STRATEGI PERANCANGAN
petis, terasi, flavor, dan sebagai bahan pakan. Limbah udang dan kepiting
merupakan sumber kitin dan kitosan yang sangat potensial kitin dapat diolah dari
cangkang dengan menggunakan proses demineralisasi dan deproteinasi.
Selanjutnya kitin tersebut dapat diproses lebih lanjut menjadi kitosan dengan
proses deasetilasi [3].
Nano kitosan adalah biocompatible polimer yang memiliki ukuran nano
partikel yaitu 1 x 10-9 m. ukuran partikel yang kecil tersebut mengakibatkan luas
permukaan keseluruhannya menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan massa
yang sama pada ukuran partikel normal. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan sifat kimia, fisika dan biologi. Diantaranya daya serap dan
kemampuan nano kitosan, lebih baik daripada kitosan dengan ukuran biasa.
Produk nano kitosan dapat digunakan sebagai produk alami untuk mengawetkan
makanan seperti sayur, buah, daging dan hasil laut. Penggunaan nano kitosan
deewasa ini sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Beberapa produk
nano kitosan sudah banyak digunakan oleh banyak industri di dunia, diantaranya
pada industri pengolahan air, industri tekstil, industri makanan, dan industri
farmasi [4].
1.2 Penetapan Kapasitas
Penetapan kapasitas pabrik Nano Kitosan ini didasarkan pada beberapa
pertimbangan yaitu :
1. Kebutuhan Indonesia
Tabel 1. Kebutuhan Kitosan di Indonesia [5]
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
Jumlah (ton)
308
343
384
431
484
2
2009
2010
2011
2012
2013
543
610
684
766
857
Tahun (xi)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah (ton)
(yi)
308
343
384
431
484
543
610
684
766
857
Jumlah
20085
5410
A=
A=
A = 60,59
B=
B=
3
(xi.yi)
(xi2)
617232
4016016
687715
4020025
770304
4024036
865017
4028049
971872
4032064
1090887 4036081
1226100 4040100
1375524 4044121
1541192 4048144
1725141 4052169
10870984 40340805
(yi2)
94864
117649
147456
185761
234256
294849
372100
467856
586756
734449
3235996
B = -121154,015
Maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = Ax + B
Y = 60,59x-121154,015
Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh proyeksi kebutuhan akan kitosan untuk 12
tahun yang akan datang yaitu :
Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Kitosan Menggunakan Least Square
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Kebutuhan (ton/tahun)
874.316
934.91
995.504
1056.098
1116.692
1177.286
1237.88
1298.474
Rumus molekul
(C8H13NO5)n
Berat molekul
Warna
Putih kekuningan
Bau
Amis
Bentuk
Serbuk
Specific gravity
0,956
Melting
point
Rumus
molekul
211CNapada
5P3O1
10atm
Boiling point
Berat molekul
Harga
Titik didih
Densitas
Fase
Solid
Warna
Putih
Sifat
Titik lebur
97,72C
b. TPP (Tripolifosfat)
Tabel 5. Sifat Fisik TPP (Tripolifosfat) [8]
Sifat
kimia :
c. Sodium Hidroksida
Tabel 6. Sifat Fisik Sodium Hidroksida [9]
Rumus molekul
NaOH
Berat molekul
40 g/mol
Titik didih
1390 C
Titik leleh
318 C
Temperatur kritis
2546,85 C
Tekanan kritis
253,31 bar
Bentuk
Padat
1 mmHg
Harga
US$ 300/ton
Sifat kimia :
d. Hidrogen Klorida
Tabel 7. Sifat Fisik Hidrogen Klorida [9]
Rumus molekul
HCl
Berat Molekul
36.47 g/mol
Titik leleh
-114,22 C
Titik didih
-85,05 C
Temperatur kritis
51,54 C
Tekanan kritis
8,316 MPa
Volume kritis
0,069 L/mol
60,378 J/mol K
0,405 cP
1,045 g/cm3
Harga
US$ 200/ton
Sifat Kimia:
Merupakan asam kuat, bereaksi dengan logam menghasilkan
hidrogen yaitu gas yang dapat mudah terbakar
e. Asam Asetat
Tabel 8. Sifat Fisik Asam Asetat [9]
Sifat
Rumus molekul
CH3COOH
Berat molekul
60.50 g/mol
Titik beku
16,635 C
Titik didih
117,87 C
Densitas (20 C)
1,0495 g/mL
Temperatur kritis
592,71 K
Tekanan kritis
4,53 MPa
Entalpi (25 C)
-485,50 kJ/mol
Viskositas (20 C)
11,83
Harga
US$ 500/ton
kimia :
Reaksi
Safonifikasi
Asam asetat ila direaksikan dengan NaOH menghasilkan Natrium
asetat.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Esterifikasi
Asam asetat bila direaksikan dengan alcohol menghasilkan ester.
CH3COOH + C5H11OH CH3COOC5H11 + H2O
f. Kitosan
Tabel 9. Sifat Fisik Kitosan [7]
Sifat
Rumus molekul
(C6H11NO4)n
Berat molekul
Warna
Putih
Bau
Tidak berbau
Bentuk
Serbuk
Specific gravity
0,728
Melting point
Boiling point
Harga
US$ 26/kg
Kimia :
Kitosan dapat
larut dalam larutan asam organik tetapi tidak larut dalam pelarut
organik lainnya seperti dimetil sulkfoksida dan juga tidak larut
pada pH 6,5.
Pelarut yang baik adalah asam asetat.
g. Tween 80
Tabel 10. Sifat Fisik Tween 80
Rumus molekul
C32H60O10
Berat molekul
604.81 g/mol
Warna
Kuning
Boiling point
100C
Flash point
>113C
Densitas
1.064 g/cm3
Rumus molekul
C32H60O10
9
Harga
US$ 7/kg
h. Etanol
Tabel 11. Sifat Fisik Etanol [9]
Rumus molekul
C2H5OH
Berat molekul
46.06844 g/mol
Densitas
0.7893 g/ml
Freezing point
-114.1 C
Boiling point
78.32 C
Viskositas
1.17 cP
Specific Heat
2.42 J/g. C
Harga
US$ 510/ton
angkutan.
Letak sumber bahan baku
Idealnya, sumber bahan baku tersedia dekat dengan lokasi pabrik. Hal
ini lebih menjamin penyediaan bahan baku, setidaknya dapat
mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku, terutama untuk
bahan baku yang berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai
bahan baku adalah :
Fasilitas pengangkutan
Pertimbangan-pertimbangan kemungkinan pengangkutan bahan baku
dan produk menggunakan angkutan gerbong kereta api, truk, angkutan
melalui sungai dan laut dan juga angkutan melalui udara yang sangat
mahal.
Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja menurut kualifikasi tertentu merupakan
faktor pertimbangan pada penetapan lokasi pabrik tetapi tenaga terlatih
atau skilled labor di daerah setempat tidak terlalu tersedia. Jika
didatangkan dari daerah lain diperlukan peningkatan upah atau
yang lain.
Masyarakat daerah
Sikap, tanggapan dari masyarakat daerah terhadap pembangunan
pabrik perlu diperhatikan dengan seksama, karena hal ini akan
menentukan perkembangan pabrik di masa yang akan datang.
Keselamatan dan keamanan masyarakat perlu dijaga dengan baik. Hal
ini
merupakan
suatu
keharusan
masyarakat.
12
sebagai
sumbangan
kepada
13
2012
2013
20.140.000
20.390.000
Bekerja (orang)
18.170.000
18.570.000
Pengangguran (orang)
1.69.010
1.815.270
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para
pencari kerja. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari
berbagai tingkatan baik yang terdidik maupun yang belum terdidik. Tingkat
pendidikan di Banten juga cukup tinggi sehingga akan menghasilkan
tenaga kerja yang terdidik, terampil dan berkualitas. Tersedianya sekolahsekolah kejuruan yang berkualitas melalui peningkatan kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan.
Transportasi
14
Secara geografis wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 070-021070-40 B dan 50-56-60-34 LS, termasuk daerah dataran yang relative
rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 - 1.279 meter di
atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 - 2 %, 2 - 15 %, 15 - 40
% dan diatas 40 %. Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau
175.327 Ha, 3,73 % dari luas Propinsi Jawa Barat dan memiliki luas seluas
4 Mil x 73 Km. Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa
kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC,
Kawasan industri mitra (kecamatan Ciampel), Kawasan Surya Cipta,
Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang).
Sehingga fasilitas transportasi baik bahan baku ataupun pemasaran telah
didukung oleh fasilitas-fasilitas yang menunjang.
Transportasi pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan
melaui jalur darat dan jalur laut. Lokasi yang dipilih dalamrencana
pendirian pabrik ini merupakan kawasan industri, yang telah memiliki
sarana pelabuhan dan pengangkutan darat sehingga pembelian bahan baku
dan pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalan darat maupun laut.
Transportasi darat
Transportasi darat penunjang mobilitas orang dan barang di provinsi
Jawa Barat, khususnya daerah Karawang yang merupakan salah satu
kota industri di Jawa terus meningkat setiap tahun dari segi jumlah
maupun pelayannya.
Transportasi laut
Transportasi laut juga memegang peranan penting, karena daerah
Karawang yang berada di pinggiran laut barat pulau Jawa sehingga
memudahkan aktivitas pengiriman bahan baku ataupun pengiriman
produk untuk di ekspor keluar negeri.
bahan
pereaksinya
masing.
Proses
deasetilasi
kitosan.
Proses deasetilasi
Cangkang Udang
Size Reduction
HCL0,25 M
Demineralisasi
NaOH 1 M
Deproteinasi
NaOH 40%
Deasteliasi
Nano Proses
Tripolifosfat 0.1%
Spray Dryer
Gambar 2. Proses Nano
Deasetilasi Nano Kitosan
16
kitosan
.
Deproteinasi
Merupakan proses penghilangan kandungan protein dalam cangkang
udang dengan cara menambahkan larutan NaOH 1 M pada cangkang
udang dengan temperatur 70oC selama 6 jam. Proses ini menghasilkan
kitin dengan kandungan sebesar 90.20%[13]. Berikut adalah proses
reaksinya :
+ Na-R
Gambar 4. Reaksi Deproteinasi.
Deasetilasi
17
+ CH3COONa
Gambar 5. Reaksi Deasetilasi.
Nano Kitosan
Produk kitosan yang telah jadi kemudian dimasukkan kembali
kedalam tangki berpengaduk untuk dikecilkan partikelnya menjadi
ukuran partikel nano. Kedalam tangki tersebut ditambahkan larutan
asam asetat 0.3% untuk melarutkan kitosan kemudian dilakukan
metode pengadukan cepat untuk mendapatkan ukuran partikel nano
kitosan ditambahkan larutan Tween 80 sebagai surfaktan dan larutan
TPP sebagai larutan pengikat silang. Kemudian dilakukakan spray
dryer dengan agar produk akhir nano kitosan yang terbentuk dapat
dibuat menjadi padatan.
Proses Fermentasi
1,8x108 spores/ml
Absidia Butleri NCIM
100 ml Potato Dextrose Agar
Inocullum
Glukosa 1,58 %
Tripton 1,61%
Ragi
1,11%
NaOH 1 N
(1:40,
w/v)
Isolasi
18 Biomassa
H2O
Washing
H2O
NaOH 1 N
CH3COOH 2%
Etanol 95% v/v
Aseton 95% v/v
NaOH 2M
Fermentasi
Filtrasi
H2O
Etanol 95% v/v
Aseton 95% v/v
Drying
H2O
Etanol 95% v/v
Aseton 95% v/v
Washing
CH3COOH 0.3%
Tween 80 0.2%
TPP 0.1%
Nano Partikel
Proses
Spray Dryer
pula
beberapa
bahan
untuk
mendukung
proses
1,6% dan ragi 1,1% sebagai sumber nitrogen yang digunakan sebagai
nutrien untuk mensintesis kitin dan kitosan. Bahan pendukung tersebut
digunakan
masing-masing
sebanyak
200
ml
pada
proses
Nama Proses
Parameter
Fermentasi
Deasetilasi
Bahan Baku
Jamur mycelia
Kontinyuitas bahan
Bahan pembantu
pengolahan udang
HCl, NaOH,etanol
121 C
120 C
Waktu operasi
6 jam
2 jam
Instalasi peralatan
%yield
1. Crusher
2. Tangki demineralisasi
3.Tangki deprotein
4.Tangki deasetilasi
80.68%
Dari kedua proses yang telah dijelaskan,
82%
kami mrmilih proses
23