DEFINISI HIV-AIDS
HIV (Human
Immunodef
ciency Virus)
AIDS
(Acquired
Immunodef
ciency
Syndrome)
EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO 2013 jumlah orang
yang terjangkit virus HIV mencapai
35,3juta orang dan yang meninggal
akibat penyakit AIDS mencapai 1,5
juta orang
ETIOLOGI
HIV adalah virus RNA yang termasuk dalam famili Retroviridae subfamili
Lentivirinae.
2
SUBTIP
E
HIV-1
HIV2
MORFOLOGI VIRUS
HIV merupakan HIV merupakan lentivirus,
subgroup dari retrovirus. Ada dua jenis virus
utama yaitu HIV-1 dan HIV-2.
HIV adalah partikel ikosahedral bertutup
(envelope) dengan ukuran 100-140 nm.
Sumber:Pathologic Basic
of Disease
GENOM VIRUS
Struktur genom RNA yaitu struktur yang dari 3 gen utama yang mengkode
pembentukan strukturstruktur virusm yaitu gen gag, pol dan env, tat, rev
dan nef.
Segmen LTR (Long Terminal Repeat) pada ujung rangkaian setiap
genom berfungsi untuk mengatur integrasi virus ke genom host,
ekspresi gen virus, dan replikasi.
Rangkaian gag mengkode protein struktur inti
rangkaian env mengkode glikoprotein amplop gp120 dan gp41 yang
diperlukan untuk memulai infeksi virus
Rangkaian pol mengkode enzim transkriptase reversi, integrase, dan
enzim protease untuk replikasi.
Siklus Hidup
HIV
SUMBER PENULARAN
Kontak seksual
(lewat mukosa
genital)
Hematogen
Vertikal
(ibu ->
janin/bayi)
heteroseksual
homoseksual
Jaringan
transplantasi
Jarum suntik
Infeksi intrapartum,
perinatal dan air
susu ibu
FAKTOR RESIKO
Tingginya pecandu narkotika suntik (IDU)
Industri seks
Kemiskinan
Migrasi penduduk
Kurangnya pengetahuan mengenai IMS / HIV/ AIDS
Rendahnya pemakaian kondom pada aktiftias seksual
berisiko
Tingginya hubungan seksual di luarnikah dan pra nikah
WPS
Homoseksual
atau biseks.
Pasangan
dari
kelompok
berisiko
(ibu ->
janin/bayi
Pelanggan
penjaja seks
&
pasanganny
a
Penerima
darah atau
produk darah
(transfusi)
Sel B
Bentuk
antibodi
spesifik
Kenali antigen
spesifik
Bungkus
antigen ->
sistem
komplemen
Bungkus
antigen ->
rentan thd
fagosit
Sel T
CD 4: aktivasi sel B,
killer cell, makrofag
(saat ada antigen
spesifik)
CD8: membunuh sel
yang terinfeksi virus,
bakteri, kanker
f/ regulasi sistem imun,
membunuh sel yang
membawa target
antigen spesifik
PATOGENESIS
PATGEN&PATFIS
CONT..
(+ PERJALANAN PENYAKIT)
Typical
progress
or (60Slow
progress 70%):
10-11
or (515%): 15 tahun
tahun
Rapid
progressor
(10-20
tahun): 5
tahun
GEJALA KLINIS
STADIUM 1 (ASIMTOMATIS)
Asimtomati
s
Limfadeno
pati Meluas
Persistent
STADIUM 2 (RINGAN)
Berat badan
menurun <10% dari
BB semula
Dermatitis
seboroik
onikomikosis
Ulkus oral
Herpes zoster
STADIUM 3
Berat badan menurun
>10% dari BB semula
Kandidiasis Oral
(thrush)
TB paru
Stomatitis/gingivitis/peri
odontitis ulceratif
nekrotik akut
KANDIDIASIS
STADIUM 4
HIV wasting
syndrome (BB
turun 10% + diare
kronik > 1 bln
atau demam >1
bln yg tdk
disebabkan peny
lain)
Pneumonia
Pneumocystis
(PCP)
Pneumonia
bakterial berat
rekuren
Toksoplasmosis
pada otak
Kriptosporidosis
diare >1 bulan
Cytomegalovirus
(CMV) pada 1
organ selain hati,
limpa, kelenjar
getah bening
Herpes simplex
virus (HSV)
mukokutaneus >
1 bulan,
Progressive
multifocal
leucoenphalopath
y (PML)
Mikosis
disseminata
STADIUM 4 (CONT..)
Kandidiasis
esofagus,
trakea, bronkus
Mikobakteriosis
atipik
disseminata
atau di paru
Septikemi
Salmonella nontifoid
TB ekstra paru
Limfoma atau
tumor padat
terkait HIV
(Sarkoma Kaposi
Ensefalopati HIV,
ca cerviks)
Neuropati terkait
HIV simtomatis/
kardiomiopati
terkait HIV
simtomatis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan laboratorium membuktian keberadaan
antibodi terhadap HIV dan mendeteksi keberadaan virus
HIV
Antibodi HIV menggunakan teknik ELISA, aglutinasi atau
dotblot immunobinding assay.
Strategi I,
1 kali pemeriksaan hasil reaktif terinfeksi HIV.
Strategi II
2x pemeriksaan
serum pertama : reaktif.
Pemeriksaan pertama reagensia dengan sensitivitas
tertinggi
pemeriksaan kedua reagensia yang lebih spesifik serta
berbeda jenis antigen.
Strategi III
3x pemeriksaan
3x pemeriksaan reaktif (+) HIV
3x hasil ini tidak sama :
equivocal/indeterminate memiliki
riwayat pemaparan terhadap HIV atau
berisiko tinggi tertular HIV
non-reaktif tidak memiliki riwayat
pemaparan atau risiko tinggi tertular
HIV
PENCEGAHAN
Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru
Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman
Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya
diberitahu tentang semua resiko
TATA LAKSANA
Pengobatan infeksi HIV terdiri dari pengobatan terhadap virus dan
pencegahan terhadap infeksi oportunistik.
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi viral load sebanyak
mungkin sehingga dapat menghentikan atau memperlambat
progresivitas selama mungkin, memperbaiki status imun, serta
memperpanjang usia hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
FARMAKOLOGI
Terapi Antiretroviral (ARV)
Tujuan
Menurunkan jumlah RNA virus
Mencegah komplikasi
Menurunkan transmisi HIV
Menurunkan mortalitas
Menggunakan tiga jenis ARV
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NRTI)
Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI)
Protease inhibitor (PI)
CONT
Sediaan:
Tablet kunyah 100mg
Didanosin (ddl)
Sediaan:
Tablet kunyah 100mg
Zalcitabin (ddC)
0.75mg 3x/hari
Stavudin (d4T)
Lamivudin (3TC)
Tablet 200mg
Emtricitabin (FTC)
200mg/hari
Tenofoir (TDF)
300mg 4x/hari
Efavirens (EFV)
Pemantau
an rutin
viral load
Tes Viral
Load
Viral load
>1000
kopi/mL
Evaluasi
kepatuhan
pasien
Ulang pemeriksaan
viral load steteah 3-6
bulan
Viral load
1000
kopi/mL
Viral load
>1000
kopi/mL
Lanjutkan
terapi lini
pertama
Ganti ke
terapi lini
kedua
PROGNOSIS
Diperkirakan bahwa infeksi HIV yang berulang dan
pemajanan terhadap infeksi-infeksi lain,seperti virus
herpes simpleks, CMV, dan EBV mengakibatkan
progresivitas penyakit.
Median survival pasien AIDS adalh antara 1-2 tahun
untuk negara maju dan kurang dari 1 tahun untuk
negara yang sedang berkembang.
PERAWATAN
a. Rehabilitasi/Edukasi
memberikan dukungan mental-psikologis
Membantu mereka untuk bisa mengubah perilaku risiko tinggi
menjadi perilaku yang tidak berisiko atau kurang berisiko
Mengingat kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa
mempertahankan kondisi tubuh yang baik.
Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang
berkaitan dengan penyakitnya, antara lain bagaimana
mengutarakan masalah peribadi dan sensitif kepada keluarga dan
orang terdekat.
b. Edukasi
Mendidik pasien dan keluarga tentang bagaimana
menghadapi kenyataan hidup bersama AIDS,
Kemungkinan diskriminasi dari masyarakat sekitar,
Bagaimana tanggungjawab keluarga, teman dekat,
atau masyarakat lain
Pendidikan tentang cara hidup sehat, mengatur diet,
hindari kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
seperti merokok, minum minuman keras dan
penggunaan narkotik.
TERIMAKASIH