai dengan ketentuan standar
konstruksi yang berlaku.

Otoritas berwenang
g setempat,
p , yyakni DLLAJ dan BPDB
Kabupaten Bogor serta instansi lain yang terkait belum
menentukan dan membuat jalur masuk aparat
pemadam kebakaran ke lokasi sumber air.

Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Kondisi Eksisting

71
Sumber : Hasil pelaksanaan survey instansional.

Kondisi Eksisting Bangunan Pos Pemadam


Kebakaran
Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Kondisi Eksisting

Pos pemadam kebakaran minimal membutuhkan lahan 200 m2, meliputi


kebutuhan ruang untuk:

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah

Garasi untuk 2 mobil pompa 4.000 liter;

Tersedia.

Ruang siaga untuk 2 regu (1 regu = 6 orang);

Tersedia.

Ruang administrasi;

Tersedia.

Ruang tunggu;

Tersedia.

Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker);

Tersedia.

Gudang peralatan;

Tersedia

Tandon air 12.000 liter; dan

Tidak tersedia

Halaman untuk latihan rutin.

Tersedia.

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

72
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Bangunan Pemadam Kebakaran


Kondisi Eksisting Bangunan Perbengkelan
Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Kondisi Eksisting

Untuk mendapatkan kondisi mobil pemadam kebakaran agar selalu dalam


kondisi siap untuk digunakan, maka harus diadakan pemeliharaan yang
meliputi perawatan dan perbaikan.

Sudah dilaksanakan.

Bangunan
g
bengkel
g
diperlukan
p
bila jjumlah mobil telah mencapai
p 20 unit mobil
pemadam kebakaran.

Mengingat jumlah mobil baru 9


unit maka bangunan bengkel
unit,
belum disediakan.

Kemampuan bengkel disesuaikan dengan kebutuhan.

Tidak tersedia.

Kondisi Eksisting Bangunan Asrama


Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Kondisi Eksisting

Untuk mobilitas secara cepat, diperlukan asrama untuk petugas di sekitar


kompleks pemadam kebakaran.

Tidak tersedia.

Kemampuan asrama disesuaikan dengan kebutuhan.

Tidak tersedia.

Kondisi Eksisting Bangunan/Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan


Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009
Bangunan gedung untuk ruang kelas;
Bangunan menara pelatihan;
Bangunan tempat praktek pelatihan kebakaran;
Tempat pelatihan cairan mudah terbakar;
Tempat
p ujij coba p
pompa
p kebakaran;;
Area pelatihan pengemudi;
Area pelatihan rescue;
Area rehabilitasi (tempat istirahat); dan
Area Gudang.

Kondisi Eksisting
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.

73

Bangunan Pemadam Kebakaran


Kondisi Eksisting Bangunan Pusat Komunikasi
Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Pusat komunikasi harus dilengkapi dengan peralatan, personil, dan prosedur


yang memadai untuk kebutuhan lapangan.
Bangunan gedung pusat komunikasi harus mendapat pro-teksi terhadap
berbagai ancaman (vandalisme, sabotase, pembangkangan sipil, banjir,
kebakaran, dan lain-lain) dan dipersiapkan dengan sumber daya listrik
cadangan berikut bahan bakarnya untuk masa pakai minimum 24 jam.
Pembangunan sebuah pusat komunikasi keadaan darurat harus
mempertimbangkan hal sebagai berikut :
Lokasi;
Stabilitas seismik;
Keamanan (security);
Sumber Daya Listrik darurat;
Akses pengkabelan (networking);
Il minasi
Iluminasi;
Tata Udara dan sistem penunjangnya;
Lay out panel peralatan komunikasi;
Akustik;
Fasilitas sanitasi/toilet;
Fasilitas Dapur;
Ruang Istirahat;
Asrama/Ruang Tidur;
Persiapan makanan untuk keadaan darurat;
Fasilitas komunikasi pengganti; dan
Mushola.

Kondisi Eksisting
g
Tidak tersedia.

Tidak tersedia
tersedia.

Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia
tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia.
Tidak tersedia
tersedia.
Tidak tersedia.

74
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Kondisi Eksisting Pola Kemitraan

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Ketent an Permen PU 20/PRT/M/2009


Ketentuan

Kondisi Eksisting

Dalam rangka memperoleh data dan informasi mengenai daya tahan bahan
bangunan dan konstruksi terhadap bahaya kebakaran, Pemerintah (Departemen
Pekerjaan Umum) dapat meminta bantuan dari masyarakat profesi, perguruan
tinggi dan instansi daerah yang bersangkutan
bersangkutan.

Belum terlaksana.

Inspeksi
Inspeksi bangunan gedung yang berisiko kebakaran dilakukan oleh pihak
pemilik/pengelola bangunan gedung atau oleh konsultan pengkaji teknis dibidang
proteksi
t k i kebakaran.
k b k
Hasil inspeksi menjadi bagian tidak terpisahkan dari penerbitan Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung dari pemerintah daerah.
Sistem Tanda Bahaya Kebakaran Kota
Sistem Tanda Bahaya Kebakaran Kota adalah sistem pemberitahuan bahaya
kebakaran dengan menggunakan alat yang secara otomatis atau manual
berhubungan langsung dengan Instansi Pemadam Kebakaran.
g
bangunan
g
g
gedung
g umum, vital dan berisiko kebakaran
Pemilik atau Pengelola
tinggi harus memasang/menggunakan peralatan yang dapat bekerja otomatis
berhubungan dengan Instansi Pemadam Kebakaran atau bentuk mekanisme
lainnya.

Belum terlaksana.

Belum terlaksana.

Belum terlaksana.

Belum terlaksana.

75
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Kondisi Eksisting Pengendalian Teknis


Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah
K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

Kondisi Eksisting

Pemerintah memonitor,
memonitor mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan
penerapan manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
perkotaan dan mempublikasikan hasil pengawasannya melalui forum
komunikasi kebakaran,

Belum terlaksana.
terlaksana

Instansi Pemadam Kebakaran memonitor, mengevaluasi dan melaporkan


pelaksanaan dan penerapan manajemen pencegahan dan penanggulangan
kebakaran di perkotaan serta melakukan tindak turun tangan atas
penyimpangan yang terjadi di dalam pelaksanaan dan penerapan manajemen
penanggulangan
p
gg
g kebakaran,,

Terlaksana.

Sektor Pemadam Kebakaran memonitor dan melaporkan hasil pemantauan


atas pelaksanaan manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
lingkungannya kepada Instansi Pemadam Kebakaran,

Belum terlaksana.
Sektor Pemadam
Kebakaran di Kabupaten Bogor belum
terbentuk.
Belum terlaksana.
Sektor Pemadam
Kebakaran di Kabupaten
belum
t Bogor
B
b l
terbentuk.

Petugas Pemadam Kebakaran memeriksa dan melapor-kan hasil pemeriksaan


atas pelaksanaan manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
ling-kungannya kepada Sektor Pemadam Kebakaran/Instansi Pemadam
Kebakaran.
K b k

76
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Kondisi Eksisting Edukasi

Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah

Ketentuan Permen PU 20/PRT/M/2009

Kondisi Eksisting

Pemerintah dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum melakukan edukasi


kepada pemerintah daerah khususnya instansi pemadam kebakaran/pembina
penanggulangan kebakaran, melakukan peningkatan kemampuan dan
pemberdayaan masyarakat profesi.

Sudah terlaksana.

Instansi pemadam kebakaran melakukan peningkatan kemampuan dan


pemberdayaan petugas pemadam kebakaran, pengelola gedung, Satlakar,
dan masyarakat dalam melakukan dan berperan serta di dalam manaje-men
pencegahan dan penanggulangan kebakaran di perkotaan.

Sudah terlaksana.

Edukasi dilakukan melalui pengaturan, penyebarluasan standar teknis


pendidikan dan, pelatihan, serta penyuluhan.

Sudah terlaksana.

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

77
Sumber : Hasil pelaksanaan survey lapangan dan instansional.

Penyusun
Nama

:Ir. Fitri Indra Wardhono

Pendidikan :Sarjana Teknik Strata Pertama Bidang


Teknik Planologi
Arahan
Kebijakan
Pengembangan
Kondisi
Wilayah

Email

:fitriwardhono@yahoo.com

Blog

:fitriwardhono.wordpress.com

K di i
Kondisi
Sistem
Proteksi
Terpasang

78

Anda mungkin juga menyukai