Anda di halaman 1dari 13

INVENTARISASI DATA LAPANGAN

I.

LOKASI
A. Nomor
B. Nama Tempat
C. Desa / Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten
Propinsi
D. Kesampaian
E. Lembar Peta
F. Koordinat
Lintang
Bujur
G. Elevasi

II.

: 02
: DS. UJUNG BAJI (kampung, jalan, sungai, bukit, dll)
: Laguruda
: Mapsu
: Takalar
:
:T
: Takalar 1 : 50.000 (Skala peta 1 : 250.000/ 1 : 100.000,
1 : 50.000)
:
0
:

LU / LS
0
:

BB / BT
:
2
m ( dari permukaan laut)

BAHAN GALIAN YANG DI TEMUKAN


A. Nama
a. Setempat
: Pasir bermagnetit / bertitanium
b. Perdagangan
: Pasir besi
c. Geologi
: Plaser deposit / Aluvial pantai / rombakan
B. Situasi Dan Kondisi Geologi
a. Termasuk cekungan/ formasi / lapisan sedimen
b. Cara terdapat
:
c. Kemungkinan genesa / cara terjadi :
C. Keadaan Sifat Fisik
a. Warna, keadaan segar
:
keadaan lapuk
:
b. Tingkat kelapukan
:
c. Tekstur
:
d. Struktur (jika ada)
Pengukuran bidang pelapisan
Jurus rata rata
:
Kemiringan rata rata :
Pengukuran lineasi
Arah rata rata
:
Penunjaman rata rata :
Pengukuran bidang kekar
Jurus rata rata
:
Kemiringan rata rata :
Pengukuran spasi kekar (joint) :

Pengukuran blok masa batuan :


D. Luas dan ketebalan
a. Ketebalan Variasi
:
b. Ukuran Singkapan
:
c. Luas Sebaran
:
E. Overburden (Lapisan Tanah Penutup)
a. Jenis
:
b. Luas
:
c. Ketebalan Rata rata
:
d. Variasi Ketebalan
:
e. Volume
:
F. Cadangan
a. Luas
:
b. Ketebalan Rata rata
:
c. Variasi Ketebalan
:
d. Volume Kotor
:
e. Kadar Rata rata
:
f. Variasi Kadar
:
g. Volume Bersih
:

Rata rata :

III. PENGAMBILAN SAMPEL / CONTOH


A. Permukaan
:
B. Bawah Permukaan (Pemboran tangan, sumur uji, parit uji)
IV. STATUS DAN SARANA
A. Pemilik / Pemegang KP atau SIPD
a. Nama
:
b. Alamat
:
c. Nama Perusahaan
:
d. No. SIPD / KP
:
B. Kegunaan
C. Status pada saat ini
D. Cara Eksplorasi
E. Cara Pengolahan
F. Sarana / Fasilitas
G. Harga setempat
V. KEADAAN LINGKUNGAN
A. Iklim
a. Jenis
b. Suhu udara, maksimum
minimum
rata rata

:
:
:
:

:
:
:
:
:
:

c. curah hujan rata rata pertahun (diambil dari data sepuluh tahun terakhir) :
d. Angin

Angin musim
Arah :
,bulan
Arah :
,bulan

Angin setempat
Arah :
,bulan
Arah :
,bulan
e. Kwalitas udara
:
B. Visiografi / Morfologi
a. Bentang alam
:
b. Pola aliran
:
c. Batuan
:
C. Hidrologi
a. Sungai / danau / rawa
:
b. Debit
:
c. Peruntukan air
:
D. Ruang, Tanah, Lahan
a. Jenis tanah
:
b. Kestabilan lahan
:
c. Tata guna lahan
:
E. Biologi
a. Jenis flora
:
b. Jenis fauna
:
F. Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Kependudukan

Jumlah
:

Mata pencaharian
:

Agama yang dianut :

Pendidikan
:

Pendapatan rata-rataperbulan :
b. Keadaan pemungkiman
:
c. Budaya masyarakat
:

,kecepatan
,kecepatan
,kecepatan
,kecepatan

PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN


INVENTARISASI DAN EKSPLORASI
SUMBERDAYA MINERAL
1.

Tabel 1 Kesampaian
Dapat ditempuh dengan jalan kaki.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua kecuali musim hujan.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sebagiandan jalan kaki
sebagian.
e.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat jenis jeep bergarden.
f.
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat jenis truk
a.
b.
c.
d.

2.
a.
b.
c.
d.

Tabel 2 cara terdapat


Endapan Residu
Sedimentasi
Tubuh masife
Altrasi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Tabel 3 Warna
Putih bersih
Putih kotor
Abu abu
Kuning
Merah
Ungu
Hijau
Hitam
Coklat
Abu abu tua
Kemerahan
Kecoklatan
Kekuningan
Kehijauan
Variasi

a.
b.
c.
d.

Tabel 4 Tingkatr kelapukan


Masih segar / belum lapuk.
Agak lapuk
Lapuk
Sangat lapuk

3.

4.

5.

Tabel 5 Tekstur

Tekstur umum

: Ukuran kristal

a. Amorf
b. Halus (< 1 mm)
c. Sedang ( 1 5 mm)
d. Kasar ( 5 2,5 mm)
e. Sangat kasar ( > 25 mm)

Komposisi butir / kristal


a. Holokristalin
b. Hipokristalin
c. Holohialin
Bentuk umum kristal
a. Euhedral
b. Subhedral
c. Anhedral
Bentuk tiga dimensi kristal
a. Ekuidmensional
b. Pipih
c. Memanjang
d. Tidak teratur
Hubungan antar butir
a. Panidiomorfik
b. Hipidiomorfik
c. Alltriomorfik
Untuk batuan sedimen klastik dan piroklastik :
Ukuran butir (mm)
a. > 600
b. > 200 600
c. > 75 200
d. > 4,75 75
e. > 0,075 4,75
f. > 0,005
g. < 0,005
h. > 256
i. >64 256
j. > 4 64
k. > 0,25 4
l. < 0,25
Komposisi butir

Klas
Bongkah besar
Bongkah
Berangkal
Kerikil / berakal
Pasir
Lanau
Lempung
Bom / blok kasar
Bom / blok halus
Lapilli
Abu kasar
Abu halus

a. Fragmen matrikdan semenoksida besi


b. Fragmen, matrik dan semen karbonat

c. Fragmen, matrik dan semen silika


d. Fragmen dan semen oksida besi
e. Fragmen dan semen karbonat
f. Fragmen dan semen silika
g. Matrikdan semen oksida besi
h. Matrikdan semen karbonat
i. Matrikdan semen silika
Hubungan antar butir
a. Tersemen kuat
b. Tersemen sedang
c. kurang tersemen
Derajat pembundaran
a. Membundar baik
b. Membundar
c. Membundar tanggung
d. Menyudut tanggung
e. Sangat menyudut
Pemilahan butir
a. Bagus
b. Sedang
c. Jelek
Tekstur permukaan (untuk ukuran > 4,75 mm ) :
a. Gelas
b. Lembut
c. Butiran
d. tajam
e. Kristalin
f. Sisr
g.Berpori
6.

Tabel 6 Struktur
Umum : Dalam bantuan beku

Dalam bantuan meta morf

a. Columnar Jointing
b. Spehroidal weathering
c. Lava bantal
d. Sheeting joint
e. Amigdaloidal
a. Lineasi
b. Cleavage
c. Gneisos

Dalam batuan sedimen

Bentuk terdapat:
Dalam batuan beku

d. Microfold
e. Flaser
a. Ripple mark
b. Silang siur
c. Graded bedding
d. Load cast
e. Flute cast
a.
b.
c.
d.

Massif
Berlapis
Inklusi
Diferensiasi

Dalam batuan Sedimen

a. Perselingan
b. Bentuk baji
c. Melensa

Dalam batuan Metamorf

a. Perselingan
b. Bentuk baji
c. Lensa

Pengukuran bidang perlapisan dan foliasi :


Jurus strike diukur berpedoman pada arah utara sebagai 0 0 atau 3600,
arah timur 900, arah selatan 1800 dan arah barat 2700 .
Kemiringan ( dip ) diukur berpedoman pada arah horizontal sebagai 0 0
dan vertikal sebagai 900, arah kemiringan tegak lurus pada arah jurus.
Pengukuran lineasi :
Arah penunjaman ( plunging ) diukur berpedoman pada arah utara
sebagai sebagai 00 atau 3600, arah timur 900, arah barat 2700. Sudut
penunjaman diukur searah dengan arah penunjaman, berpedoman pada
arah horizontal sebagai 00 dan vertikal 900.
Pengukurun bidang kekar dan sesar :
Sama seperti pengukuran bidang perlapisan
7. Tabel 7 Pengukuran spasi kekar ( joint ) atau belahan ( cleavage )
Spasi ( mm )
Kelas
a. > 2000
Sangat lebar
b. >600-2000
Besar
c. >200- 600
Cukup
d. >60-200
Rapat
e. >20-60
Sangat rapat

f. <20
Ekstrim rapat
8. Tabel 8 Pengukuran Blok Massa Batuan
Ukuran (mm)
Kelas
a. > 2000
Sangat besar
b. >600-2000
Besar
c. >200- 600
Cukup
d. >60-200
Kecil
e. >20-60
Sangat kecil
f. <20
Ekstrim kecil
9. Tabel 9 Jenis Overburden (yang menutupi bahan galian)
a. Organik
b. Koluvium
c. Aluvium
d. Soil / tanah
e. Batuan lapuk
10. Tabel 10 Pengambilan Sampel / contoh :
Contoh contoh bahan galian / mineral yang diambl di lapangn adal;ah bertujuan
untuk :
Pemeriksaan labolatorium
Koleksi
Duplikat contoh ( pembanding )
Cara pengambilan contoh dilakukan sebagai berikut :
a. Permukaan
Contoh diambila dari singkapan bahan galian (in situ, gelundungan hill
floatatau stream float) yang mewakili.
b. Bawah permukaan
Contoh diambil dengan cara
1.

Pemboran
Dengan mempergunakan alat bor tangan (hand auger / hand drill).
Kedalam pemboran dibatasi sampai maksimal 7 m. Setiap perubahan
litologi diambil satu contoh untuk litologi yang homogen, setiap 2 meter
diambil satu contoh
Dapat pula digunakan bor mesin ringan, dan dapat mencapai kedalaman
15 meter. Contoh diambil pada setiap perubahan litologi yang homogen
contoh diambil setiap 2 meter.

2. Sumur uji (test pit)


Dibuat dengan alat sederhana seperti cangku, linggis, belincong, dll.
Kedalaman galian untuk pembuatan sumur uji dibatasisampai maksimal

dibatasi sampai maksimal 2 m dan lebar 1 x 1 m 2 . contoh diambil untuk


setiap kedalaman dan perubahan litologi.
3. Parit Uji (Trenching)
Dibuat dengan alat sederhana seperti pembuatan sumur uji, tetapi dalam
parit uji dibuat memanjang melintasi sebaran bahan balian yang
diperkirakan panjang dapat mencapai 10 meter atau lebih. Kedalaman
maksimal 2 meter. Contoh diambil arah rateral setiap panjang 2 meter
atau perubahan litologi.
Hasil pengamatan pada pemboran atau sumuran uji dan paritan uji harus
dicatat pada log bor, log sumur uji dan log paritan uji seperti contoh terlampir.
Jumlah atau berat contoh yang diperlukan / diambil tergantung kepada jenis
analisa yang diperlukan. (lihat tabel ).Dalam pereparasi sampel hendaknya
disiapkan contoh untuk :

Analisa di Laboratorium
Duplikat contoh
Hand specimens
Monster contoh (bilamana perlu)

11. Perhitungan cadangan


Penggunaan rumus perhitungan cadangan dipilih menurut dimensi bahan galian
yang akan ditentukan.
a. Endapan bahan galian / mineral bentuk planar / tabular
Rumus : Volume = Luas alas x tebal rata- rata
L x
tr
b. Bentuk kerucut :
Volume = Luas alas x 1/3 tinggi
c.

Prisma terpancung
Volume =

d. Bentk lain (biasanya tidak beraturan)


1. Daerah berpengaruh dibatasi oleh tiga profil :
d
Volume =
x (L1 + 2L 2+ L3)
2
diman : d = jarak profil
L = Luas profil
2. Daerah berpengaruh dibatasi oleh 2 prfil :

(L1 + L2)
Volume = d
2
dimana : d = jarak profil
L = luas profil
12. Tabel 10 Keadaan Hidtrologi
a. Air tanah tertekan
b. Air tanah tidak tertekan
c. Air tanah setempat
d. Aliran sungai/ banjir
e. Aliran air Yang kering pada waktu kemarau
13. Tabel 11 Keadaan morfologi
a. Dataran hampir rata
b. Dataran pantai
c. Aluvial sungai
d. Teras sungai
e. Dasar lembah
f. Dinding lembah
g. Lereng bukit
h. Puncak bukit
i. Igir gunung
j. Gunung api
k. Pulau terpencil
14. Tabel 12 Status Bahan galian yang ditemukan pada saat itu
a. Pernah digali
b. Sedang digali
c. Belum digali
15. Tabel 13 Bila pernah atau sedang digali, maka penggalian dilakukan dengan
cara
a. Sederhana
b. Semi mekanik
c. Mekanik dan ledakan
16. Tabel 14 Bila pernah atau sedang digali maka cara pengolahan nya :
a. Tidak diolah
b. Diolah setempat dengan cara sederhana
c. Diolah setempat dengan cara semi mekanis
d. Diolah setempat dengan cara mekanis
e. Dikirim kedaerah lain.
17. Tabel 15 Sarana pembangkit listrik :

a. Tidak ada
b. Genset sendiri
c. PLTD/PLTA/PLTU lokal
d. Instalasi PLN
18. Tabel 16 Jaringan telpon yang telah ada
a. Tidak ada
b. Jaringan lokal
d. Jaringan perumtel
19. Tabel 17 Sarana air (Air tanah/air permukaan ) yang telah ada
a. Air tanah
b. Air sungai
c. Air laut
d. Air hujan

KODE PENGMBILAN CONTOH

BAHAN GALIAN / MINERAL

Keterangan : 1 2
34
56
78

= Kode Propinsi.
= Kode Kabupaten.
= Kode Bahan Galian (lihat kode bahan galian).
= Nomor Urut Pengambilan contoh di Lapangan.

Kode

Propinsi

Kode

Kabupaten

Kode

BA
NB
NT
TT

Ball
NTB
NTT
Tim Tim

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Baaung
Bangil
Buleleng
Glayar
Jembrana
Karang Asam
Klungkung
Tabanan
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Sumbawa Timur
Kupang
Timu Tengah Selatan
Timur Tengah Selatan
Belu

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Kabupaten
Alor
Flores Timur
Sikka
Endu
Ngada
Manggarai
Dlli
Beacau
Manatuto
Lautem
Vikeke
Alnaro
Manufahi
Covalima
Ambeno
Bobonaro
Liksa
Ermera
Alleu

Anda mungkin juga menyukai