Anda di halaman 1dari 6

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.

2 Agustus 2015]

AFIASI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Seks Pranikah Pada Siswa SMAN I


Kandanghaur Indramayu
Relationship of Knowledge with attitude of Premarital Sex on Students in SMAN I
Kandanghaur Indramayu
Sri Handayani, Ferly Setyawan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Wiralodra
Abstrak
Perilaku seksual pada remaja berakibat pada kehamilan
sebelum nikah, penyakit menular seksual dan maraknya
kasus aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara Tingkat Pengetahuan Seks Dengan Sikap
Seks Pranikah Pada Siswa SMAN I Kandanghaur Indramayu.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Besar
pupulasi sebesar 612. Tekhnik pengambilan sampel yaitu
dengan cara purposive sampling sebanyak 242 siswa.Hasil
penelitian menunjukan perolehan tingkat signifikasi asymp. =
0,013 dan, RR = 1,566. P value = 0,013 < = 0,05. Artinya
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
sikap siswa tentang bahaya seks pranikah. Guna
meningkatkan pengetahuan siswa, intansi Pendidikan dan
dinas Kesehatan terkait seharusnya meningkatkan wawasan
siswa tentang seks pranikah.
Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku seks pranikah.

pengaruh-pengaruh negatif, seperti narkoba,


kriminal, dan kejahatan seks. Melalui seks bebas
yang dapat membahayakan mereka karna bisa
terjangkit berbagai penyakit kelamin terutama
AIDS.1
Menurut Sugianto 2011, sejak lebih dari satu
decade terakhir ini telah terjadi perubahan dalam
pandangan dan prilaku seks di kalangan remaja di
Indonesia dan hasil penelitian telah menunjukan
adanya perubahan tersebut. Pola pergaulan menjadi
semakin bebas yang di dukung oleh fasilitas,
aktivitas seksual mudah dilakukan, bahkan muah
berlanjut menjadi hubungan seksual.
Ironisnya, disisi lain masyarkat khususnya
remja tidak menerima pendidikan seks yang benar
dan bertanggung jawab atau pengetahuan
mengenai maslah reproduksi yang sehat. Sehingga,
timbul akibat buruk yaitu adnya penularan
penyakit menular seksual (PMS) termasuk AIDS,
kehamilan pranikah, dan kehamilan tidak
diinginkan,
serta
pengguguran
kandungan
dikalangan remaja, dan lain sebagainya.2
Di Indonesia diperkirakan ada 1 juta remaja
yang mengalami kehamilan di luar nikah,
sedangkan di seluruh dunia diperkirakan 15 juta
remaja setiap tahunnya hamil, 60% di antaranya
hamil di luar nikah. Dari beberapa penelitian
menyebutkan salah satu penyebab kehamilan di
luar nikah adalah ketidakmampuan remaja
mengendalikan dorongan biologis.Departemen
Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan
bahwa dari 1189 remaja belum menikah (berusia
13-19 tahun) di Jawa Barat dan 922 remaja di Bali,
ditemukan 7% remaja perempuan di Jawa Barat
dan 5% di Bali mengakui pernah mengalami
kehamilan. Ketua Jaringan Peduli Perempuan dan
Anak (JPPA) Jawa Tengah, mengatakan bahwa
jumlah siswi yang hamil akan terus meningkat,
tercermin dari penelitiannya pada sekolah jenjang
SMP dan SMA tahun 2010 yang menunjukkan

Abstract
Sexual behavior in adolescents resulting in pregnancy before
marriage, sexually transmitted disease and rampant case of
abortion . This research aims to know the relationship
between the level of knowledge of Premarital Sex With
Attitude of prematial sex on Student in SMAN I
Kandanghaur Indramayu . This research uses cross sectional
design . Amount of Pupulation is approximtely 612. Technical
sampling is the way of purposive sampling as much as 242
siswa. Resulh of research shows asymp gained significant
level = 0.013 , and RR = 1.566 . P value = 0.013 < = 0.05 .
This means that there is a significant relationship between
knowledge and attitude of student about the dangerouse of
premarital sex so it increase the knowledge of student ,
relationshiop of official Health in Education and agencies
should improve the knowledge of students about premarital
sex.
Keywords: knowledge, attitude, premarital sex behavior

Pendahuluan
Masa remaja merupakan suatu masa dalam
perkembangan hidup manusia.Masa remaja
merupakan suatu tahap kehidupan yang bersifat
peralihan dan tidak mantap. Di samping itu masa
remaja adalah masa yang rawan terhadap

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015]

dalam tiap sekolah rata-rata ditemukan empat


hingga tujuh siswa yang hamil, bahkan pada tahun
tersebut kenaikannya 10% hingga 15%.3
Hasil penelitian yang dilakukan PKBI, di kota
Palembang, Kupang, Tasikmalaya, Cirebon, dan
Singkawang remaja yang sudah melakukan
hubungan seksual di luar nikah sudah cukup tinggi
yaitu 9,1% dan 85% hubungan seks pertama pada
usia 13-15 tahun yang dilakukan dengan pacar di
rumah mereka. Berdasarkan penelitian BKKBN
tahun 2011 sebanyak 30% siswa SMP dan SMA di
Indonesia melakukan praktik seks bebas secara
aktif.4
Dilihat dari data-data di atas bahwa ternyata
hubungan seks pranikah pada remaja sudah
tersebar dimana-mana, mulai dari kota besar
hingga kota kecil di Indonesia. Begitu banyaknya
resiko yang di timbulkan akibat tindakan atau
prilaku seks pranikah pada remaja, maka perlu
adanya upaya-upaya pencegahan (Preventif) serta
adanya tindak lanjut terhadap permasalahan ini.
Sehingga prilaku seks pranikah dapat di cegah
dengan mengubah pandangan dan pola fikir remaja
untuk bertindak positif terhadap permasalahanpermasalahanya (dorongan seksualnya). Oleh
karenanya penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dalam lingkup wilayah
kecil tingkatan Sekolah Mengah Atas (SMA) di
kabupaten Indramayu Kecamatan Kandanghaur.

AFIASI

Instrumen
yang
digunakan
adalah
kuesioner/angket dengan proses pengambilan data
dengan cara menyebarkan kuesioner/angket kepada
semua responden, dimana responden adalah siswasiswa kelas X, dan XI SMAN 1 Kandanghaur.
Data yang peneliti kumpulkan adalah data
mentah yang harus diolah agar dapat disajikan
dalam bentuk tabel/grafik sehingga mudah
dianalisa dan diambil kesimpulannya. Data yang
telah
dikumpulkan
kemudian
dilakukan
pengolahan data, dengan beberapa proses yaitu
editing (Penyunting Data), coding (Pengkodean),
entry data (Memasukkan Data), cleaning
(Pembersihan Data), dan mengeluarkan informasi
yang diinginkan.
Analisis
data
dilakukan
untuk
menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan serta untuk
menguji secara statistik kebenaran hipotesis yang
telah diterapkan. Analisis penelitian ini
menggunakan Analisa univariat untuk memperoleh
gambaran pada masing-masing variabel, yang
meliputi Pengetahuan siswa tantang bahaya seks
pranikah dan Sikap siswa tantang bahaya seks
pranikah. Dan Analisa bivariat ini dilakukan
dengan menggunakan uji Chi square, yaitu untuk
mengetahui hubungan antara Pengetahuan siswa
tantang bahaya seks pranikah dengan Sikap siswa
tantang bahaya seks pranikah di Kecamatan
Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Metode
Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1


Kandanghaur Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey dengan analisis cross
sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara factor-faktor resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.5

Penelitian ini mengenai hubungan tingkat


pengetahuan seks dengan sikap seks pranikah pada
siswa kelas X dan XI SMAN 1 Kandanghaur
kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilakukan
pada 242 sampel yang di ambil dari seluruh jumlah
siswa kelas X dan XI sebanyak 612.
Berikut ini adalah analisis hasil penelitian yang
di tampilkan dalam bentuk table yang
menggambarkan distribusi frekuensi tingkat
penetahuan siswa, dan sikap siswa terhadap seks
pranikah.
Analisis Univariat
Berikut ini hasil distribusi frekuensi tentang
pengetahuan dan sikap siswa terhadap bahaya seks
pranikah. Berdasarkan tabel 1 menurut tingkat
pengetahuan siswa terhadap seks di SMAN 1
Kandanghaur, pendidikan responden dikategorikan

Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa


dan siswi di SMAN 1 Kandanghaur kelas X, dan
XIyaitu sebanyak 612 orang. Tekhnik pengambilan
sampel
yaitu
dengan
cara
purposive
samplingsebanyak 242 siswa.
Ada 2 Variabel yang digunakan yaitu variabel
Independen adalah tingkat pengetahuan siswa
tentang seks sedangkan Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah sikap siswa terhadap seks
pranikah.

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015]

menjadi dua yaitu baik jika menjawab pertanyaan


lebih dari sama dengan 76% dan kurang jika
menjawab pertanyaan kurang dari 76%.
Hasil penelitian yang di lakukan di SMAN 1
Kandanghaur sebanyak 242 responden di ketahui
83 orang (34,3%) berpengetahuan baik dan 159
orang (65,7%) berpengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 2 di atas bahwa sikap siswa
terhadap seks pranikah di SMAN 1 Kandanghaur
di kategorikan manjadi dua yaitu sikap positif jika
manjawab pertanyaan yang mempunyai nilai
(bobot) lebih dari sama dengan 24 dan sikap
negative jika manjawab pertanyaan kurang dari 24.
Hasil penelitian yang di lakukan di SMAN 1
Kandanghaur tahun 2014 sebanyak 242 responden
di ketahui 146 (60,3%) bersikap positif dan 96
(39,7%) bersikap negative. Dari hasil di atas dapat
dijelaskan bahwa masih ada 39,7% siswa yang
bersikap negatif atau masih menganggap seks
pranikah tidak beresiko terjadi penyakit dan
permasalahannya.

AFIASI

0,05 di dapat P Value 0,013 maka hipotesis (Ho)


ditolak sehingga dapat di simpulkan terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan seks dengan
sikap seks pranikah pada siswa kelas X dan XI
SMAN 1 Kandanghaur tahun 2014.
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara
tingkat pengetahuan siswa dengan sikap siswa
terhadap seks pranikah yaitu hasil chi-square
didapatkan nilai pearson chi-square test sebesar
6.104 dan degree of freedom (df) = 1, dengan
tingkat signifikasi asymp. Sig. 2. side = 0,013 dan
Spearman Correlation 0,159, RR = 1,566. Karna P
value = 0,013 < = 0,05 dan nilai SC = 0,159,
dengan nilai Ci 95% = 1,073 2,286 artinya
responden yang memiliki pengetahuan baik akan
memiliki sikap positif 1,566 kali daripada
responden yang memiliki pengetahuan kurang,
dengan rentang kepercayaanantara 1,073 sapai
2,286.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Seks Pada Siswa Kelas X dan XI SMAN 1
Kandanghaur
No
Kategori
Jumlah
Persen
1
Kurang
83
34,3%
2
Baik
159
65,7%
Total
146
100,0%

Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Seks
Dengan Sikap Siswa kelas X dan XI Terhadap
Seks Pranikah.Berdasarkan tabel 3 di ketahui
bahwa, dari 83 responden yangberpengetahuan di
kategorikan baik, sebanyak 24 responden
mempunyai sikap negatif, dan 59 responden
bersikap positif terhadap seks pranikah. Serta dari
159 responden yang memiliki pengetahuan dengan
kategori kurang memiliki sikap negatif sebanyak
72 responden, dan 87 responden yang bersifat
positif.
Hasil uji statistic che-square dengan
menggunakan softweree SPSS versi 16, pada

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Sikap Siswa kelas X


dan XI Terhadap Seks Pranikah Di SMAN 1
Kandanghaur
No
Kategori
Jumlah
Persen
1
Positive
146
60,3%
2
Negative
96
39,7%
Total
146
100,0%

Tabel3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Seks Dengan Sikap Seks Pranikah Pada Siswa Kelas X dan XI SMAN
1 Kandanghaur
No

Tingkat
Pengetahuan

Baik

Kurang
Jumlah

Penyakit Akibat Kerja


Simple
Kompleks
16
10
24,2 %
15,2 %
34
6
51,5 %
9,1 %
50
16
75,8 %
24,2 %

Jmh

PValue

SC

RR

26
39,4 %
35
60,6 %
66
100 %

0,030

0,268

2,564

Sedangkan untuk tingkat kekuatan.atau


keeratan variabel tingkat pngetahuan bahaya seks

95 % CI
Lower
Upper

1,060

6,204

pranikah degan sikap siswa terhadap seks panikah


berdasarkan hasil perhitungan uji statistic

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015]

Spearman Correlation di peroleh nilai r = 0,159


yang artinya terdapat hubungan yang lemah antara
kedua variable tersebut.

AFIASI

tolak. Sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat


hubungan antara tingkat pengetahuan siswa
terhadap bahaya seks pranikah dengan sikap siswa
terhadap seks pranikah di SMAN 1 Kandanghaur
tahun 2014.
Kejadian seks pranikah di pengaruhi oleh
prilaku siswa karena kekurangtahuan siswa
terhadap bahaya seks pranikah, dimana prilaku
meupakan pencerminan dari pengetahuan dan
sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa prilaku siswa terhadap seks pranikah di
pengaruhi oleh pengetahuan dan sikap.6Disamping
itu, ketersedian fasilitas, sikap, dan prilaku
pendidik terkait serta petugas kesehatan juga akan
mendukung dan memperkuat terbentuknya
perilaku. Kejadian seks pranikah di pengaruhi oleh
ketidaktahuan siswa terhadap imbas atau efek dari
prilaku seks pranikah itu sendiri. Hal ini
disebabkan karna siswa belum mengetahui dan
mengerti tentang bahaya dari seks pranikah pada
umur remaja, kurangnya informasi yang benar
pada siswa ini mengakibatkan salahnya persepsi
tentang seks pranikah.7
Factor yang mempengaruhi hubungan
tingkat pengetahuan seks dengan sikap siswa
terhadap seks pranikah, yaitu kurangnya informasi
yang benar mengenai seks.
Penelitian sejenis tentang hubungan
mengenai seks pranikah tahun 2011 terhadap 301
responden remaja di kecamatan Sindang
Indramayu, dimana hasilnya adalah lebih dari
setengahnya responden (67,7%) pengetahuan
tentang seks bebas yang termasuk baik dengan
sikap yang tidak mendukung seks bebas.8Adapun
factor penyebab yang mempengaruhi sikap siswa
tersebut disebabkan karna pengetahuan yang baik
oleh
responden,
sehingga
hal
tersebut
mempengaruhi sikap terhadap suatu objek tertentu,
dimana sikap yang didasari oleh suatu pengetahuan
bersifat langgeng.

Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil penelitian
bahwa kurang dari setengahnya responden atau
34,3% mempunyai pengetahuan dengan kategori
kurang tentang seks.
Dari quesioner yang di analisis, pengetahuan
siswa masih rendah bersangkutan tentang bahaya
dari seks pranikah, yaitu apakan seks pranikah
meyebabkan penyakit menular ataukah tidak, serta
bagaimanakah upaya pencegahan seks pranikah.
Sedangkan untuk indikator-indikator pengertian
seks pranikah dan faktor-faktor timbulnya seks
pranikah rata-rata siswa sudah memahami.
Banyak
factor
yang
mempengaruhi
pengetahuan siswa terhadap bahaya seks pranikah
seperti informasi yang didapat dari intansi
pendidikan terkait, media masa, teman sebaya dan
lain sebagainya, semakin sering mereka
mendapatkan informasi mengenai seks pranikah
atau
kesehatan
reproduksi
maka
akan
meningkatkan pengetahuan mereka mengenai
bahaya dari seks .
Berdasarkan tabel 5.2
hasil quesioner
mengenai sikap bahaya seks pranikah di SMAN 1
Kandanghaur tahun 2014, sebanyak 242 responden
di ketahui 146 (60,3%) bersikap positif dan 96
(39,7%) bersikap negatife. Dapat disimpulkan
bahwa lebih dari setengahnya responden (60,3%)
mempunyai sikap positif terhadap seks pranikah.
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa di
SMAN 1 Kandanghaur tahun 2014 telah
mempunyai sikap yang menolak seks pranikah.
Masih adanya sikap negative dari siswa
berkaitan tentang kecenderungan pada sikap
remaja yang tidak memehami seks pranikah
dimungkinkan akan melakukan seks pranikah.
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara
tingkat pengetahuan siswa dengan sikap siswa
terhadap seks pranikah yaitu hasil chi-square
didapatkan nilai pearson chi-square test sebesar
6.104 dan degree of freedom (df) = 1, dengan
tingkat signifikasi asymp. Sig. 2. side = 0,013 dan
Spearman Correlation 0,159, RR = 1,566. P value
= 0,013 < = 0,05 dan nilai SC = 0,159. Pada hasil
uji statistic chi-squere tersebut, dengan nilai 0,05
didapat P Value 0,013 maka hipotesis (Ho) di

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
tentang hubungan tingkat pengetahuan seks dengan
sikap seks pranikah pada siswa kelas X dan XI
SMAN 1 Kandanghaur dapat di simpulkan bahwa
Pengetahuan siswa mengenai seks di SMAN 1
Kandanghaur kurang dari setengahnya responden
memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.
Dan Sikap siswa terhadap seks pranikah lebih

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015]

darisetengahnya responden termasuk dalam


kategori positif atau tidak mendukung seks
pranikah.
Selain itu ada hubungan yang bermakna antara
tingkat pengetahuan seks dangan sikap siswa
terhadap seks pranikah, dengan tingkat keeratan
atau kekuatan variable hubungan lemah.

AFIASI

6. Mckenzie James F. dkk. 2006. Kesehatan


Masyarakat Suatu Pengantar Edisi 4. Jakarta
: EGC
7. Saryono. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia.
8. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I.
2012. Kesehatan Remaja, Problem Dan
Solusinya. Jakarta : Salemba Medika
9. fasilitasmedis dan non medis, obat obatan,
lingkungan rawat inap dan makanan / menu
di ruang rawat inapRSU Fatmawati. Tesis
Program Pascasarjana PS KRS UI
10. Ausin, Charles, J. 1993. Information System
For Hospital Administrastion. Health
Administration Prees, Ann Arbor, Mechigen
11. Krowinski & Steiber. 1996. Measuring and
Managing Patient Satisfaction. 2nd ed.
American Hospital Publishing Inc.
12. Djoko
wijono.
1997.
Manajemen
Kepemimpinan dan Organisasi Ksehatan,
Surabaya, Airlangga University Press.
13. Christian Townsend. 1992. Health Services
Quality, An Introduction to Quality Methode
for Health Servises. Oxford Blackwell
Scientifig Publication, London Rdinburgh
Boston
14. Marquis & Huston. 1987. Management
Decision Making For Nurses. J.B. Lippincott
Company: Philadelphia.
15. Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Jakarta, Rineka Cipta.
16. Leebov & Scott. 1994. Service Quality
Improvement: The Customer Satisfaction
Strateg for Health Care. American Hospital
Publishing Inc.

Saran
Untuk pendidik SMAN 1 Kandanghaur
dapat memberikan konseling dan kegiatan
penyuluhan berlanjut mengenai seks pranikah
sehingga pengetahuan siswa mengenai bahaya seks
terus meningkat yang di harapkan nantinya sikap
siswa di tunjukan dengan sikap yang baik dan
positif, artinya semakin tidak mendukung seks
pranikah dengan tujuan menekan angka kejadian
seks bebas di kalangan remaja.
Pada intasi kesehatan yang berkaitan di
harapkan adanya kontribusi serta kerjasama
dengan pihak pendidikan terkait sebagai suatu
tindakan preventif terhadap suatu kejadian
penyakit pada remaja.
Selain itu perlu adanya partisipasi dari keluarga
maupun
masyarakat
dalam
meningkatkan
pengetahuanj siswa tentang seks pranikah sehingga
diharapkan sikap atau prilaku siswa tidak
mengarah pada prilaku negative.
Daftar Pustaka
1. Katalog
Dalam
Terbitan.
Departemen
Kesehatan RI. 2000. Materi Inti Reproduksi
Remaja. Jakarta : Departemen Kesehatan
2. Sugiarto, 2011 Hubungan pengetahuan siswa
tentang seks bebas dengan sikap siswa
terhadap seks bebas di SMP Negeri 1 sindang
indramayu 2011. Indramayu : Universitas
Wiralodra Indramayu. Tidak diterbitkan.
3. Yulia, 2007, Hubungan Seksual Pranikah.
http//www.quartacaemmultiple.com. (diakses
hari Minggu, 15 Desember 2014, jam 07:45
PM)
4. Syarifudin, 2008. Remaja dan Hubungan
SeksualPranikah. http//www.matabumi.com.
(diakses hari Selasa, 10 Desember 2014, jam
09:15 AM)
5. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

[Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1, No.2 Agustus 2015]

AFIASI

Anda mungkin juga menyukai

  • Mor Pots
    Mor Pots
    Dokumen17 halaman
    Mor Pots
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Bahan K3
    Bahan K3
    Dokumen4 halaman
    Bahan K3
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Obat Inhalasi
    Obat Inhalasi
    Dokumen44 halaman
    Obat Inhalasi
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Morning Report
    Morning Report
    Dokumen17 halaman
    Morning Report
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Mor Pots
    Mor Pots
    Dokumen17 halaman
    Mor Pots
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Morning Report
    Morning Report
    Dokumen17 halaman
    Morning Report
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan
    Halaman Depan
    Dokumen17 halaman
    Halaman Depan
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Bab VI Faisal Fix
    Bab VI Faisal Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab VI Faisal Fix
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • REFRESHING Anes
    REFRESHING Anes
    Dokumen16 halaman
    REFRESHING Anes
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • 125-Article Text-7603-1-10-20181231 PDF
    125-Article Text-7603-1-10-20181231 PDF
    Dokumen8 halaman
    125-Article Text-7603-1-10-20181231 PDF
    Nurrani Sri Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab VI Faisal Fix
    Bab VI Faisal Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab VI Faisal Fix
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jurnallll
    Jurnallll
    Dokumen9 halaman
    Jurnallll
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Format Identitas
    Format Identitas
    Dokumen3 halaman
    Format Identitas
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Kumoulan Suara
    Kumoulan Suara
    Dokumen2 halaman
    Kumoulan Suara
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Harga Diri Pada Remaja Obes
    Harga Diri Pada Remaja Obes
    Dokumen0 halaman
    Harga Diri Pada Remaja Obes
    Mutmainnah
    100% (1)
  • Jueredes
    Jueredes
    Dokumen6 halaman
    Jueredes
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • 00 1 BAB - I - Pasca
    00 1 BAB - I - Pasca
    Dokumen13 halaman
    00 1 BAB - I - Pasca
    Iqa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustkaka
    Daftar Pustkaka
    Dokumen103 halaman
    Daftar Pustkaka
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen2 halaman
    Skripsi
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Israwati
    Jurnal Israwati
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Israwati
    indra bayumi
    Belum ada peringkat
  • El Jurnale
    El Jurnale
    Dokumen8 halaman
    El Jurnale
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jurnalllaa
    Jurnalllaa
    Dokumen1 halaman
    Jurnalllaa
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen15 halaman
    Jurnal
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jurnalzz
    Jurnalzz
    Dokumen16 halaman
    Jurnalzz
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Logistik P 0,047
    Logistik P 0,047
    Dokumen13 halaman
    Logistik P 0,047
    api-222347492
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Jurnal
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Geh No 2
    Jawaban Geh No 2
    Dokumen4 halaman
    Jawaban Geh No 2
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Disfagia Modul 1
    Jawaban Disfagia Modul 1
    Dokumen4 halaman
    Jawaban Disfagia Modul 1
    FaysukeHatake
    Belum ada peringkat