Proposal Tak PK Kelompok
Proposal Tak PK Kelompok
Disusun oleh :
Eka Sulistyowati
P07120213015
Elsa Anggrahini
P07120213016
Nuraini Maghfuroh
P07120213027
Nia Handayani
P07120213028
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PASIEN PERILAKU KEKERASAN
A; LATAR BELAKANG
Perilaku Kekerasan
C; SASARAN
E;
LANDASAN TEORI
1; Perilaku kekerasan
a; Definisi
3;
perasaan orang lain, atau tanpa merendahkan harga diri orang lain.
2; Frustasi adalah respon yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau
keinginan. Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman dan
2;
3;
4;
5;
6;
2;
Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika pasien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri
(self-awereness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan atau ketiganya.
Kelompok Terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stres emosi, penyakit
fisik krisis, tumbuh-kembang, atau penyesuaian sosial, misalnya,
kelompok wanita hamil yang akan menjadi ibu, individu yang
kehilangan, dan penyakit terminal. Banyak kelompok terapeutik yang
dikembangkan menjadi self-help-group. Tujuan dari kelompok ini
adalah sebagai berikut :
a;
b;
c;
3;
Tipe
Aktivitas
1.Mengembangkan
Bibliotherapy
stimulasi persepsi
menstimulasi
berpikir
dan
stimulasi sensoris
kegiatan
mengekspresikan perasaan
Belajar teknik relaksasi dengan cara
Relaksasi
3.Mengembangkan
orientasi realitas
realitas,
validasi
memenuhi kebutuhan
4.Mengembangkan
Kelompok
sosialisasi
remotivasi
Kelompok
mengingatkan
Terapi aktivitas kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan. Sejalan
dengan hal tersebut, maka Lancester mengemukakan beberapa aktivitas yang
digunakan pada TAK, yaitu menggambar, membaca puisi, mendengarkan musik,
mempersiapkan meja makan, dan kegiatan sehari-hari yang lain. Wilson dan
Kneisl (1992) menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif
f;
a;
Hari
: Jumat
b; Tanggal
: 17 Juni 2016
c;
Tempat pertemuan
d; Waktu
e;
Lamanya
: 45 menit
f;
Kegiatan
g; Jumlah Anggota
: 6 Orang
h;
Kondisi pasien
: Kooperatif, mandiri.
i;
Jenis TAK
: Perilaku kekerasan
b; Leader :
Bertugas :
1; Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan pasien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2; Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3; Koordinator, Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam
kegiatan
c; Co Leader :
Bertugas :
1; Mendampingi leader jika terjadi blocking
2; Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3; Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
d; Observer :
Bertugas :
1; Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2; Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3; Mengobservasi perilaku pasien
Keterangan:
: klien
: kursi
: bendera
: leader
: co leader
: fasilitator
: observer
: klien sebagai juri
F;
PELAKSANAAN
TERAPI
AKTIFITAS
KELOMPOK
PERILAKU
KEKERASAN
SESI : MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN FISIK
1; Topik : Permainan goyang balon
2; Tujuan
a; Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.
b; Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan.
c; Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan.
3; Setting
a; Ruangan nyaman dan tenang
b; Setting tempat peserta sebagai berikut
3 buah
c; Kain penutup mata 3 buah
d; Music player
1 buah
e; Botol air mineral
3 buah
f; Balon berjumlah
3 buah
6 buah
g; Name tag
5; Metode
a; Dinamika kelompok
b; Diskusi dan tanya jawab
c; Permainan dan demostrasi
6; Pengorganisasian
a; Leader
b; Co leader
c; Observer
d; Fasilitator
: Nuraini Maghfuroh
: Eka Sulistyowati
: Elsa Anggrahini
: Nia Handayani
7; Pelaksanaan
a; Tempat pertemuan
b; Waktu
: Bangsal Sadewa
: 08.30 09.15 WIB
No
1.
Kegiatan
Persiapan
Wak
08.30 08
2.
Orientasi
8.35; 08
a; Salam terapeutik
b; Evaluasi validasi
c; Kontrak
3.
Tahap kerja
a;
b;
c;
d;
08.15 09
4.
Tahap Terminasi
a; Evaluasi
b; Rangkuman
09.00 09
c; Tindak Lanjut/ PR
d; Kontrak yang akan datang
c; Lamanya
d; Jumlah peserta
: 45 menit
: 6 orang
Nama
Kondisi
Rohmadi
Iritable
Heri
Kooperatif, tenang
Sumardiyono
Kooperatif, tenang
Suyatno
Autistik, iritabel
Yuli
Kooperatif, tenang
Edi
Kooperatif, tenang
8; Langkah Kegiatan
1; Persiapan
a; Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah disediakan
b; Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2; Orientasi
a; Salam terapeutik
1; Salam dari terapis kepada klien.
2; Klien dan terapis pakai papan nama
b; Evaluasi/validasi
1; Menanyakan perasaan klien saat ini
2; Mendiskusikan PR pada sesi 1
c; Kontrak
1; Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan
2; Menjelaskan aturan main sebagai berikut.
a; Klien bersedia mengikuti TAK
b; Berpakaian rapi dan bersih
c; Peserta tidak doperbolehkan makan, minum atau merokok
selama pelaksanaan TAK
b;
c;
d;
e;
f;
2 sambil berjoget.
6; Pasangan tidak diperkenankan berhenti berjoget hingga pos 2.
7; Jika balon jatuh maka pasangan harus kembali ke garis start.
8; Setelah sampai di pos 1, salah satu anggota mengambil slayer
dan menutup mata menggunakan slayer dibantu oleh praktikan.
9; Leader mengkomando dari pos 1, kemudian anggota lainnya
berjalan menuju pos 2 dan mengambil bendera dengan mata
tertutup. Pemenang adalah pasangan yang paling cepat
mengambil bendera
Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien
secara bergantian
1; Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan olahraga yang
biasa dilakukan klien.
2; Tulis di papan tulis
Terapis menjelaskan esensi dari sesi 2 yaitu mencegah perilaku
kekerasan fisik
Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk
menyalurkan kemarahan secara sehat: tarik nafas dalam,
menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main
bola, senam, memukul bantal pasir tinju, dan memukul gendang.
Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan
Bersama klien mempraktikan dua kegiatan yang dipilih
1; Terapis mempraktikan
2; Klien melakukan redemonstrasi
g; Memberikan pujian pada peran serta klien
h; Upayakan semua klien berperan aktif
4; Terminasi
a; Evaluasi
1; Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2; Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku
kekerasan.
b; Tindak lanjut
1; Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari
Nama klien
yang kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk :
1; Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2; Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2
cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan.
3; Rentang nilai 10-100 untuk masing-masing orang.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 2
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu mempraktikkan
tarik nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktikkan pukul bantal.
Anjurkan klien mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).
Keterangan:
: klien
: leader
: co leader
: fasilitator
: observer
A; Topik : PermainanEstafetSopanSantun
B; Tujuan
1; Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa
memaksa
2; Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan
C; Setting
1; Ruangan nyaman dan tenang
2; Setting tempat peserta sebagai berikut
D; Alat
1; Spidol
2; Name tag
E; Metode
1; Dinamika kelompok
2; Diskusi dan tanya jawab
3; Permainan dan demonstrasi
F; Pengorganisasian
Leader
Co Leader
Observer
Fasilitator
: Kartika Nuraini
: Nurma Yuli Winarni
: Nita Tri Setyorini
: Listyo Bekti Miranti
G; Pelaksanaan
1; Tempatpertemuan
2; Waktu
Alokasi Waktu
: BangsalArimbi
: 13.00 14.00 WIB
No
1.
2.
4.
Kegiatan
Waktu
Persiapan
a; Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah
ikut sesi 3
b; Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
13.05 13.15
Orientasi
a; Salam terapeutik
b; Evaluasi validasi
c; Kontrak
Tahap kerja
a; Leader membacakan aturan permainan
b; Permainandimulai
c; Mendiskusikan cara meminta sesuatu dari
orang lain secara asertif
d; Mendemonstrasikan cara meminta sesuatu dari
orang lain secara asertif
e; Menjelaskan esensi permainan
Tahap Terminasi
a; Evaluasi
b; Rangkuman
c; Tindak Lanjut/ PR
d; Kontrak yang akan datang
3; Lamanya
13.15 13.50
13.50 14.00
: 60 menit
: 6 orang
4; Jumlahpeserta
Nama
Fandi
13.00 13.05
Kondisi
Iritabel, ADL mandiri
Fajar
Kooperatif, tenang
Wisnu
Kooperatif, tenang
Winung
Logore, iritabel
Damar
Autistik, kooperatif
Abu
Iritable, kooperatif
G; Langkah kegiatan
1; Persiapan
a; Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 2
b; Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2; Orientasi
a; Salam terapeutik
1; Salam dari terapis kepada klien.
2; Klien dan terapis pakai papan nama
b; Evaluasi validasi
1; Menanyakan perasaan klien saat ini
2; Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan:
meter.
3; Urutan
paling
belakangdiberikan
kata
asertifmenggunakankertas
4; Urutan paling belakangmenyalurkan kata asertifkepada
orang
di
depannyasambilmemberispidolsecaraestafetdengansyaratse
belummemberispidolpesertamengucapkanpermisikepadapes
erta di depannyakemudianmembisikkan kata-kata asertif.
Lalupeserta yang menerimapesanmengucapkanterimakasih.
5; Estafetdilakukanhinggaurutanterdepandanpesertapaling
depanmengucapkankalimatsecarakerasdanjelas.
b; Setelah permainan selesai, peserta diminta untuk duduk
melingkar
c; Peserta diminta untuk memperagakan cara mereka dalam
mengungkapkan permintaan dan penolakan kepada orang lain
d; Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa
paksaan, yaitu Saya perlu/ingin/minta......., yang akan saya
gunakan.....
e; Menjelaskan esensi dari sesi 3 yaitu mencegah perilaku
kekerasan sosial dalam penerapan komunikasi secara asertif
f; Memilih semua peserta secara bergilir mendemonstrasikan
ulang cara pada poin d
g; Ulangi langkah f sampai semua peserta mencoba.
h; Memberikan pujian pada peran serta klien
i; Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan
rasa sakit hati pada orang lain, yaitu Saya tidak dapat
melakukan....... atau Saya tidak menerima dikatakan..... atau
Saya kesal dikatakan seperti.....
j; Ulangi i sampai semua klien mencoba.
k; Berikan pujian pada peran serta klien.
4; Terminasi
a; Evaluasi
Nama Pasien
yang kedua
1
2
3
4
5
Petunjuk :
1; Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama pasien.
2; Untuk setiap pasien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikan dua
cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda jika pasien mampu
dan tanda jika pasien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Contoh: pasien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan, pasien mampu mempraktikkan tarik napas dalam, tetapi
belum mampu mempraktikkan pukul kasus dan bantal. Anjurkan dan bantu pasien
mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).
Sesi 3: Mencegah Perilaku Kekerasan Sosial
Tujuan
1; Pasien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa.
2; Pasien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan.
Setting
1; Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran.
2; Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
3; Tahap kerja
a; Mendiskusikan dengan pasien cara bicara jika ingin meminta sesuatu dari
orang lain.
b; Menuliskan cara-cara yang disampaikan pasien.
c; Terapis mendemonstrasikan cara meninta sesuatu tanpa paksaan, yaitu
Saya perlu / ingin/ minta ..., yang akan saya gunakan untuk....
d; Memilih dua orang pasien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin c.
e; Ulangi d. sampai semua pasien mencoba.
f; Memberikan pujian pada peran serta pasien.
g; Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit
hati pada orang lain, yaitu Saya tidak dapat melakukan ... atau Saya
tidak menerima dikatakan ... atau Saya kesal dikatakan seperti ....
h; Memilih dua orang pasien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin d.
i; Ulangi h sampai semua pasien mencoba.
j; Memberikan pujian pada peran serta pasien.
4; Tahap terminasi
a; Evaluasi
1; Terapis menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
2; Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah
dipelajari.
3; Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar.
b; Tindak lanjut
1; Menganjurkan pasien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosil
yang asertif , jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.
2; Menganjurkan pasien melatih kegiatan fisik dn interaksi sosial yang
asertif secara teratur.
3; Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal kegiatan harian
pasien.
c; Kontrak yang akan datang
1; Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah.
2; Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 3, kemampuan
pasien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 3: TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial
No. Nama
pasien
Memperagakan
Memperagakan
Memperagakan cara
cara meminta
tanpa paksa
baik
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk:
1; Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama pasien.
2; Untuk tiap pasien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikan pencegahan
perilaku kekerasan secara social : meminta tanpa paksa, menolak dengan baik
, mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda centang jika pasien
mampu dan tanda silang jika pasien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Contoh: pasien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan. Pasien mampu memperagakan cara meminta tanpa paksa,
menolak dengan baik dan mengungkapkan kekerasan. Anjurkan pasien
mempraktikan di ruang rawat ( buat jadwal).