Anda di halaman 1dari 37
RUANG VEKTOR 2.1. FIELD 4 Pandang K suatu himpunan, didefinisikan 2 operasi yang disebut penjumlahan (+) dan perkalian (.). K merupakan field apabila terpenuhi aksioma : (Al) Untuk setiap o, B € K maka a + B € K dan a B € k. Dikatakan K tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. (A2) Untuk setiap 0, B, y € K, maka (a +B) +y= a+ (B+). (A3) Terdapat 0 € K, disebut elemen nol, sedemikian sehingga 0 + @ = @ + 0 =a, untuk setiap a € K. (A4) Untuk masing-masing € K, terdapat -. ¢ K, disebut negatif dari a, sedemikian sehingga (-a!) + a = a + (-a) = 0. (A5) Untuk setiap a, B ¢ K makaa +B =B +a. (A6) Untuk setiap a, B, y ¢ K maka (aB)y = a(By). (A7) Untuk setiap a, B, y € K maka : @ B+) + of + ay Gi) G+ Yat Ba + yo. (A8) Untuk setiap 0, B ¢ K maka of = Ba. (A9) Terdapat 1 € K, disebut elemen satuan dari K, sedemikian sehingga Lo. = 1 = a, untuk setiap a € K. (A10) Untuk masing-masing 0 #0 € K, terdapat o', disebut invers (kebalikan dari 0, sedemikian sehingga oc'a. = aoc! = 1. Anggota-anggota (elemen-elemen) dari suatu field disebut Skalar. Contoh (2.1): Himpunan bilangan ri! (bilangan nyata) R merupakan field terhadap operasi penjumlahan dan perkalian hitung biasa. Mudah ditunjukkan bahwa ke-10 aksioma di atas terpenuhi. Contoh (2. Himpunan bilangan kompleks C, yaitu himpunan berbentuk x + yi dengan x dan y riil serta i = V-1, merupakan field terhadap operasi penjumlahan dan perkalian hitung biasa. Kita tunjukkan sebagai berikut : (Al), (A3) (A4) (A6) (A7) (a9) . (A2), (AS), (A8) mudah ditunjukkan terpenuhi Elemen 0 dari C adalah = 0 = 0 + Oi. Bila a = x + yi maka -a = -x -yi. Misalkan a + x + yi, B= x' + y’i, Y= x" + y"i maka: OB = (xx’ = yy’) + (xy’ + x’y)i dan (By = (xx"x” - xy’y” - xu — x"yy”) + (xx’y” + XX”? + XOX” = yy'y"}i Sedangkan : By = Ox" - yy") + @y” + x"y"i) dan (By) = (xx?x" = xy’y” = xuyy” = x"yy") + (xx’y” + xx"y? + x'x'y - yy yi Ternyata (@B)y = a(By). (B+ y= (x + yi) (x +x" + (y+ yi} Xx’ + xx" = yy” yy” + (xy’ + xy” $y + X”yDi (xx? = yy") + (xy'x’y)i + (xx” = yy”) + (xy” = x”y)i = of + ay Secara yang sama dapat ditunjukkan bahwa (B +y)o = Ba. + you Elerrcn satuan dari C adalah 1 = 1 + Oi. (A10) Misalkan @ # 0 dengan @ = x + yi; tidak semua x,y nol. Sebut a! = u + vi, maka (u + vi)(x + yi diperoleh: xu-yvsl— xyu-yv yu+xv=0 3 xyut x = 1 > (xu + yv) + (xv + yu)l = 1 + Oi, 0 - Y -(x2 + y2v = y > v = ——— (Ke + y way dan bila Jadi or! rt} 2.2. RUANG VEKTOR DI ATAS SUATU FIELD 76 Pandang suatu himpunan V dan suatu field K. Kita definisikan operasi “penjumlahan” tethadap elemen-elemen V dan perkalian elemen-elemen V dengan elemen K (disebut perkalian skalar). Maka V disebut ruang vektor di atas field K bila terpenuhi (B1) Untuk setiap u, v € V dan a € K maka u + v € V (tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian skalar), (B2) Untuk setiap u, v, w € V maka (u + v) + w =u + (v + why (B3) Untuk setiap u, v € V dan a € K maka o(u + v) = au + ov (B4) Terdapat 0 € V, disebut vektor nol, sedemikian sehingga untuk setiap u € V berlaku0 +usu+0=u (B5) Untuk masing-masing u € V, terdapat -u€ V, sedemikian sehingga (-u) +u=u4 Cu) =0. (B6) Untuk setiap u, ve V makau+v=v+u. (B7) Untuk setiap u € V dan a, B © K berlaku (@ + B)u = ow + Bu, dan (B8) (@)u = a(Bu). (B9) Untuk setiap u € V berlaku Ju =u, dimana 1 adalah elemen satuan dari Anggota-anggota dari suatu ruang vektor disebut Vekror. Catatan (1): Perkataan vektor di atas bersifat umum. Jadi bukan semata-mata vektor ilmu ukur seperti yang kita bicarakan pada Bab |. Jelasnya : Setiap himpunan (apa pun) yang memenuhi semua aksioma ruang vektor di atas, disebut ruang vektor dan anggota-anggotanya disebut vektor. Catatan (2): Himpunan R®, yaitu himpunan dari n type! berurutan bilangan riil, merupakan penyajian vektor-vektor dengan banyak komponen n buah. Mudah ditunjukkan bahwa R" memenubi semua aksioma ruang vektor (lihat juga Bab 1, pasal 1.4) terhadap penjumlahan dan perkalian skalar. Di dalam buku ini, pembahasan lebih ditekankan kepada vektor ilmu ukur dan R®. Contoh (2.3): V adalah himpunan semua polinom berderajat < 2. Didefinisikan operasi penjumlahan; bila p)(t) = ag, + ajit + a2it? dan p2(t) = agp + ajt + apgt? maka (pr + pat) = (ao, + aga) + (a1 + ay2)t + (aay + a2), serta perkalian skalar: (@p,)@) = Gay, + Cay t + Gay)t?, semua sifat ruang vektor terpenuhi. Jadi, V merupakan ruang vektor. Contoh (2.4): Himpunan A = {(xy)k € R, y € R)}. Tetapi kita detinisikan operasi penjumlahan sebagai: (a,b) + (c,d) = (a,b), dan operasikan perkalian skalar: ‘a(a.b) = (a, ob). Terhadap operasi-operasi di atas, A bukan ruang vektor, Karena tidak semua aksioma terpenuhi. Untuk itu, cukup kita berikan satu contoh penyangkalan, Misalnya ambil u = (a,b) dan v = (c,d) maka w+ v = (ab) # v +0 = (c,d), yang mana (B6) tidak terpenubi. 2.3. RUANG VEKTOR BAGIAN (SUBSPACE) Pandang V suatu ruang vektor. W himpunan bagian dari V, W (misalnya dengan suatu sifat khusus) memenuhi semua aksioma ruang vektor, sehingga merupakan ruang vektor tersendiri, maka W kita sebut ruang vektor bagian (subspace) dari V. Kadang-kadang kita menghilangkan kata “bagian”, dan menyebut “ruang vektor di V”, atau pula “ruang bagian dari V” Contoh (2.5): Pandang R? dengan susunan koordinan Cartesian di mana X, Y, Z adalah sumbu-sumbu koordinatnya. Himpunan vektor-vektor pada bidang XOY merupakan ruang vektor bagian dari R°. Dapat mudah dipahami bahwa komponen ketiga dari setiap vektor pada XOY adalah = 0. Atau; XOY = ((xy.O)x € R, yeR) Conton anggota XOY adalah a = [1,1,0], & = (0,1,0], ¢ = [2,3,0}, 0 = [0.0.0], dan lain-lain. Jelas bahwa tidak semua vektor € R* merupakan anggota XOY. Kemudian mudah ditunjukkan bahwa XOY memenuhi semua aksioma ruang vektor. 78 Gambar 26 Untuk menentukan apakah W merupakan ruang bagian, cukup dipertksa berikut : (Cl) W #4 (W tidak hampa), untuk itu kita tunjukkan bahwa vektor 0 € W. (C2) Untuk setiap a, b © W maka A + Be W. (C3) Untuk setiap a € W dan @ © K (skalar) maka aa € W. Maka W adalah ruang vektor bagian dari V. Ketiga syarat (CL) , (C2) aan (C3) itu cukup. Karena bila WC V, aksioma ruang vektor kecuali (B1), (B4) dan (BS) terpenuhi. Syarat (C2) dan (C3) dapat menggantikan (B1). Sedang (C1) yaitu W tidak hampa, berarti terdapat ue W dan karena (C3) terpenuhi Ou = 0 € W, (Iu = (Iu) = -u € W. Berarti (B4) dan (B5) terpenuhi. Contoh (2.6): Dengan menggunakan syarat (C1), (C2) dan (C3) akan kita tunjukkan bahwa XOY pada Contoh (2.5) merupakan ruang vektor bagian dari R3, sebagai berikut (Cl) XOY 4 @ karena [0,0,0] « XOY. (C2) Misalkan a = [a;,22,0] € XOY, b = [by,b2,0] € XOY maka a +b = [a + bj, ay + bp, 0] juga ¢ XOY (karena komponen ketiga daria + b adalah =0. (Di sini a), b), by adalah sebarang) (C3) Untuk sebarang skalar & dan @ = {a),a,0] € XOY maka oa = [oa,1, Gtay,0] juga € XOY. Jadi terbukti XOY ruang vektor bagian dari R3. 2.4. VEKTOR YANG BEBAS LINIER DAN BERGANTUNG LINIER DEFINISI: Himpunan m buah vektor (u,U, .... tp} disebut bergantung /inier (linearly dependent, tidak bebas linier) bila terdapat skalar-skalar 2),A2,...Am Yang tidak semua nol sedemikian sehingga Au, + Agu) + ... + Atm = 0. (*). (0 = vektor nol), Di dalam hal lain himpunan {t,,Up,...tuq) disebut bebas linier (linearly independent), dengan perkataan lain apabila Aju, + Aguy +... + AmUm = 0 hanya terpenuhi oleh 4 = Ay =... = Am = 0. Catatan (3): Kalau m = 1, artinya himpunan hanya mempunyai | anggota, yaitu u maka: (®) Bila u = 0 (vektor nol), akan bergantung linier, karena Au = 0 > 20 = 0, terpenuhi pula untuk A # 0. (*) Bila u # 0, akan bebas linier karena 4, = 0 hanya terpenuhi oleh 2 = 0. Catatan (4) : Kalau dalam himpunan terdapat vektor 0, misalnya {uj,Up,....0,...Um} maka himpunan itu bergantung linier. Ayu, + Agu +... + AO... + Am jelas harga A, # 0 juga memenuhi. Contoh (2.7): Pandang ruang vektor R? dengan a = (3,1,2], b= [1,21], ¢ = [2-I,l]e B®. Ke-3 vektor tersebut adalah bergantung linier karena : Aya + Aad + Age = 0 > A312] + AoLL21] + Asl2-L1 yang # 0, yaitu misalnya 2 = 1, 2) = Ay = -1 memenul = [0,0,0], ada A 79 80 Contoh (2.8): (2,3] dan [1,3] adalah bebas linier karena: 2,{2,3] + o{1,3] = [0,0] atau: My +2_ = 0 3h, + 32g = 0 diperoleh hanya 2, = Ay = 0 Catatan (5): Biasanya kita menyingkat saja ketika mengatakan “himpunan vektor-vektor (U;,U2,..,Um} bebas/bergantung linier” menjadi “vektor-vektor t,U,..,Um bebas/bergantung linier”. Catatan (6): Bila u dan v dua vektor yang berkelipatan, u = av, maka mereka bergantung linier. Sebab u = av > Lu - av = 0, artinya terdapat 4 # 0 pada Ayu + Av Pada R®, 2 vektor yang berkelipatan dapat kita lihat dari komponen- komponen (seletak) yang berkelipatan sama. Teorema (1): Jika sebagian (himpunan bagian) dari m vektor-vektor {u),U2,....tm) bergantung linier, maka keseluruhan m vektor-vektor tersebut adalah bergantung linier. Bul Misalkan p vektor, p <_m, bergantung linier, katakanlah wy, Up, .. Up maka terdapat skalar-skalar 2), 2, ... Ap yang tidak semua sedemikian sehingga: Ayu, 4 Dg +... + App = 0 (*). Kita ambil kemudian Apys = Ape = = in = 0. (*) menjadi: 2juy + Agdy + w+ Agllp + Apes Upey + + Apt = 0, dimana terdapat A; #0 (Ay antara 4 2o,...,Ap). Jadi, m vektor tersebut bergantung linier. Contoh (2.9): a= [2,3)1,4], b = [6.9,3,12}, ¢ = [2,0,3,1], d = (0,0,1,4]. Maka karena a dan b berkelipatan mereka bergantung linier. Berdasarkan Teorema (1) di atas maka a, b, c dan d bergantung linier, Teorema (2): Jika himpunan m vektor {U),U2,-..Um) bebas linier maka sebagian (himpunan bagian)-nya juga bebas linier. Bukti: Andaikata himpunan bagian tersebut bergantung linier, menurut teorema sebelumnya keseluruhan m vektor adalah bergantung linier. Suatu kontradiksi. Pengandaian kita di atas tidak benar. Jadi haruslah himpunan bagian tersebut bebas linier. Contoh (2.10): Dapat diselidiki bahwa @ = [3,1,2], b = [2.1.1], ¢ = [43,3] bebas linier. Maka mudah dilihat bahwa a dan b adalah bebas linier. 2.5. KOMBINASI LINIER DEFINISI: Suatu vektor v dikatakan kombinasi linier dari vektor-vektor {u,,U: bila terdapat skalar-skalar {Aj,A,....An} sedemikian sehingga v = Ayu, + Jolla + aus + Ann Contoh (2.11): a= [21,2], 6 = [1.03], € = (3,1,5]. Kita hendak menyatakan/menuliskan a sebagai Kombinasi linier dari 6 dan ¢. Kita hitung 4, dan dz yang memenuhi [21,2] = 2){1,0,3} + Arf3,1,5] atau : 81 2 Ar+ 3A, we (DD 1 =O + Ay 2) 2 = 3h) + 5h vn B) Kita mempunyai 3 persamaan dengan 2 anu. Kita selesaikan dulu persamaan (1) dan (2), yang hasilnya 2) = 1, 4, = -1, Kemudian nilai tersebut disubstitusikan ke (3) ternyata memenuhi pula. Jadi, penulisan yang diminta: a = -b + Contoh (2.12): p= ([2,1,3], g = [0,1,2] dan r = [2,2,4]. Tults [2,1,3] = A)10,1,21 + Asf2,2,4) atau: 220m + vee (1) 1 = Ay + Dy o (2) 3 = 2 + 4h . B) Persamaan (1) dan (2) diselesaikan, diperoleh Ay = 1, 24 = -1, tetapi nilai- ilar tersebut tak memenuht persamaan (3). Jadi, p bukan (tid: ditulis sebagat) kombinasi hmer dari g dan r. jak dapat dinyatakan/ 2.6. ARTI KOMBINASI LINIER SECARA ILMU UKUR (1) Kalau y kombinasi linier dari suatu vektor #, yaitu vy = Aw, yang mana v adalah kelipatan dari w dengan garis pembawanya sama (atau sejajar), v dan uw disebut koliner (segaris). Gambar 27 82 re i (2) v kombinasi linier dari 2 vektor u, dan u yaitu v = Ay, + Agua, maka v adalah diagonal jajaran genjang yang sisi-sisinya yu, dan Agu. v, u, dan uy disebut koplanar (sebidang). Kalau w),t# segaris maka jelas v, uy, #2 adalah segaris pula. Gambar 28 (3) v kombinasikan linier dari 3 vektor u,u,t yang tidak sebidang, Saitu v = Que, + Agta + Agus, maka v adalah diagonal ruang parallepipedum yang sisi-sisinya 2), tla, 2sws. Untuk lebih dari 3 vektor kita tak dapat menggambarkan secara ilmu ukur. Aas Gambar 29 2.7. BEBERAPA TEOREMA MENGENAI KOMBINASI LINIER Teorema (3): Jika m(m > 1) vektor (u),0,...Um} bergantung finier, maka paling sedikit terdapat satu vektor dapat ditulis sebagai linier dari vektor-vektor selebihnya. Bukti : Karena (U),t>,..Un} bergantung linier, paling sedikit satu di antara skalar- skalar (Aj Agno} tidak nol, misalnya Ap, sedemikian sehingga Ayu, + Aa, + + Agtlp + wa + Athy = 0. Kemudian 2p, kita pindah ruas, diperoleh -gup = Dyuy + Patty +o. ApiUp + Apertlper +... + Amtm Dan karena 2, #0 diperoleh: pe a a pet dn owt P 7 = WyUy + ody + oe pip + Mpsilpgy + + Ute Jadi, u, kombinasi linier dari vektor selebihnya. Teorema (4) Jika satu di antara m vektor {uj,Uz..0tn) adalah kombinasi linier dari vektor selebihnya maka m vektor tersebut bergantung linier. Bukti : Misalnya uy adalah kombinasi linier dair {UU Up.1Upeto-ssty) Maka tp = Ayuy + Agua +. + Agupy + AgUpgy +. + Amt» Bila up pindah ruas, diperoleh Ayuy + Agus +... + AyUpy + AgUpgs + on + Aggtly = 0. Jelas tidak semua koefisien 2, nol, karena 2, = -1 # 0. Jadi, m vektor tersebut bergantung linier Contoh (2.13): = [0,1,0], dan ¢ = [2,0,2] bergantung linier. elidiki apakah salah satu di antara a,b,c kombinasi ier vektor selebihnya. Misalnya @ = 2yb + Ase atau [2,1,2] = 4y[0,1,0] + 49(2,0,2], atau : 2 = 0 + mh 1 = Ay + Oy 2 OA, + 2Ad terpenuhi A, = | dan Ay = 1. Berarti a kombinasi linier b dan c. Sehingga {a,b,c} bergantung linier. Catatan (7): Harap diperhatikan bahwa Teorema (4) tidak mengatakan: Kalau salah satu di antara m vektor, tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor selebihnya maka m vektor tersebut bebas linier. Teorema (5): Jika m vektor-vektor (U,,U2.--Um} bebas linier dan (m + 1) vektor-vektor {Uy.thy..Uy-V) bergantung linier, maka v adalah kombinasi linier dari {uy Ua, Bukti: Karena (uj,t,.-tlp,¥) bergantung linier, pada persamaan Ayu, + Agu, + 4 Apttyy + AwnerY = O terdapat A, #0. Dalam hal ini haruslah Ape # 0, karena bila tidak demikian, terjadi kontradiksi yaitu A,# 0 adalah di antara i= 1,2,...m, yang mana Au, + Rat + au + Apt + OV =O > Ayuy + Agua + on. + Atm = 0 berakibat {Uj,Up,...Um) bergantung linier. Maka bila %q,; v pindah ruas, diperoleh Dane V+ Ryd) + Agta + one + Aoatlmy dan Karena Ams # 0: us a dan v uy - Wow ao 1 Aine Dest = yay + Agua + + Ante Akibat + Bila (u,,U2,--thy} bebas linier dan y bukan kombinasi linier dari (Uj,Q,.rQyy} Maka {Uy,Up,...Uyy,V} Debas linier. Akibat ini melengkapi Catatan (7) di atas. 85 Teorema (6): Pandang $ suatu himpunan bagian dari ruang vektor W. Misalkan S = {uj,Uy,..Uim}, maka himpunan semua kombinasi linier dari S, ditulis L(S) merupakan ruang vektor bagian dari W, sebab: a L(S) # # karena 0 = Ou, + Ou) + ... = Ou, kombinasi linier dari S, berarti Oe LS). (2) Misalkan v € L(S), berarti v + yu; + Agu) +... + Ant we L(S), berarti w = Ayu + Aguy +... + Amtlm v + Wa (Ay + dU + y+ Hada +. + (Ag + Um)U merupakan kombinasi linier dari S, berarti v + w € L(S). @B Bila 0: skalar maka av = (ctA,)u, + (OAg)U2 + ... + (App juga merupakan kombinasi linier dari S, berarti o € L(S)? Ruang vektor L(S) disebut ruang vektor yang dibentuk (dibangun generated) oleh S. S disebut suatu sistem pembentuk atau sistem generator. Kita defi- nisikan : DEFINISI: Suatu himpunan vektor-vektor {uy,Up,...,Ujm] disebut sistem pembentuk dari ruang vektor V, ditulis V = L(uj,U3,..,.Um} bila setiap vektor v € V dapat ditulis sebagai kombinasi linier dari {uy,tp,...Um) Contoh (2.14): Vektor-vektor @ = [2,1,0], 6 = [3,2,1], ¢ = [5,3,1] adalah pembentuk ruang vektor L{a,b,c}. Untuk menyelidiki apakah vektor d = [1,1,1] € L, kita selidiki apakah d kombinasi linier dari (a,b,c). Ternyata d = -a + + Oc, jadi d kombinasi dari (abc} yang berarti d € L. Teorema (7): (Teorema Pertukaran Steinitz) Apabila S = (1,,ty,...,up} adalah sistem pembentuk ruang vektor L, dengan perkataan lain: L = L(S), kemudian {V),V2...,.Vq} (q Sp), kumpulan vektor- vektor yang bebas linier di dalam L, maka {),V2,...,V4} pembentuk L juga. Dengan perkataan lain: L = L{uyUg..atlp) = L{¥p,Va.-Vgtlgs isp). Bukti: (Dengan induksi lengkap). (*) Untuk q = 1, harus dibuktikan {vj,Uz,..,p} sistem pembentuk L. Karena v, € L maka: v, =A ;uy + Agu + ... + 2pllp dan karena v, bebas linier maka v, #0, sehingga terdapat A yang # O, kalau perlu dengan pertukaran indeks, ambil 2 # 0. Berarti: up. Jadi u, kombinasi linier dari (vju2. Setiap vektor lain w € L yang merupakan kombinasi linier dari {u,,tp,...Up} jelas merupakan kombinasi linier dari {v,,Uz,..,up}. Berarti {vj,Up,...tp} sistem pembentuk dari L. Untuk q = i benar. (*)Misalkan teorema benar untuk k vektor-vektor v, di sini k n, adalah bergantung linier: Contoh (2.16): Vektor a = [1,-1,2,3] € R4 dapat ditulis sebagai kombinasi linier basis E sebagai berikut : a = [11.2.3] = 1L1,0,0,0} - 1{0,1,0,0] + 20,0,1,0] + 310,0,0.1] = le; - ley + 2e; + 3es, Catatan (12): Kalau L ruang vektor bagian dari V maka dimensi L < dimensi V. Kalau dimensi L = dimensi V, berarti L = V. Catatan (13): Setiap satu vektor #0 € R? merupakan sistem pembentuk ruang vektor bagian berdimensi 1. Jadi, kalau @ # 0, maka L{e} adalah garis lurus dengan persamaan x = Aa. Gambar 30 Setap dua vektor yang bebas linier (tidak berkelipatan/tidak segaris) akan membentuk ruang vektor bagian berdimensi 2, merupakan bidang rata L {a,b} yang persamaannya x + Aa + Bb. Contoh (2.17): Kita periksa apakah titik-titik A(3,2,1), B(1,2,2), C(-1,3,2) segaris (kolinter). Untuk itu kita periksa apakah vektor AB dan AC berkelipatan. AB = |-2,1,0] dan AC = |-4,2,0]. Jelas AC = 2AB. Jadi A,B,C segaris. Gambar 31 Teorema (9): Apabila{u,,up,-..tly) basis dari ruang vektor V berdimensi n, maka setiap vektor v € V dapat dinyatakan secara tunggal sebagai kombinasi linier dari {Ujus..U,}, misalnya v = Ou) + Guy +... + ay, dan n-tupel skalar [ot),013,...,) disebut koordinat v relatif terhadap basis. {t,U2..Un) Bukti: Jelas karena {u,,u2,..,th} basis maka v kombinasi linier darinya. Tinggal ditunjukkan ketunggalannya. Misalkan on V = Gyuy + Guy +... + Olly dan juga Bias + Bota +. + Bau. Ba)uy +... + (Oly - BnJUy dan karena (u),Up,...,U,) bebas 2 ~ Ba = = Oy - By = 0, beratti Ot, Oty = Boy..Otp 05 (a - Byu, + (or linier maka a, - B, = Br 2.9. SOAL-SOAL DAN PEMECAHANNYA 92 2.17. V adalah himpunan semua fungsi-fungsi riil dari satu: variabel Didefinisikan penjumlahan: (f + ) (x) = f(x) + g(x) dan perkalian skalar (af) (x) = ci(F(X)), untuk setiap f g © V serta x dan a skalar riil, Contoh untuk operasi ini: Misalnya: {00 = 2 g(x) = 6x + 2 maka (f+ g) (0) = f(x) + g(x) = 2x? + 6x + 2, dan (5A)(x) = 100°. Tunyukkan bahwa V suatu ruang vektor di atas field himpunan bilangan rill. Penyelesaian: Kita selidiki semua aksioma ruang vektor: (BI) Jelas bahwa f + g € V dan a fe V. (B2) Misalnya f. g, h, € V maka untuk setiap x nil: ((£ + 8) + AY(X) = (E+ g(x) + be) = FX) + B(x) + AO) = f(x) + (g + bys) = (F + (g + bY) Jadi (f + 2) +h =f + (g +h) (B3) (af + g))(x) = a((f + g)X) = asttx) + gO0) = (f(x) + O(g(x)) = (GAYOX) + (BIO) Jadi a(f + ¢ (B4) Fungsi nol : 0(x) = 0. Untuk setiap x, merupakan elemen nol dari V. (BS) Bila f © V maka fungsi -f merupakan negatif dari f. (BO) (f + gyx) f(x) + g(x) = g(x) + £0) g + A(x), berarti f+ g=g +f, untuk setiap f, ge V (B7) ((a + BF) = (@ + BYE) = (f(x) + BUFOD) = (a(x) + (BAC) = (af + BAGO Jadi (@. + B)f = af + BF, untuk setiap f ¢ V dan a, B skalar rill. (B38) ((oB)ECX) = (BFE) = a(BEOO)) = a(BHCO) = (a(BA))(x). Jadi (oB)F = 0(Bf), untuk setiap f € V dan o, B skalar riil (B9) (1f)(x) = 1(f09) = f(x). Jadi If = f, untuk setiap f € V. Jadi V adalah ruang vektor di atas field himpunan bilangan riil R. Diketahur V = ((xy) 1x € Ry © R). Tunjukkan bahwa V bukan ruang vektor atas field R, himpunan bilangan riil, terhadap operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut (i) (ab) + (ed) = @ + ¢, b + d) dan a,b) = (ca,b). Gi) (a,b) + (ed) = (@ +c, b + d) dan (a,b) = (aa, ob) Catatan : 0 : harga mutlak dari @. Penyelesaiai (i) Kita cari suatu contoh penyangkalan terhadap aksioma ruang vektor, (B7) tidak terpenuhi, misalnya, jika kita ambil « = 1, B = 2, dan u = (4,3) maka: (a. + B)u = (1 + 2)(4,3) = 3(4,3) = (12,3) sedangkan ow + Bu = 1(4,3) + 24,3) = (4,3) + (83) = (12,6) Jadi, (@. + Bju # au + Bu. Bukan ruang vektor. Gi) Di sini aksioma (B7) juga tidak terpenuhi. Ambil o = 2, B = -3 5), maka: 3)(2,5) = (2,5), sedangkan ou + Bu = 2(2,5) + (- (oo + Bou = (2 3)(2.5) = (4,10) + (6,15) = (10,25) Jadi, (& + B)u # au + Bu. Bukan ruang vektor. Diketahui V = R?. Buktikan bahwa W merupakan ruang vektor bagian dari R® bila : () — W= {[abc} la +b +c = 0}. dengan perkataan lain, himpunan vektor-vektor dengan penjumlahan komponennya = 0. Gi) = W= {xtxe R3,x.a@=x.b =0) dimanaa dan b vektor tertentu e R* Penyelesaian: (Kita tunjukkan W memenuhi ketiga syarat (C1), (C2), dan (C3) (chy (C2) (C3) Gi) (Cl) (C2) (C3) Misalkan V = R®. Tunjukkan bahwa W bukan ruang vektor bagian dari V, di mana: W #6 karena 0 = (0,0,0] memenuhi 0 + 0 + 0 = 0 berarti Oe W. Vektor sebarang a = [a,,a,a;] dan b = [bj,by,b;] 0 W berarti a; + a) + a; = 0 dan by + by + by = 0. @ + b = [a,+b,,ay+b,a4,b5] jelas € W karena (a; + b;) + (ay + by) + (a3 + bs) = a + by + ay + by + ay + by = (@ + ay + ay) + (b) + by + bs) = 0+0=0. Bila @ skalar riil maka oa = [0a),0a2, Ga;] jelas © W karena a + ota; + Gas = O(a; + ay +3) = a0 = 0. Jadi W ruang vektor bagian dari € R’. W # @ karena 0.a = 0.6 =0. Jali Oe W Ambil sebarang w dan v ¢ W berarti wa =u. b = (dan v.a=¥.b =0, Jelas bahwa u+ve Wkarena(u+v).a=u.a+v.a +0=Odan (uty). ban. b+yb =0+0=0, Jadi (uty). a= (w+). =0. Ambil o riil maka ow © W karena (cut). @ = (O{u . a) = @0 = 0 dan (cw). b = ow. b) = GO = 0. Jadi (ow). b = 0. Jadi W ruang vektor bagian dari R? @ — W = {la,bc] | a? = b? + c? < 1}, dengan perkataan lain, W beranggotakan vektor-vektor dengan komponen pertamanya tidak negatif. (ii) W = { {a,b,c} | a? + b? + c? < 1}. dengan perkataan lain, W beranggotakan vektor-vektor yang panjangnya tidak melebihi satu. Penyelesaian: @) (ii) Kita cari suatu contoh penyangkalan terhadap aksioma ruang vektor bagian. Ambil misalnya u = [3,2,1] € W dan < = -2, maka (C3) tak terpenuhi karena -2u = [-6, -4, -2] ¢ W. Ambil misalnya u = [1,0,0] dan v = [0,0,1] « W Karena u 1. Tetapi u + v = [1,0,1] panjangnya V2, jadi ¢ W Diketahui U dan W adalah ruang vektor bagian dari ruang vektor V. Tunjukkan bahwa: a) (ii) UAW=(xixe Udanxe W} U+W a= (x+ylxe U,y © W}. merupakan ruang vektor bagian dari V. Penyelesaian: wa (cd) (ii) (Cl) Jelas karena baik U maupun W ruang vektor berarti 0 € U. 0 W atau 0 € UAW, berarti UO W tidak hampa. Ambil ae U9 W berarti ae U,ae W dan be UAW be Ube W a+b U karena U ruang vektor. a+b © W karena W ruang vektor. Jadia + be UAW. Ambil a € U9 W berartia © U, a W dan untuk oF skalar maka: ca € U karena U ruang vektor, ca € W karena W ruang vektor. Berarti oa © U AW. Maka U 2 W adalah ruang vektor bagian dari V. (Cl) 0=0+40, jadi0e U+W eUew (C2) Ambil ae U + W berartia = uy +) eUew b= wt) a+b =(u; +) + (ty + w) = (uy + Us) + (w, + 2) eU eW Jadia+ be U+W (C3) Ambil ae U + W berarti a= u, + w; di mana u, € U serta w) € W. Bila ot skalar maka a = o(u, + w,) = Gu, + OW), dimana oul € U dan @ w, € W. Jadi ga e U + W. Maka U + W ruang vektor bagian dari V Selidiki bebas linier/bergantung linierkah himpunan vektor-vektor berikut: w (ii) (iii) (vy) w) (vi) a = (2,11), v = [2,13] u = [43-11], » = [8,6,-2,2} uw = [1,3,21/2], v = [5 J, 0 = [0,0,0,0}, w = (1,2,3,100] w= [1,23], » = [2.1.4], w = [2.0.0], x = U1) = [9,17,23,14,0], v = [4,5,7,9,11}, w = [18.34.46.28.0], x = ~1,-2,2] [2,3,7}, v = U1,0.2], w = [1-3-1] uw [ u Penyelesaian. a) Gi) (iii) (ivy (vy) (vi) Bebas linier karena tidak berkelipatan Bergantung linier karena berkelipatan, = 2 Karena terkandung vektor nol, maka bergantung linier. Karena vektor-vektor € R®, sedang banyak vektor 4, maka bergantung linier., ‘Terlihat bahwa w dan w berkelipatan, jadi {z,w) bergantung linier, jadi karena sebagian bergantung linier maka keseluruhan (1,¥,,} juga bergantung linier. Kita hendak menggunakan Teorema (4), dengan memeriksa apakah u kombinasi linier dari (w,w} 2 ,t Ay eesesese CL) 3 ~ 3A, ee 2) 7=%2- & veces (3) Bila (1) dan (2) diselesaikan, diperoleh 2, = 3, A, =-1, yang juga memenuhi (3). Jadi, w kombinasi linier {u,w}. Berarti menurut Teorema(4) ketiga vektor tersebut bergantung linier. ip Diketahui vektor-vektor {u,v,w) bebas linier. Apakah {u + v, v + w, W + u} bebas linier? Penyelesaian: Bebas linier. Karena {u,v,w} bebas linier maka ou + Ogv + Aw = 0 berakibat of), 013, ty Pandang persamaan: 4,(u + v) + Ag)v + w) + Ag(w + u) = 0 yang dapat ditulis (Ay + Agu + (Ay + Ag)v + (Ap + Ay)w = 0. Hal itu berarti: A + hy =m = 0 en) Me hoo 0 nee Q) My ty = Oy = 0 .. 3) (2) - (1): Ay - Ay = 0 dan dengan (3) menghasilkan Ay = 0. Selanjutnya diperoleh pula 2, = 0 dan 2, = 0. Berarti {u + vy, v + Ww, w+ Ul himpunan bebas linier. Diketahui V adalah ruang vektor dari s t. Tunjukkan bahwa f; = e‘ dan f, mua fungsi-fungsi dengan variabel * bebas liner. Penyelesaian: Kita tunjukkan bahwa persamaan ¢tyf, +agf2 = Oy = 0. Untuk itu aif; + of = 0 > 04 kita turunkan terhadap t, diperoleh: aye! + 2oxe" = 0 ssn 2) hanya terpenuhi oleh ot f+ ane = 0 a) Bila (2) - (1), diperoleh ae = 0 dalam hal ini e* # 0, berarti haruslah «4; = 0, Dan apabila kembali ke-(1), diperoleh 0 = 0. Jadi bebas linier Dapat juga kita kerjakan sebagai berikut: che! + Ge” = 0 berlaku untuk setiap t, berarti ambil O54, +0,=0 1 aye, + aye, = 0 Kalikan (*) dengan e lalu kurangkan ke-(**) diperoleh a0? - a, = 0 =e) = 0 > oO = 0, dan dari () diperoleh 0, Untuk harga k yang mana u = [1,-2,k] merupakan kombinasi Tinier v = (3,021, w = [2-1-5] 7 98 BE] Penyelesaian: [1-2,k] = 2413,0,-2] + Agl2-1-5] atau Mpa 20s (ty 2) sun (3) Dari (1) dan (2) diperoleh A, = -1, 2g =2 yang mana harus pula memenuhi persamaan (3), berarti k = 2 - 10 = -8. upaya vektor fa,b,c] anggota ruang 3.11, g = 10.2.2] Carilah hubungan antara a, b, ¢ vektor yang dibentuk oleh p = Penyelesaian: Suatu vektor w € L (p,q). syaratnya w merupakan kombinasi linier dart {p,q}. {abo} = 4,[3,31] + As{0,2,2], atau a = 3h + Ody cones WD b = 3A + Q c= hy + 22 G3) Kita akan menghilangkan A, dan 23. Dari (1) didapat 4, = «3, dan kalau disubstitusikan ke (2), diperoleh Az = b/2 - a/2, Jadi (3) menjadi ¢ = af 3+ b- a atau -2a + 3b - 3c = 0. Apakah vektor-vektor berikut anggota {p,q} pada soal (2.26)? W UB Gd B53 Gil) (3V2V2-V2] (i) we L{pg} karena -2.1+3.3- 3.12440 (ii) v © L{p.g} karena -2.3 + 3.5 - 3.3 =0 (iit) w © L{p,q] karena -2.3V2 + 3.V2 - 3(-V2) = 0. Tentukan dimensi dari ruang vektor yang dibentuk oleh: @ pUL-23 @ = [2-4,5,21 Gi) w= [5,711.4], » = [10,14,22,8] Penyelesaian: (i) Kedua vektor pembentuk tidak berkelipatan, jadi sistem pembentuk bebas linier. Berarti dimensi = 2. owe eee i 2.29. 2.30, (ii) Kedua vektor berkelipatan. Vektor u maupun y # 0. Jadi, baik {u} maupun {v}.merupakan sistem pembentuk yang bebas linier. Jadi, dimensi = |. Diketahui ruang vektor L, dibentuk oleh u, = [2,1,1] dan v, = [0,2,3], sedangkan L> dibentuk oleh uy = [1,31] dan v2 = [1,2,6]. Tentukan ruang vektor L, © Ls, yaitu ruang vektor yang anggota-anggotanya € L, dan € Ly, Penyelesaian: Misalkan [a,b,c] € L) A Lp berarti [a,b,c] € Ly dan fa,b,c} € Ly. Yang, mana berarti: Label = A211] + 40{0,2,3] = Asf1.3.1] + 24f1,2,6] diperoleh: 22 + OAp- Ay - Ae =0 .) Dy + My = 30g - IA = 0 .Q) Dy + BAp - Da - Oa . G) (1) - (2 kaliy(2) = 4h, + 50g + 3hy = 0 . (4) (I= (2 kali): OA + Ag t HAg= 0 . 5) Q-@) 1 Ay - Dg t4ay = 0 . ©) (4) = (4 kali): BAy - 13g = 0 0) (5)- (@kali)(6) —: «Ag - 13g = 0 . (8) Persamaan (7) dan (8) adalah ekivalen. Jadi, cukup diambil satu persamaan, diperoleh 23 = 24 = ft sebarang. Dan dari (6) diperoleh Az = 2 dan dari (3): A = w. Berarti [a,b,c] = w[2,1,1] + 2p[0,2,3] = u(2,5,7]. Jadi L; © Ly merupakan ruang vektor berdimensi satu yang dibentuk oleh(2,5,7] atau Ly 0 Ly = L{(2,5,711. Apakah himpunan vektor-vektor ini merupakan basis R*? (i) (LN), 1-23) Gi) (1,0,0] , [1,1,0) , (1,17 Git) (11,21 , (1,2,5] , (5,3,4] Penyelesaian: (i) Bukan, karena dimensi R® = 3, berarti basis harus terdiri atas tiga vektor. Bp (ii) Sebagai basis, ketiga vektor harus bebas linier. Diselidiki 2yf1,0,0] + Aof 1,0] + Aa{1.1.1] = 10,0,0} atau : + he thy = 0 ats =0 A = 0, berarti bebas linier, sehingga ketiga vektor tersebut basis dari R°. (ii) Kita selidiki apakah bebas linier AW 1,2] + Aof1.2.5] + AsI5,3,4] = [0,0,0], atau M+ Iy+5h = 0 ave (1) dy + hy +3%, = 0 one Q) hy + Shy +403 = 0 . Q) (1) - (2) 2 Rg t2My = 0 | ekivalen, berarti (3) - (2 kali)(1) : 3%) - Ay = 0 Ay = 2g sebarang. Boleh kita ambil Ay # 0, jadi terdapat 0: yang # 0 Berarti bergantung linier. Maka ketiga vektor tersebut bukan basis R?. Catatan: Dj atas kita peroleh satu persamaan dengan dua anu : Ay - 2A; = 0. Di sini kita boleh mengambil harga salah satu anu tersebut, sebarang dan yang lainnya tergantung kepada pengambilan harga tersebut (secara lebih mendalam, persamaan seperti ini dibicarakan dalam Bab V1). Tentukan dimensi dan basis dari ruang vektor yang dibentuk oleh : @) a= [112] b = 11.25), € = (5.3.4) Gi) p = 0.2.2), q = [2.4.4], a = (1,0,1). Gil) w= [1.0.1], v = [3,03], w = [2.0.2]. Penyelesaian: (i) Dari soal (2.30)(iii) di atas ketiga vektor bergantung linier. Kita hendak mencari banyak maksimum di antara {a,b,c} yang bebas linier. Dua vektor, misalnya a dan b bebas linier (tak berkelipatan). Jadi, dimensi = 2. Sebagai basis dapat dipilih (4,b} (i) Karena p dan q berkelipatan maka (p,q,a) bergantung linier. Dan karena 2 vektor, misalnya, (p,a} bebas linier berarti dimensi = 2. Sebagai basis dapat diambil {p,a} v ia 6 (iii) Ketiga vektor saling berkelipatan, jadi hanya satu vektor yang bebas linier. Dimenst = 1. Sebagai basis dapat diambil {w}. Tunjukkan bahwa ruang vektor L; yang dibentuk oleh a = [2.1.1], 6 = 13,0,-1], ¢ = [1,2,4] dan ruang vektor L yang dibentuk oleh p = [1-1,- 3), q = [5-2-8] adalah sama Penyelesaian: Untuk menunjukkan L, = L5, sebaiknya kita periksa dahulu apakan dimensi mereka sama. Bila tidak sama, jelas L; # L2. Kemudian kita tentukan basis L; serta basis L>, Maka L, = Lp bila masing-masing vektor basis dari Ly merupakan anggota L, (jadi kombinasi linier dari basis L,). Tentu saja boleh sebaliknya: vektor-vektor basis L; merupakan kombinast liner basis Lp Pandang Ly: Apabila kita selidiki maka dimensi L, = 2, karena (a,b) bebas linier sedangkan {a,b,c} bergantung linier. Pandang L,: Ternyata juga berdimenst 2 karena (p,q) bergantung linier. Sekarang kita selidiki apakah p dan g, masing-masing kombinasi linier dari basis L; yaitu (4,5) [-1-3) = AW21) + 2213,0,-2] atau: -1 = 2A, + 3A, sls A, + 0A, Ternyata 4, = -1, 4, = | memenuhi ketiga = A, - 22, persamaan. Jadi, p kombinasi linier (a, b}. [5-2-3] = Myf2.1,1) + {3.0.-2] atau : Diperoleh yt, ly = 3 yang memenuhi ketiga persamaan Jadi, q kombinasi linier (a,b}. Maka L, = L>. Diketahui L dibentuk oleh p = [13.1], @ = 0] dan r= [4,x-2,2] 101 2.34, Ditanya: (i) Nilai x supaya L berdimensi 2. (ii) Nilai y supaya vektor @ = [3,2-y,4] © Lip,gr} (iii) Tentukan koordinat a di atas relatif terhadap basis (p,q) Penyelesaian: (i) Supaya L berdimensi 2 maka {p,qr} bergantung linier. Maka r merupakan kombinasi linier dari {p,q}. (4,x-2,2] = A11,3,1] + 2gf2,1,0), atau: dy + 2hy 3A + Ay 2=h Dari persamaan (3) dan (1) diperoleh A, = 2, Ay = 1, yang harus memenuhi persamaan (2), berarti x = 9. (ii) Kita ambil sebagai basis adalah {p,q}. a € L{p,qr}, maka a kombinasi linier dari basis {p,q}: (3.2-y.4} = Wy1.3.1) + wol2,1,0), atau: ee ie oi (4) y= 3a + we sores (5) 42H ee) Dari (6) dan (4) diperoleh jt, = 4, [lp = -/p, sehingga diperoleh dari (2): y = 9M. (ii) @ = Wp + Wag = 4p - “ag Jadi, koordinat a relatif terhadap {p,q} adalah (4,-"/5] Tunjukkan bahwa garis lurus [x,y,z] = [1,0,0] + 4[3,1,3] sejajar bidang rata [x,y,z] = (2,1,1] + Al4,2,0] + wlI.1,-3] Penyelesaian: Cukup kita tunjukkan bahwa vektor arah garis lurus kombinasi linier dari vektor-vektor arah bidang rata. Termyata [3,13] = A)[4,2,0] + Aa{1,1,-3] terpenuhi oleh Ay = 1, Ay = =I. Jadi garis lurus sejajar bidang rata Periksa apakah keempat titik A(0,0,2), B(0,3,-2), CU1,2.-1), D(6,0,0) sebidang (koplanar). Tentukan persamaan bidang ratanya Penyelesaian: Kita tentukan dahulu bidang rata V melalui A, B dan C. Kemudian diperiksa apakah D terletak pada V. Untuk itu ambil vektor-vektor arah dari V: AB = [0,3,-4, AC = [1,2,-3]; serta vektor AD = [6,0,-2]. Diperiksa apakah AD kombinasi linier dari {AB,AC). Ternyata [6,0,-2] = A,{0,3,-4] + Aol 1,2,-3] terpenuhi oleh A, = -4, ka = 6. Jadi A, B, C, D sebidang, yaitu bidang V. Bidang V melalui A(0,0,2) dengan vektor-vektor arah AB dan AC, persamaannya [x,y,z] = {0,0,2] + 00,3,-4] + wE,2,-3]. 2.10, SOAL-SOAL LATIHAN oes aaa 2.38 eee Pandang W = {(x,y) Ix,y € RJ, R himpunan bilangan riil, dengan operasi penjumlahan: (a,b) + (c,d) = (ate, b+d) dan perkalian skalar (a,b) = (a,0). Tunjukkan bahwa W memenuhi semua aksioma ruang vektor kecuali (B9) yaitu untuk setiap ue W berlaku lu = u. Jadi, W bukan ruang vektor di atas field R. V adalah himpunan pasangan berurutan bilangan riil (a,b). Tunjukkan bahwa V bukan ruang vektor terhadap operasi-operasi: (i) (ab) + (d) = (@ + d, b +c); a,b) = (aa,ab). Gi) (a,b) + (cd) = (a +c, b + 4); O(a,b) = (ab). (iii) (a,b) + (c,d) = (0,0); (a,b) = (.a,ab) (iv) (a,b) + (c,d) = (acybd); ox(a,b) = (a, ab) U dan W ruang vektor atas field K. V = U x W = ((uwlue Uwe W)}. Tunjukkan bahwa V merupakan ruang vektor di atas K terhadap operasi pada V sebagai berikut: (u),W,) + (ttg,W2) = (uy + Uy, W, +W3), x(uy,w,) = (Gu) ,00"1). Tetapkan apakah himpunan bagian W dari R? merupakan ruang bagian, bila : Gi) W = {(a,b,c) | a = 2b} Gi) W = {(ab,c) la 0 THEN 100 80 SWAP B,C:SWAP E,F:SWAP H,| 90 IF (A°E -B°D) = 0 THEN PRINT “VEKTOR A DAN B BERKELIPATAN”: GOTO 180 100 ALPHA = (G*E*H'D)/(A*E*B"D) 110 BETA = (A*H -BYG)/(A‘E"B"D)’ 120 IF (ALPHA‘C + BETA‘F)= | THEN 140 130 PRINT’KETIGA VEKTOR BEBAS LINIER’: GOTO 180 140 PRINT’KETIGA VEKTOR BERGANTUNG LINIER” 150 PRINT’DENGAN HUBUNGAN:” 160 IF BETA>= 0 THEN PRINT’c 170 PRINT’c = “ALPHA;" a";BETA; 180 END ALPHA;”* a = “;BETA;” b": GOTO 180 fr 109

Anda mungkin juga menyukai