Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan


Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Winda Arfian Sari
P07120213038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
STRATEGI PELAKSANAAN

Hari, tanggal : Senin, 2 Mei 2016


Tempat: Wisma Srikandi
Masalah
: Waham Nihilistik
Oleh
: Winda Arfian Sari
A. Proses Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama
: Nn.SA
Umur
: 35 tahun
Alamat
: Sidareja, Cilacap
Pendidikan
: SMA
Dx medis
: F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Kondisi Klien
Klien tampak tenang, kooperatif, duduk nonton televisi di kursi. Klien
menyatakan dirinya hidup seperti mumi, telah mati dan diawetkan namun
hidup lagi.
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan isi pikir : waham nihilistik
4. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
5. Tindakan keperawatan
Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.1

Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi teraupetik.

1.2

Sapa klien dengan ramah baik vebal maupun non verbal.

1.3

Perkenalkan diri dengan sopan

1.4

Tanyakan nama lengkap klien dan nama kesukaan klien.

1.5

Jelaskan tujuan pertemuan.

1.6

Jujur dan menepati janji.

1.7

Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

1.8

Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat.

1.9

Beri perhatian dan penghargaan : temani klien walau tidak menjawab.

1.10 Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara, jangan buru buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


FASE ORIENTASI
Assalamualaikum mbak, perkenalkan nama saya , saya perawat yang dinas
pagi ini di wisma Srikandi. Saya dinas dari jam 07.0014.00, saya yang akan
membantu perawatan mbak hari ini. Nama mbak siapa? senangnya dipanggil
apa?
Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mbak rasakan sekarang?
Berapa lama mbak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang mbak?
FASE KERJA :
Saya mengerti mbak merasa bahwa mbak adalah orang yang telah meninggal,
tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya, karena orang yang telah mati tak akan
hidup lagi.
Tampaknya mbak gelisah sekali, bisa mbak ceritakan kepada saya apa yang
mbak rasakan? Kalau mbak sendiri inginnya seperti apa?Ooo, Bagus Mbak
sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.
Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut ya mbak.
Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya mbak ingin ada kegiatan di luar rumah
sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?
FASE TERMINASI :
Bagimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.
Bagaimana kalau jadwal ini mbak coba lakukan, setuju mbak?
Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.
Saya akan datang kembali dua jam lagi.
Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah mbak miliki?
Mbak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja mbak ?
Baiklah.. saya permisi dulu. Assalamualaikum.

STRATEGI PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Selasa, 3 Mei 2016
Tempat: Wisma Srikandi
Masalah
: Komunikasi Sosial
Oleh
: Winda Arfian Sari
A . Proses Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama
: Nn.A
Umur
: 21 tahun
Alamat
: Sleman, Yogyakarta
Pendidikan
: SMA
Dx medis
: F.20.0 (Skizofrenia paranoid)
2. Kondisi Klien

Nn.A dengan riwayat perilaku kekerasan dan masuk rumah sakit karena
perilaku kekerasan, kondisi saat ini klien sudah tampak tenang, kooperatif.
Namun masih minimal untuk berbicara.
3. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan meningkatkan penyesuaian individu
4. Tujuan khusus
Tuk 3.
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
5. Tindakan keperawatan
Tuk 3.
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
2.1. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat keuntungan berhubungan
dengan orang lain serta kerugiannya bila tidak berhubungan dengan
orang lain.
2.2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
tentang berhubungan dengan orang lain
2.3. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
2.4. Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
2.5. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
B . STRATEGI KOMUNIKASI
FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik.
Selamat pagi
2. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ..saat ini ? masih ingat nama saya?
3. Kontrak

Topik : hari ini kita akan membicarakan tentang keuntungan berhubungan


dengan seseorang dan kerugian tidak berhubungan dengan seseorang
sesuai dengan janji kita kemarin.
Waktu : kita ngobrol mau berapa lama ? 15 menit cukup.
Tempat : kita mau ngobrol dimana ?
FASE KERJA (langkah- langkah tindakan keperawatan) :
a. Apa yang sedang ......................lakukan disini ?
b. Apa yang sedang dilakukan bila........................sedang sendiri ?
c. Apakah ................pernah ngobrol dengan teman- teman yang ada disini ?
d. Bagaimana perasaan .....................setelah ngobrol ?
e. Bagus...............telah mengungkapkan perasaan ................setelah ngobrol
dengan seseorang.
f. Apa kerugiannya bila .........................sering menyendiri ?
g. Apa keuntungannya bila....................berhubungan dengan seseorang.
h. Dari sini .................mana yang lebih menguntungkan, berhubungan
dengan orang lain ataukah menyendiri.
i. Bagus ........bisa menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain.
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi subjektif.
Bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang,
apakah ada yang ditanyakan.
b. Evaluasi objektif
Bagaimana ekspresi klien ? apakah klien merasa nyaman ? adakah
kontak mata ?
2. Rencana tindak lanjut.

Bagaimana kalau nanti.........................mulai bergaul dengan teman- teman


yang ada disini.
3. Kontrak yang akan datang
Waktu

kita

sudah

habis,

saya

senang

bisa

ngobrol

dengan...................Bagaimana kalau besuk kita lanjutkan bincangbincang ini dengan membahas tentang cara berhubugan dengan orang lain
dan kita akan coba melakukannya, bagaimana bisa ?
Waktu : enaknya jam berapa ? sama seperti ini jam 9 setelah makan pagi.
Tempat : kita akan ngobrol dimana ? di tempat ini lagi ya.

STRATEGI PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Rabu, 4 Mei 2016
Tempat: Wisma Srikandi
Masalah
: Komunikasi Sosial
Oleh
: Winda Arfian Sari
A . Proses Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama
: Nn.NM
Umur
: 19 tahun
Alamat
: Temon, Kulon Progo
Pendidikan
: Tidak tamat SD
Dx medis
: F.32.3 (Episode depresif berat dengan gejala pikotik)
2. Kondisi Klien
Nn.NH dibawa masuk rumah sakit karena mengurung diri dirumah, takut bila
ada orang yang berkunjung, komunikasi minimal dan ADL perlu dibantu.
Kondisi saat ini klien tampak tenang, belum kooperatif. Belum mau
berkomunikasi verbal sama sekali.
3. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
4. Tujuan khusus

Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.


5. Tindakan keperawatan
Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.11 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi teraupetik.
1.12 Sapa klien dengan ramah baik vebal maupun non verbal.
1.13 Perkenalkan diri dengan sopan
1.14 Tanyakan nama lengkap klien dan nama kesukaan klien.
1.15 Jelaskan tujuan pertemuan.
1.16 Jujur dan menepati janji.
1.17 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
1.18 Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat.
1.19 Beri perhatian dan penghargaan : temani klien walau tidak menjawab.
1.20 Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara, jangan buru buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik.
Selamat pagi, ..
Perkenalkan nama saya Winda Arfian Sari, biasa dipanggil Winda. Saya
dari Poltekkes Jogja.
Nama mbak siapa ? biasanya dipanggil apa ? Saya yang akan membantu
dan merawat.hari ini. Kalau butuh bantuan, dapat menghubungi saya.
2. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan saat ini ?
Semalam bisa tidur nyenyak ?
3. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tentang kejadian dirumah,
agar saya dapat membantu mengatasinya.

Waktu : mau berapa lama bercakap- cakap, bagaimana kalau 5


menit.
Tempat : mau ngobrol diruangan ini ya
FASE KERJA (langkah- langkah tindakan keperawatan) :
a. Dirumah . Tinggal dengan siapa ?
b. Siapa yang paling dekat dengan..?
c. Apa yang membuat.dekat dengannya ?
d. Dengan siapa ..tidak dekat ?
e. Apa yang membuattidak dekat
f. Apa yang harus .lakukan agar dekat dengan seseorang.
FASE TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
1. Evaluasi subjektif.
Bagaimana perasaan setelah kita bercakap- cakap.
2. Evaluasi objektif
Tersenyum menatap perawat.
3. Rencana tindak lanjut
Baik,

bagaimana

kalau

.ingat-

ingat

kembali

yang

menyebabkan .dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira- kira


yang dekat dengan..
4. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau nanti kita akan membicarakan tentang mengapa
sering menyendiri.
Kita akan ketemu lagi jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 nanti.
.mau berbincang- bincang dimana ? bagaimana kalau disini lagi.

STRATEGI PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Kamis, 5 Mei 2016
Tempat: Wisma Srikandi
Masalah
: Waham Bizzare
Oleh
: Winda Arfian Sari
A. Proses Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Pendidikan
Dx medis

: Nn.SA
: 35 tahun
: Sidareja, Cilacap
: SMA
: F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)

2. Kondisi Klien
Klien tampak tenang, kooperatif, duduk nonton televisi di kursi. Klien
menyatakan setiap klien melakukan sesuatu itu adalah bukan keinginannnya
melainkan ada yang mengontrol pikirannya yaitu dokter.
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan isi pikir : waham bizzare
4. Tujuan Khusus (SP II)
a. Klien mampu memnuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Klien mengerti kemampuan yang di miliki.
c. Klien mampu melakukan kemampuan yang dimiliki.
5. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki.
c. Melatih kemampuan yang dimiliki.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat siang mbak, ketemu saya lagi ya mbak? Masih ingat saya?, gimana
mbak hari ini ada yang di keluh kan? Semalam tidurnya nyenyak ? Sarapannya
enak? Di habiskan tidak?
Evaluasi/Validasi
Perasan mbak hari ini bagaimana?

Kontrak
Baiklah mbak sesuai dengan jadwal kita kemarin, hari ini kita akan`ngobrol
ngobrol lagi ya..? bagaimana kalau kita membicarakan tentang hal yang mbak
sukai selain mengaji? Berapa lama mbak? 10 menit ya?
KERJA
Mbak kemarin kita kan sudah membuat jadwal harian, kemarin mbak bilang suka
menyapu rumah katanya? Sudah kita masukan jadwal harian mbak? Coba saya
lihat? Wah mbak pandai sekali ya? Sekarang selain mengaji, mbak suka apa yang
dilakukan di rumah? Jadi selain meyapu rumah, mbak pandai dalam hal apa lagi?
Kalau begitu bagaimana kalau kita sekarang berlatih dan mbak tunjukan kepada
saya? Perasaan mbak bagaimana setelah melakukanya? Kalau begitu bakat mbak
yang satu ini bisa kita masukan ke jadwal kegiatan harian mbak juga ya?
TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan mbak setelah bercakap-cakap?
b. Evaluasi Obyektif
Jadi bidang apa yang harus mbak sukai?
c. Rencana Tindak Lanjut
kalau begitu nanti sore setelah mandi mbak bisa mulai mengaji ya bu?
d. Kotrak Yang Akan Datang
Bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi mbak dan cara minum
obat yang benar Kira- Kira kita bertemu jam berapa besok ibu? Jam 11
siang ya? kita ngobrol di tempat biasa ya mbak?

STRATEGI PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Jumat, 6 Mei 2016
Tempat: Wisma Srikandi
Masalah
: Defisit Perawatan Diri : Berhias
Oleh
: Winda Arfian Sari
A. Proses Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Pendidikan
Dx medis
2. Kondisi Klien

: Nn.NM
: 19 tahun
: Temon, Kulon Progo
: Tidak tamat SD
: F.32.3 (Episode depresif berat dengan gejala pikotik)

Klien tampak tenang, masih sering menyendiri, rambut klien terihat tidak rapi,
kuku klien terlihat panjang dan kotor.
3. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri : Berhias
4. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b. Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan

diri

(Berdandan).
c. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) dengan bantuan
perawat.
b. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri.
5. Tindakan Keperawatan.
a. Menjelaskan cara berdandan yang benar.
b. Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan
memasukkan dalam jadwal.
b. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
Fase Orentasi.
a.

Salam Terapeutik.
Assalamualaikum mbak, Selamat pagi, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan mbak hari ini? Apakah mbak sudah mandi?
Gosok giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah mbak lakukan.
Bagus sekali mbak sudah melakukannya. Mandi sudah dilakukan sendiri,
gosok gigi sehari juga sudah, Yang masih dibantu sama suster nanti mbak
melakukannya sendiri ya.
c. Kontrak :
Topik :
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan latihan
berdandan. Apakah mbak bersedia?
Waktu :
Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat :

Mbak mau berbincang-bincang dimana? Disini saja ya?


Fase Kerja
Baiklah mbak, sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya, sisir
dan bedak. Bagaimana cara mbak berdandan? Apakah menyisir rambut dulu?
Bagaimana cara mbak menyisir? Sekarang saya bantu sisir rambut dulu ya.
Bagus sekali coba lihat dikaca, sudah rapi? Apa kebiasaan mbak berdandan
apakah memakai bedak? Oo baiklah.
Terminasi
a. Evaluasi :
Bagaimana perasaan mbak setelah kita latihan cara berdandan? Lebih cantik
dan rapi ya? Bisa mbak sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan untuk
berdandan?
b. RTL :
Baiklah mbak kita sudah melakukan berdandan kita masukan kedalam
jadwal ya. Setiap habis mandi, mbak bisa langsung berdandan. Selanjutnya
jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya mbak.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baik lah mbak besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang
kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar, apakah mbak
bersedia? Mbak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00
Tempat : Mbak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di sini? Baiklah mbak besok saya akan berbincang lagi dengan mbak jam
10:00 sampai jumpa besok mbak. saya permisi.

Anda mungkin juga menyukai