Anda di halaman 1dari 13

BETON PRATEGANG

(PRESTRESSED CONCRETE)
DISUSUN OLEH :
KUKUH FEBRIYANTO PUTRA NPM. 1253010077
FTSP - TEKNIK SIPIL - UPN VETERAN JAWA TIMUR

SEJARAH PERKEMBANGAN BETON


PRATEGANG
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap
tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relatif sangat rendah terhadap
tarik. Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampangpenampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif
bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja
efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat. Hal inilah yang
menyebabkan tidak dapatnya diciptakan srtuktur-struktur beton bertulang
dengan bentang yang panjang secara ekonomis, karena terlalu banyak beban
mati yang tidak efektif. Disampimg itu, retak-retak disekitar baja tulangan bisa
berbahaya bagi struktur karena merupakan tempat meresapnya air dan udara
luar kedalam baja tulangan sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan
akibat karatan fatal akibatnya bagi struktur.
2

SKEMA BETON PRATEGANG


3

Tahun 1886 PH. Jackson dari California, Amerika Serikat mencoba


menerapkan sistem beton prategang saat membuat konstruksi pelat atap.

DEFINISI BETON PRATEGANG


Menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut :
a. Menurut PBI 1971
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangantegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangantegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
b. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam
untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban
yang bekerja.
c. Menurut ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan
distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu
tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
5

TYPE BETON PRATEGANG


Dalam C.E.B. (Comite Europeen du Beton) ditentukan tiga kelas beton
prategang, yaitu :
Kelas 1 : seluruh bagian konstruksi dalam tegangan tekan pada beban kerja.
Kelas 2: konstruksi monolit yang memperkenankan adanya tegangan tarik
yang terbatas, tapi tidak boleh terlihat retak pada beban kerja.
Kelas 3: boleh terjadi retak rambut pada beban kerja, tapi besarnya lendutan
dibatasi.
Kelas 2A: adalah sub kelas yang merupakan kombinasi dari dua kelas, yaitu
kelas 1 pada beban kerja yang terdiri dari beban tetap dan beban hidup,
tetapi juga seperti kelas 3 pada beban ekstrim. Karena sifat dari beton
prategang, retak rambut akan menutup kembali pada beban kerja yang biasa.
6

PRINSIP KERJA BETON PRATEGANG


Untuk memberikan tegangan pada beton prategang terdapat dua
prinsip yang berbeda, yaitu :
a. Pre-tensioned Prestressed Concrete (pratarik), ialah konstruksi
dimana tendon ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu
sebelum beton mengeras dan gaya prategang dipertahankan
sampai beton cukup keras.
b. Post-tensioned Prestressed Concrete (pasca tarik), adalah
konstruksi dimana setelah betonnya cukup keras, barulah
bajanya yang tidak melekat pada beton diberi tegangan.
7

PRINSIP PRE-TENSIONING (PRA TARIK)


Metode ini baja prategang diberi gaya prategang dulu sebelum
beton dicor, oleh karena itu disebut pretension method. Adapun
prinsip dari Pratarik ini secara singkat adalah sebagai berikut :

PRINSIP POST-TENSIONING (PASCA TARIK)


Pada metode Pascatarik, beton dicor lebih dahulu, dimana
sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau tendon yang disebut
duct. Secara singkat metode ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

TAHAP PEMBEBANAN
Tidak seperti beton bertulang, beton prategang mengalami
beberapa tahap pembebanan. Pada setiap tahap pembebanan
harus dilakukan pengecekan atas kondisi serat tertekan dan
serat tertarik dari setiap penampang. Pada tahap tersebut
berlaku tegangan ijin yang berbeda-beda sesuai kondisi beton
dan tendon. Ada dua tahap pembebanan pada beton
prategang, yaitu transfer dan service.

10

MATERIAL BETON PRATEGANG


1. Beton
Beton adalah campuran dari semen, air dan agregat serta suatu bahan tambahan. Setelah
beberapa jam dicampur, bahan-bahan tersebut akan langsung mengeras sesuai bentuk pada waktu
basahnya. Campuran tipikal untuk beton dengan perbandingan berat adalah agregat kasar 44%,
agregat halus 31%, semen 18%, dan air 7%.
2. Baja
Baja yang dipakai untuk beton prategang dalam praktiknya ada empat macam, yaitu :
a. Kawat tunggal (wires), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
b. Untaian kawat (strand), biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton prategang
dengan sistem pascatarik.
c. Kawat batangan (bars), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
d. Tulangan biasa, sering digunakan untuk tulangan non-prategang (tidak ditarik), seperti tulangan
memanjang, sengkang, tulangan untuk pengangkuran dan lain-lain.
11

KELEBIHAN BETON PRATEGANG


Konstruksi beton prategang ( Prestressed concrete ) mempunyai beberapa
keuntungan bila dibandingkan dengan konstruksi beton bertulang biasa, antara lain:
a. Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik, sehingga beton prategang akan lebih
tahan terhadap korosi.
b. Lebih kedap terhadap air, cocok untuk pipa dan tangki air.
c. Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana
bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari
pada beton bertulang biasa.
d. Penampang struktur akan lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang
dipergunakan secara efektif.
e. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dari pada jumlah berat besi
penulangan pada konstruksi beton bertulang biasa.
f. Ketahanan geser balok dan ketahanan puntirnya bertambah.
12

SEKIAN UNTUK PRESENTASI INI


TERIMA KASIH

13

Anda mungkin juga menyukai