Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN
Mineral yang berharga (konsentrat) dan tidak berharga (tailing) dipisahkan
dengan menggunakan proses konsentrasi. Pemisahannya dibedakan menurut
ukuran bijih atau umpan yang bervariasi. Dan ada 3 faktor yang perlu
diperhatikan pada proses ini, yaitu sifat-sifat mineral, karakteristik alat pemisah,
persyaratan tingkat produksi, dan recovery. Mineral dapat dipisahkan berdasarkan
sifat fisik dan kimiawinya. Kalau pemisahan berdasarkan sifat fisik dapat
dilakukan

dengan

cara

mengamati

kilap,

kemagnetan,

tingkat

radiasi,

konduktivitas, dan warna. Menurut Kelly (1982), konsentrasi terdiri dari beberapa
bagian-bagian yang terpenting yaitu ore sorting, dense medium separation,
gravity concentration, magnetic separation, electrostatic separation,

dan

floatation. Guna dari proses konsentrasi ini ialah memperoleh kadar mineral
berharga yang setinggi-tingginya. Bila dimungkinkan, proses konsentrasi ini harus
memperkecil ukuran partikel bijih sampai diperoleh derajat liberasi. Sebab ukuran
partikel bijih menentukan efisiensi dari semua proses pemisahan nantinya.
Apabila lebih dari satu proses diperlukan maka untuk memilihnya harus
berdasarkan nilai ekonomis. Ukuran bijih yang telah mencapai derajat liberasi
sangat berpengaruh pada pemilihan proses konsentrasi. Sejak zaman dahulu,
metode pemisahan secara manual oleh manusia dan gravity concentration telah
dilakukan. Seiring perkembangan zaman, muncul proses yang lebih canggih
seperti magnetic dan electrostatic separation. Perkembangan proses konsentrasi
mencapai puncaknya saat proses floatation dikenalkan. Proses ini menghasilkan
konsentrasi yang tinggi dari bijih yang memiliki banyak komposisi mineral dan
pengotor sehingga sangat efisien dan menguntungkan. Namun pada kesempatan
ini saya tidak membahas tentang floatation. Kali ini saya akan memaparkan salah
satu bagian dari konsentrasi yang memiliki istilah electrostatic separation karena
proses ini merupakan perkembangan dari proses sebelumnya yaitu magnetic

separation. Dan sangat perlu bagi kita untuk mempelajari proses ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Electrostatic separation, jika melihat kata ini maka dipikiran kita pasti
akan terlintas tentang pemisahan partikel mineral dengan menggunakan listrik
statis. Memang benar adanya, tetapi perlu diketahui bahwa cara pemisahan
mineral ini tidak hanya menggunakan listrik statis sebagai faktor pemisahannya
tetapi

menggunakan

listrik

dinamis

pula.

Dengan

memanfaatkan

sifat

menghantarkan listrik yang ada dalam bahan, proses ini dijalankan. Apabila ada
material yang mudah menghantarkan listrik dan tidak, maka proses ini bisa
membedakan keduanya. Material yang mudah menghantarkan listrik mempunyai
sifat gampang menerima dan melepas ion negatif. Berbeda dengan bahan yang
tidak menghantarkan listrik yang sulit menerima atau melepas ion negatif.
Proses ini dijalankan dalam keadaan dry (kering) sehingga ada saja
hambatan yang mengganggu, contohnya debu. Ada berbagai cara yang digunakan
pada proses ini yaitu ion bombardment (penembakan ion), mengontak dua partikel
bermuatan berbeda, induksi, dan beam (penarikan muatan positif). Hasil
pengolahan terbagi menjadi material konduktor (konsentrat) dan non-konduktor
(tailing). Terkadang ada bahan yang tidak termasuk pada kedua hasil tersebut
yakni middling. Middling timbul saat rotor berputar terlalu cepat dan terhalangnya
material konduktor oleh material non-konduktor sehingga ada material yang jatuh
akibat gaya berat dan tidak sempat menerima elektron. Selain itu juga karena
material tidak memindahkan elektron ke rotor saat telah menerima elektron dari
medan listrik diakibatkan banyaknya lapisan pada saat pengumpanan.
Parameter yang mempengaruhi lancarnya proses pemisahan pada
electrostatic separation ialah gaya berat partikel, kelembaban partikel, derajat
liberasi partikel, laju umpan, posisi splitter (pembagi antara konsentrat dan
tailing), kekuatan tegangan, dan laju kecepatan berputar rotor. Laju kecepatan
rotor tergantung kepada besarnya diameter material, jari-jari rotor, dan berat jenis

material. Apabila ketiga faktor tersebut semakin kecil maka kecepatan rotor bisa
semakin tinggi. Begitupula sebaliknya apabila ketiganya semakin besar maka
kecepatan rotor lebih baik tidak terlalu tinggi. Karena gaya listrik yang keluar saat
partikel yang melewatinya besar akan kecil sedangkan gaya listrik akan besar
apabila partikel yang melewatinya dalam bentuk halus atau kecil.
2.1 Sifat Kelistrikan Bahan
Listrik merupakan kondisi dari elektron dan proton yang merupakan
bagian dari atom yang menyebabkan adanya penarikan dan penolakan gaya
pada atom. Listrik ditimbulkan akibat adanya muatan listrik. Muatan listrik
ialah muatan dasar yang dimiliki suatu material yang membuat material itu
mengalami gaya apabila didekatkan pada bahan lain yang juga punya muatan
listrik. Sifat kelistrikan pada suatu benda atau bahan atau material terbagi
menjadi 3, antara lain:
a)

Isolator adalah sifat dari suatu bahan yang dapat menghambat arus listrik
apabila dihubungkan dengan sumber tegangan sebab seluruh lintasan
atau kulit elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan inti atomnya.
Oleh karena itu, bahan isolator tidak memiliki pasangan elektron bebas
sehingga walau diberikan tegangan listrik, tidak mungkin elektronelektronnya bergerak menciptakan arus listrik. Contoh bahannya yaitu

kayu, silika, gelas, dll.


b) Konduktor merupakan bahan yang memiliki sifat mudah menghantarkan
arus listrik apabila diberi sumber tegangan dikarenakan banyaknya PEB
pada atom-atom material tersebut. Contoh material yang memiliki sifat
ini yaitu emas, tembaga, perak, ilmenit, galena, dan besi.
c) Semi-konduktor yaitu suatu material yang pada saat tertentu bisa
menghantarkan listrik atau tidak sesuai dengan suhu bahan tersebut.
Dalam temperatur rendah atau kecil, seluruh kulit elektron terisi
semuanya oleh elektron dan pada temperatur tinggi terdapat ikatan yang
terpisah akibatnya muncul PEB. Contohnya antara lain silikon, galium
arsenida, dll.

2.2 Electrostatic Separator


Alat pemisah pada proses electrostatic separation disebut juga
electrostatic separator. Hal yang mendasarkan terciptanya alat pemisah ini
yaitu sifat konduktivitas (menghantarkan) listrik atau perbedaan muatan
elektrostatik dari mineral yang akan diproses. Alat ini populer setelah
terciptanya magnetic separator dan digunakan pertama kali pada tahun 1800an. Proses pemisahan elektrostatik digunakan untuk material yang jumlahnya
tidak banyak namun menghasilkan banyak konsentrat. Jika alat ini
dikombinasikan penggunaannya dengan gravity dan magnetic separator
maka dapat diperoleh material non sulfida. Gravity separator digunakan
untuk membuang silika dan menghasilkan konsentrat dalam jumlah yang
banyak. Sedangkan kombinasi antara magnetic dan electrostatic separator
digunakan untuk memisahkan mineral berharga yang tersisa.
Mekanisme kerja alat ini adalah umpan yang bersifat konduktor ketika
melewati medan listrik akan terinduksi dan jatuh dari roll atau rotor yang
bermuatan positif (terhubung ke tanah/ bumi) karena terlepasnya elektron dari
mineral tersebut sehingga partikel akan bermuatan positif dan saling tolakmenolak dengan rotor sebaliknya yang non-konduktor tetap akan menempel
pada rotor karena sulitnya melepas elektron pada saat terinduksi oleh medan
listrik sehingga partikel akan bermuatan negatif dan saling tarik menarik
dengan rotor yang bermuatan positif. Electrostatic separator dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:
2.2.1 Electro Static Separator
Alat yang satu ini merupakan yang pertama kali digunakan pada
zaman dahulu sebelum ditemukannya electrodynamic separator.
Prinsip kerjanya sederhana seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dan sistem alat ini terbagi menjadi rotor dan plate. Pada rotor,
mekanisme kerjanya dapat dilihat seperti pada gambar.

Gambar 2.1. Mekanisme Kerja Rotor Electrostatic Separation

Pada plate, sistem kerjanya terbagi menjadi dua yaitu plate electrostatic separator dan screen electro-static separator. Mekanisme kerja
keduanya sama yaitu umpan dijatuhkan melalui plate ke dalam medan
listrik yang berbeda dan terinduksi oleh elektroda. Konsentrat yang
bersifat konduktor akan ditarik oleh elektroda sebaliknya material
non-konduktor akan jatuh melalui plate kemudian screen. Pemisahan
pada alat electrostatic separator baik rotor maupun plate dipengaruhi
oleh gaya gravitasi, listrik, dan gaya sentrifugal.

Gambar 2.2. Electrostatic Plate S. (kiri) dan Screen Plate S. (kanan)

Gambar 2.3. Electrostatic Separator

2.2.2 Electro Dynamic Separator (High Tension Separator)


Pada alat yang biasa disebut High Tension Separator ini, umpan
dilewatkan pada rotor yang terhubung dengan tanah atau tegangan
dari bumi menuju ke medan ionisasi elektroda yang disekitarnya
terdapat udara yang akan terionisasi (Corona) dan menerima muatan
akibat penembakan ion. Lalu material bersifat konduktor kehilangan
muatan dan terlempar dari permukaan rotor akibat gaya sentrifugal
partikel. Material ini merupakan konsentrat. Sisanya yang masih
menempel pada rotor akan jatuh kemudian pada kotak penampung
middling dan material yang bersifat non-konduktor akan jatuh terakhir
pada kotak penampung tailing. Partikel yang kasar dapat dengan
mudah terlempar dari rotor. Dan partikel yang sebenarnya konsentrat
yang halus bisa jatuh pada kotak middling atau tailing. Jadi diperlukan
ketelitian dan ketepatan dalam menaruh umpan pada alat ini.

Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Electrodynamic Separator

Electrodynamic separator prinsip kerjanya lebih rumit daripada


electrostatic separator karena medan listrik yang digunakan tidak
hanya satu, melainkan dua yakni medan listrik statis dan medan
corona. Berikut ini salah satu contoh high tension separator.

Gambar 2.5. Electrodynamic Separator

2.3 Bagian-bagian Electrostatic Separator

Gambar 2.6. Bagian-bagian Electrostatic Separator

Bagian-bagian pada alat ini yaitu sebagai berikut. Brush yang berguna
untuk menetralkan dan menjatuhkan produk non-konduktor yang menempel
pada rotor. Elektroda yang berguna sebagai sumber penembakan ion. Feeder
sebagai pengatur feed yang terletak di dalam hopper yang berguna agar feed
yang melalui rotor hanya satu lapisan sehingga proses menghasilkan produk
yang baik. Lalu, Hopper berfungsi untuk menampung umpan dan pada
hopper terdapat pemanas (heater) agar material yang akan diproses dalam
kondisi dry. Rotor berbentuk silinder yang berputar sesuai porosnya berfungsi
untuk memisahkan mineral konduktor dan non-konduktor, rotor ini
bermuatan positif karena terhubung dengan tanah. Splitter sebagai sekat
pengatur hasil produk. Serta rectifier untuk menaikkan tegangan dan biasanya
terhubung dengan elektroda.

Anda mungkin juga menyukai