Anda di halaman 1dari 27

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang tua tentang Menyikat Gigi

dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Di RSUD DR Hasri Ainun


Habibie Provinsi Gorontalo 
OLEH :
Veronika Abas
Nim : 200911138

 
 
 

 PROGRAM STUDI TERAPI GIGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menyatakan


angka kejadian karies pada anak masih sebesar 60-90%.

Hasil RISKESDAS tahun 2018 dari DEPKES RI 57,6%


penduduk Indonesia bermasalah gigi dan mulut, 67,3%
diantaranya merupakan anak-anak usia 5 - 9 tahun

Angka kejadian di Provinsi Gorontalo lebih tinggi dari angka


kejadian nasional yaitu sebesar 64%. kejadian karies gigi di Provinsi
Gorontalo pada tahun 2018 sebanyak 51,12%. Sedangkan data
menyikat gigi setiap hari sebanyak 95,88% dan waktu menyikat gigi
yang benar hanya 4,61%.
• Peran serta orang tua sangat diperlukan didalam
membimbing, memberikan pengertian,
mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada
anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi
dan mulutnya. Selain itu orang tua juga mempunyai
peran yang cukup besar di dalam mencegah
terjadinya karies pada anak. Pengetahuan orang tua
sangat penting dalam mendasari terbentuknya
perilaku yang mendukung atau tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak. Orang tua dengan
pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan
mulut merupakan faktor perilaku yang tidak
mendukung kesehatan gigi dan mulut anak
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan oleh
peneliti di RSUD DR Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo
didapatkan data karies gigi pada tahun 2019 176
kunjungan, tahun 2020 72 kunjungan, tahun 2021 115
kunjungan pada bulan januari-februari 2022 terdapat 56
kunjungan

RUMUSAN MASALAH
Dari uraian masalah di atas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Apakah terdapat Hubungan Pengetahuan
dan Sikap Orang tua tentang Menyikat Gigi dengan
Kejadian Karies Gigi pada Anak Di RSUD DR Hasri Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo”?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang
Tujuan Umum
Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies Gigi
pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Tujuan Habibie Provinsi Gorontalo
Khusus

1. Untuk Mengetahui Pengetahuan Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada


Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo
2. Untuk Mengetahui Sikap Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada Anak di
RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo
3. Untuk Mengetahui Kejadian Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD DR
Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo
4. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang
Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara


teoritis khususnya tambahan ilmu bagi dunia kesehatan.

 Manfaat Praktis
-Bagi Pelayanan Kesehatan
-Institusi
-Lokasi Penelitian
-Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi


setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai


dengan kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi
pit, fissure dan daerah interproximal meluas kearah pulpa
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN

Lokasi
Penelitian ini dilakukan di RSUD DR
Peneliitian
Hasri Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo

Waktu Waktu penelitian


Peneliitian dilaksanakan bulan April-
mei 2022
Desain Desain penelitian ini
Penelitian menggunakan Observasional
Analitik dengan desain
penelitian cross sectional
study dimana peneliti ingin
meneliti Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Orang
Tua dengan Kejadian Karies
Gigi di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Kriteria Obyektif Alat Ukut Skala
Pengetahua Pengetahuan merupakan hasil Baik = skor >50%
n dari tahu tentang menyikat gigi Kurang = skor < 50%. Kuesioner Ordinal
seperti metode, durasi maupun (Skala Guttman)
waktu I = 100/jumlah skor
= 100/2
= 50
Sikap Sikap adalah kecenderungan Positif = skor >62,5% Kuesioner Ordinal
bertindak dari individu dalam hal Negatif = skor< 62,5%.
ini orang tua, terhadap stimulus (Skala Likert)
ataupun obyek tertentu seperti SS : 4
pada menyikat gigi baik S :3
pengawasan, waktu maupun akibat TS : 2
dari menyikat gigi itu sendiri STS : 1
Skor tertinggi (X)= jumlah pertanyaan x Skor tertinggi
= 10x4 = 40 jadi 40/40 x 100 % = 100%
Skor terendah = jumlah pertanyaan x skor terendah
= 10x1= 10
= 10/40x 100% = 25%
Range (R) = skor tertinggi – skor terendah
= 100% - 25% = 75%
Kategori(K) = 2
Interval = R/K= 75%/2= 37,5%
Range Standar = 100% - 37,5% = 62,5%

Karies Karies gigi adalah penyakit 1.Karies Gigi Observasi Ordinal


Gigi jaringan gigi yang ditandai dengan 2. Tidak Karies Gigi
kerusakan jaringan yang dimulai
dari permukaan gigi pit, fissure
dan daerah interproximal meluas
kearah pulpa
Populasi
Populasi dalam Penelitian ini yaitu seluruh pasien
anak yang datang ke Klinik Gigi RSUD DR Hasri
Ainun Habibie Provinsi Gorontalo pada saat
penelitian.

Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam Penelitian
ini menggunakan teknik total sampling yaitu
pengambilan sampel dengan mengambil
sampel secara keseluruhan yang ditemui
dilokasi penelitian
Teknik Pengumpulan Data dan
Pengolahan Data
Jenis Data
Data primer
Data yang dikumpulkan langsung kepada responden dengan
mengobservasi, untuk mengetahui variabel Penelitian yaitu
Pengetahuan, sikap serta karies gigi.

Data sekunder
Data yang diperoleh adalah data yang sudah tersedia yang
diambil sebagai sumber untuk menunjang latar belakang dalam
penelitian ini melalui wawancara kepada orang tua.

Instrumen Penelitian
Instrumen dalam Penelitian ini adalah kuesioner.

Pengolahan Data
Data diolah secara manual menggunakan kalkulator dan elektronik
menggunakan program SPSS
Teknik Analisa Data
• Analisa univariat
• Analisa univariat dilakukan untuk meliputi distribusi frekuensi semua variabel yang
meliputi gambaran karakteristik responden.
• p=
• p = presentase
• x = jumlah kejadian pada responden
• n = jumlah seluruh responden

• Analisa bivariat
• Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu mencari
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang di uji dengan
menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikasi (α) 0,05% atau tingkat kepercayaan
95% dengan rumus :
• =Ʃ
• Chi Square
• Nilai Observasional (Pengamatan)
• Nilai Expected (Harapan)
• Ʃ = sigma
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Umur Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

17-25 Tahun 3 7,5

26-35 Tahun 10 25

36-45 Tahun 22 55

46-55 Tahun 4 10

56-65 Tahun 1 2,5

Total 40 100

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)


SD
6 15
SMP
4 10
SMA
26 65
PT
4 10

Total 40 100
Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)

IRT 21 52,5

WIRASWASTA 11 27,5

PNS 3 7,5

HONORER 5 12,5

Total 40 100

Umur Anak (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)


5
4 10
6
8 20
7
3 7,5
8
5 12,5
9
4 10
10
10 25
11
6 15

Total 40 100
Jenis Kelamin Anak Frekuensi (n) Persentase (%)
Perempuan
25 62,5
Laki-laki
15 37,5

Total 40 100

Anak Ke Frekuensi (n) Persentase (%)


1
14 35
2
11 27,5
3
10 7,5
4
3 7,5
5
2 5

Total 40 100

Jumlah Bersaudara Frekuensi (n) Persentase (%)


1
7 17,5
2
14 35
3
12 30
4
4 10
5
2 5
6
1 2,5
ANALISIS UNIVARIAT
Pengetahuan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)
Kurang
3 7,5
Baik
37 92,5

Total 40 100

Sikap Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)


Negatif
8 20
Positif
32 80

Total 40 100

Kejadian Karies Gigi Frekuensi (n) Persentase (%)


Karies Gigi
8 20
Tidak Karies Gigi
32 80

Total 40 100
ANALISIS BIVARIAT
Karies Gigi

Pengetahuan Ya Tidak n % P value

n % n %

Kurang 3 100 0 0 3 100

Baik 5 13,5 32 86,5 37 100 0,006

Jumlah 8 20 32 80 40 100

Karies Gigi

Sikap Ya Tidak n % P value

n % n %

Negatif 8 20 0 0 8 20

Positif 0 0 32 80 32 80 0,000

Jumlah 8 20 32 80 40 100
Pengetahuan Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada
Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden
pengetahuan orang tua yang terbanyak yaitu pengetahuan
baik dengan jumlah 37 responden (92,5%), dan pengetahuan
kurang hanya 3 responden (7,5%). Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil kuesioner dimana semua responden
(100%) sudah mengetahui tentang berapa kali dalam sehari
sebaiknya menyikat gigi, permukaan gigi yang harus di sikat
serta jenis makanan/minuman yang merusak gigi. Selain itu
sebagian besar responden dengan pendidikan menengah
keatas yakni 26 responden (65%) dengan pendidikan SMA
serta 4 responden (10%) dengan pendidikan sarjana.
Sikap Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada Anak di
RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40


responden sikap orang tua yang terbanyak
yaitu sikap positif dengan jumlah 32
responden (80%), dan sikap negatif hanya 8
responden (20%). Hal ini berdasarkan hasil
kuesioner dimana 39 responden (92,5%)
setuju seandainya menyikat gigi 2x sehari,
maka gigi akan bersih.
Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD DR
Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo

• Hasil penelitian menunjukkan dari 40


responden yang terbanyak yaitu tidak
mengalami karies dengan jumlah 32
responden (80%), dan yang mengalami karies
gigi hanya 8 responden (20%). Hal ini
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti pada saat melakukan penelitian.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang
Menyikat Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo

• Berdasarkan tabel 4.11 Hubungan Pengetahuan


Orang Tua tentang Menyikat Gigi dengan Kejadian
Karies Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo menunjukkan
berdasarkan uji altenative fisher exact test (karena
terdapat 2 cell dengan nilai expected count <5)
didapatkan nilai p value = 0.006 yang artinya ada
Hubungan Pengetahuan Orang Tua tentang Menyikat
Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD
DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi Gorontalo.
• Berdasarkan tabel 4.12 Hubungan Sikap Orang Tua
tentang Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies Gigi
pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie
Provinsi Gorontalo menunjukkan berdasarkan uji
altenative fisher exact test (karena terdapat 1 cell
dengan nilai expected count <5) didapatkan nilai p
value = 0.000 yang artinya ada Hubungan Sikap
Orang Tua tentang Menyikat Gigi dengan Kejadian
Karies Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo.
SIMPULAN
• Pengetahuan Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40
responden pengetahuan orang tua yang terbanyak yaitu pengetahuan baik dengan
jumlah 37 responden (92,5%), dan pengetahuan kurang hanya 3 responden (7,5%).
• Sikap Orang Tua tentang Menyikat Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie
Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden sikap
orang tua yang terbanyak yaitu sikap positif dengan jumlah 32 responden (80%),
dan sikap negatif hanya 8 responden (20%).
• Kejadian Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 responden yang terbanyak yaitu
tidak mengalami karies dengan jumlah 32 responden (80%), dan yang mengalami
karies gigi hanya 8 responden (20%).
• Terdapat hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang Menyikat Gigi
dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di RSUD DR Hasrie Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo dengan nilai p value = 0.006 dan 0.000
SARAN
• Bagi peneliti Selanjutnya
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukkan dalam proses kegiatan
belajar mengajar serta sebagai referensi khususnya pada penelitian selanjutnya
• Bagi Institusi Pendidikan
• Sebagai bahan rekomendasi dalam melakukan penelitian-penelitian sejenisnya
• Bagi Orang Tua
• Sebagai bahan masukan orang tua agar orang tua lebih rajin dalam mengawasi anaknya.
• Tempat Penelitian
• Menambah pengetahuan baru kepada tim medis yang berada di Klinik Gigi RSUD dr.Hasri
Ainun Habibie Gorontalo.
• Instansi Kesehatan
• Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan derajat
kesehatatan khususnya kesehatan gigi sekaligus sebagai bahan untuk mengambil
kebijakan mengenai kesehatan gigi anak.

Anda mungkin juga menyukai