Anda di halaman 1dari 14

Gambaran Hasil Luaran Maternal dan Perinatal pada HIV dalam

Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Tahun 2012-2014


Andi Sitti Halija, Elizabet Catherine Jusuf, Maggie Wewengkang

PENDAHULUAN
Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang termasuk kelompok retrovirus.
Seseorang yang terinfeksi HIV, akan mengalami infeksi seumur hidup.
Kebanyakan orang dengan HIV tetap asimtomatik (tanpa tanda dan gejala dari
suatu penyakit) untuk jangka waktu lama. Meski demikian, sebetulnya mereka
telah dapat menulari orang lain. Infeksi ini dapat menular melalui hubungan
seksual, penggunaan jarum yang tidak steril atau terkontaminasi HIV, dan
penularan HIV dari ibu yang terinfeksi HIV ke janin dalam kandungannya. Lebih
dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu
ke anak atau MTCT (Mother To Child Hiv Transmission). Virus HIV dapat
ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya selama kehamilan, saat
persalinan dan saat menyusui. (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
Di Indonesia, data Kementerian Kesehatan (2011) menunjukkan dari
21.103 ibu hamil yang menjalani tes HIV, 534 (2,5%) di antaranya positif
terinfeksi HIV. Data tahun 2012 menunjukkan prevalensi HIV pada populasi usia
15-49 tahun dan prevalensi HIV pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan akan
meningkat dari 591.823 (2012) menjadi 785.821 (2016), dengan jumlah infeksi
baru HIV yang akan meningkat dari 71.879 (2012) menjadi 90.915 (2016). Data

terakhir yang dilaporkan dalam triwulan Juli s.d. September 2014 telah didapatkan
1.506 kasus AIDS melalui transmisi perinatal. (Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2013). Di Sulawesi Selatan sendiri, dilaporkan 4.314 kasus HIV dan
1.703 kasus AIDS. (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014)
Wanita usia produktif merupakan usia beresiko tertular infeksi HIV.
DIlihat dari profil umur, ada kecenderungan bahwa infeksi HIV pada wanita
mengarah ke umur yang lebih muda, dalam arti bahwa usia muda lebih banyak
terdapat wanita yang terinfeksi, sedangkan pada usia 45 tahun infeksi pada wanita
lebih sedikit. Di lain pihak menurut para ahli kebidanan bahwa usia produktif
merupakan usia wanita yang lebih tepat untuk hamil dan melahirkan. (Hartati N,
Suratiah, et al, 2009)
Pemerintah dan masyarakat sudah banyak berusaha melakukan kegiatankegiatan maupun program-program untuk pencegahan penularan HIV pada
masyarakat umum, dan khususnya pada kelompok perempuan usia reproduksi.
Dengan majunya ilmu pengetahuan, para ahli berusaha untuk melakukan
pencegahan agar tidak terjadi penularan HIV dari ibu ke bayi dengan berbagai
cara yaitu, dengan dan testing pada seluruh ibu hamil, memberi obat profilaksis
antiretrovirus kombinasi kepada ibu, menghindari pemberian ASI (air susu ibu)
kepada bayi baru lahir, menghindari prosedur persalinan invasive, dan melakukan
persalinan dengan cara bedah sesar elektif. (Setiawan IM, 2009)
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk memperoleh gambaran hasil luaran
maternal dan perinatal pada HIV dalam kehamilan di RSUP DR. Wahidin
Sudirohusodo Makassar periode tahun 2012-2014.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut: Bagaimana Gambaran Hasil Luaran Maternal dan
Perinatal pada HIV dalam Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar Periode Tahun 2012-2014.
Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran hasil luaran maternal dan perinatal pada
HIV dalam kehamilan di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode
tahun 2012-2014.
Manfaat penelitian
Dapat

memberikan

informasi

kepada

masyarakat

dan

masukan

kepadainstalasi berwenang sebagai pengambil kebijakan dalam rangka penentuan


kebijakan guna melancarkan upaya pencegahan infeksi HIV pada kehamilan dan
penularan HIV dari ibu ke bayi, serta diharapkan dapat menjadi sumber informasi
dan bahan bacaan bagi masyarakat dan peneliti berikutnya mengenai gambaran
hasil luaran maternal dan perinatal pada HIV dalam kehamilan dalam upaya
pencegahan infeksi HIV pada kehamilan dan penularan HIV dari ibu ke bayi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder
di mana semua variabel diteliti dalam waktu yang bersamaan berdasarkan fakta
yang telah terjadi tanpa adanya intervensi dalam kejadiannya, yang terdapat dalam
buku registrasi penderita. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan OktoberNovember 2015 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan HIV positif
yang melahirkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada periode tahun 20122014.
Metode pengambilan sampel adalah total sampling, yaitu seluruh populasi
dijadikan sebagai sampel.
Kriteria Inklusi : Semua ibu hamil dengan HIV positif yang melahirkan di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo yang tercatat di bagian administrasi.
Kriteria Eksklusi : Data ibu hamil tidak lengkap terutama variabel yang diteliti.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui
buku registrasi subjek penelitian. Data diolah dengan menggunakan Microsoft
Word dan Microsoft Excel. Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk
tabel untuk menggambarkan hasil luaran maternal dan perinatal pada HIV dalam
kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada periode tahun 2012-2014.
Etik penelitian dikeluarkan oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan
pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan November 2015
dan diperoleh data jumlah kasus HIV pada kehamilan selama periode tahun 20122014 sebanyak 46 kasus dengan metode total sampling. Semua 46 data pasien
HIV dalam kehamilan tercatat di Gedung Pinang RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Data diolah sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil pengolahan data
disajikan dalam bentuk tabel dilengkapi narasi sebagai berikut:

Tabel 1 Distribusi Jenis Persalinan sebagai Gambaran Hasil Luaran Maternal pada
HIV dalam Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Tahun 20122014

Jenis Persalinan
Pervaginam
Perabdominam
Total

Jumlah
9
37
46

Persentase (%)
19,6 %
80,4 %
100 %

Tabel 1 menunjukkan dari 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi


penelitian, didapatkan 9 kasus yang merupakan jenis persalinan pervaginam atau
sebanyak 19,6 % dari total sampel dan 37 kasus yang merupakan jenis persalinan
perabdominam (seksio sesaria) atau sebanyak 80,4 % dari total sampel.

Tabel 2 Distribusi Infeksi Oportunistik sebagai Gambaran Hasil Luaran Maternal


pada HIV dalam Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Tahun
2012-2014

Infeksi Oportunistik
Ada
Tidak Ada
Total

Jumlah
4
42
46

Persentase (%)
8,7 %
91,3 %
100 %

Tabel 2 menunjukkan dari 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi


penelitian, didapatkan 4 kasus yang memiliki infeksi oportunistik atau sebanyak

8,7 % dari total sampel dan 42 kasus yang tidak memiliki infeksi oportunistik atau
sebanyak 91,3 % dari total sampel.

Tabel 3 Distribusi Usia Kehamilan sebagai Gambaran Hasil Luaran Perinatal pada
HIV dalam Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Tahun 20122014

Usia Kehamilan
Bayi Kurang Bulan

Jumlah
9

Persentase (%)
19,6 %

(<37 minggu)
Bayi Cukup Bulan

37

80,4 %

(37-42 minggu)
Bayi Lebih Bulan

0%

(>42 minggu)
Total

46

100%

Tabel 3 menunjukkan dari 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi


penelitian, didapatkan 9 kasus yang termasuk dalam kriteria bayi kurang bulan
atau sebanyak 19,6% dari total sampel, 37 kasus yang termasuk dalam kriteria
bayi cukup bulan atau sebanyak 80,4 % dari total sampel dan tidak ditemukan
kasus yang termasuk dalam kriteria bayi lebih bulan.

Tabel 4 Distribusi Berat Badan Lahir Bayi sebagai Gambaran Hasil Luaran
Perinatal pada HIV dalam Kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode
Tahun 2012-2014

Berat Badan Lahir Bayi


Berat Badan Lahir Rendah

Jumlah
16

Persentase (%)
34,8 %

(<2500 gram)
Berat Badan Lahir Normal

30

65,2 %

(2500-4000 gram)
Berat Badan Lahir Lebih

0%

(>4000 gram)
Total

46

100%

Tabel 4 menunjukkan dari 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi


penelitian, didapatkan 16 kasus yang termasuk dalam kriteria berat badan lahir
rendah atau sebanyak 34,8 % dari total sampel, 30 kasus yang termasuk dalam
berat badan lahir normal atau sebanyak 65,2 % dari total sampel dan tidak
ditemukan kasus yang termasuk dalam kriteria berat badan lahir lebih.

DISKUSI
Setelah dilakukan penelitian mengenai gambaran hasil luaran maternal dan
perinatal pada HIV dalam kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode
tahun 2012-2014, maka diperoleh data jumlah kasus HIV dalam kehamilan
sebanyak 46 kasus dengan metode total sampling. Berdasarkan pengolahan data
yang dilakukan terhadap variabel yang diteliti meliputi jenis persalinan, infeksi
oportunistik, umur kehamilan, dan berat badan lahir bayi diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Jenis Persalinan
Berdasarkan Tabel 1, didapatkan jenis persalinan pervaginam sebanyak 9
kasus atau sebanyak 19,6 % dari 46 total sampel sedangkan jenis persalinan

perabdominam (seksio sesaria) didapatkan sebanyak 37 kasus atau 80,4 % dari 46


total sampel.
Menurut Brenna Hughes, MD, MSc dan Susan Cu-Uvin, MD pada tahun
2014, cara melahirkan teraman untuk ibu hamil dengan HIV dipengaruhi oleh
viral load HIV pada saat kehamilan. Umumnya, persalinan pervaginam
diperuntukkan untuk keamanan dari ibu dan bayi apabila faktor resiko penularan
HIV rendah (kadar viral load HIV rendah). Untuk ibu hamil dengan jumlah virus
yang lebih tinggi dalam darahnya atau ibu hamil yang sangat khawatir dengan
kontak bayi dengan darah atau cairan vagina yang terinfeksi, direkomendasikan
untuk seksio sesaria. Berdasarkan Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu Ke Anak Tahun 2012, resiko penularan persalinan pervaginam lebih besar
besar daripada persalinan melalui bedah sesar (seksio sesaria). Hal ini dikarenakan
pada saat persalinan, bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir. (Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Sebuah penelitian di Swiss membuktikan
bahwa operasi sesar elektif memberikan efek protektif terhadap ibu hamil HIV
positif yang juga menerima terapi antiretroviral. Di Perancis, ibu hamil yang
memilih melakukan operasi sesar elektif memiliki resiko penularan kurang dari 1
%. (UNAIDS, 1998)
Menurut peneliti, dari hasil penelitian didapatkan bahwa jenis persalinan
perabdominam (seksio sesaria) lebih banyak dilakukan karena dapat mengurangi
resiko penularan HIV dari ibu ke anak.
2. Infeksi Oportunistik
Tabel 2 menunjukkan dari 46 sampel yang diteliti, didapatkan 4 kasus yang
memiliki infeksi oportunistik atau sebanyak 8,7 % dari total sampel dan 42 kasus

yang tidak memiliki infeksi oportunistik atau sebanyak 91,3 % dari total sampel. 4
kasus tersebut diantaranya teridentifikasi dengan Hepatitis B, Herpes, TB Paru
dan 1 kasus lainnya tidak tertulis jelas jenis infeksi pada datanya.
Hal ini sesuai dengann review tentang HIV dalam kehamilan yang dilakukan
oleh WHO pada tahun 1998, di mana dilaporkan bahwa pneumonia bakteri,
infeksi saluran kemih dan infeksi lain selama kehamilan lebih umum didapatkan
pada wanita seropositif HIV. Tuberkulosis adalah infeksi oportunistik yang paling
umum yang terkait dengan HIV di negara berkembang, dan perhatian khusus
harus diberikan untuk diagnosis pada ibu hamil HIV positif. Herpes zoster umum
ditemukan pada ibu hamil muda HIV positif, meskipun jarang di kelompok usia
ini dengan tidak adanya infeksi HIV. Komplikasi infeksi juga lebih umum selama
periode postpartum pada ibu hamil HIV positif. Infeksi saluran kelamin seperti
Neisseria gonorrhea, Chlamydia trachomatis, Candida albicans dan infeksi
Trichomonas vaginalis telah dilaporkan lebih umum pada ibu hamil dengan HIV.
Di Afrika Selatan, infeksi HIV yang bersamaan dengan sifilis ditunjukkan pada
33% dari wanita hamil yang HIV positif yaitu tiga kali lebih tinggi dari tingkat
pada ibu hamil seronegatif HIV. (UNAIDS, 1998)
3. Usia Kehamilan
Tabel 3 menunjukkan dari 46 sampel yang diteliti, didapatkan 9 kasus yang
termasuk dalam kriteria bayi kurang bulan atau sebanyak 19,6% dari total sampel,
37 kasus yang termasuk dalam kriteria bayi cukup bulan atau sebanyak 80,4 %
dari total sampel dan tidak ditemukan kasus yang termasuk dalam kriteria bayi
lebih bulan.

Hal ini sesuai menurut American Pregnancy Association, pada tahun 2013
yang melaporkan bahwa seorang ibu hamil yang HIV positif memiliki resiko
untuk melahirkan prematur. Berdasarkan review tentang HIV dalam kehamilan
yang dilakukan oleh WHO pada tahun 1998, persalinan prematur mungkin lebih
umum pada ibu hamil HIV-positif, dengan tingkat setinggi dua kali lipat dari yang
terlihat pada ibu hamil yang tidak terinfeksi. (UNAIDS, 1998)
4. Berat Badan Lahir Bayi
Tabel 4 menunjukkan dari 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian, didapatkan 16 kasus yang termasuk dalam kriteria berat badan lahir
rendah atau sebanyak 34,8 % dari total sampel, 30 kasus yang termasuk dalam
berat badan lahir normal atau sebanyak 65,2 % dari total sampel dan tidak
ditemukan kasus yang termasuk dalam kriteria berat badan lahir lebih.
Hal ini sesuai dengan review tentang HIV dalam kehamilan yang dilakukan
oleh WHO pada tahun 1998, yang menjelaskan bahwa ada sedikit perbedaan
dalam berat lahir bayi yang lahir dari ibu hamil HIV-positif di negara maju. Di
Edinburgh, bayi dengan ibu seropositif HIV dikaitkan dengan penurunan berat
badan lahir. Berat badan lahir rendah juga telah dilaporkan pada beberapa
penelitian di negara berkembang. Dalam sebuah penelitian Nairobi, ibu hamil
HIV-positif menunjukkan peningkatan tiga kali lipat risiko melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Risiko ini lebih tinggi dengan adanya infeksi
HIV simtomatik. Di Zambia, berat badan lahir bayi yang lahir dari ibu hamil HIV
positif secara signifikan lebih rendah dibandingkan bayi dari ibu hamil
seronegatif. (UNAIDS, 1998)

10

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran hasil luaran maternal dan
perinatal pada HIV dalam kehamilan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode
tahun 2012-2014, disimpulkan bahwa: Dari total 46 kasus yang diperoleh,
didapatkan jenis persalinan terbanyak yang dilakukan untuk ibu hamil dengan
HIV positif di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode tahun 2012-2014 adalah
perabdominam (seksio sesaria) yaitu sebanyak 37 kasus (80.4 %), 4 ibu hamil
dengan infeksi oportunistik yang menyertai selama masa kehamilan (8,7 %) , 9
bayi dengan kategori bayi kurang bulan (19,6 %) dari total 46 kasus HIV dan 16
bayi dengan berat badan lahir rendah (34,8 %)
Saran
Diharapkan kepada pihak yang berkompeten dapat memaksimalkan
pengenalan dan penyuluhan mengenai infeksi HIV kepada masyarakat dalam
upaya mencegah infeksi HIV dalam kehamilan dan mengurangi penularan HIV
dari ibu ke bayi baik pihak rumah sakit agar meningkatkan pelayanan berupa
pemeriksaan-pemeriksaan yang memadai terutama CD4 dan Viral Load dan
memaksimalkan penginputan data agar data lebih mudah untuk diolah., begitu
juga bagi peneliti lain agar dapat melanjutkan penelitian ini dengan meneliti
variabel lain serta menggunakan metode lain.

11

DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2010). Laporan Pencapaian Tujuan
Pembangunan di Indonesia 2010.
Hartati N, Suratiah, et al. (2009). Ibu Hamil dan HIV-AIDS. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Vol. 2 No.1, 39-44.

12

Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (1998). HIV in Pregnancy: A


Review.
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (2011). Global Plan Toward The
Elimination of New HIV Infections Among Children by 2015 and Keeping
Their Mothers Alive. Uganda.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011). Pedoman Nasional
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Bayi. Jakarta
Komisi Penanggulangan AIDS. (2015). Info HIV dan AIDS. Didapat dari :
http://www.aidsindonesia.or.id/contents/37/38/Info-HIV-danAIDS#sthash.HQ64mTV9.dpbs
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan
Penularan Hiv dari Ibu Ke Anak. Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia

Nomor

15 Tahun

2015 tentang

Pelayanan

Laboratorium Pemeriksa HIV dan Infeksi Oportunistik. Jakarta.


National Aids Commission (2011). Republic of Indonesia Country Report on the
Follow Up to the Declaration of Commitment on HIV/AIDS (UNGASS)
Reporting Period 2010-2011.
OC Ezechi, et al. (2013). Pregnancy, Obstetric and Neonatal Outcomes in HIV
Positive Nigerian Woman. Nigerian Institute of Medical Research, Lagos
Nigeria . Research Article.
Setiawan IM. (2009). Tatalaksana Pencegahan Penularan Vertikal dari Ibu
Terinfeksi HIV ke Bayi yang Dilahirkan. Maj Kedokt Indon, Volum: 59,
Nomor: 10.
World Health Organization. (2004). Antiretroviral Drugs for Treating Pregnant
Women and Preventing HIV Infection in Infants : Guidelines on Care,
Treatment and Support for Women Living with HIV/AIDS and Their
Children in Resource-Constrained Settings. Switzerland, 1-41

13

Andi Sitti Halija


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
087840767576
halijadiawanti@yahoo.com

14

Anda mungkin juga menyukai