Anda di halaman 1dari 40

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Periode 14 Desember 2015 27 Febuari 2016
Hari / Tanggal pengambilan data

: Senin, 4 April 2016

Hari / Tanggal Intervensi

: Jumat, 8 April 2016

Masalah kesehatan

: Rheumatoid Arthritis

Tempat pengambilan data

: RT 03/ RW 02 Kelurahan Setu


Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

Hari / tanggal ujian

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Khoirunnisa

NIM

: 1161050155

Tanda tangan

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang
ditandai dengan inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target
utama. Rheumatoid Arthritis kerap dikaitkan dengan kelainan hipersensitivitas tipe III. Hal ini
dikarenakan dalam pemeriksaanya kerap ditemukan adanya kompleks imunoglobulin G yang
berada pada cairan sendi yang menyebabkan terjadinya inflamasi. Pasien mengalami nyeri
kronis serta peningkatan disabilitas, yang bila tidak diobati, dapat menurunkan angka harapan
hidup. Manifestasi klinik klasik Artritis Reumatoid (AR) adalah poliartritis simetrik yang
terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Selain lapisan sinovial sendi,
artritis reumatoid juga bisa mengenai organ-organ di luar persendian seperti kulit, jantung,
paru-paru, dan mata. Mortalitasnya meningkat akibat adanya komplikasi kardiovaskuler,
infeksi, penyakit ginjal, keganasan dan adanya kormobiditas. Etiologi dari artritis reumatoid
tidak diketahui secara pasti, namun terdapat interaksi yang kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan. 1,2,3
Prevalensi penyakit muskuloskeletal pada lansia dengan rheumatoid arthritis
mencapai 335 juta jiwa di dunia. Rheumatoid Arthritis telah berkembang dan menyerang 2,5
juta warga Eropa, sekitar 75 % di antaranya adalah Wanita dan kemungkinan dapat
mengurangi harapan hidup mereka hampir 10 tahun. Di Amerika Serikat, penyakit ini
menempati urutan pertama, dimana penduduk AS dengan Rheumatoid Arthritis 12,1 % yang
berusia 27-75 tahun memiliki kecacatan pada lutut, panggul dan tangan, sedangkan di Inggris
sekitar 25 % populasi yang berusia 55 tahun keatas menderita Rheumatoid Arthritis pada
lutut. 4,5
Di Indonesia, Data Epidemiologi tentang penyakit RA masih sangat terbatas. Menurut
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2004, penduduk dengan Rheumatoid
Arthritis sebanyak 2%. Hasil penelitian yang dilakukan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes) Depkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama 2006
menunjukan angka kejadian gangguan nyeri muskuloskeletal yang mengganggu aktifitas,
merupakan gangguan yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar
responden. Perjalanan RA bervariasi, tergantung dari kepatuhan penderita berobat dalam
jangka waktu yang lama. 4
Menurut Data Riskesdas Tahun 2013, Prevalensi penyakit sendi di Indonesia
berjumlah 24,7%. Prevalensi tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur 33,1%, diikuti Jawa
Barat 32,1%, dan Bali 30%. Berdasarkan umur, Prevalensi tertinggi pada umur lebih dari 75
tahun dengan gejala (54,8% ). Prevalensi lebih tinggi pada perempuan (27,5%) dibanding
laki-laki (21,8%). Prevalensi lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bersekolah (45,7%).
Prevalensi tertinggi juga ditemukan pada pekerjaan petani/nelayan/buruh (31,2%). Prevalensi
di daerah pedesaan (27,45) lebih tinggi dibanding di perkotaan (22,1%).9
Sekitar 50-70 % penderita dengan RA akan mengalami remisi dalam 3 sampai 5 tahun
dan selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih buruk dan umumnya akan mengalami
kematian lebih cepat 10 15 tahun daripada penderita tanpa RA. Keadaan penderita akan
lebih buruk apabila lebih dari 30 buah sendi mengalami perandangan dan sebagian besar
penderita akan mengalami RA sepanjang hidupnya. Sekitar 80-85% penderita RA
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

mempunyai autoantibodi yang dikenal dengan nama Rheumatoid Faktor dalam serumnya dan
menunjukkan RF positif. Faktor ini merupakan suatu faktor anti-gammaglobulin. Kadar RF
yang sangat tinggi menandakan prognosis buruk dengan kelainan sendi yang berat. 4,5
Dengan bertambahnya umur, penyakit ini meningkat baik wanita maupun laki-laki.
Puncak kejadian umur 24-45 tahun dan penyakit Rheumatoid Arthritis ini sering dijumpai
pada usia di atas 60 tahun dan jarang dijumpai pada usia di bawah 40 tahun. Prevalensi lebih
tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki, lebih dari 75 % penderita RA adalah wanita.
Rheumatoid Arhtritis memiliki keluhan atau tanda dengan keluhan utama sistem
muskuloskeletal yaitu nyeri, kekakuan, dan spasme otot serta adanya tanda utama yaitu
pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. Jika tidak segera ditangani
Rheumatoid Arhtritis bisa membuat anggota tubuh berfungsi tidak normal, sendi akan
menjadi kaku, sulit berjalan, bahkan akan menimbulkan kecacatan seumur hidup, sehingga
aktivitas sehari-hari lansia menjadi terbatas. Selain menurunkan kualitas hidup, Rheumatoid
Arhtritis juga meningkatkan beban sosial ekonomi bagi para penderita dan tentunya akan
menimbulkan masalah untuk keluarga. 1.4
Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas masyarakat Indonesia yang kian padat dapat
menimbulkan berbagai ketidakmampuan yang diakibatkan oleh bermacam gangguan
khusunya pada penderita Rheumatologi Arthritis, tetapi seiring dengan bertambahnya jumlah
penderita Rheumatoid Arthritis di Indonesia, justru kesadaran dan salah pengertian tentang
penyakit ini masih tinggi. Banyaknya pandangan masyarakat Indonesia yang menganggap
sederhana penyakit ini karena sifatnya yang dianggap tidak menimbulkan ancaman jiwa,
padahal gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini justru menjadi penghambat yang
mengganggu bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. 4,8
Menurut Dasar Epidemiologi (Triangle Epidemiologi) apabila ada perubahan dari
salah satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka, yang berakibat
akan bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. 1,7,8
ENVIROMENT

AGENT

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

HOST

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

1. Host (Pejamu) 1,7,8


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit rheumatoid arthritis pada pejamu
yaitu :
a. Usia
Rheumatoid Arthritis ini juga dipicu oleh faktor pertambahan usia. Setiap
persendian tulang memiliki lapisan pelindung sendi yang menghalangi terjadinya
gesekan antara tulang. Dan di dalam sendi terdapat cairan yang berfungsi sebagai
pelumas sehingga tulang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada mereka yang sudah
berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai
mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan. Dengan
bertambahnya umur, penyakit ini meningkat baik wanita maupun laki-laki. Puncak
kejadian umur 24-45 tahun dan penyakit Rheumatoid Arthritis ini sering di jumpai pada
usia diatas 60 tahun dan jarang di jumpai pada usia dibawah 40 tahun. Namun tidak
semua penderita rheumatoid arthritis dipengaruhi oleh proses penuaan (proses
degeneratif). Ada juga rheumatoid arthritis yang menyerang anak-anak dan usia muda
seperti juvenile rheumatoid arthritis yang menyerang anak usia 4-15 tahun.
b. Jenis kelamin
Prevalensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki. Lebih dari 75 %
penderita RA adalah wanita.
c. Genetik
Secara genetis, RA dipengaruhi oleh ekspresi dari gen HLA yang merupakan gen
pembentuk MHC. Penelitian mengungkapkan, 70% individu dengan gen HLA
terekspersi mengalami RA. Hal ini juga berlaku bagi kembar monozigot yang memiliki
gen tersebut.
d. Kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut seperti :
o Pola makan yang salah, terutama bagi kaum lansia sangat beresiko, sehingga harus
menjaga berat badan agar tidak kegemukan atau kelebihan gizi, dan terhindar dari
penyakit, obesitas dan sulit bergerak. Adapun bahan makanan yang bisa menimbulkan
penyakit rheumatoid arthritis, contohnya jeroan (usus, babat, hati, ginjal, paru, otak),
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

seafood (udang, cumi, kerang, dll), makanan yang sudah dikalengkan, daging kambing,
sapi, bebek, kacang-kacangan, sayuran (bayam, kangkung, buncis, kembang kol, daun
singkong, dll), keju, telor, makanan di goreng atau bersantan atau di masak dengan
menggunakan margarin/mentega, minuman beralkohol dan masih ada makanan lain.
Berat badan berlebih atau Obesitas beresiko tinggi terserang rheumatoid arthritis,
terutama mereka yang gemuk setelah berusia 50 tahun dan waktu muda berbadan kurus.
o Gaya hidup, di zaman yang modern ini menuntut setiap orang untuk bekerja keras, hidup
penuh tuntutan dan tekanan sehingga menjadi stress, kurang berolahraga, dan berusaha
untuk mengatasi stress tersebut dengan minuman alkohol, merokok, yang merupakan
salah satu faktor resiko penyakit rheumatoid arthritis.
o Ras atau suku, data di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi
dari rheumatoid arthritis adalah pada suku Amerika Indian dibanding dengan yang Non
Indian. Walaupun demikian penyakit ini dapat dijumpai di setiap negara di dunia. Di
Indonesia terdapat suku tertentu yang mempunyai kecenderungan terserang penyakit ini
antara lain suku Minahasa dan Tapanuli.
o Pekerjaan, sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari-hari memudahkan
timbulnya reumatik. Mengangkat beban berat dari lantai dengan badan membungkuk
dapat mengakibatkan sakit pinggang.
2. Agent (Penyebab Penyakit) 1,7,8
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan penyakit. Untuk penyakit
rheumatoid arthritis yang menjadi agen adalah :

Bakteri dan Virus


Meskipun penyebab pasti rheumatoid arthritis belum diketahui jelas, namun faktor
pencetus dari lingkungan seperti Bakteri dan Virus ada hubungannya dengan penyakit
RA. Hubungan antara virus seperti virus Hepatitis B, virus Epstein Barr dapat
menyebabkan kerusakan mikrovaskuler serta proliferasi sinovia sehingga sel radang
yang muncul pada tahap awal adalah neutrofil, setelah itu limfosit, makrofag dan sel
plasma. Sel plasma memproduksi IgG dan IgM yang merupakan faktor rheumatoid.
Reaksi antigen dan antibodi ini menimbulkan kompleks imun yang mengaktifkan sistem
komplemen sehingga terjadi reaksi inflamasi.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

3. Environment (Lingkungan) 1,7,8


Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia serta pengaruhpengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan
ini termasuk perilaku atau pola gaya hidup misalnya gaya hidup yang kurang baik seperti
gaya hidupnya penuh dengan tekanan (stress). Faktor stress juga berhubungan dengan
kasus RA, seperti tiba-tiba kehilangan istri/suami/keluarga, kehilangan seluruh harta
benda dalam suatu musibah, kehilangan satu-satunya anak yang di sayangi, dan
sebagainya, meskipun semuanya belum terbukti.
Menurut Hendrik L Blum, sehat fisik mental sosial di pengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu : 6
LINGKUNGAN:
Biologis:
virus
Sosial:
Stress

Penye

Kebiasaa

Ke empat faktor tersebut diatas saling berpengaruh positif satu dengan yang lain dan
tentu saja sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Status kesehatan akan
tercapai optimal apabila ke empat faktor tersebut positif mempengaruhi secara optimal pula.
Apabila salah satu faktor tidak optimal maka status kesehatan akan bergeser kearah dibawah
optimal. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu ke empat faktor tersebut sebagai berikut : 9
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan, terlihat
dari diagram di atas dengan panah yang lebih besar dibanding faktor lainnya. Faktor
Lingkungan terdiri dari 3 bagian besar :
a. Lingkungan Fisik
Terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dirasakan antara lain :
bangunan, jalan, jembatan, kendaraan, gunung, air, tanah. Benda mati yang dapat
dilihat dan dirasakan tapi tidak dapat diraba : api, asap, kabut dll.. Benda mati yang
tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan : udara, angin, gas, baubauan, bunyi-bunyian / suara dll.
b. Lingkungan Biologis
Terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat dilihat maupun
tidak : manusia, hewan, kehidupan akuatik, amoeba, virus, plankton. Makhluk hidup
tidak bergerak : tumbuhan, karang laut, bakteri dll.
c. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah bentuk lain selain fisik dan biologis di atas.
Lingkungan sosial tidak berbentuk secara nyata namun ada dalam kehidupan di bumi
ini. Lingkungan sosial terdiri dari sosio-ekonomi, sosio-budaya, adat istiadat,
agama/kepercayaan, organisasi kemasyarakatan dll. Melalui lingkungan sosial
manusia melakukan interaksi dalam bentuk pengelolaan hubungan dengan alam dan
buatannya melalui pengembangan perangkat nilai, ideologi, sosial dan budaya
sehingga dapat menentukan arah pembangunan lingkungan yang selaras dan sesuai
dengan daya dukung lingkungan yang mana hal ini sering disebut dengan etika
lingkungan (Adnan Harahap et-al)
2. Faktor Perilaku
Faktor perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku
petugas kesehatan dan perilaku para pejabat pengelola negeri ini (Pusat dan Daerah) serta
perilaku pelaksana bisnis.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Perilaku individu atau masyarakat yang positif pada kehidupan sehari-hari


misalnya : membuang sampah / kotoran secara baik, minum air masak, saluran limbah
terpelihara, mandi setiap hari secara higienis dll.
Perilaku petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang baik antara lain :
ramah, cepat tanggap, disiplin tinggi, terapi yang tepat sesuai diagnosa, tidak malpraktek
pemberian obat yang rasional, dan bekerja dengan penuh pengabdian.
Perilaku pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyikapi suatu permasalahan
kesehatan masyarakat secara tanggap dan penuh kearifan misalnya : cepat tanggap
terhadap adanya penduduk yang gizinya buruk, adanya wabah penyakit, serta
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan dan fasilitas umum ( jalan, parit, TPA,
penyediaan air bersih, jalur hijau, pemukiman sehat) yang didukung dengan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehatan dan lingkungan hidup dan
menerapkan sanksi hukum yang tegas bagi pelanggarnya.
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal
ini berhubungan dengan tersedianya sarana dan prasarana institusi kesehatan antara lain :
Rumah Sakit, Puskesmas, Labkes, Balai Pengobatan, serta tersedianya fasilitas pada
institusi tersebut : tenaga kesehatan, obat-obatan, alat-alat kesehatan yang kesemuanya
tersedia dalam kondisi baik dan cukup dan siap pakai.
4. Faktor Keturunan
Faktor ini lebih mengarah kepada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul
keluarga, ras dan jenis golongan darah. Beberapa penyakit tertentu disebabkan oleh faktor
keturunan antara lain : hemophilia, hipertensi, kelainan bawaan, albino dll.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya Rheumatoid Arthritis : 1,2,3,7
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya rheumatoid
arthritis. Meskipun penyebab pasti rheumatoid arthritis belum diketahui jelas, namun
faktor pencetus dari lingkungan seperti bakteri dan virus, stress ada hubungannya
dengan penyakit RA.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Aspek biologi
Faktor pencetus dari lingkungan seperti bakteri dan virus ada
hubungannya

dengan penyakit RA. Hubungan antara virus seperti

virus hepatitis B, virus Epstein

Barr

dapat

menyebabkan

mikrovaskuler serta proliferasi sinovial sehingga

kerusakan

sel radang yang

muncul pada tahap awal adalah neutrofil, setelah itu limfosit, makrofag
dan sel plasma. Sel plasma memproduksi IgG dan IgM yang merupakan
faktor rheumatoid. Reaksi antigen dan antibodi ini menimbulkan
kompleks imun yang

mengaktifkan

terjadi reaksi inflamasi. Proses inflamasi

sistem

komplemen

sehingga

inilah yang menyebabkan

terjadinya proliferasi dan kerusakan sinovial. Terjadilah

edematosa,

hiperemis, nyeri.

Aspek sosial
Faktor stress juga berhubungan dengan kasus RA, seperti tiba-tiba
kehilangan istri/suami/keluarga, kehilangan seluruh harta benda dalam
suatu musibah, kehilangan satu-satunya anak yang di sayangi, dan
sebagainya, meskipun semuanya belum terbukti.

2. Perilaku
Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan. Perilaku
hidup yang tidak sehat juga merupakan faktor resiko timbulnya penyakit artritis
reumatoid, meskipun belum pasti, seperti kebiasaan makanan yang tidak sehat,
mengkonsumsi alkohol, kurang berolahraga, merokok, dan kurang istirahat.

Kebiasaan makan dan minum


Bahan makanan yang dapat menimbulkan rheumatoid arthritis,
yaitu makan makanan yang tinggi lemak dan tinggi protein, contohnya
jeroan (usus, babat, hati, ginjal, paru, otak), seafood (udang, cumi,
kerang, dll), makanan yang sudah dikalengkan, daging kambing, sapi,
bebek, kacang-kacangan, sayuran (bayam, kangkung, buncis, kembang
kol, daun singkong, dll), keju, telor, buah-buahan (durian, nanas, air
kelapa), makanan di goreng atau bersantan atau di masak dengan

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

menggunakan margarin/mentega, minuman beralkohol dan masih ada


makanan lain.

Olahraga
Menurut The U.S. Centers for Disease Control and Prevention,
aktivitas yang dapat mencegah terjadinya rematik adalah dengan
berolahraga, minimal 30 menit dengan rutinitas 3-5 kali per minggu,
menurunkan berat badan, jika mengalami berat badan berlebih.
Aktivitas yang dapat dilakukan seperti pekerjaan rumah dan berkebun,
berjalan-jalan, jalan cepat, renang, bersepeda, dan senam. Kurangnya
aktivitas juga mempengaruhi terjadinya RA. Karena kegemukan
beresiko tinggi terserang rheumatoid arthritis, terutama mereka yang
gemuk setelah berusia 50 tahun dan waktu muda berbadan kurus.

Merokok
Para ilmuwan telah melaporkan bahwa perokok meningkatkan
resiko terjadinya penyakit rheumatoid arthritis.

Trauma
Pernah mengalami trauma berat pada lutut sampai terjadi
pembengkakan atau berdarah, seperti pada olahragawan.

Sikap tubuh
Sikap tubuh yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari-hari
memudahkan timbulnya reumatik. Mengangkat beban berat dari lantai
dengan badan membungkuk dapat mengakibatkan sakit pinggang.

3. Pelayanan Kesehatan
Dari hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti dari data rekam medik,
pada tahun 2009 jumlah pasien yang menderita rheumatoid arthritis yang berobat, ke
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
adalah 24 orang. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari 3 orang pasien
mengatakan bahwa mereka merasa terganggu aktivitasnya apabila nyeri rheumatoid
arthritis kambuh. Sehingga pelayan kesehatan ini sangat bermanfaat, bukan hanya
mengobati tetapi mulai dari pencegahan.
Tujuan Utama dari Pelayanan Kesehatan adalah:
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

a. Promotif
Tindakan promotif yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan pengetahuan tentang rheumatoid arthritis, sehingga
masyarakat dapat mengenal gejala, penyebab sampai dengan
pengobatan dari rheumatoid arthritis. Pemberian pengetahuan ini
antara lain dapat dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan kepada
masyarakat.
b. Preventif
Tindakan preventif atau pencegahan dapat dilakukan dengan
cara, aktifnya para petugas puskesmas dengan mengujungi rumah para
warga dan mengingatkan tentang pola hidup sehat, terutama bagi
penderita rheumatoid arthritis.
c. Kuratif
Bagi masyarakat yang sudah terkena penyakit rheumatoid
arthritis, di sarankan untuk teratur berobat ke dokter untuk mencegah
agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit rheumatoid arthritis.
d. Rehabilitatif
Rehabilitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan semua
anjuran dokter dan meminum obat yang sudah diberikan agar dapat
cepat sembuh dari penyakit ini.
4. Herediter
Sekitar 50 % dari risiko terjadinya rheumatoid arthritis disebabkan faktorfaktor genetik. Secara genetis, RA dipengaruhi oleh ekspresi dari gen HLA yang
merupakan gen pembentuk MHC. Penelitian mengungkapkan, 70% individu dengan
gen HLA terekspersi mengalami RA. Hal in juga berlaku bagi kembar monozigot
yang memiliki gen tersebut. Tidak semua ras di bumi akan mengekspresikan gen dari
HLA (epitope) tertentu yang berinteraksi dengan MHC membentuk respon yang
spesifik bagi RA, oleh karena itu, penyebaran penyakit RA antar daerah berbeda-beda
tergantung dominasi dari ras yang mendiami daerah tersebut. Seseorang akan
mengalami peningkatan presentase menderita RA apabila pada DNA nya terdapat gen
HLA-DRB1 yang diekspresikan. Pengekspresian gen ini akan menyebabkan
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

perubahan epitope pada sel limfosit yang nantinya akan berikatan dengan MHC dan
menghasilkan antibodi IgG yang berbeda pada orang normal. Antibodi ini disebut
dengan ACPA (Anti Citrunillated Protein Antigen). ACPA akan berikatan dengan
protein-protein tersitrunilasi dan menyebabkan pembentukan kompleks imun pada
sendi yang disebut Rheumatoid Factor (RF) (Mclnnes, 2011).

B. DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI


STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

KECAMATAN CIPAYUNG
1. Data Geografi
a). Luas Wilayah
Kecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur
dan 06 10 37 lintangselatan, dengan luas wilayah 2,844.78 Hektar.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 1227 Tahun 1989,tertanggal 18 September 1989, dinyatakan
luas wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah2,844.78
Hektar. Adapun Kecamatan Cipayung terdiri dari 8 (delapan)
kelurahan, 56 RW dan 503RT dan 35.400 kepala keluarga.Secara
persentase, lahan dikecamatan Cipayung didominasi oleh kegiatan
perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan
peruntukan terkecil berupa industri sebesar 1,07% dengan perincian
sebagai berikut
0

N
O
1
2

Tabel 1
Luas Kelurahan Wilayah Kecamatan Cipayung
KELURAHAN
RW
RT
LUAS (Ha)
Lubang Buaya
Setu

12
6

113
44

372.20
325.12

3
4

Bambu Apus
Ceger

5
5

65
39

316.50
362.60

5
6

Cipayung
Cilangkap

8
6

59
45

308.50
603.54

7
8

Cipayung
Pondok Ranggon

8
6

75
63

190.30
366.02

JUMLAH

56

503

2,844.78

Sumber : profil puskesmas kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2015

a) Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:

Tabel 2
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Batas Wilayah Kecamatan Cipayung


No.
1.

Bagian
Utara

Batas Wilayah
Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II
bagian timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi

2.

Selatan

Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat


(Patok nomor 148 s/d nomor 165)

3.

Timur

Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s/d nomor 148)

4.

Barat

Jalan Raya Tol Jagorawi Kecamatan Ciracas

Sumber : Profil puskesmas kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2015

Gambar 1. Peta wilayah Kecamatan Cipayung


Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2015
Berdasarkan hal tersebut di atas, telah diusulkan pula secara maksimal tentang
batas wilayah kelurahan yang lebih seperti batas alam, sungai saluran air,jalan
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

lingkungan dan lain sebagainya,sehingga dengan demikian akan terlihat batas-batas


kelurahankelurahan.
2. Data Geografi Kelurahan Setu
a) Luas Wilayah
Kelurahan Setu terletak di Kecamatan Cipayung wilayah
Jakarta Timur Luas wilayah Kelurahan Setu adalah 325.12ha, terdiri
dari 6 Rukun Warga dan terbagi menjadi 44 RukunTetangga. Wilayah
Kelurahan Setu ditata ke dalam wilayah kerjadengan luas wilayah per
RW sebagai berikut:
Tabel 3
Luas Wilayah Kelurahan Setu
NO

RW

Luas Wilayah

52.13

57.12

54.53

53.24

52.99

55.11

JUMLAH

325.12

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Setu Tahun2015


b) Batas Wilayah

Utara
Selatan
Timur
Barat

: Jl. Raya Mabes TNI dan Jl.Tol Lingkar Luar Jakarta.


: Pagar Mabes TNI
: Kali Cilangkap
: Kali Jati

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

B. Data Demografi
1.

JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk Kecamatan Cipayung sampai dengan bulan
desember 2015 sebagai berikut :
Tabel 4
Jumlah Penduduk Kecamatan Cipayung Hingga 2015

NO

KELURAHAN

1
2
3

Lubang Buaya
Setu
Bambu Apus

4
5
6
7
8

Ceger
Cipayung
Cilangkap
Munjul
Pondok
Ranggon

JUMLAH
PENDUDUK
65,569
18,806
26,918

LELAKI

WANITA

KK

33,549
9,879
13,927

32,020
9,027
12,991

20,083
4,581
5,617

19,493
25,518
25,446
23,700
24, 527

10,084
15,063
13,171
12,020
12,617

9,409
10,455
12,275
11,680
11,910

6,136
8,041
7,805
6,853
7,269

JUMLAH
230,077
120.310
109.767
66,385
Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung
Tahun 2015
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur
Tahun 2014 berjumlah 230,077 jiwa, terdiri dari laki-laki 120.310 jiwa dan
perempuan 109.767 jiwa.
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Setu Jakarta Timur Tahun
2014 berjumlah 18,806 jiwa, terdiri dari laki laki 9,879 jiwa dan perempuan
9,027 jiwa sedangkan jumlah kepala keluarga 4,581 KK.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

2.

STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur tahun
2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

NO

UMUR
TAHUN

LAKI

WANITA

JUMLAH

04

9,328

9,992

19,320

59

10,499

8,259

18,758

10 14

14,142

9,404

23,546

15 19

8,597

8,524

17,121

20 24

9,469

9,348

18,817

25 29

10,186

10,708

20,894

30 34

9,320

9,411

18,731

35 39

8,577

9,849

18,426

40 44

8,349

7,748

16,097

10

45 49

7,308

6,519

13,827

11

50 54

5,661

7,080

12,741

12

55 59

5,613

4,512

10,125

13

60 64

3,497

3,139

6,736

14

65 69

2,965

2,970

5,935

15

70 74

3,121

1,926

5,047

16

75 ke atas

2,277

1,679

3,956

JUMLAH

120.310

109.767

230,077

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan


Kecamatan Cipayung Tahun 2015

PIRAMIDA 1. PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN


DIKECAMATAN CIPAYUNG TAHUN 2015
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

LAKI
WANITA

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun


2015
Dependency ratio
Usia produktif

153,515 = 2,005

Usia non produktif

76,562

Interpretasi : usia produktif di Kecamatan cipayung lebih tinggi dibandingkan usia non
produktif.
Sex ratio
jumlah laki-laki : jumlah perempuan x 100
= 118,909X 100 = 106,96
111,168
Interpretasi: jumlah laki-laki di Kecamatan cipayung lebih tinggi dibandingkan jumlah
perempuan. Setiap 100 penduduk perempuan di Kecamatan Cipayung terdapat 106 laki-laki.

Tabel 6
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Tidak Sekolah

JUMLAH
LK
PR
1,432
1,123

JUMLAH
SELURUHNYA
2,555

Tamat TK

2,178

1,017

3,195

Tamat SD

908

1,770

2,678

Tamat SMP

1,021

1,045

2,066

Tamat SMA

809

1,109

1,918

Tamat Akademi / PT

724

562

1,286

7,072

6,626

13,698

No.

PENDIDIKAN

JUMLAH

Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan


Kelurahan Setu Tahun 2015
Tabel 7
Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan
No.

Mata Pencaharian

Jumlah

1.

Industri / home

1689

2.

PNS

2468

3.

TNI / Polri

876

4.

Buruh

2879

5.

Swasta

1507

6.

Dagang

2286

7.

Wiraswasta

860

8.

Petani / Peternak / Nelayan

1373

9.

Jasa & Lainnya

1305

Total

15.243

Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan


Kelurahan Setu Tahun 2015

Tabel 8
Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Setu

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

NO.
1.
2.
3.

JENIS
Rumah Sakit
Puskesmas
Pos Kesehatan

JUMLAH
1
-

4.
5.
6.

Pos Yandu
UPGK
Klinik Kesehatan

7
3

7.
8.
Jumlah

BKIA
R.S Bersalin

1
12

Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan


Kelurahan Setu Tahun 2015
Tabel 9
Tenaga Medis/ Kesehatan
No.
1.
2.
4.

JENIS
JUMLAH
Dokter Anak
1
Bidan
9
Apotek
1
JUMLAH
11
Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan
Kelurahan Setu 2014
Tabel 10
Sarana Pendidikan Kelurahan Setu
No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Jenjang
Pendidikan

Nama Sekolah

TK

TK Almumir
TK Putra Indonesia
TK Anugerah
TK Hidis
TK Turfa
SD 01 Setu
SD 02 Setu
SD 03 Setu
SD 06 Setu
SD 07 Setu
SD 1 Hidis

SD

Jumlah Siswa
Laki-laki Perempua
n
6
19
10
15
9
8
8
23
15
3
286
272
227
211
209
236
196
191
155
159
122
128

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

Total
25
35
17
31
18
558
438
445
387
314
250

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

12.
SMP
13.
Total:

SMPN 126
SMPN 251

192
594
2029

263
586
2114

Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Setu 2015


Tabel 11
Data 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Setu
N
o
1

Jenis Penyakit

Jumlah

%
37,91

Penyakit Pada Saluran Pernapasan Bagian 615


Atas
Penyakit Lain
358

Gastritis

160

9,86

Penyakit Kulit Infeksi

114

7,02

Penyakit Kulit Alergi

95

5,85

Diare (termasuk tersangka Kolera)

90

5,54

Infeksi Akut Lain Pernapasan Atas

65

4,01

Hipertensi

58

3,57

Tonsilitis

40

2,46

10

Penyakit Pada Sistem Jaringan Otot dan 27


Pengikat

1,66

22,07

Sumber: Laporan Puskesmas Kelurahan Setu Tahun 2015

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

455
1180
4153

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Data 10 Kasus Terbanyak Di Puskesmas Kelurahan Setu


ISPA

peny. Lain

gastritis

peny. Kulit infeksi

peny. Kulit alergi

diare

infeksi akut lain

hipertensi

tonsilitis

peny. Jaringan otot dan pengikat

Sumber: Laporan Puskesmas Kelurahan Setu Tahun 2015

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

II. DIAGNOSIS MASALAH


Masalah Kesehatan
Wilayah Masalah
Sasaran
Jumlah Sasaran
Jumlah KK
Target Peserta
Jumlah Yang hadir

: Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR)


: RT 03 / RW 02
Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur
: Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur
: 353 jiwa
: 181 KK
: 30 orang
: 23 orang

Melakukan Pre-test tentang Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan


Cipayung, Jakarta Timur yang berhubungan dengan Rheumatoid Arthritis.
HASIL JAWABAN YANG MENJAWAB BENAR SEBELUM INTERVENSI
No
.
1
2
3

Tabel 12. Jumlah Responden yang Menjawab Benar


Sebelum intervensi
Pengetahuan
N
%
Pengertian Rheumatoid Artritis
15
Pemeriksaan Rheumatoid Artritis
13
Faktor Risiko Rheumatoid Artritis 16

65,2
56,5
69,6

4
5

berdasarkan usia
Faktor Risiko Rheumatoid Artritis
12
Faktor Risiko Rheumatoid Artritis 10

52,2
43,5

6
7

berdasarkan jenis kelamin


Gejala Rheumatoid Artritis
19
Gejala yang timbul ketika sendi 9

82,6
39,1

mengalami Rheumatoid Artritis


Bagian tubuh yang terganggu jika 16

69,6

terkena Rheumatoid Artritis


Waktu saat terjadinya gejala pada 10

43,5

10

Rheumatoid Atritis
Kesembuhan pada Rheumatoid Artritis

56,5

13

Keterangan :

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

1. Didapatkan 15 dari 23 responden (65,2%) mengetahui pengertian Rheumatoid


Artritis.
2. Didapatkan 13 dari 23 responden (56,5%) mengetahui Pemeriksaan Rheumatoid
Artritis.
3. Didapatkan 16 dari 23 responden (69,6%) mengetahui Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis berdasarkan usia.
4. Didapatkan 12 dari 23 responden (52,2%) mengetahui Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis.
5. Didapatkan 10 dari 23 responden (43,5%) mengetahui pencegahan Rheumatoid
Artritis.
6. Didapatkan 19 dari 23 responden (82,6%) mengetahui jenis makanan yang dapat
merangsang Rheumatoid Artritis.
7. Didapatkan 9 dari 23 responden (39,1%) mengetahui tindakan yang harus dilakukan
apabila tonsil semakin membesar.
8. Didapatkan 16 dari 23 responden (69,6%) mengetahui makanan yang harus diberikan
pada anak yang mengalami Rheumatoid Artritis.
9. Didapatkan 10 dari 23 responden (43,5%) mengetahui komplikasi Rheumatoid
Artritis.
10. Didapatkan 13 dari 23 responden (56,5%) mengetahui penyebab terjadinya
komplikasi Rheumatoid Artritis.

Tabel 13. Daftar Nilai Pre-Test


STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Rata-rata

Pre test
70
50
70
40
60
60
70
40
60
60
50
60
80
50
60
50
60
60
70
50
50
30
80
57,83

Tabel 14. Jumlah Responden Dinilai dari Jawaban yang Benar


Jawaban yang benar/jumlah soal
10/10
9/10
8/10
7/10
6/10
5/10
4/10
3/10
2/10
1/10
0/10

N
(Responden)
0
0
2
4
8
6
2
1
0
0
0

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

%
0
0
8,7
17,4
34,8
26,1
8,7
4,3
0
0
0

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden


Nilai rata-rata = Jumlah nilai responden
Jumlah responden
= (2x80) + (4x70) + (8x60) + (6x50) + (2x40) + (1x30)
23
= 57,83 poin
Tabel 15. Kriteria Penilaian
No.

Nilai

Kategori

1.

Baik

> 70

2.

Cukup

60-70

3.

Kurang

< 60

III. PERUMUSAN MASALAH


Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur
mengenai Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR) masih Kurang.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH


1.
2.

Masalah Kesehatan
Rencana Intervensi

: Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR)


: Penyuluhan tentang Penyakit Rheumatoid Arthritis.
3. Wilayah Masalah
: RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu,
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

4.

Tujuan
a. Umum :
Meningkatkan Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur mengenai Penyakit Rheumatoid Arthritis.
b. Khusus :
Meningkatkan Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur mengenai Penyebab dari Penyakit Rheumatoid
Arthritis.
Meningkatkan Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur mengenai Kesembuhan pada Penyakit Rheumatoid
Arthritis.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Meningkatkan Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan


Cipayung, Jakarta Timur mengenai Pemeriksaan Tambahan pada Penyakit
Rheumatoid Arthritis.
Meningkatkan Pengetahuan Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur mengenai Cara Mengurangi Gejala pada Penyakit
Rheumatoid Arthritis.
5. Sasaran
:Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu,
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
6. Jumlah Sasaran
: 353 orang
7. Target Peserta
: 30 orang
8. Pelaksanaan Intervensi:
Hari/Tanggal
: Jumat, 8 April 2016
Tempat
: Area Puskesmas Kelurahan Setu, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur.
Waktu
: 13.00-14.00 WIB
Acara
: Penyuluhan Tentang Penyakit Rheumatoid
Arthritis.
8. Sumber Daya
:
Dokter Muda

: 1 orang

Petugas Kesehatan

: 1 orang

Peralatan Presentasi

: Leaflet

Biaya Operasional

Tabel 16. Biaya Operasional


No
.
1.
2.
3.
9. Evaluasi

Keterangan
Fotokopi pre-test dan post-test 4 lembar x 30 buah @
Rp.150,Alat tulis ( pulpen ) 30 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi 30 kotak @5000
Total
: Melakukan Pre-test dan Post-test.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

Jumlah
Rp. 18.000,Rp. 45.000,Rp. 150.000,Rp. 213.000,-

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH


1. Masalah Kesehatan
2. Intervensi
Arthritis.
3. Jumlah yang Hadir
4. Pelaksanaan Intervensi

5. Sumber Daya

: Rheumatoid Arthritis / Artritis Reumatoid (AR)


:Penyuluhan Tentang Penyakit Rheumatoid
: 23 orang
: Hari/Tanggal : Jumat, 8 April 2016
Tempat
:Area Puskesmas Kelurahan Setu,
Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur.
Waktu
: 13.00-14.00 WIB
:

o Dokter Muda
o Petugas Kesehatan

: 1 orang
: 1 orang

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

o Peralatan Presentasi
o Biaya Operasional

: Leaflet
:

Tabel 17. Biaya Operasional


No
.
1.
2.
4.

Keterangan

Jumlah

Fotokopi pre-test dan post-test 4 lembar x 30 buah @


Rp.150,Alat tulis ( pulpen ) 30 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi 30 kotak @5000
Total

6. Materi yang diinformasikan

Rp. 18.000,Rp. 45.000,Rp. 150.000,Rp. 253.000,-

Pengertian dari Penyakit Rheumatoid Arthritis


Penyebab Penyakit Rheumatoid Arthritis
Gejala Rheumatoid Arthritis
Pemeriksaan Rheumatoid Arthritis
Pencegahan Rheumatoid Arthritis
Kesembuhan Rheumatoid Arthritis

VI. EVALUASI
A. INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Khoirunnisa, S.Ked.
sebagai presentan dan narasumber dan dibantu oleh 1 orang petugas kesehatan
sebagai pengawas sesuai dengan perencanaan.
Untuk biaya operasional bersumber dari dokter muda serta tidak terjadi
perubahan dari biaya yang keluar sesuai dengan perencanaan.
Cara Intervensi yang dilakukan dengan cara pemberian Penyuluhan dan Sesi
Tanya Jawab sesuai dengan perencanaan.
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Sarana dalam melakukan penyuluhan artritis rheumatoid ini yakni dengan


menggunakan power point sesuai dengan perencanaan.
B. PROSES
Waktu pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan perencanaan yaitu pukul 13.00.
Suasana saat pelaksanaan penyuluhan kondusif.
Sebelum Penyuluhan diberikan Soal Pre-test dan diberikan waktu 10 menit untuk
mengisi soal Pre-test.
Penyuluhan terdiri dari 15 menit penyajian materi dan 15 menit Sesi Tanya Jawab.
Terdapat 3 Pertanyaan pada Sesi Tanya Jawab :
o Kalau pagi-pagi saya harus duduk dulu karena kaki saya terasa sakit, baru
bisa berdiri, itu Rheumatoid Arthritis bukan Dokter?
Jawab : Memang nyeri pada kaki bisa merupakan salah satu Gejala dari
Rheumatoid Arthritis, tetapi untuk memastikannya harus dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit, baru kita bisa memastikan ini
Rheumatoid Arthritis atau bukan.
o Rheumatoid Arthritis bisa sembuh tidak Dokter?
Jawab : Rheumatoid Arthritis tidak dapat sembuh total tetapi dapat
dikendalikan gejalanya dengan mengonsumsi obat teratur, makan makanan
yang sehat dan bergizi serta olahraga yang teratur.
o Apakah usia di bawah 60 tahun bisa terkena Rheumatoid Arthritis Dokter?
Jawab : Usia dibawah 60 tahun bisa terkena Rheumatoid Arthritis jika di
keluarga penderita memiliki riwayat Rheumatoid Arthritis, peluangnya
akan lebih besar dibanding kelurga yang tidak memiliki riwayat
Rheumatoid Arthritis dan juga jika Pola Hidup penderita tidak baik dapat
terkena Rheumatoid Arthritis.
Setelah Penyuluhan diberikan Soal Post-test dan diberikan waktu 10 menit untuk
mengisi soal Post-test.
Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak dengan sesuai jadwal yang
direncanakan. Kegiatan dimulai pukul 13.00. Kegiatan ini berlangsung sekitar 50
menit .
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Jumlah peserta tidak sesuai dari target yang direncanakan, yaitu 30 orang dan
peserta yang hadir 23 orang.
Pelaksanaan dilakukan di Aula serba guna Warga RT 03 / RW 02 Kelurahan Setu,
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dimana hal ini sesuai perencanaan.
Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan
dengan tertib dan baik.

C. OUTPUT
Tabel 18. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
Pre test Post test
No.
Nilai
Nilai
1.
70
80
2.
50
70
3.
70
90
4.
40
70
5.
60
100
6.
60
80
7.
70
100
8.
40
70
9.
60
80
10.
60
90
11.
50
70
12.
60
90
13.
80
100
14.
50
70
15.
60
90
16.
50
80
17.
60
90
18.
60
80
19.
70
90
20.
50
60
21.
50
80
22.
30
70
23.
80
100
Rata-rata
57,83
82,61
Tabel 19. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No
.

Pertanyaan

Pre Test
N
%

Post Test
N
%

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

Kenaikan
N
%

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengertian Rheumatoid Artritis

15

65,2

23

100,0

53,3

13

56,5

22

95,7

69,2

16

69,6

21

91,3

31,25

12

52,2

19

82,6

58,3

10

43,5

16

69,6

60

19

82,6

22

95,7

15,7

39,1

15

65,2

66,7

16

69,6

19

82,6

18,75

10

43,5

16

69,6

60

Kesembuhan pada Rheumatoid


13
Artritis

56,5

21

91,3

61,5

Pemeriksaan
Rheumatoid
Artritis
Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis berdasarkan usia
Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis
Faktor Risiko Rheumatoid
Artritis berdasarkan jenis
kelamin
Gejala Rheumatoid Artritis
Gejala yang timbul pada sendi
yang terkena Rheumatoid
Artritis
Bagian tubuh yang terganggu
jika
terkena
Rheumatoid
Artritis
Waktu saat terjadinya gejala
pada Rheumatoid Atritis

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis hasil pre test rata-rata dari 23
responden adalah 57,83 poin. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test ratarata dari 23 responden adalah 82,61 poin. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden sebesar 24,78 poin. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai
Rheumatoid Artritis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi
selisih nilai pre test dan post test warga RT 02/ RW 02 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat
Jati, Jakarta Timur adalah:
{(post test pre test) / pre test} x 100% = {(82,61 57,83) / 57,83} x 100% = 42,86%

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis hasil pre test rata-rata dari 23
responden adalah 57,83 poin dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah
diberikan penyuluhan, hasil post test rata-rata dari 23 responden adalah 82,61 poin dan
menjadi kategori baik. Hal tersebut menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 42,86%. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Rheumatoid Artritis
yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden
SARAN
a) Kepada Masyarakat :
Agar Warga di RT 03 / RW 02 lebih Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran
mengenai Penyakit Rheumatoid Arthritis melalui keikutsertaan dalam Penyuluhan
Kesehatan berkelanjutan dan pola hidup sehat.
Menerapkan hal hal yang disampaikan dalam penyuluhan mengenai penyakit
Rheumatoid Arthritis, terutama Pelaksanaan Pencegahan dan Cara Hidup Sehat.
Membagikan Pengetahuan yang sudah didapat dari Penyuluhan kepada Keluarga
serta anggota Masyarakat sekitar.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

b) Kepada Petugas Kesehatan Setempat :


Supaya lebih memahami mengenai makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi
maupun yang tidak dapat dikonsumsi oleh penderita Rheumatoid Arthritis dan
akitivas fisik yang dapat di jalankan setiap hari, sehingga dapat memberikan
edukasi yang baik untuk penderita Rheumatoid Arthritis.
Supaya lebih sering mengajak warga sekitar untuk mempraktikkan gaya hidup
sehat untuk mencegah terjadinya Rheumatoid Arthritis.
Sering mengundang Para Tenaga Kesehatan terdekat untuk datang memberi
penyuluhan mengenai Penyakit Rheumatoid Arthritis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid III.
Jakarta : EGC, 2007. Hal 2495-2502.
2. Rheumatoid

Arthritis

Medicines:

Guide

for

Adults,

Available

at

http://www.effectivehealthcare.ahrq.gov/repfiles/rheumarthritisconsumerguide_Single
page.pdf
3. Rheumatoid artrhitis. 2009 Available at : http://www.nice.org.uk/guidance/cg79
4. Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit Reumatoid Artritis. 2009. Diunduh dari
: http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/SKRIPSI.pdf
5. Media Informasi Peresepan Rasional Bagi Tenaga Kesehatan Indonesia. Volume 9,
2011. Di unduh dari : piolk.ubaya.ac.id/img/layanan/24_20110728104725.pdf
6. Budiman, Suyono. Kesehatan Lingkungan. 2012. Diunduh dari : http://ejournal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

7. Konsep Terkait Menua. Diunduh dari :


www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312026/bab2.pdf
8. Hartati A.S. pemeriksaan rheumatoid faktor pada penderita tersangka rheumatoid
arthritis.D iunduh dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=119655&val=5479
9. Riskesdas 2013. Diunduh dari : http://www.litbang.depkes.go.id/Riskesdas2013

LAMPIRAN
Soal Pre Test dan Post Test
PENGETAHUAN WARGA RT 03 / RW 02 KELURAHAN SETU, KECAMATAN
CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR MENGENAI
RHEUMATOID ARTHRITIS
TAHUN 2016
No.Kuisioner :
1. Apakah pengertian dari rheumatoid artritis?
a. Penyakit kronis yang terjadi pada sendi
b. Penyakit kronis yang terjadi pada tulang
c. Penyakit kronis yang terjadi pada otot
d. Penyakit akut yang terjadi pada sendi
2. Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui penyakit rheumatoid
artritis?
a. Darah
b. Air seni
c. Foto ronsen
d. Cairan otak
3. Penyakit rheumatoid artritis paling banyak menyerang pada?
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

a. Dewasa
b. Orang tua
c. Anak-anak
d. Bayi
4. Menurut anda manakah dari pilihan di bawah ini yang merupakan faktor resiko dari
rheumatoid artritis?
a. Jenis kelamin
b. Genetik
c. Usia
d. Semua benar
5. Penyakit rheumatoid artritis paling banyak menyerang pada?
a. wanita
b. laki-laki
c. Anak-anak
d. Bayi
6. Apakah gejala dari rheumatoid artritis?
a. Nyeri pada sendi
b. Pusing
c. Nyeri di dada
d. Nyeri bokong
7. Apa yang terjadi dengan sendi-sendi yang terkena Rhematoid Arthritis?
a. Kekakuan pada sendi pada malam hari
b. Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung 30-60 menit
c. Bengkak pada 3 sendi secara bersamaan
d. Bengkak dan nyeri pada kedua sisi sendi
8. Menurut anda bagian tubuh mana yang dapat terganggu akibat penyakit rheumatoid
artritis?
a. Tangan
b. Kaki
c. Bahu
d. Semua benar
9. Nyeri pada rheumatoid artritis sering terjadi pada?
a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Sore hari
d. Malam hari
10. Apakah menurut anda penyakit rheumatoid artritis bisa disembuhkan?
a. Bisa
b. Tidak Bisa
c. Ragu-ragu
d. Tidak tahu
FOTO KEGIATAN

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Gambar 2. Foto kegiatan 1

Rheumatoid Artritis
Gambar 3.Foto kegiatan 2

LEAFLET
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Rheumatoid Artritis

Apakah Rheumatoid Artritis ??

ah penyakit autoimun yang ditandai dengan inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama.

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS RHEUMATOID ARTRHITIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 14 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016

Anda mungkin juga menyukai