Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HENDRIS UTAMA C.

W
NPM : 1102011117

HUBUNGAN ORANG YANG SUKA MARAH-MARAH DENGAN KELENJAR TIROID?

Setiap manusia yang bernyawa memiliki permasalahannya masing-masing dalam bidang


apapun. Permasalahan-permasalahan inilah yang timbul sebagai pencetus stress seseorang . Allah
SWT menciptakan tubuh kita dengan penuh kesempurnaan. Dalam teori kedokteran tubuh kita
memiliki suatu sistem yang berfungsi sebagai pengatur kestabilan emosi, suasana perasaan yang
pada akhirnya menyebabkan suatu keadaan stres. Mekanisme respon tubuh terhadap stres diawali
dengan adanya rangsang yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh individu sendiri yang
akan diteruskan pada sistem limbik sebagai pusat pengatur adaptasi.
Sistem limbik manusia terdapat diotak manusia, yakni meliputi thalamus, hipothalamus,
amygdala, hippocampus dan septum. Sistem Limbik juga dapat mempengaruhi kerja dari sistem
otonom tubuh kita. Hipothalamus memiliki efek yang sangat kuat pada hampir seluruh sistem
visceral tubuh kita dikarenakan hampir semua bagian dari otak mempunyai hubungan
dengannya. Oleh karena hubungan inilah, maka hipothalamus dapat merespon rangsang
psikologis dan emosional.

Gambar 1. Sistem limbik manusia pada otak


Peran hipothalamus terhadap stres meliputi empat fungsi spesifik. Fungsi tersebut adalah;
1) menginisiasi aktivitas sistem saraf otonom, 2) merangsang hipofise anterior memproduksi
hormon ACTH, 3) memproduksi ADH atau vasopressin, 4) merangsang kelenjar tiroid
memproduksi hormon tiroksin. Pemahaman empat fungsi ini sangat penting untuk mengerti
tentang respons tubuh terhadap stres.
Hipothalamus saat stres akan mensekresikan CRF (corticotropin releasing
hormone) yang memacu hipofisis anterior untuk memproduksi ACTH (adrenocorticotrophic
hormone) dan TRF(thyrotropin releasing factor). Pelepasan ACTH membuat kelenjar adrenal

NAMA : HENDRIS UTAMA C.W


NPM : 1102011117

mensekresikan beberapa hormon, meliputi glukokortikoid (kortisol), adrenalin dan noradrenalin.


Pelepasan TRF akan merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk memproduksi tirotropin yang
akan mengatur kecepatan sekresi tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) pada kelenjar tiroid.

Gambar 2. Bagan alur stres dalam mempengaruhi sistem limbik


Ditambah lagi dengan efek peningkatan hormon adrenalin karena rangsangan kelenjar
adrenal yang merupakan efek dari hubungan hipothalamus-hipofisis. Hal ini dapat merangsang
kembali hipothalamus untuk lebih merangsang hipofisis dalam hal ini kelenjar tiroid dalam
mensekresi tiroksin. Efek dari tiroksin inilah yang menyebabkan peningkatan metabolisme basal
seseorang. Peningkatan metabolisme menyebabkan meningkatnya kebutuhan kalori seseorang.
Peningkatan metabolisme pada sistem kardiovaskular membuat peningkatan sirkulasi darah.
Meningkatnya curah jantung 2-3 kali dari biasanya, membuat irama nadi nadi naik dan tekanan
denyut bertambah menjadi pulsus seler (denyut nadi yang terasa cepat naik dan turun). Terjadi
peristalsis dan sekresi saluran cerna sehingga polidefekasi dan diare. Hipermetabolisme sususnan
saraf biasanya membuat tremor, susah tidur dan sering terbangun malam. Penderita mengalami
ketidakstabilan emosi, kegelisahan, kekacauan, ketakutan tidak beralasan dan sangat
mengganggu. Hipermetabolisme pada saluran nafas menimbulkan dispneu dan takipneu.
Kelainan pada mata karena reaksi autoimun karena ikatan antibodi pada reseptor di jaringan ikat

NAMA : HENDRIS UTAMA C.W


NPM : 1102011117

dan otot ekstra bulbi didalam rongga mata. Jaringan ikat dan lemaknya menjadi hiperplastik dan
membuat mata terdorong keluar dan otot mata terjepit sehingga menyebabkan eksoftalmus.

Gambar 3. Dampak stress langsung kepada kelenjar tiroid

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/1650/1/artikel_03_full_text_03.htm
Sjamsuhidajat, R., de Jong, Wim. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke III. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai