Anda di halaman 1dari 3

Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontalsehingga menuju

keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia[1]. Arus
juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaandensitas atau pergerakan gelombang panjang[2]. Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air,
gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air,
seperti letusan gunung api,gempa bumi, longsor maupunmeteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga
11.500 tahun yang lalu. Namanya berasal dari bahasa Yunani (pleistos, "paling") dan
(kainos, "baru"). Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosendan merupakan kala
ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang
dikenal dalamarkeologi.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya


untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1
ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami,
gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya.
Kegiatan mitigasi bencana di antaranya:

Klasifikasi pantai menurut Shepard (1948) dibagi berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, berdasarkan
pendekatan secara genesa atau perbedaan bentuk-bentuk awal (initial) dan juga bentuk-bentuk
berikutnya (subquential).
a. Pantai primer, stadia muda
b. Pantai sekunder, stadia dewasa
a. Pantai primer, stadia muda ini dihasilkan oleh proses bukan asal laut (nonmarine agencies).
Bentuk pantai yang tenggelam karena erosi dari daratan oleh sungai (glasial).

Pantai erosi fluvial yang tenggelam (Pantai Ria).

Pantai karena tenggelamnya lembah glacial (Pantai Frojd).


-

Pantai yang terbentuk oleh endapan asal darat.

Pantai hasil pengendapan fluvial.

Pantai pengendapan glasial, sebagai morena yang tenggelam.

Pantai maju karena pengendapan angin (prograding sand dunes).


Pantai yang terbentuk oleh meluasnya tumbuh-tumbuhan pada pantai (mangrove).

Pantai akibat aktivitas volkanik


Pantai yang dipengaruhi oleh aliran lava masa kini (recent lava flow), contoh: di sekitar
KepulauanHawaii.
Pantai amblesan volkanik dan pantai kaldera, contoh: Pantai yang terbentuk oleh batuan vulkanik di
Keanae, Hawaii.
Pantai yang terbentuk karena diastropisme atau tektonik yang bekerja.

Pantai yang terbentuk oleh tebing patahan atau gawir, pantai lurus dan dalam.
Pantai yang terbentuk oleh perlipatan. Bila pantai sejajar sumbu lipatan, terbentuk tebing pantai yang
curam.
b. Pantai sekunder, dengan stadia dewasa yang dihasilkan oleh proses asal laut (marine agencies).
Bentuk pantai lurus, karena erosi gelombang.
Pantai terjal lurus karena erosi geolombang, dengan ciri-ciri: batuan homogen dan dijumpai suatu

dataran (wave cut bench).


Pantai yang berliku-liku, karena erosi gelombang, dengan ciri-ciri: batuan tidak homogen dan ada

teluk-teluk kecil.
Bentuk pantai karena pengendapan laut.
Pantai yang lurus karena pengendapan gosong pasir atau bar yang memotong teluk dengan ciri-ciri:

kemiringan kecil dan ombak cukup besar.


Pantai maju karena pengendapan laut dengan ciri-ciri: kemiringan cukup besar, ombak sangat kuat,

daerah laut terbuka, contohnya: daerah Pantai Parangtritis.


Pantai dengan gosong pasir lepas pantai (off shore bar and long shore spits), merupakan pantai yang

terbentuk oleh sedimen-sedimen yang diendapkan arus dan ombak di sepanjang pantai dengan ciri-ciri:
daerahnya berrelief datar, slope terhadap laut landai, ada teluk, laguna (off shore bar/spits)
Pantai terumbu koral
Terumbu tepi laut (fringing reef), terdapat di pantai, tertambat di daratan, bentuk seperti
sabuk dan mempunyai lebar beberapa feet.

Terumbu penghalang (barier reef), terdapat di lepas pantai (off shore) yang dipisahkan dari
daratan oleh laguna lebar 1/2-10 mil. Contoh terbesar Great Barrier Reer di pantai Utara Australia.

Terumbu cincin (atoll), bentuknya seperti cincin yang mengurung laguna.

Anda mungkin juga menyukai