A. Skenario
mulut
terhadap
pengalaman
karies
gigi
permanen.
Penelitian
Rata-rata Usia
7 tahun
8 tahun
9 tahun
10 tahun
11 tahun
12 tahun
Jumlah SD
20
20
20
20
20
20
Jumlah Murid
1214
1300
1004
1202
1094
1344
7158
B. Kerangka Konsep
1.
2.
3.
4.
Variabel Terkendali
Usia
Jumlah kelas
Jumlah murid
Kondisi sistemik
Variabel Terikat
Pengalaman
karies gigi
permanen
Variabel Bebas
Pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut
C. Hipotesis
F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
2. Variabel terikat
G. Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Tingkat karies gigi Karies merupakan suatu
permanen
penyakit jaringan keras
gigi, yaitu email, dentin
dan
sementum
yang
disebabkan oleh aktivitas
suatu jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang
dapat diragikan. Gejala
klinis
karies
adanya
demineralisasi jaringan
bersamaan
dengan
kerusakan bahan organik
lainnya.
Perhitungan
tingkat
karies
gigi
permanen
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan DMF-T.
Nilai DMF-T adalah
angka yang menunjukkan
jumlah gigi dengan karies
pada siswa SD.
Angka D = Decay : Gigi
yang berlubang karena
karies gigi.
Angka M = Missing :
Gigi yang dicabut karena
karies gigi.
Angka F = Filling : Gigi
yang
ditambal
atau
ditumpat karena karies
dan dalam keadaan baik
(Winda dkk., 2015).
Cara Pengukuran
Skala
Rasio
Pemeriksaan
langsung pada
gigi
menggunakan
kaca
mulut,
sonde
dan
dicatat
pada
formulir.
Hasil
pengukuran
merupakan hasil
penjumlahan
DMF-T
setiap
siswa
dan
kemudian dicari
mean kelompok.
2.
Pengetahuan
Pengetahuan seseorang
kesehatan gigi dan tentang kesehatan gigi
mulut
dan mulut yang dapat
dinilai dari pengertian
kesehatan gigi mulut,
penyebab, akibat, jenis
masalah,
dan
cara
perawatan yang benar.
Pengetahuan siswa sangat
penting dalam mendasari
terbentuknya
perilaku
yang mendukung atau
tidaknya kebersihan gigi
dan mulutnya.
Dengan
melakukan
skoring
terhadap
pengetahuan
kesehatan
gigi dan mulut agar dapat
dilakukan penghitungan
(Angela, 2008). Tingkat
skoring tersebut adalah:
1 : Sangat tdk mengetahui
2 : Kurang mengetahui
3 : Cukup mengetahui
4 : Mengetahui
5 : Sangat mengetahui
Total
skor
tersebut
kemudian dicari mean
untuk mengetahui mean
setiap kelompok.
Kuisioner
Rasio
Hasil
pengukuran
merupakan hasil
penjumlahan
pengetahuan
kesehatan
gigi
dan mulut setiap
siswa
dan
kemudian dicari
mean kelompok.
1. Populasi
Siswa SD kecamatan Sumbang
2. Sampel
a. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple
random sampling.
b. Kriteria inklusi
1) Berusia 7-12 tahun
I. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh adalah sumber data primer yang diperoleh
langsung melalui saat dilakukannya penelitian / penelitian langsung.
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain ialah masker, handscoon,
kaca mulut (mirror), sonde, pinset, gelas, nierbecken, sikat gigi, alat tulis
menulis.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain air, kapas, alkohol,
betadine.
K. Cara Kerja
No
Uraian Kegiatan
Penyusunan Proposal
Pengumpulan Data
Analisa Data
Penyusunan
Analisa Data
7. Referensi
Hasil
Angela, A., 2005, Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi.
Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), (38):130-2.
Atmadilaga, D., 1994., Buku Pintar Panduan Penulisan Skripsi, Tesis dan
Desertasi, Penerbit Pionir Jaya, Bandung.
Ilyas, M., 2011, Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status karies gigi
pada murid taman kanak-kanak di Kecamatan Wajo kota Makassar,
Prosiding PIN IDGAI V. Makassar.
Husein, U., 2004, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Indirawati, T.N., Magdarina, D.A., 2013, Penilaian indeks DMF-T anak usia
12 tahun oleh dokter gigi dan bukan dokter gigi di kabupaten Ketapang
propinsi Kalimantan Barat. Media Litbangkes, (23):42.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
alfabeta: Bandung