Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faisal Abdul Razak

FISTEL PERIANAL

Hampir semua fistel anus, yang biasanya disebut fistel perianal atau fistel pra-anal,
disebabkan oleh perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga kebanyakan fistel
mempunyai satu muara di kripta di perbatasan anus dan rektum dan lubang lain di perineum di
kulit perianal.
Kadang fistel disebabkan oleh kolitis yang disertai proktitis, seperti TBC, amubiasis, atau
morbus Crohn.
Fistel dapat terletak di subkutis, submukosa, antar-sfingter, atau menembus sfingter;
dapat pula terletak anterior, lateral, atau posterior. Bentuknya mungkin lurus, bengkok, atau
mirip sepatu kuda. Umumnya, sfingter bersifat tunggal, kadang ditemukan yang kompleks.
Fistel dengan lubang kripta di sebelah antrerior umumnya berbentuk lurus. Fistel dengan
lubang yang berasal dari kripta di sebelah dorsal umumnya tidak lurus tetapi bengkok ke depan
karena radang dan pus terdorong anterior di sekitar otot puborektalis dan dapat membentuk satu
lubang perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai hukum Goodsall. (Lihat gambar 1)

Nama : Faisal Abdul Razak

Gambar 1.
Fistel perianal
A. (1) lapisan otot dinding kolon, (2) m. levator anus (3) sfingter dalam, (4) sfingter luar, (5) fistel
pelvikorektal, (6) fistel tinggi, (7) fistel rendah (8) fistel subkutan
B. Hubungan antara lobang primer dan sekunder, hukum Goodsall, (1) lubang primer di kripta, (2)
lobang sekunder

Gambaran Klinis
Pada anamnesis, biasanya dijumpai riwayat kekambuhan abses perianal dengan selang
waktu diantaranya, disertai pengeluaran nanah sedikit-sedikit. Pada colok dubur, umumnya fistel
dapat diraba antara telunjuk di anus ( bukan direktum) dan ibu Jari di kulit perineum sebagai tali
setebal kira-kira 3 mm (colok dubur bidigital). Jika agak lurus, fistel dapat disonde sampai sonde
keluar di kripta asalnya.
Fistel perineum jarang menyebabkan gangguan sistemik. Fistel kronik yang lama sekali
dapat mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma planoseluler kulit.
Pemeriksaan
Pemeriksaan harus dilengkapi dengan rektoskopi untuk menentukan adanya penyakit di
rektum, seperti karsinoma atau proktitis TBC, amuba, atau morbus Crohn.
Fistulografi kadang berguna pada keadaan kompleks. Dalam hal iniingatlah hukum
Godspell.
Diagnosis Banding
Hidradinitis supurativa merupakan radang kelenjar keringat apokrin yang biasanya
membentuk fistel multipel subkutan yang kadang ditemukan di perineum dan perianal. Penyakit
ini biasanya ditemukan di ketiak dan umumnya tidak meluas ke struktur yang lebih dalam.
Sinus pionidalis terdapat hanya di lipatan sakrokoksigeal dan berasal dari sarang rambut
dorsal dari tulang koksigeus atau ujung tulang sakrum.
Fistel proktitis dapat terjadi pada morbus Crohn, TBC, amubiasis,infeksi jamur, dan
divertikulitis. Kadang fistel koloperineal disebabkan oleh benda asing atau trauma.
Tata Laksana
Pada fistel, dapat dilakukan fistulotomi atau fistulektomi. Dianjurkan sedapat mungkin
dilakukan fistulotomi, artinya fistel dinbuka dari lubang asalnya sampai ke lubang kulit. Luka

Nama : Faisal Abdul Razak


dibiarkan terbuka sehingga menyembuhkan mulai dari dasar per sekundam intentionem.
Lukanya biasanya akan sembuh dalam waktu agak singkat. Kadang dibutuhkan operasi dua
tahap untuk menghindari terpotongnya sfinghter anus.
Prognosis
Fistel dapat kambuh bilka lubang dalam tidak turut dibuka atau dikeluarkan, cabang fistel
tidak turut dibuka, atau kulit sudah menutup luka sebelum jaringan granulasi mencapai
permukaan

DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat, R., de Jong, Wim. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke III. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai