Anda di halaman 1dari 11

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien :
No RM
:
No. Dx
1. Isolasi soial

Tujuan
Jumat, 10 Juni 2016
Tujuan umum:
Klien mampu memulai
pembicaraan dan berinteraksi
tanpa perasaan takut/gelisah
Tujuan khusus:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 minggu,
diharapkan :
1. Klien menunjukkan tanda-tanda
percaya kepada perawat, dengan
kriteria:
- Ekspresi wajah bersahabat, ada
kontak mata. Mau berjabat
tangan,
- Mau menyebutkan nama,
menjawab salam, dan
mengungkapkan masalah yang
dihadapi.
2. Klien mampu mengungkapkan
alasan isos dan perasaannya
saat berinteraksi, dengan
kriteria:

DX Medis
Ruangan
Intervensi
Tindakan

1.1 Bina hubungan saling percaya


dengan:
- Beri salam setiap
berinteraksi.
- Perkenalkan nama, tanyakan
dan panggil nama kesukaan
klien
- Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi kllien
- Kontak singkat tapi sering
2.1 Tanyakan pada klien tentang:
- Orang yang paling dekat
- Apa yang membuat klien dekat
dengan orang tersebut
- Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut

: ..
: ..

Rasional

Bina hubungan dengan


klien mampu
membangung
kepercayaa dan
keterbukaan yang akan
mempermudah dalam
kegiatan perawatan klien
Dapat menggali penyebab
menarik diri dan
mengetahui masalah
klien
Mengetahui kemampuan
klien dalam berinteraksi
dan reaksi selama
berinteraksi

Klien menceritakan faktor


isosnya (diri sendiri,
lingkungan, orang lain)
klien dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan dan
kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain

3. Klien dapat mengembangkan/


memulai hubungan sosial,
dengan kriteria:
- Klien dapat melakukan
hubungan sosial secara
bertahap
- Klien dapat mengungkapkan
perasaanya setelah
berhubungan dengan orang
lain

4. Klien mendapat dukungan dari


keluarga dalam melakukan
interaksi sosial dan
memngungkapkan perasaan,
dengan kriteria:
- Keluarga dapat:menjelaskan
cara merawat klien menarik diri
- Klien dan keluarga terlibat aktif
dalam upaya perawatan

2.2 Beri kesempatan klien


mengungkapkan penyebab
menarik diri/ tidak mau bergaul.
2.3 Beri kesempatan klien
mengungkapkan perasaan
keuntungan berhubungan dan
kerugian tidak berhubungan
dengan orang
3.1 Observasi perilaku klien saat
berhubungan dengan orang lain
3.2 Motivasi dan bimbing klien
untuk berkenalan / berkomunikasi
3.3 Libatkan klien dalam TAK
Sosialisasi
3.4 Motivasi klien untuk mengikuti
kegiatan
3.5 Diskusikan jadwal harian yang
dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien
bersosialisasi
4.1. Diskusikan pentingnya peran
serta keluarga sebagai pendukung
untuk mengatasi prilaku menarik
diri.
4.2. Diskusikan potensi keluarga
untuk membantu klien mengatasi
perilakunya
4.3. Jelaskan cara merawat klien
menarik diri yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.

Membimbing/
mendampingi klien
dapat menciptyakan
suasana nyaman dengan
lingkungan yang baru
dan mengurangi stressor
pada klien
Kegiatan dapat
memberikan klien
aktivitas yang
memerlukan kontak/
komunikasi dengan
orang lain
Keluarga dapat
mengetahui perannya
dalam perawatan klien
dirumah
Kelaurga dapat
mengurangi
kekambuhan klien saat
perawatan dirumah

4.4. Motivasi keluarga agar


membantu klien untuk
bersosialisasi.
2. Gangguan
presepsi
sensori:
halusinasi
pendengar
an

Jumat, 10 Juni 2016


Tujuan umum:
Klien mampu menetapkan realita
dan menyingkirkan kesalahan
presepsi sensori
Tujuan khusus:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 minggu,
diharapkan :
1. Klien dapat membina hubungan
saling percaya, dengan kriteria:
- Ekspresi wajah bersahabat, ada
kontak mata. Mau berjabat
tangan,
- Mau menyebutkan nama,
menjawab salam, dan
mengungkapkan masalah yang
dihadapi.
2. Klien dapat mengenal
halusinasinya, dengan kriteria:
- Klien dapat menyebutkan
waktu, isi, frekunsi dan situasi
yang menimbulkan halusinasi
- Klien dapat mengungkapkan
perasaan terhadap halusinasi
nya

1.1 Bina hubungan saling percaya


dengan:
- Beri salam setiap
berinteraksi.
- Perkenalkan nama, tanyakan
dan panggil nama kesukaan
klien
- Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi kllien
- Kontak singkat tapi sering
2.1 Observasi tingkah laku klien
terkait dengan halusinsinya
2.2 Bantu klien mengenal
halusinasinya :
- Tanyakan apakah ada suara
yang didengar, apa yang
dikatakan.
- Situasi yang
menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi ( jika
sendiri, jengkel / sedih)

Bina hubungan dengan


klien mampu
membangung
kepercayaa dan
keterbukaan yang akan
mempermudah dalam
kegiatan perawatan klien
Mengetahui jenis dan
penyebab halusinasi
klien sehingga dapt
digunakan untuk
mengajarkan teknik
pengalihan halusinasi
yang sesuai

Waktu dan frekuensi


terjadinya halusinasi
Diskusikan dengan klien
bagaimana perasaannya jika
terjadi halusinasi
(marah/takut, sedih, senang)

Dapat mengontrol klien


saat terjadi halusinasi
dan mengarahkan klien
pada realita

3.1 Identifikasi bersama klien cara


atau tindakan yang dilakukan jika
halusinasi:
Spiritual, fisik, aktivitas,
pengalihan/ bercerita, minum obat
3.2 Diskusikan manfaat dan cara
yang digunakan klien
3.3 Diskusikan cara baru untuk
memutus/ mengontrol timbulnya
halusinasi
3.4 Bantu Klien memilih dan
melatih cara memutus halusinasi
secara bertahap

Keluarga dapat
mengetahui perannya
dalam perawatan klien
dirumah
Kelaurga dapat
mengurangi
kekambuhan klien saat
perawatan dirumah

3. Klien dapat mengontrol


halusinasinya, dengan kriteria:
- Klien dapat menyebutkan
tindakan yang biasanya
dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
- Klien dapat menyebutkan cara
baru: berdoa, fisik, aktivitas,
pengalihan/ bercerita, teratur
minum obat
- Klien dapat melaksanakan cara
untuk mengendalikan
halusinasinya
4. Kilen mendapat dukungan dari
keluarga dalam mengontrol
halusinasinya, dengan kriteria:
- Keluarga dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat
- Keluarga dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan tindakan
untuk mengendali kan
halusinasi

4.1 Anjurkan Klien untuk


memberitahu keluarga jika
mengalami halusinasi
4.2 Diskusikan dengan keluarga
- Gejala halusinasi yang di
alami klien
- Cara yang dapat dilakukan
klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi
- Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di

rumah
3. Resiko
perilaku
kekerasan

Tujuan umum:
Klien tidak menciderai diri sendiri
dan orang lain, serta dapat
mengontrol marah
Tujuan khusus:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 minggu,
diharapkan :
1. Klien dapat membina hubungan
saling percaya, dengan kriteria:
- Ekspresi wajah bersahabat, ada
kontak mata. Mau berjabat
tangan,
- Mau menyebutkan nama,
menjawab salam, dan
mengungkapkan masalah yang
dihadapi.
2. Klien dapat mengidentifikasi
penyebab dan tanda-tanda
perilaku kekerasan yang
dilakukannya, dengan kriteria:
- . Klien menceritakan penyebab
perilaku kekerasan yang
dilakukannya:
- Klien menceritakan keadaan
fisik, emosi, dan sosial saat
terjadi marah
- Klien menjelaskan ekspresi
kemarahan, perasaannya dan

1.1 Bina hubungan saling percaya


dengan:
- Beri salam setiap
berinteraksi.
- Perkenalkan nama, tanyakan
dan panggil nama kesukaan
klien
- Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi kllien
- Kontak singkat tapi sering
2.1 Bantu klien mengungkapkan
perasaan marahnya
2.2 Bantu klien mengungkapkan
tanda-tanda perilaku kekerasan
yang dialaminya
2.3 Diskusikan dengan klien
perilaku kekerasan yang
dilakukannya selama ini
2.4 Motivasi klien menceritakan
perasaan klien setelah tindak
kekerasan tersebut terjadi
2.5 Diskusikan apakah dengan

Bina hubungan dengan


klien mampu
membangung
kepercayaa dan
keterbukaan yang akan
mempermudah dalam
kegiatan perawatan klien
Mengetahui penyebab
marah dan akibat yang
ditimbulkan
Dapat menentukan cara
yang akan diajarkan
pada klien untuk
mengontrol marah
sebelum terjadi perilaku
kekerasan

cara yang dipakai dalam


menyelesaikan masalah

3. Klien dapat mengidentifikasi


akibat perilaku kekerasan,
dengan kriteria:
- Klien menjelaskan akibat tindak
kekerasan yang dilakukannya
- Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan marah

4. Klien dapat mengidentifikasi cara


konstruktif dalam
mengungkapkan kemarahan dan
mendemonstrasikan cara
mengontrol perilaku kekerasan,
dengan kriteria:
- Klien memperagakan cara
mengontrol perilaku kekerasan:
Fisik: tarik nafas dalam,
memukul bantal/kasur
Verbal: mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel pada
orang lain tanpa menyakiti
Spiritual: zikir/doa, meditasi
sesuai agamanya
5. Klien mendapat dukungan

tindakan kekerasan yang


dilakukannya masalah yang dialami
teratasi.
3.1 Diskusikan dengan klien akibat
negatif (kerugian) marah pada diri
sendiri, orang lain/keluarga dan
lingkungan
3.2 Diskusikan dengan klien cara
mengungkapkan marah yang
dilakukan klien
3.3 Jelaskan berbagai alternatif
pilihan untuk mengungkapkan
marah: menarik nafas, spiritual
(istighfar), dan memukul benda
lunak/ beraktivitas
4.1 Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah:
- Cara fisik: nafas dalam, pukul
bantal atau kasur, olah raga.
- Verbal: mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal kepada
orang lain.
- Sosial: latihan asertif dengan
orang lain
- Spiritual: sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya masingmasing
4.2 Diskusikan cara yang mungkin
dipilih/ anjurkan klien memilih cara

Dapat mengetahui
kemampuan klien dalam
mengontrol marahnya
Dapat berdiskusi dengan
klien mengenai kerugian
perilaku kekerasan

Dapat mengontrol klien


saat terjadi tanda
perilaku kekerasan dan
mengarahkan klien pada
cara pengalihan yang
sehat/ tidak merugikan

Keluarga dapat
mengetahui perannya
dalam perawatan klien
dirumah
Kelaurga dapat
mengurangi
kekambuhan klien saat

keluarga untuk mengontrol


perilaku kekerasan, dengan
kriteria:
- Klien dan keluarga dapat
menghindari pemicu marah
- Keluarga dapat menjelaskan
cara merawat klien dengan
perilaku kekerasan
- Keluarga mampu mengenal
penanganan klien PK

yang disukai
4.3 Latih memperagakan cara yang
dipilih klien dan anjurkan klien
meredemonstrasi

perawatan dirumah

5.1. Diskusikan pentingnya peran


serta keluarga sebagai pendukung
klien untuk mengatasi perilaku
kekerasan.
5.2. Diskusikan potensi keluarga
untuk membantu klien mengatasi
perilaku kekerasan
5.3. Jelaskan pengertian,
penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku kekerasan
yang dapat dilaksanakan oleh
keluarga.
5.4. Peragakan cara merawat klien
(menangani PK )

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN


Nama Klien :
No RM
:
No. Dx

DX Medis
Ruangan
Implementasi

: ..
: ..

Evaluasi

No. Dx

Implementasi

Evaluasi

ANALISA DATA
Nama Klien :.
No RM
:.

No

Data

Dx. Medis
Ruangan

Masalah

:..
:..

Penyebab

No

Data

Masalah

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penyebab

Anda mungkin juga menyukai