PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kita
sebagai
makhluk
sosial
yang
melakukan
interaksi
dengan
muncul tapi konflik mempunyai sumber sumber yang menjadi patokan atu
pemicu munculnya konflik antar individu maupun antar kelompok sosial.
1.2
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
itulah yang
lebih
sering
terjadi
dalam
hubungan
sosial
bukan
menekankan
perbedaan.
perasaan-perasaan
yang
bisa
mempertajam
2.2
1) Pebedaan Antarindividu
Contoh konflik yang dapat terjadi ketika seorang anak ingin
melanjutkan sekolahnya
menginginkan anaknya kuliah ekonomi. Hal ini wajar terjadi karena adanya
perbedaan antarindividu. Jika antarindividu yang masih dalam satu keluarga
saja terlibat konflik, apalagi antarindividu dengan individu lainnya yang sama
sekali tidak ada hubungan darah.
2) Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan
kebudayaan
dapat
memicu
terjadinya
konflik.
Amerika
dan
orang
Indian
yang
merupakan
penduduk
asli
4) Perubahan Sosial
Perbedaan sosial di masyarakat mengakibatkan timbunya konflik.
Contoh, berkembangnya perkotaan menyebabkan lahan perumahan dan
pertanian menjadi sempit. Hal ini bisa mendatangkan konflik antaranggota
keluarga akibat memperebutkan tanah warisan. Contoh lain, perubahan
pandangan terhadap nilai perkawinan bisa mendatangkan konflik antar
generasi muda dengan genersi tua.
2.3
Bentuk-Bentuk Konflik
etnis lainnya. Kalau sudah begini, maka konflik pun bisa terjadi. Beberapa
waktu lalu di Indonesia terjadi konflik antaretnis seperti yang terjadi di
Kalimantan.
4) Konflik Antarnegara
Konflik antarnegara bisa terjadi apabila muncul dominasi suatu
negara atas Negara lainnya. Pada awal kemerdekaan Indonesia, terjadi
konflik antar Indonesia dengan Belanda. Penyababnya adalah Belanda masih
menganggap Indonesia sebagai wilayah jajahannya. Belanda masih ingin
mendominasi Indonesia.
v Dilihat dari latar belakang terjadinya :
a) Konflik Politik
Banyak sekali konflik berlatar belakang politik yang terjadi di
Indonesia. Masalah internal partai politik pun bisa meluas dan menjadi
konflik politik berskala nasional yang memakan banyak korban jiwa. Yang
paling besar tentu saja konflik yang terjadi pasca-pembrontakan G30S/PKI
1965. Konflik sosial tersebut merupakan konflik yang palik traumatik karena
memakan korban ratusan ribu atau bahkan jutaan korban.
b) Konflik Ekonomi
Naiknya harga-harga, kurangnya lapangan pekerjaan, serta
kesenjangan pendapat antara orang kaya dengan orang miskin merupakan
hal-hal yang menyebabkan terjadinya konflik bernuansa ekonomi di dalam
masyarakat.
c) Konflik Budaya
Bebeberapa waktu lalu terjadi perdebatan tentang batasan pornografi
dalam Undang-Undang Antipornografi. Ini disebabkan oleh perbedaan
Dampak Positif :
Ketika
terjadi
perbedaan
pandangan
perihal
pelaksanaan
muda
yang
menginginkan
kemerdekaan
diproklamasikan
Membawa Wawasan
Konflik juga bisa membawa wawasan kedua belah pihak yang betikai.
Contohnya pemboman Hiroshima dan Nagasaki telah membuka mata pihak
yang bertikai bahkan dunia internasional akan bahaya bom atom.
2.5 Bentuk Pengendalian Konflik Sosial
Mediasi
Serupa dengan Konsiliasi, mediasi pun menunjuk pihak ketiga
sebagai penengah. Hanya saja yang membedakan adalah dalam mediasi ini
pihak yang berkonflik tidak harus melaksanakan apa yang dikatakan oleh
sang debitur. Jadi, dalam hal ini mediator hanya memberikan saran,
pendapat, dan pandangan mengenai bagaimana konflik dapat diselesaikan.
3)
Arbitrasi
Dalam pengendalian arbitrasi dapat di contohkan seperti
didalam setiap pertandingan sepak bola, selalu ada seorang wasit yang
keputusannya harus dipatuhi oleh seluruh pemain dari kedua tim yang
bermain. Begitu pula dalam pengendalian konflik dengan cara arbitrasi. Ada
pihak ketiga yang bertindak sebagai wasit. Setiap keputusannya harus
ditaati oleh pihak yang berkonflik.
Sukarela
Sebuah
konflik
yang
berkepanjangan
pastilah
membawa
dampak yang negative. Kedua belah pihak yang berkonflik terkadang merasa
jenuh dan ingin segera mengakhiri konflik. Mereka kemudian sepakat untuk
mengadakan
pertemuan
untuk
bernegosiasi
membicarakan
upaya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Realisasi Antara Konflik Sosial Secara Teoritis Dengan Fakta di
Masyarakat
3.2
3.3
Saran-Saran
Sebaiknya kita sebagai bangsa dan negara yang beragama dan