Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. PT. Bakrie Pipe Industries merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang pembuatan pipa dengan metode pengelasan HFW dan
menggunakan HRC (Hot Rolled Coil) sebagai bahan bakunya;
2. PT. Bakrie Pipe Industries memiliki 5 unit plant produksi, yaitu KT-24,
WTM 16, WTM 8, VAI 4 dan MM 1 serta memiliki fasilitas slitting dan
galvanize plant;
3. Tahapan pembuatan pipa di PT. Bakrie Pipe Industries meliputi
beberapa tahap, yaitu uncoiling, levelling, shearing, jointing, side
trimming, forming, high frequency welding, bead removing, heat
treatment, water cooling, sizing and straightening, numbering, cut-off;
4. Kuat arus dan lamanya waktu pada saat proses pengelasan sangat
mempengaruhi beberapa aspek pada saat proses pengelasan maupun
pada hasil lasan. Di PT. Bakrie Pipe Industries, kuat arus yang
digunakan untuk mendapatkan produk yang optimal pada pipa API
spec. 5L L245M (BM) PSL-2 berkisar 266 s/d 325 A, sedangkan
lamanya waktu pengelasan yaitu satu menit untuk produk dengan
panjang sekitar 7 s/d 15 meter;
5. Proses perlakuan panas pada pipa akan memperbaiki sifat mekanis
(kekuatan tarik, ketangguhan dan kekerasan) serta struktur mikro logam
las dan daerah yang terkena pengaruh panas pada pipa. Nilai minimum
dan maksimum yield strength pada pipa API spec. 5L L245M (BM)
PSL-2 berturut-turut 245 MPa dan 450 MPa, sedangkan nilai minimum
dan maksimum tensile strength berturut-turut 415 MPa dan 655 MPa.
6. Proses perlakuan panas (annealing) di PT. Bakrie Pipe Industries telah
sesuai karena telah membentuk struktur mikro ferrite+pearlite. Proses
annealing di PT. Bakrie Pipe Industries pada pipa API spec. 5L L245M
(BM) PSL-2 dilakukan dengan temperatur sekitar 800 s/d 950C.

Anda mungkin juga menyukai