ABSTRACT
Ketapang (Terminalia catappa Linn.) is one of Combretaceae family members.
Results of experiment on extract of ketapang bark it is contain flavonoid, alkaloid,
saphonin, and tannin. This research was conducted to find extract fractions of ketapang
bark flesh which has the highest toxicity against shrimp larva Artemia salina Leach by
using BSLT method, and to identify the secondary metabolite compounds.
Ketapang bark flesh was extracted by maceration using methanol. Then the
methanol extract was extracted by using n-hexane and ethyl acetate. Toxicity of
methanol extract (ME), fraction of n-hexane methanol extract (FH), fraction of ethyl
89
acetate methanol extract (FE), and residue of ethyl acetate methanol extract (FR) were
tested. The extract fractions with the highest toxicity was assayed their secondary
metabolite compounds using thin layer chomatography test.
The results of the test showed that ME, FH, FE, and FR were toxic against
shrimp larva Artemia salina Leach, and FE was the most toxic with value of LC50
61.675 ppm. Results of the test secondary metabotite compounds showed that FE
contain flavonoid, phenolic, terpenoid, and saphonin compounds..
Key word: Terminalia catappa Lin., BSLT, toxicity
PENDAHULUAN
Ketapang merupakan salah satu
tumbuhan obat yang banyak tumbuh di
Indonesia dan telah digunakan secara
tradisional untuk mengobati penyakit
kardiovaskuler, kulit, liver, pernafasan,
perut, gonorrhea dan insomnia (Pauly,
2001). Khasiat tanaman ketapang ini
tidak lepas dari senyawa yang
terkandung di dalam tanaman ketapang
itu sendiri.
Ketapang diketahui
mengandung senyawa obat seperti
flavonoid (Lin, et al., 2000),
triterpenoid (Gao, et al., 2004), tanin
(Ahmed, et al., 2005), alkaloid
(Mandasari, 2006), steroid (Babayi, et
al., 2004) dan asam lemak (Jaziroh,
2008).
Uji skrining kulit batang
ketapang
mengandung
flavonoid,
tannin,
saponin,
kuinon,
and
mono/sesquiterpene (Sumintir dalam
Zuhrotun et al., 2008). Berdasarkan uji
fitokimia yang dilakukan oleh Zuhrotun
et al. (2010), ekstrak etanol kulit batang
ketapang
mengandung
flavonoid,
kuinon, saponin, katekin, gallotanin,
dan steroid/triterpenoid. Ekstrak nheksana mengandung kuinon, katekin,
gallotanin, dan steroid/triterpenoid.
Sedangkan
ekstrak
etil
asetat
mengandung
flavonoid,
kuinon,
gallotanin, dan steroid/triterpenoid. Jika
dilihat dari kandungan senyawa pada
kulit
batang
ketapang,
ada
kemungkinan
senyawa-senyawa
tersebut mempunyai aktivitas toksik,
90
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan
antara lain: kulit batang ketapang yang
diambil dari Desa Karangwangkal
Kecamatan Purwokerto Utara, metanol
teknis, n-heksana, etil asetat, FeCl3,
pereaksi Liberman-Burchard, pereaksi
Vanilin-HCl, larutan I2, HCl pekat,
telur Artemia salina L., ragi, air laut,
pereaksi Dragendorff, kertas saring,
etanol, asam asetat glasial, H2SO4, dan
tissue.
Alat-alat yang digunakan antara
lain: alatalat gelas, blender, Rotary
evaporator Buchi, timbangan digital,
oven, corong Buchner pompa vakum,
perangkat alat penetasan telur Artemia
salina Leach, filler, lampu UV 254 nm,
plat KLT.
Prosedur Penelitian
Preparasi sampel
Batang
ketapang
dikupas
kulitnya sampai batas kambium, kulit
batang dibersihkan, diiris tipis-tipis,
kemudian dikeringkan dan dihaluskan
dengan blender hingga menjadi serbuk.
Ekstraksi
Lima ratus lima puluh gram
serbuk kulit batang ketapang kering
dimaserasi
dengan
menggunakan
metanol
sampai semua serbuk
terendam selama 24 jam sambil
sesekali diaduk. Selanjutnya dilakukan
penyaringan dengan corong Buchner
dan pompa vakum sehingga didapat
91
92
katekin, proantosianidin,
flavanon.
dan
atau
93
94
Warna
EM
FH
Coklat kehitaman
Hijau pekat
kekuningan
Coklat kehitaman
Coklat kehitaman
FE
FR
Berat (gram)
Rendemen ( % b/b)
116,85
4,22
21,24
0,76
41,12
38,21
7,48
6,98
Tabel 2. Data LC50 untuk EM, FH, FE, dan FR dari kulit batang ketapang
Ekstrak
Persamaan regresi
Nilai R2
LC50 (ppm)
y = 2,717x - 0,324
0,985
91,099
EM
y = 7,317 x 16,26
0,981
804,567
FH
y = 2,144 x + 1,162
0,920
61,675
FE
y = 4.606 x 7,104
0,972
424,499
FR
95
Noda
Keterangan
RF
2 : 8 : 0,2
3 : 7 : 0,2
4 : 6 : 0,2
6 : 4 : 0,2
0,25; 0,625;
0,724dan 0,875
0,65; 0,5; 0,325;
dan 0,225
0,875; 0,5;
0,675,;0,4; dan
0,175
Tabel 4. Data hasil uji metabolit sekunder dengan KLT dari FE.
Uji Senyawa
Ket.
Rf
Vanilin-HCl
Pengamatan
Visual
Ungu
0,22
Fenolat
FeCl3
Biru pekat
Terpenoid
Uap I2
Coklat
Alkaloid
Dragendorff
Coklat
0,24 ;
0,42 dan
0,52
-
Steroid
Lieberman-Burchard
Coklat
Flavonoid
96
Pereaksi
Berdasarkan Tabel 4, FE
menunjukkan uji positif terhadap
senyawa
golongan
flavonoid,
terpenoid, dan fenolat. Pereaksi
vanilin-HCl merupakan pereaksi untuk
mengidentifikasi flavonoid terutama
jenis katekin dan proantosianidin dan
terbentuk lebih lambat oleh flavanol
H3CO
H3CO
O+H
HO
CHO
+ H+
HO
CH
C+H
HO
OH
Vanilin
Gambar 1. Reaksi protonasi vanilin dalam larutan asam (Salunkhe et al., 2002)
OH
H3CO
HO
O+H
HO
OH
CH
+
OH
HO
HO
OH
H3CO
HO
OH
C+H
HO
OH
OH
HO
HO
Leucocianidin
OH
HO
OH
H3CO
+
CH
OH
OH
H
:O:
OH
Senyawa Intermediet
- H2O
OH
HO
OH
H3CO
CH
OH
OH
OH
97
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini
diperoleh simpulan sebagai berikut:
Ekstrak kulit batang ketapang yang
memiliki toksisitas tertinggi terhadap
larva udang Artemia salina Leach
6 ArOH + FeCl3
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, S. M., V. Swamy, P. G. R.
Dhanapal,
dan
V.
M.
Chandrashekara,
2005,AntiDiabetic Activity of Terminalia
catappa Linn Leaf Extracts in
Alloxan- Induced Diabetic
Rats, Iranian Journal of
Pharmacology
and
Therapeutics 4 (1): 36. Diakses
tanggal 26 September 2011.
Babayi, H., I. Kolo, J. I. Okogun, dan
U. J. J. Ijah, 2004, The
Antimicrobial Activities of
Methanolic
Extracts
of
Eucalyptus camaldulensis and
Terminalia catappa Against
Some
Pathogenic
Microorganisms,
Nigerian
Society
for
Experimental
Biology, Biochemistry 16 (2):
110. Diakses tanggal 26
September 2011.
[Fe(OAr)6]3+ 3HCl
+
Kompleks berwarna
(hitam, merah, hijau, ungu, dan biru)
3H+
98
99
Pauly,
G.,
2001,
Cosmetic,
Dermatologycal
and
Pharmaceutical Use of An
Extract of Terminalia catappa,
United State Patent Application
no. 200100022665.
100
Sastrohamidjojo,
Kromatografi,
Yogyakarta.
H,
2001,
Liberty,