PEDOMAN PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO
FEBRUARI 2014
Buku I
PEDOMAN PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO
FEBRUARI 2014
DAFTAR ISI
Halaman
Bab I
Pendahuluan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Bab II
11
2.1
11
2.2
12
2.3
15
2.4
18
2.5
Komitmen
18
20
3.1
20
3.2
21
3.3
27
3.4
32
3.5
33
3.6
34
Halaman
Bab IV Proses Penunjang Manajemen Risiko...........................
36
4.1
Pemantauan..
36
4.2
Kaji ulang.........
36
4.3
37
4.4
39
4.5
Konsultasi...
41
4.6
41
Bab V
Penutup
42
43
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Contoh Kuesioner Indikasi Risiko.
23
26
29
30
31
32
33
33
38
39
40
40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Proses pengelolaan Risiko..
20
21
35
Pendahuluan
1. Pokok Pokok Pertimbangan
Perseroan
Terbatas
Pembangunan
Jaya
Ancol,
Tbk,
selanjutnya
disebut
Proyek
Ancol.
Pada
tahun
1992
BPP
Ancol
diubah
menjadi
PT. Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan Akte Perubahan Nomor 33 Tanggal
10 Juli Tahun 1992. Saat tersebut, komposisi kepemilikan saham adalah 80% milik
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dan 20% milik PT Pembangunan Jaya. Pada
tanggal 2 Juli 2004, Perseroan melakukan go public menjadi PT. Pembangunan
Jaya Ancol, Tbk, dengan komposisi kepemilikan saham 72% Pemda DKI, 18%
PT Pembangunan Jaya dan 10% dimiliki masyarakat.
1
Tim Penyusun SPI
Dengan adanya pengembangan bisnis diatas, tentu terdapat tugas-tugas baru yang
didukung unit-unit baru atau fungsional tertentu, disamping tugas-tugas lama untuk
mempertahankan bisnis yang sudah ada.
2
Tim Penyusun SPI
Gambar 1
Proses Pengelolaan Risiko
PENENTUAN
KONTEKS
Gambar
1
K
O
M
U
N
I
K
A
S
I
ProsesEksternal
Pengelolaan Risiko
5.3.2 Konteks
5.3.3 Konteks Internal
5.3.4 Konteks Proses Risiko Manajemen
5.3.5 Kriteria Pengembangan Risiko
P
E
M
A
N
T
A
U
A
N
&
MENGIDENTIFIKASI RISIKO
Apa yang akan terjadi? Kapan? Dimana?
Bagaimana? Mengapa?
P
E
R
I
&
K
O
N
S
U
L
T
A
S
I
MENGANALISIS RISIKO
Mengkaji Sistem Pengendalian Yang Ada
Penentuan
Kemungkinan
Penentuan
Dampak
K
O
A
I
EVALUASI RISIKO
- Membandingkan dengan Kriteria
- Penentuan dan Penilaian
- Memutuskan Pemilihan Tindakan
terhadap Risiko
- Menetapkan Prioritas
PERLAKUAN RISIKO
- Menyeleksi berbagai pilihan Perlakuan
Risiko
- Menyiapkan dan Melaksanakan
Rencana Perlakuan Risiko
A
N
P
E
N
I
N
J
A
U
A
N
3
Tim Penyusun SPI
Publik
maka
pengelolaan
risiko
perlu
mulai
diterapkan
untuk
menyampaikan
pendapat
serta
kepentingannya,
terutama
dalam
merumuskan kriteria.
J. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang dan tanggap terhadap perubahan.
Ketika terjadi peristiwa baru, baik didalam maupun diluar organisasi, konteks
manajemen risiko dan pemahaman yang ada juga mengalami perubahan. Dalam
situasi semacam inilah tahapan pemantauan dan kaji ulang berperan
memberikan kontribusi. Risiko baru pun muncul, ada yang berubah, ada juga
yang menghilang. Oleh karena itu, menjadi tugas manajemen untuk memastikan
bahwa manajemen risiko senantiasa memperhatikan, merasakan, dan tanggap
terhadap perubahan.
6
Tim Penyusun SPI
strategi
manajemen
risiko
serta
meningkatkan
kematangan
7
Tim Penyusun SPI
J.
Pemutakhiran buku daftar risiko dan daftar risiko strategis setiap awal
semester dua sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan (RKAP).
B.
C.
D.
E.
F.
Risiko Strategis (Strategic Risk/Top Risk) adalah risiko utama yang dampak
negatifnya secara signifikan dapat menggagalkan tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang Perseroan.
G.
H.
I.
8
Tim Penyusun SPI
J.
Rencana Tindakan (Action Plan) adalah berbagai cara yang ditentukan untuk
mengatasi
gangguan
kelancaran
proses
Perseroan
yang
dapat
Dampak Risiko (Exposure) adalah tingkat risiko yang harus dihadapi sebagai
akibat dari suatu aksi dan atau non-aksi.
L.
Risiko Potensial (Risk Potential) adalah sifat atau karakteristik yang dapat
menimbulkan kerugian terhadap Perseroan pada saat risiko itu terjadi.
M.
N.
O.
Risk Appetite adalah batas besaran risiko maksimal yang dapat terima
organisasi dalam usahanya mencapai sasaran.
P.
Q.
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X.
Y.
Direksi,
yang
dalam
kegiatan
pengelolaan
risiko
unitnya,
AA. Penilaian
Eksternal
(External
Assessment)
adalah
penilaian
status
rekomendasi
perbaikan
dan
peningkatan
penerapan
10
Tim Penyusun SPI
II.
membangun
lingkungan
manajemen
risiko,
Direksi
menetapkan
, menyiapkan
pengaruhnya
signifikan
bagi
kelangsungan
usaha
Perseroan,
11
Tim Penyusun SPI
risiko yang bersifat operasional artinya dilakukan dalam jangka pendek, dapat
dikendalikan dan memiliki dampak ringan maupun signifikan.
2. Proses Inti Manajemen Risiko
Proses inti manajemen risiko secara garis besar meliputi: kegiatan mengidentifikasi
risiko, menganalisis risiko dan mengevaluasi risiko serta memberi tanggapan atau
perlakuan terhadap risiko. Kemudian dilanjutkan dengan tahap analisis dan evaluasi
risiko.
Setelah itu, perlu disusun rencana tindakan untuk memitigasi risiko yang nilainya
tinggi dan mengacu pada daftar risiko serta risiko strategis Perseroan. Rencana
tindakan ini digunakan sebagai bahan analisis manfaat dan biaya sebelum
manajemen memutuskan memberikan tanggapan atau perlakuan terhadap risiko.
A. Pelaksanaan Identifikasi Risiko :
1) Identifikasi risiko dilaksanakan oleh pemilik risiko dengan mengamati indikasi
risiko, sumber dan penyebab terjadinya risiko, jenis kegiatan yang
terpengaruh risiko, akibat dan konsekuensi bila terjadi risiko tersebut, serta
pendokumentasian risiko.
2) Indikasi risiko dideteksi dari masalah yang timbul di masa lalu atau selama
periode berjalan, baik kasus-kasus internal maupun kasus eksternal yang
sejenis, tingkat kerumitan proses suatu kegiatan, adanya perubahan
peraturan atau perubahan proses kegiatan, serta opini pakar dan
masyarakat.
3) Sumber risiko secara garis besar dapat berasal dari risiko lingkungan, risiko
proses dan risiko informasi untuk pengambilan keputusan3. Risiko proses
dan risiko informasi merupakan risiko internal Perseroan yang umumnya
masih dalam kendali manajemen. Risiko lingkungan sebagian besar berasal
dari eksternal yang umumnya bersifat diluar kendali manajemen.
4) Risiko yang sifatnya dapat dikendalikan segera disusun rencana tindakannya
nya
secara
langsung,
sedangkan
risiko
yang
sifatnya
tidak dapat
12
Tim Penyusun SPI
2) Direksi dapat memutuskan untuk menerima risiko, bila level risiko rendah
atau sedang, tetapi diperkirakan biaya penurunan level risiko relatif besar;
serta diperkirakan Perseroan dapat mempertahankan level risiko yang
rendah tidak meningkat selama periode tertentu.
3) Direksi dapat memutuskan memitigasi risiko secara mandiri, bila risiko
tersebut berasal dari dalam Perseroan, levelnya sedang atau tinggi, biaya
mitigasi rendah dan setelah mitigasi perkiraan nilai risiko residual masih
dibawah nilai toleransi Perseroan. Mitigasi risiko dapat dilaksanakan melalui
kebijakan pengendalian internal maupun kegiatan fisik.
4) Direksi dapat memutuskan mitigasi secara transfer risiko kepada pihak lain
bila pertimbangan dari segi manfaat dan biaya, mitigasi akan lebih efisien bila
dilakukan pihak lain dari pada dilaksanakan sendiri.
5) Direksi dapat memutuskan untuk menghindari risiko dengan meninggalkan
atau menghindari tujuan, karena level risikonya relatif tinggi, sumber risikonya
berasal dari eksternal dan diluar kendali Perseroan, serta biaya mitigasinya
sulit diukur.
6) Keputusan mengenai perlakuan risiko dievaluasi ulang setiap tahun, dengan
mempertimbangkan perubahan internal dan eksternal Perseroan yang
mempengaruhi risiko.
E. Nomor Kode Risiko
Setiap risiko yang terdapat pada buku daftar risiko maupun risiko strategis harus
diberi nomor kode yang dapat menjelaskan departemen tempat terjadinya risiko
serta nomor urut yang dapat menunjukkan jumlah risiko di setiap bagian
organisasi.
15
Tim Penyusun SPI
manajemen
risiko
harus
disampaikan
kepada
karyawan
internal
manajemen
risiko
antar
pemilik
risiko
meliputi
16
Tim Penyusun SPI
5. Komitmen
A. Bila fungsi manajemen risiko tidak dikoordinasi secara struktural oleh salah satu
Direktorat, Dewan Direksi menunjuk salah satu Direksi sebagai pembina
administrasi penerapan manajemen risiko.
B. Untuk meningkatkan komitmen harus dibuat satu piagam yang ditandatangani
Direktur Utama dan Komisaris Utama tentang pernyataan Perseroan untuk
menerapkan manajemen risiko.
18
Tim Penyusun SPI
19
Tim Penyusun SPI
III.
untuk memudahkan kompilasi maupun eliminasi risiko sejenis terutama risiko di divisi
operasional.
Setelah identifikasi risiko di unit operasional dan unit servis, diadakan validasi risiko
tingkat unit dengan memperhatikan risiko-risiko sejenis. Dari daftar risiko yang telah
divalidasi diadakan kompilasi dan pengolahan data tambahan untuk penyusunan daftar
risiko.
Secara skematik tahapan penyusunan identifikasi risiko menjadi daftar risiko dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2
Tahapan Penyusunan Identifikasi Risiko di PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
Sosialisasi Umum Manajemen Risiko Kepada
Tim Counter Part
Identifikasi Risiko di Unit Servis
(Risiko Operasional)
dan Kebijakan)
)
20
20
PROSES
DOKUMEN
PIC/KETERANGAN
BATASAN
WAKTU
Mulai
Pembentukan Tim Manajemen Risiko
Surat Tugas
Absen dan
Format Daftar
Risiko, Konsep &
Cara Kerja
Daftar Risiko
Risiko Potensial
@ 2 Per Unit
Risiko Strategis
(10/20 Risiko
Korporat)
1 Hari
21 Hari
1 Hari
1 Hari
1 Hari
A
Risiko Strategik
(Pareto: nominal
21dan ordinal)
Tim Penyusun SPI
PROSES
DOKUMEN
PIC/KETERANGAN
BATASAN
WAKTU
A
Pembuatan Ranking Berdasarkan Nilai
Tingkat Risiko
Risiko Strategis
(Pareto: nominal
dan ordinal)
Pemetaan
Risiko
Risiko Strategis
&
Pemetaan Risiko
1 Hari
Unit MR
1 Hari
1 Hari
Rencana Tindakan
&
Risiko Strategis
5 Hari
Daftar Risiko
Final
Unit MR
1 Hari
Pelaporan Ke Direksi
Daftar Risiko
Final
Unit MR
3 hari
21 hari
Unit MR
10 Hari
Form
Pemantauan
Daftar Risiko
Laporan Daftar
Risiko
Termutakhir
22
Tim Penyusun SPI
Tabel 1
Contoh Kuesioner Indikasi Risiko
Indikasi
Masalah
Tigkat
Kerumitan
Perubahan
Keterangan
Pertimbangkan masalah-masalah signifikan yang
Apakah terdapat
terjadi dimasa lalu atau selama peride berjalan,
masalah di masa lalu
termasuk :
atau selama periode
- Risiko-risiko yang terindikasi yang terjadi dimasa
berjalan yang
lampau
mengindikasikan
- Kelemahan pengendalian risiko
keberadaan suatu risiko
- Tindakan pelanggaran hukum
pada peride berjalan?
Pertanyaan
Informasi
Kejadian
Eksternal dari
Perusahaan
Sejenis
Apakah terdapat
kejadian ekstrem
perusahaan sejenis
yang mungkin dapat
terjadi di perusahaan
sendiri (bendungan
yang runtuh dinegara
lain), bending-bendung
yang rusak, sabotase
dan lain-lain?
23
Tim Penyusun SPI
25
Tim Penyusun SPI
Tabel 2
Kelompok Penomoran Identifikasi Risiko
Direktorat
Nomor Identifikasi
Direktorat utama
Direktorat Properti
Direktorat Rekreasi
Direktorat
Resor
Unit
MR
20/01
SPI
MR
11/01
Corporate Plan
MR
29/01
Properti 1
MR
32/01
Properti 2
MR
33/01
Properti 3
MR
34/01
Pengelolaan Properti
MR
47/01
MR
61/01
Dufan
MR
89/01
Dufan Ocean
MR
58/01
Taman Impian
dan MR
100/01 Resor
Pengembangan Bisnis
Direktorat Teknik
Direktorat Keuangan
MR
22/01
Pengembangan bisnis
MR-SB
42/01
MR-ST
42/01
MR
21/01
MR
25/01
Hukum
MR
14/01
Perencanaan
MR
76/01
Pelelangan
MR
18/01
MR
19/01
Reklamasi
MR
77/01
Treasure
MR
17/01
Akunting
MR
24/01
SIM
26
Tim Penyusun SPI
Contoh:
Dari data tahun 2000-2010, disimpulkan rata-rata terjadinya gangguan pasokan
air terhadap perumahan adalah 5%, dengan rata-rata jumlah rumah sebanyak 60
unit. Menurut perhitungan, bila terjadi satu kali gangguan suplai air, rata-rata
kerugian Perseroan mencapai Rp 50.000.000,-. Karena adanya perubahan
budaya penghuni perumahan serta tidak jelasnya sanksi terhadap kelalaian
petugas suplai air, maka diperkirakan pada tahun 2011 akan terjadi gangguan
suplai air sebanyak lima kali. Perhitungan risiko dengan pendekatan nominal,
menggunakan teori kemungkinan / distribusi Poisson dapat dilakukan sebagai
berikut.
Rata-rata () = 5% * 60 = 3
Diperkirakan tahun 2011 terjadi gangguan kabel 5 kali maka : P (5), = 3, pada
distribusi Poisson diperoleh angka 0,1003
Jadi P (Kemungkinan) = 10,03% (dibulatkan menjadi 10%)
Nilai risiko = 10% * 5 * Rp 8.760.000.000 = Rp 4.380.000.000
C. Pendekatan Semi Kuantitatif (Skala Ordinal)
1) Pada peristiwa risiko yang dampaknya sulit dinilai dengan uang, maka
penentuan signifikansi peristiwa risiko dinilai secara semi kuantitatif (skala
ordinal) dengan metode skala rating. Contoh peristiwa ini seperti masalah
hukum, reputasi, hasil audit dengan opini ditolak atau tidak wajar, manajemen
Perseroan terkena kasus KPK dan lain-lain.
Skala rating untuk kolom kemungkinan terjadinya dan kolom dampak dari
peristiwa risiko yang paling kecil dimulai dengan level 1 sedangkan yang
paling besar dinilai dengan level 5. Karena rumus/notasi risiko yang dipilih
adalah nilai dampak dikalikan nilai kemungkinan maka nilai peristiwa risiko
berkisar antara 1 s/d 25.
28
Tim Penyusun SPI
Skala Rating
Kemungkinan Terjadinya Risiko
Dampak Risiko
Ringan/Kecil Sekali
Jarang Terjadi
Ringan
Kadang-Kadang Terjadi
Sedang
Sering Terjadi
Berat
Setiap kasus uraian dampak dan kemungkinan risiko harus disusun lebih
dahulu kertas kerja terkait dengan karakter kemungkinan dan karakter
dampak dari kasus risiko tersebut.
Materialitas dampak dapat dikaitkan dengan prosentase tertentu dari
pendapatan, biaya, atau tujuan strategis Perseroan sesuai dengan level
organisasinya.
Bila dampak risiko menyebabkan pendapatan Perseroan turun / biaya naik
> 10%, maka dampak tersebut dinyatakan dengan predikat berat sekali dan
diberi bobot 5. Bila dampak risiko menyebabkan tujuan strategis Perseroan
tidak tercapai, maka nilai dampak dapat dinyatakan dengan predikat berat
sekali. Sebagai panduan dapat digunakan contoh matrik kertas kerja matrik
Departemen Pengelolaan Properti, sebagai berikut:
29
Tim Penyusun SPI
Tabel 4
Contoh Pembobotan Nilai Kemungkinan dan Nilai Dampak
Risiko Departemen Pengelolaan Properti
Gangguan Suplai Air ke Apartemen
Bobot
Kemungkinan
Dampak
terjadi
1
keluhan
dari
penyewa
namun
tidak
keluhan
dari
penyewa,
mempengaruhi
laba
Perseroan.
4
Unit
menurun
antara
7%-10%,
ikut
merugi,
komplain
dari
penyewa,
terjadi
30
Tim Penyusun SPI
Tabel 5
Rating Dampak Risiko Pelaksanaan Proyek / Investasi
Sasaran Ketetapan
Waktu
Sasaran Biaya
Sasaran Kualitas
s/d 5%
deviasi target
>5% s/d 10%
deviasi target
>10% s/d 15%
deviasi target
>10% s/d 20%
deviasi target
>20%
deviasi target
s/d 2,5%
deviasi target
>2,5% s/d 5%
deviasi target
>5% s/d 7,5%
deviasi target
>7,5% s/d 10%
deviasi target
>10%
deviasi target
s/d 1%
deviasi target
>1% s/d 2%
deviasi target
>2% s/d 3%
deviasi target
>3% s/d 4%
deviasi target
>4%
deviasi target
31
Tim Penyusun SPI
Tabel 6
Rating Dampak
Tingkat
Konsekuensi
Tidak
Kecil
Sedang
Besar
Sangat
Signifikan
besar
Dampak
Berdampak
Berdampak
Berdampak
Berdampak
Berdampak
Tujuan
kecil pada
besar pada
pada CSF
sedang
pada
KPI Unit
KPI Unit,
Unit,
pada tujuan
tujuan
Tidak
berdampak
Korporat,
kritikal
berdampak
kecil pada
Tidak
Korporat
pada tujuan
tujuan
berdampak
Korporat
Korporat
pada tujuan
kritikal
Dampak
Kurang dari
50 juta s/d
Lebih dari
Finansial
50 juta
100 juta
500 juta
1 milyar
1 milyar
terjadi
perubahan-perubahan
sumber
dan
penyebab
risiko
yang
32
Tim Penyusun SPI
Tabel 7
Contoh Daftar Risiko Tahun 20XY
No
No Identifikasi
Risiko
Risiko
C / UC
Sumber
Penyebab
Akibat
Rencana
Pengendalian
1.
Kompleksitas
UC
Eksternal;
Lingkungan;
Alam;
Perekonomian;
Politik; Sosial;
Teknologi
Internal; SDM;
Alur Proses;
Infrastruktur;
Teknologi
2. Perubahan
3. Masalah
4. Pendapat
pakar
Tingkat
Risiko
Nilai
K
Pemilik
Risiko
(K x D)
Perlakuan
Risiko
Indikasi Risiko
No
Peristiwa Risiko :
Nama dan Uraian
Peristiwa Risiko
Sebab Risiko
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Eksternal;
Lingkungan; Alam;
Perekonomian;
Politik; Sosial;
Teknologi
UC
1. Kompleksitas
2. Perubahan
C/UC Dampak
(7)
Konsekue
nsi
Pengendalian
Yang Ada
(8)
(9)
Level Risiko
Kemungkinan
Konsekuensi
(10)
(11)
Rencana
Pengendalian
Unit/Person In
Charge
(12)
(13)
33
Tim Penyusun SPI
rencana
pengendalian
tersebut
dijalankan,
pemilik
risiko
dapat
memperkirakan berapa nilai risiko residual setelah dimitigasi oleh kegiatan yang
terurai dalam rencana pengendalian.
E. Berdasarkan nilai risiko yang dilaporkan, Direksi dapat memutuskan apakah
risiko tersebut perlu diadakan tambahan pengendalian atau pengendalian ulang
sehingga nilai risiko residual yang diperkirakan lebih kecil dari batasan nilai yang
dapat diterima yang telah ditetapkan Direksi sebelumnya pada selera risiko.
F. Kemungkinan Direksi akan menerima risiko residual meskipun nilainya sedikit
diatas risk appetite, sekiranya risiko parsial secara agregat masih dibawah
toleransi risiko.
G. Fungsi manajemen risiko atau tim manajemen risiko harus membuat laporan
secara kuantitatif dalam nilai rupiah dari setiap kegiatan pengendalian, agar
Direksi dapat memutuskan apakah risiko diterima tanpa rencana pengendalian,
diterima dengan rencana pengendalian sebatas biaya tertentu, atau rencana
pengendalian ditransfer kepada pihak ketiga atau kegiatan yang menimbulkan
risiko tinggi dengan biaya rencana pengendalian yang biayanya sulit diduga,
lebih baik ditolak.
34
Tim Penyusun SPI
beberapa
penyebab
yang
teridentifikasi,
misalnya
dengan
Terima
Risiko
Acceptable
Tidak Terima
Kurangi
Kemungkinan
Kurangi
Akibat
Transfer
Pertahankan
Hindari
Kurangi
Kemungkinan
Kurangi
Akibat
Hindari
Transfer
Terima
Risiko
Acceptable
Pertahankan
Tidak Terima
35
Tim Penyusun SPI
IV.
konteks
risiko
maupun
level
risiko
sehingga
memerlukan
2. Kaji Ulang
A. Kaji ulang di Perseroan dilakukan untuk pemutakhiran daftar risiko dilakukan
dengan penyusunan ulang setiap akhir tahun, dengan melakukan penilaian
ulang atas risiko.
Draft penilaian ulang dibuat oleh pemilik risiko dan divalidasi oleh fungsi
manajemen risiko dalam forum lokakarya atau penilaian mandiri risiko.
B. Kaji ulang untuk sasaran rutin/tahunan yang terkait dengan RKAP dilakukan
minimal 6 bulan sebelum disahkannya RKAP di tahun berikutnya, sebaiknya
pada bulan Juli agar hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
penyusunan anggaran. Kaji ulang sasaran rutin jangka panjang minimal satu kali
dalam satu tahun, kaji ulang sasaran non rutin/proyek/investasi dilakukan sesuai
dengan umur proyek, minimal sekali setiap tahun.
36
Tim Penyusun SPI
COSO
RIMS
Predikat
Deskripsi
90 S 100
81 100
Sangat Baik
Very Good
75 S 90
61 80
Baik
Good
60 S 75
41 60
Cukup
Fair
50 S 60
1 40
Kurang
Poor
S 50
0 20
Sangat Kurang
Very Poor
38
Tim Penyusun SPI
saham
sebagai
isyarat
pelaporan
bahwa
Perseroan
telah
Risiko
(Referensi
Level
Opsi
Risiko
Tanggapan &
pada Daftar
Prioritas
Tindakan memungkinkan
Akibat Penanggung
Dipilih
jawab
Batas
Cara
Risiko
Risiko
Waktu
Pemantauan
Residual
Appetite
Risiko)
39
Tim Penyusun SPI
Tabel 11
Kertas Kerja Koreksi Rencana Tindakan Tahun 20XY
No
1
Koreksi
Rencana
Tindakan
Status Kondisi
Periode
Periode Lalu
Sekarang
Uraian
Kondisi Eksternal
A Aturan pemerintah
B Kondisi politik
C Keuangan negara
D Kondisi keamanan
E Kondisi pesaing
F Trend valas
G Kondisi pemasok
H Kondisi pelanggan
I Dan lain-lain
Kondisi internal
A Kemampuan SDM
B Kebijakan Direksi
C Intregritas manajemen
D Kompetensi manajemen
E Pengembangan budaya kerja
F Keuangan perusahaan
G Kondisi peralatan produksi
H. Dan lain-lain
Tabel 12
Kertas Kerja Laporan Pemutakhiran Risiko Tahun 20XY
Jumlah Risk Register
No
Uraian
Periode
Periode
Risiko
Risiko
Lalu
Sekarang
Periode
Periode
Lalu
Sekarang
XX
XX
XX
XX
(XX)
(XX)
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX%
X%
XX%
40
Tim Penyusun SPI
5. Konsultasi
Konsultasi manajemen risiko dilakukan untuk membantu unit-unit organisasi sebagai
pemilik risiko dalam mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko.
A. Konsultasi internal merupakan tugas SPI dan fungsi manajemen risiko (tim
manajemen risiko); bila dimungkinkan pada tahap awal penyusunan manajemen
risiko, konsultasi dilakukan oleh konsultan eksternal.
B. Forum konsultasi dapat berupa rapat triwulanan manajemen risiko yang dipimpin
fungsi manajemen risiko/tim manajemen risiko dan atau Kepala SPI. Lokakarya
internal semesteran mengenai manajemen risiko dipimpin oleh salah seorang
Direksi.
V.
Penutup
1. Pelaksanaan Pedoman Manajemen Risiko harus berdasarkan dengan Surat
Keputusan Direksi Perseroan sebagai dasar kebijakan untuk pelaksanaan
Manajemen Risiko di Perseroan.
2. Sebelum terbentuknya organisasi struktural yang menangani manajemen risiko
pelaksanaan Pedoman Manajemen Risiko tersebut dikoordinasi oleh suatu tim
manajemen risiko yang bertugas paling lama dua tahun.
3. Pedoman ini perlu ditinjau setiap terjadi perubahan Anggaran Dasar Perseroan
serta terjadi peristiwa eksternal dan internal yang luar biasa yang bersifat strategis,
untuk penyempurnaan pelaksanaannya.
42
Tim Penyusun SPI