Anda di halaman 1dari 17

Tugas :

GEOLOGI EKSPLORASI TAMBANG


Eksplorasi Mineral dalam Dunia Pertambangan

Oleh:
Fadillah nou
471 413 010

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya

yang telah diberikan sehingga penulisan

Laporan

Praktikum

Hidrogeologi ini tepat pada waktunya.


Makalah ini disusun dengan tujuan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen pengampuh mata kuliah untuk memenuhi tugas akademik pada mata kuliah
Geologi Eksplorasi.
Melalui laporan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu
Dr. Eng. Sri Saryati, M.Si sebagai dosen Pembimbing dan semua pihak yang
membantu dalam penyusunan Makalah ini. Demi kesempurnaan Makalahi ini,
penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun kepada siapa
saja yang telah membaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang eksplorasi mineral dalam dunia pertambangan.
Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu
berpihak pada kita semua. Amin

Gorontalo, 16 Juni 2016

Penyusun,
Fadillah Nou

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i


Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

BAB II

PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1 Pengertian umum tentang Eksplorasi Tambang ................................... 3
2.2 Tahapan Eksplorasi .............................................................................. 4
2.3 Tahap dalam perencanaan Eksplorasi .................................................. 6
2.4 Studi Kelayakan.................................................................................... 9
2.5 Aspek kajian Kelayakan Tambang ..................................................... 10

BAB V

PENUTUP ................................................................................................ 13
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 13
5.2 Saran ................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang sangat pesat, maka kebutuhan
akan sumberdaya sandang pangan maupun papan meningkat pesat, terkait dengan
hal tersebut perlu diketahui bahwa 94 % aspek yang berhubungan dengan aktifitas
manusia membutuhkan bahan tambang, baik itu pakaian maupun sarana dan
prasarana.
Bagi negara IndonesiaPertambangan memiliki peran yang sangat penting
dalam pembangunan nasional. Pertambangan memberikan peran yang sangat
signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter,
maupun sektor riil. Peran pertambangan terlihat jelas dimana pertambangan
menjadi

salah

satu

sumber

penerimaan

negara;

berkontribusi

dalam

pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program
community development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai
surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek
berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor dominan
dalam menentukan Indeks Harga Saham Gabungan; dan menjadi salah satu
sumber energy dan bahan baku domestik.
Dengan maraknya pemberitan kurang sedap mengenai pertambangan yang
menolak aktifitas tambang serta pembukaan tambang karena dianggap dapat
merusak lingkungan serta menganggu kesehatan masyarakat, maka perlunya suatu
kajian ataupun tulisan ilmiah yang membahas mengenai pengelolaan serta tahapan
pembukaan tambang sehingga lebih kurang dapat memberikan penjelasan dan
pemahaman tentang dunia pertambangan kepada masyarakat umum.

1.2 Maksud dan tujuan


Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
geologi eksplorasi tambang yang di berikan oleh dosen pengampuh mata kuliah.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih
memahami tahapan tahapan dari suatu eksplorasi pertambangan.

1.3 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan eksplorasi dalam dunia pertambangan ?
2. Bagaimana tahapan tahapan dalam suatu ksplorasi pertambanagan ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum Tentang Eksplorasi Tambang


Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan
umum itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian,
tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar
pekerjaan yang terdiri dari :

Peninjauan ( reconanaissance ) atau prospeksi atau penyelidikan umum dengan


tujuan mencari prospek

Penlaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan

Tugas -tugas menetapkan bijih tambahan disuatu tambang.


Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi

perusahaan, lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi


untuk kegiatannya yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai
menentukan besarnya cadangan mineral. Sebaliknya ada beberapa negara,
misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara ini bubar) yaEng
menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan
prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 1978).
Selanjutnya istilah

eksplorasi mineral

yang dipakai dalam buku ini

berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi sampai


menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi. Selanjutnya istilah
eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan
kegiatan mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan
insitunya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam usaha pertambangan:
1. Tahap penyelidikan umum ( general survey )
2. Tahap eksplorasi ( exploration )

3. Tahap studi kelayakan ( feasibility study ), termasuk amdal


4. Tahap konstruksi ( construction ), yaitu pembangunan prasarana dan sarana
usaha pertambangan
5. Tahap operasi dan produksi ( operations & production ), yang dulu dikenal
dengan Tahap Eksploitasi
6. Tahap penutupan tambang ( mine closure ), termasuk reklamasi, rehabilitasi
dan revegetasi.

2.2 Tahapan Eksplorasi


Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yakni :
1. Survei Tinjau, yaitu kegiatan eksplorasi awal terdiri dari pemetaan
geologi regional, pemotretan udara, pengambilan citra satelit dan metode
survei

tidak

langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah daerah

anomial atau meneraliasasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.


Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah
mineralisasi/ cebakan skala regional terutama hasil studi geologi regionaldan
analisis

pengindraan

jarak

jauh

(remote

sensing)

untuk

dilakukannyapekerjaan pemboran. Pekerjaan yang dilakukan pada tahap


kegiatan iniadalah pemetaan geologi dengan skala 1 : 25.000 sampai skala 1 :
10.000.Penyelidikan

geologi

geologidiantaranya:

pemetaan

yang

berkaitan

geologi,

parit

dengan

aspek-aspek

uji, sumur uji. Pada

penyelidikangeologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan


pengamatandan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek geologi di
lapangan.Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi: Jenis litologi,
mineralisasi,ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan
conto berupabatuan terpilih. Disamping itu juga dilakukan pembuatan
Sumur

Uji,Survei Geofisika dengan Induced Polarization (IP) yang lebih

dikenal dengan survey geolistrik atau aeromagnetic survey, yaitu survei dari

udaramenggunakan

pesawat

terbang

(helicopter

atau

fixed

wing)

yangdilengkapi dengan perekam magnetic. Hasil dari Survei Tinjau ini


berupasumber daya emas hipotetik sampai tereka.
2. Prospeksi umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung
cebakan mineral yang potensial. Kegiatan Penyelidikandilakukan dengan
cara pemetaan geologi dan pengambilan conto awal,misalnya puritan dan
pemboran yang terbatas, studi geokimia dangeofisika, yang tujuanya
untuk mengidentifikasi besaran Sumber DayaMineral yang perkiraan dan
kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisiskegiatan di atas.Tahap ini
merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derahyang
diselidikii lebih kecil dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampaidengan 1 :
25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dankondisi geologi
(jenis

batuan/stratigrafi

Pengambilan

contoh

dan

pada

struktur
derah

geologi

prospek

yangberkembang).

berdasarkanalterasi dan

mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untukanalisa di


laboratorium, sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakanmineral suatu
daerah yang akan dieksplorasi.
3. Eksplorasi awal, yaitu

deliniasi

awal

dari

suatu

endapan yang

teridentifikasi.
4. Explorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rincidalam
tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui daridari
percontohan singkapan, paritan, dan lubang bor.
Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan eksplorasi adalah:

Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5.000 sampai 1 : 1.000.

Pengambilan conto dan analisis conto.

Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisikbatuan,


untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta geometricebakan

mineral. Pada survei ini dilakukan pengukuran topografi, IP,Geomagnit,


dan Geolistrik.

Pemboran

Inti.

Hasilnya

berupa

jumlah perhitungan sumberdaya

bijihemas terunjuk dan terukur.

2.3 Tahap dalam Perencanaan Eksplorasi


2.3.1

Tahap eksplorasi pendahuluan


Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini
tingkatketelitian yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang
digunakan dalameksplorasi pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000
sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini
adalah :
2.3.1.1 Studi literatur
Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan
studiterhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei
terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan dll, lalu
dipilih daerah yang akan disurvei.Setelah

pemilihan

ditentukan

faktor-faktorgeologi

langkah

berikutnya,

studi

lokasi

regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional


sangatpenting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan
endapan bahangalian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses
geologi yang pernah terjadi,dan tanda-tandanya dapat dilihat di
lapangan.

2.3.1.2 Survei dan pemetaan


Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia,
makasurvei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi
lainnya sudah dapatdimulai (peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 :
6

25.000). Tetapi jika belum ada,maka perlu dilakukan pemetaan


topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebutsudah ada peta
geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei
bisalangsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang
dicari (singkapan),melengkapi peta geologi dan mengambil conto
dari singkapan-singkapan yangpenting.Selain singkapan-singkapan
batuan pembawa bahan galian atau batubara(sasaran langsung), yang
perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan,orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar
dantanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada
peta dasar denganbantuan alat-alat seperti kompas geologi,
inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit,
lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengandemikian peta
geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).Tandatanda

yang

sudah

diplot

pada

peta

tersebut

kemudian

digabungkandan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya


(model geologi). Denganmodel geologi hepatitik tersebut kemudian
dirancang pengambilan conto dengancara acak, pembuatan sumur uji
(test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jikadiperlukan
dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus
diplotdengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM,
dll.). Dari kegiatanini akan dihasilkan model geologi, model
penyebaran endapan, gambaranmengenai cadangan geologi, kadar
awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakahdaerah survei yang
bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak.Kalau
daerah

tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat

diteruskandengan tahap eksplorasi selanjutnya.

2.3.2

Tahap eksplorasi detail


Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan
yangada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap
eksplorasidetail (White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah
sampling denganjarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak
sumur uji atau lubangbor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai
penyebaran dan ketebalancadangan (volume cadangan), penyebaran
kadar/kualitas secara mendatar maupuntegak. Dari sampling yang rapat
tersebut dihasilkan cadangan terhitung denganklasifikasi terukur, dengan
kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengandemikian perencanaan
tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapatdihindarkan.
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman,
ketebalan,kemiringan, dan

penyebaran

cadangan

secara

3-Dimensi

(panjang-lebar-tebal)serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi


air tanah, dan penyebaranstruktur (kalau ada) akan sangat memudahkan
perencanaan

kemajuan

tambang,lebar/ukuran

bahwa

bukaan

kemiringan lereng tambang. Juga penting untukmerencanakan


bulanan/tahunan

dan

pemilihan

peralatan

atau

produksi

tambangmaupun prioritas

bantu lainnya.

2.4 Studi Kelayakan


Pada

tahap

ini

dibuat

rencana

peoduksi,

rencana

kemajuan

tambang,metode penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi


tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya
produksipenjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan
bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau
tidak.
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang
harus dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi.
8

Sesungguhnya apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan


dokumen penting yang berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha,
pemerintah, dan investor atau perbankan.
Dengan demikian, dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok
tumpukan kertas yang di dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan
gambar-gambar semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi
manajemen dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana tambang
tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Ruang lingkup dalam penyusunan studi kelayakan meliputi beberapa aspek
yaitu aspek teknis, K3, lingkungan, ekonomi, sosial, pasca tambang, dan aspek
lainnya
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan studi kelayakan

Kajian keadaan bahan galian/ cadangan

kajian geoteknik

kajuan geohidrologi

kajian penambangan

kajian pengolahan/pemurnian

kajian pengangkutan

kajian K3

kajian lingkungan hidup

kajian pengembangan masyrakat

kajian pasca tambang

kajian ekonomi
hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya

mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji
aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.
Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya

rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu
jadi dilaksanakan, yaitu:
1. Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik
acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor;
2. Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan;
3. Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan,
sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera
ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya;
4. Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam
melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi,
kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek
lingkungan, dan lain-lain.
2.5 Aspek Kajian Kelayakan Tambang
Adapun aspek-aspek yang menjadi kajian dalam studi kelayakan adalah:
2.5.1 Aspek kajian teknis, meliputi:

Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur


uji, parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;

Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis dalam


menentukan pilihan sistem penambangan, apakah tambang terbuka,
tambang bawah tanah, atau campuran. Dalam perencanaan sistem
penambangan dilakukan juga kajian aspek teknis lainnya, meliputi:
o

Kajian geoteknik dan hidrologi;

Kajian pemilihan jenis dan kapasitas slat produksi;

Proyeksi produksi tambang dan umur tambang;

Jadwal penambangan, berkaitan dengan sistem shift kerja;

Tata letak sarana utama dan sarana penunjang;

10

Penyediaan

infrastukturtambang,

meliputi

pembuatan

kantor,

perumahan, jalan, dan lain-lain.

2.5.2

Kajian pemilihan sistem pengolahan bahan galian.

Aspek kajian nonteknis, meliputi:


1. Kajian

peraturan

perundang-undangan

yang

terkait

aspek

ketenagakerjaan, aturan K3, sistem perpajakan dan retribusi, aturan


administrasi pelaporan kegiatan tambang, dan lain-lain;
2. Kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat,
meliputi kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku dan
kebiasaan masyarakat setempat.
2.5.3

Kajian pasar
Berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis dari karakteristik
pasar, potensi, dan pesaing pasar (melalui analisis terhadap kebutuhan pasar
dan supply yang telah berjalan, maupun dari analisis substitusi produk).
Selain itu hal yang paling penting adalah karakteristik dan standarisasi
produk di pasaran.

2.5.4

Kajian kelayakan ekonomis


Adalah perhitungan tentang kelayakan ekonomis, berupa estimasi-estimasi
dengan mempergunakan beberapa metode pendekatan. Secara umum,
metode pendekatan dimaksud biasanya melalui analisis Net Present Value
(NPV), Benefit Cos Ratio (BCR), Profitability Index (PI), Internal Rate of
Return (IRR), dan Payback Period.

2.5.5

Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL dan UKL-UPL.


Kajian lingkungan untuk industri pertambangan merupakan kegiatan yang
wajib AMDAL, karena baik dari sisi intensitas, ruang lingkup kegiatan,

11

maupun dari sisi operasional dan pengolahan bahan galian merupakan


kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak serius terhadap
lingkungan.

12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Mencermati uraian di atas, memberikan gambaran bahwa tahapan suatu


eksplorasi tidak semudah dan sesederhana yang kita bayangkan, sehingga ketika
suatu tambang telah mendapat izin untuk melakukan eksploitasi maka tambang
tersebut telah lulus dalam uji kelayakan tambang.
gambaran bahwa studi kelayakan pertambangan merupakan studi yang
cukup kompleks, oleh karena itu harus dilakukan secara cermat dan integratif dari
setiap aspek yang berhubungan langsung dengan kegiatan penambangan. Karena
kegiatan penambangan adalah salah satu kegiatan yang mempunyai sensitivitas
sangat tinggi, terutama yang berkaitan dengan masalah aspek sosial budaya
masyarakat setempat. Walaupun pada umumnya kegiatan tambang berada di
tengah hutan, tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini, boleh dikatakan bahwa
kegiatan usaha tambang relatif berdekatan dengan pemukiman penduduk,
sehingga sering bersinggungan dengan kepentingan masyarakat setempat.
terakhir banyaknya penolakan terhadap pertambangan karena merusak
lingkungan Kenyataannya, TIDAK ada satupun teori dan Aturan yg membenarkan
bahwa tambang itu merusak lingkungan. Bahkan pemerintah di haruskan oleh UU
untuk mengawasi dan menegur tambang yg merusak lingkungan, bahkan
mencabut izinnya.
3.2

Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranaan
dalam penulisan makalah ini.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/tahapan-eksplorasi-pertambangan.html

http://pustakatambang.blogspot.co.id/2012/05/pentingnya-pertambangan.html

https://www.academia.edu/8765872/TUJUAN_EKSPLORASI

https://pertambangankita.wordpress.com/2014/08/26/studi-kelayakan/

Anda mungkin juga menyukai