LANDASAN TEORI
2.1
didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal
negatif. Konsep TOPSIS banyak digunakan pada beberapa model MADM untuk
menyelesaikan masalah keputusan secara praktis karena memiliki konsep yang sederhana
dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur
kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
ternormalisasi, yaitu :
Dimana :
rij = hasil dari normalisasi matriks keputusan R
i = 1,2..m
j = 1,2..n
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot dengan bobot W=(w 1,
w2,..wn)
Dengan
4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal dan
matriks solusi ideal negatif.
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai berikut :
Dimana i = 1,2,,m
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai berikut :
Dimana i = 1,2,.,m
5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. Nilai preferensi untuk setiap
alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut :
Dimana i = 1,2,m
2.2
2.2.1
pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang
terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan
untuk membuat halaman website dinamis. Dinamis berarti halaman yang yang akan
ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
2.2.2 MySQL
Menurut Kadir (2008) menyatakan bahwa MySQL adalah salah satu jenis
database server yang sangat populer, hal itu disebabkan karena MySQL menggunakan
SQL sebagai bahan dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, MySQL juga bersifat
open source. Perangkat lunak yang populer digunakan yaitu phpMyAdmin yang
merupakan perangkat lunak bebas biaya yang berguna untuk keperluan administrasi basis
data MySQL.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah sebuah program pembuat
basis data (database) yang bersifat open source, yang berarti siapa saja dapat
menggunakan program tersebut. Selain itu MySQL mendapat dukungan dari banyak
komunitas karena mudah dalam hal pengaturan basis data, stabil, dan pengamanan yang
baik.
2.2.3
XAMPP
XAMPP adalah sebuah perangkat lunak web server yang di dalamnya sudah
tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP
merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di
Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah
tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5)
dan beberapa module lainnya. (Februariyanti, 2012).
Macromedia Dreamweaver 8.
Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah perangkat lunak yang berguna untuk
mendesain
dan
membuat
halaman
web.
Dengan
menggunakan
Macromedia
Dreamweaver 8 ini memberikan kemudahan karena tidak perlu lagi mengetik kode script
HTML atau kode-kode lainnya secara manual. (Carundeng, Kaunang, Lumenta, &
Rumagit, 2013).
Gambar 2. Tampilan Dreamweaver
2.3
antara satu dengan yang lainnya. Secara umum basis data adalah kumpulan semua data
berbasis komputer. Basis data merupakan komponen yang penting di dalam suatu sistem
karena memiliki fungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakainya. Stehens dan Plew
(2000), memaparkan bahwa basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan informasi atau data.
Menurut Kadir (2003), basis data merupakan kumpulan data-data yang saling terkait
sehingga mempermudah pemakainya dalam melakukan aktifitas untuk memperoleh
informasi. Definisi lain dari basis data menurut Jogiyanto (2005), basis data (database)
merupakan kumpulan dari beberapa data yang saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
2.4
Metodologi Perancangan Sistem
2.4.1 Metode Waterfall
Menurut Alan Dennis (2012), metode waterfall merupakan metode yang
memiliki keunggulan mengidentifikasi persyaratan jauh sebelum pemrograman dimulai
dan membatasi perubahan persyaratan sebagai hasil proyek. Berikut merupakan
penjelasan mengenai metode waterfall:
1. Perencanaan
Pada tahap ini proses dasar untuk memahami kenapa sistem informasi harus
dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistem
itu.
2. Analisa
Tahap analisa menjawab pertanyaan tentang siapa saja yang akan
menggunakan sistem, siapa yang akan melakukan, dimana dan kapan akan
digunakan. Selama fase ini, tim proyek menyelidiki sistem saat ini,
mengidentifikasi peluang perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk
sistem yang baru.
3. Desain
Pada tahap ini maka dilakukan aktifitas perancangan basis data, alur sistem,
dan juga membuat desai user interface.
4. Implementasi
2.5
dan diagram teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap protek pengembangan
sistem dimulai dari tahap analisis samapai ke tahan deasin dan implementasi. (Alan
Dennis, 2012).
2.5.1 Use Case Diagram
Use case mendesikripsikan sbuah interaksi antara satu atau dua aktor lebih
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Menurut Alan Dennis (2012), mengatakan
sebuah use case adalah cara formal mewakili cara dimana sistem bisnis berinteraksi
dengan lingkungannya.
Use case diagram bekerja untuk mendeskripsikan dua hal utama yaitu aktor dan
use case.
1. Aktor, merupakan gambaran orang, sistem, atau proses yang menyediakan
atau menerima informasi dari sistem. Simbol daripada aktor adalah orang.
Walaupun mempunyai simbol orang akan tetapi aktor pada use case belum
tentu berupa orang.
2. Use case, akan dibuat berdasarkan keperluan aktor. Use case pada dasarnya
menggunakan kata kerja. Use case merupakan pernyataan hal yang dicapai
dari hasil interaksinya dengan aktor.
Berikut merupakan simbol-simbol yang ada pada use case diagram:
Simbol
Nama Simbol
Actor
Keterangan Simbol
Sesuatu yang berinteraksi
dengan
sistem.
Use Case
Subject
Association
Relationship
Extends Relationship
memperluas
case lain.
Memungkinkan
use
menggunakan
fungsional
case
untuk
yang
Digunakan
untuk
memperlihatkan
2.5.2
Activity Diagram
Menurut Alan Dennis (2012) mengatakan bahwa activity diagram atau diagram
aktifitas digunakan untuk memodelkan perilaku objek dalam proses bisnis. Dalam banyak
hal, activity diagram dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang dihubungkan
dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, activity diagram
termasuk notasi yang membahas pemodelan pararel, bersamaan dan proses keputusan
yang kompleks.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa activity diagram menggambarkan
berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, keputusan yang mungkin
terjadi, masing-masing alur berawal, dan bagaimana mereka berakhir.
Berikut merupakan simbol dari activity diagram:
Simbol
Nama Simbol
Initial State
Keterangan Simbol
Merupakan tanda awal dari sebuah
aktifitas.
Final State
Activity
Decision
Transition
objek
dengan
cara
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan objek-objek yang terlibat dalam sistem
berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu. Diawali dari apa yang dimulai dari
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output
apa yang dihasilkan. Kerena sequence diagram menekankan pemesanan berbasis waktu
kegiatan yang terjadi diantara setiap objek, mereka sangat membantu untuk memahami
spesifikasi real-time dan sistem yang kompleks.
Simbol-simbol dari sequence diagram menurut Alan Dennis (2012) adalah
sebagai berikut:
Simbol
Nama Simbol
Actor
Keterangan Simbol
Orang atau sesuatu yang berasal dari
manfaat dan eksternal ke sistem yang
berpartisipasi secara berurutan dengan
Object
Execcution Occurence
Penggambaran
bahwa
objek
dalam
Message
memuat
informasi-informasi
tentang aktifitas.
Message (Return)
Lifeline
2.5.4
Class Diagram
Menurut Alan Dennis (2012), sebuah class diagram adalah model statis yang
menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu
ke waktu. Class diagram menggambarkan kelas, yang mencakup baik perilaku dan
negara, dengan hubungan antara kelas. Bagian pertama menyajikan unsur-unsur dari
class diagram, diikuti dengan cara dimana class diagram ditarik.
Simbol dari class diagram menurut Alan Dennis (2012), adalah sebagai berikut:
Simbol
Nama Simbol
Class
Keterangan Simbol
Sebuah kelas pada atribut sistem.
Generalisasi
Asosiasi
antara
class
Operation name()
Operation
Attribute name
Attribute
2.6
sebuah perangkat lunak untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi
persyaratan atau belum untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan
dengan hasil sebenarnya. (Angga, Putra, Wirawan, & Sunarya, 2016).
2.6.1 Metode Black Box
Blackbox testing digunakan untuk uji fungsional sistem, uji kesesuaian masukan
dan keluaran sistem yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik dimana keluaran yang
dihasilkan sistem telah sesuai dengan yang diharapkan. (Angga, Putra, Wirawan, &
Sunarya, 2016).
Menurut Soetam Rizky (2011) pengujian kotak hitam merupakan pendekatan
pengujian yang ujiannya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Sistem
merupakan sebuah kotak hitam yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan
mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah pengujian
fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan
implementasi perangkat lunak.
Menurut Roger S. Pressman (2010) pengujian kotak hitam disebut sebagai
pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Teknik
pengujian kotak hitam memungkinkan untuk membuat beberapa kumpulan kondisi
masukan yang sepenunya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program.
Blackbox testing memiliki tujuan untuk mencari kesalahan-kesalahan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.