Anda di halaman 1dari 11

D.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No.

Nama

: Ny.S

Dx medis

: Atonia Uteri

Diagnosa

1. Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer berhubungan
dengan perdarahan
(atonia uteri)

Implementasi
Minggu, 15 Mei 2016
Pukul 14.00

Evaluasi Proses

Evaluasi Hasil

S: Klien mengatakan dingin di area Selasa, 17 Mei 2016


ujung kaki, perdarahan masih
Pukul 16.00
terasa keluar banyak

Mengkaji perdarahan klien


S: Klien mengatakan masih
O:
Menanyakan keadaan klien
lemas, akan makan lebih
Mengkaji TTV: nadi
- Terlihat darah merembes ke
banyak agar cepat sembuh
Mengkaji warna kulit, CRT,
bagian sprei klien
derajat edema
O:
- Nadi: 106 kali/menit
- Menganjurkan klien
- CRT >3 detik, akral dingin
menghangatkan ekstremitas yang - Warna kulit pucat saat elevasi. - Nadi: 98 kali/menit
- CRT <3 detik
dingin/ memberi minyak kayu - Ekstremitas bawah klien
- Pitting odem +1
putih
tampak bengkak, pitting odema - Tidak tampak pucat pada
+2
kulit klien, akral hangat
Nuraini
A: Ketidakefektifan perfusi
Pukul 18.00
jaringan perifer teratasi
- Mengambil sample darah vena S: Klien mengatakan sakit saat
(cross test, DR, kimia darah)
-

Mengambil sample darah arteri


Mengambil hasil lab

diambil darahnya

P: Hentikan intervensi, klien


dipindahkan ke bangsal melati
1

O:
- Darah vena diambil dari vena

brachialis, 4 cc
- Darah arteri diambil di arteri
femoralis 2cc
- Hb = 8,2 mg/dL
Nuraini
Senin, 16 Mei 2016
Pukul 14.00
-

Memberikan transfusi kolf 1


Mengkaji perdarahan klien
Mengkaji TTV: nadi
Mengkaji warna kulit, CRT

S: Klien mengatakan bengkak


sudah lebih berkurang, perdarahan
masih terasa kencang
O:
- PRC gol: B sebanyak 247cc, S:
-

36,80C
Nadi: 97 kali/menit
CRT >3 detik
Pitting odema +2
Klien tampak aktif bergerak
Akral dingin
Nuraini

S: Klien mengatakan masih kurang

Nia

Pukul 21.00

nafsu makan dan malas minum

- Mengambil sample DR (cek Hb O:

post transfuse kolf 1


- Mengkaji nadi
- Mengkaji warna kulit, CRT
- Mendorong klien untuk
menghabiskan diit RS dan
minum banyak

- Darah vena brachialis diambil

2cc
- Klien hanya habis 5 sendok

makan diit RS
- Nadi: 94 kali/menit
- CRT <3 detik
- Tidak nampak pucat pada kulit

klien
Elsa

Selasa, 17 Mei 2016


Pukul 10.00
-

S: Klien mengatakan bengkak


hampir kempes, darah yang keluar
sudah terasa tidak banyak

Mengkaji perdarahan klien O:


Mengkaji TTV: nadi
Mengkaji warna kulit, CRT
dan odema

Nadi: 94 kali/menit

Mengambil hasil Lab: Hb


Menganjurkan klien
meningkatkan asupan nutrisi
dan minum

CRT <3 detik


Pitting odema +1
Tidak tampak pucat pada
kulit klien
Perdarahan pada deppers
200cc
Hb: 8,5 mg/dL
Akral hangat

Nia
2. Kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
(perdarahan post partum
e.c atonia uteri)
3. Nyeri
berhubungan

akut Minggu, 15 Mei 2016

dengan Pukul 14.00


agen cidera biologis
- Mengkaji karakteristik nyeri
(kontraksi post partum
(P,Q,R,S,T)
Mengajarkan teknik relaksasi
hari ke-0 e.c atonia

S: Klien mengatakan paham cara Selasa, 17 Mei 2016


nafas dalam dan sudah nyaman
Pukul 16.00
dengan posisinya
O:
- Darah arteri brachialis 2cc telah

S:
-

Klien mengatakan nyeri

uteri

dan

episotomi)

luka

nafas dalam

diambil

- Memberikan posisi nyaman pada - Karakteristik nyeri :

klien
- Mengambil sample DR
- Mengambil hasil Lab

P: perdarahan post partum


Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: 4
T: hilang timbul
- Posisi klien supinasi
- Hasil Lab, AL: 15.2 103/uL

Nuraini
Senin, 16 Mei 2016
Pukul 07.30
- Mengkaji karakteristik nyeri

S: Klien mengatakan nyeri sudah


berkurang namun masih sering
hilang timbul

O:
(P,Q,R,S,T)
- Memberikan posisi nyaman pada klien
- Mengajarkan teknik pengalihan /
distraksi dengan membaca/
mendengarkan music/ bercerita

perut sudah jarang


timbul, nyeri luka
jahitan terasa kalau
sedang bergerak
Klien mengatakan kalau
nyeri datang langsung
nafas dalam
Klien mengatakan sudah
tidak takut mengerakkan
bagian bawah tubuhnya

O:
- Karakteristik nyeri:

P: perdarahan post partum


Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: 2
T: hilang timbul
- Klien tampak rileks dan
tidak menahan nyeri
- Klien terlihat aktif miringmiring

Karakteristik nyeri :
P: perdarahan post partum
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: 3
T: hilang timbul
- Klien terlihat lebih rileks dan A: Nyeri akut teratasi
nyaman dalam posisi supinasi
- Klien mampu meredemonstrasi P: Hentikan intervensi. Klien

teknik distraksi: bercerita

dipindahkan ke bangsal
Melati 1
Eka

Pukul 15.00
- Mengkaji karakteristik nyeri
(P,Q,R,S,T)
S: Klien mengatakan nyeri di
- Memberikan posisi nyaman pada
bagian perut dan jaitan, klien
klien
mengatakan akan mencoba
- Menganjurkan klien untuk
jangan takut bergerak agar cepat menggerakkan area bawah
walaupun agak sedikit takut karena
berkurang
masih nyeri
O:
- Karakteristik nyeri :

P: perdarahan post partum


Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah dan luka
episiotomi
S: 3
T: hilang timbul
- Klien tampak memegangi perut
saat nyeri timbul
- Klien tampak mempersempit
gerakkannya

Nia

Nuraini
Pukul 21.00
S: klien mengatakan posisi sudah
- Mengkaji karakteristik nyeri
nyaman, nyeri kadang-kadang
(P,Q,R,S,T)
ada kalau bergerak
- Memberikan posisi nyaman pada
klien
O:
- Karakteristik nyeri :

P: perdarahan post partum


Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah dan luka
episiotomi
S: 3
T: hilang timbul
- Klien tampak mencoba untuk
istirahat

Elsa
Selasa, 17 Mei 2016
Pukul 10.00
- Mengkaji karakteristik nyeri

S: Klien mengatakan nyeri perut


sudah jarang timbul, nyeri luka
jahitan terasa kalau sedang

(P,Q,R,S,T)
- Memberikan posisi nyaman pada

klien
- Mengkaji aktivitas klien

bergerak
O:
- Klien terlihat aktif miring-

miring
- Karakteristik nyeri :

P: perdarahan post partum


Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: 2
T: hilang timbul
Nuraini
4. Resiko
berhubungan

infeksi
dengan

Pertahanan

tubuh

sekunder tidak adekuat


(penurunan
hemoglobin,

luka

episiotomy

dan

tindakan invasif)

PENUTUP

Atoni uteri yaitu kondisi dimana miometrium tidak dapat


berkontraksi dan apabila ini terjadi maka darah yan keluar dari
bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali
( Depkes RI , 2008)
Asuhan keperawatan pada Ny. R di Ruang HCU RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten dengan Diagnosa Medis Perdarahan post partum H ke-0
P1A0 e.c atonia uteri yang diasuh selama tanggal 14 17 Mei 2016 didapatkan
diagnosa keperawatan antara lain :
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan

perdarahan (atonia uteri)


2. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif (perdarahan post partum e.c atonia uteri)
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi post
partum hari ke-0 e.c atonia uteri dan luka episotomi)
4. Resiko infeksi berhubungan dengan Pertahanan tubuh sekunder tidak
adekuat (penurunan hemoglobin, luka episiotomy dan tindakan invasif)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, didapatkan bahwa masalah yang
teratasi adalah diagnosa keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
karena criteria hasil yang diinginkan sudah tercapai. Sedangkan diagnosa
potensial tidak terjadi dan intervensi akan dilanjutkan di bangsal Melati 1.

DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG etc, 1998. Williams Obstetrics 20th edition.
Connecticut: Applenton Lange..
Febrianto H.N. 2007.Perdarahan Pasca Persalinan. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sriwijaya.
Heller, Luz. Gawat Darurat Ginekologi Dan Obstetric. Alih
bahasa

H.

Mochamad

martoprawiro,

Adji

Dharma.

Jakarta: EGC, 1997.


James R Scott, et al. Danforth. Buku Saku Obstetric Dan
Ginekologi. Alih bahasa TMA Chalik. Jakarta: Widya
Medika, 2002.
Kemenkes Republik Indonesia.2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obstetrik. Ed. 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai