Pendahuluan
Resusitasi cairan intravena adalah
komponen penting dalam anastesi dan
penanganan kegawatdaruratan.
Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan
volum intravaskular untuk menambah
cardiac output dan perfusi organ.
Kegagalan resusitasi pasien dengan
adekuat dapat berakibat pada multi-organ
disfunction syndrom dan kadang-kadang
kematian
Kompartemen Cairan
Intravaskular
Ekstravaskular
Hipovolemi
Hipovolemi adalah kondisi dimana cairan
ekstraselular berkurang dan ketika
sudah sangat parah akan menampakkan
gambaran klinik berupa reduksi perfusi
Klasifikasi Hipovolemi
Class II
Class III
Class IV
750
7501500
15002000
>2000
15
1530
2040
>40
<100
>100
>120
>140
Systemic blood
pressure
Normal
Normal
Decreased
Decreased
Pulse pressure
increased
Normal or
Decreased
Decreased
Decreased
Normal
Positive
Positive
Positive
Respiratory rate
(breaths/min)
1420
2030
3040
<35
>30
2030
515
Negligible
Mental status
Slightly anxious
Mildly anxious
Fluid replacement
Crystalloid
Crystalloid
Cairan Intravena
Kristaloid
Cairan kristaloid adalah cairan yang berisi ion
dengan berat molekul rendah (garam) dengan atau
tanpa glukosa sehingga kristaloid dapat dengan
cepat menyebar ke ruang interstitial, dan
terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler.
Osmol Na
aritas (mmo
l/L)
K
(mmo
l/L)
Ca
(mmo
l/L)
Cl
(mmo
l/L)
Gluko
sa
(gram
/L
Lakta
t
(mmo
l/L)
Plasm
a
291
135145
4,5 - 5
2,22,6
94-111
1-2
RL
280,6
131
5,4
111
29
Bicar
bonat
(mmo
l/L)
Osmol Na
aritas (mmo
l/L)
K
(mmo
l/L)
Ca
(mmo
l/L)
Cl
(mmo
l/L)
Plasm
a
291
135145
4,5 - 5
2,22,6
94-111
NS
308
154
154
Gluko
sa
(gram
/L
Lakta
t
(mmo
l/L)
1-2
Bicar
bonat
(mmo
l/L)
Cairan Intravena
Koloid
Cairan koloid, mengandung berat molekul
yang lebih tinggi seperti protein atau
polimer glukosa yang besar. Cairan
koloid dapat menjaga tekanan
Osmol Na
aritas (mmo
l/L)
K
(mmo
l/L)
Ca
(mmo
l/L)
Cl
(mmo
l/L)
Gluko
sa
(gram
/L
Lakta
t
(mmo
l/L)
Plasm
a
291
135145
4,5 - 5
2,22,6
94-111
1-2
RL
280,6
131
5,4
111
29
Bicar
bonat
(mmo
l/L)
Resusitasi Cairan,
karena
trauma :
Pertama harus dipastikan bahwa airway dan breathing
aman.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian cairan resusitasi
Jika terdapat sumber perdarahan yang tampak, langsung
lakukan usaha untuk menghentikan perdarahan.
Cairan utama yang diberikan adalah kristaloid sebanyak
2-4x dari darah yang hilang karena kristaloid hanya
bertahan pada intravaskuler sebanyak 25% saja, sementara
75% sisanya menuju kompartemen ekstravaskuler
Pemberian tersebut diberikan sampai terjadi respon
hemodinamik yang adekuat
Jika pemberian cairan kristaloid sudah mencapai 3-4 L
namun hemodinamik pasien masih belum stabil, maka perlu
diberikan cairan kolloid
Resusitasi cairan,
non trauma:
TERIMA KASIH