2 Agustus 2015]
AFIASI
Abstract
Sexual behavior in adolescents resulting in pregnancy before
marriage, sexually transmitted disease and rampant case of
abortion . This research aims to know the relationship
between the level of knowledge of Premarital Sex With
Attitude of prematial sex on Student in SMAN I
Kandanghaur Indramayu . This research uses cross sectional
design . Amount of Pupulation is approximtely 612. Technical
sampling is the way of purposive sampling as much as 242
siswa. Resulh of research shows asymp gained significant
level = 0.013 , and RR = 1.566 . P value = 0.013 < = 0.05 .
This means that there is a significant relationship between
knowledge and attitude of student about the dangerouse of
premarital sex so it increase the knowledge of student ,
relationshiop of official Health in Education and agencies
should improve the knowledge of students about premarital
sex.
Keywords: knowledge, attitude, premarital sex behavior
Pendahuluan
Masa remaja merupakan suatu masa dalam
perkembangan hidup manusia.Masa remaja
merupakan suatu tahap kehidupan yang bersifat
peralihan dan tidak mantap. Di samping itu masa
remaja adalah masa yang rawan terhadap
AFIASI
Instrumen
yang
digunakan
adalah
kuesioner/angket dengan proses pengambilan data
dengan cara menyebarkan kuesioner/angket kepada
semua responden, dimana responden adalah siswasiswa kelas X, dan XI SMAN 1 Kandanghaur.
Data yang peneliti kumpulkan adalah data
mentah yang harus diolah agar dapat disajikan
dalam bentuk tabel/grafik sehingga mudah
dianalisa dan diambil kesimpulannya. Data yang
telah
dikumpulkan
kemudian
dilakukan
pengolahan data, dengan beberapa proses yaitu
editing (Penyunting Data), coding (Pengkodean),
entry data (Memasukkan Data), cleaning
(Pembersihan Data), dan mengeluarkan informasi
yang diinginkan.
Analisis
data
dilakukan
untuk
menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan serta untuk
menguji secara statistik kebenaran hipotesis yang
telah diterapkan. Analisis penelitian ini
menggunakan Analisa univariat untuk memperoleh
gambaran pada masing-masing variabel, yang
meliputi Pengetahuan siswa tantang bahaya seks
pranikah dan Sikap siswa tantang bahaya seks
pranikah. Dan Analisa bivariat ini dilakukan
dengan menggunakan uji Chi square, yaitu untuk
mengetahui hubungan antara Pengetahuan siswa
tantang bahaya seks pranikah dengan Sikap siswa
tantang bahaya seks pranikah di Kecamatan
Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Metode
Hasil
AFIASI
Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Seks
Dengan Sikap Siswa kelas X dan XI Terhadap
Seks Pranikah.Berdasarkan tabel 3 di ketahui
bahwa, dari 83 responden yangberpengetahuan di
kategorikan baik, sebanyak 24 responden
mempunyai sikap negatif, dan 59 responden
bersikap positif terhadap seks pranikah. Serta dari
159 responden yang memiliki pengetahuan dengan
kategori kurang memiliki sikap negatif sebanyak
72 responden, dan 87 responden yang bersifat
positif.
Hasil uji statistic che-square dengan
menggunakan softweree SPSS versi 16, pada
Tabel3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Seks Dengan Sikap Seks Pranikah Pada Siswa Kelas X dan XI SMAN
1 Kandanghaur
No
Tingkat
Pengetahuan
Baik
Kurang
Jumlah
Jmh
PValue
SC
RR
26
39,4 %
35
60,6 %
66
100 %
0,030
0,268
2,564
95 % CI
Lower
Upper
1,060
6,204
AFIASI
Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil penelitian
bahwa kurang dari setengahnya responden atau
34,3% mempunyai pengetahuan dengan kategori
kurang tentang seks.
Dari quesioner yang di analisis, pengetahuan
siswa masih rendah bersangkutan tentang bahaya
dari seks pranikah, yaitu apakan seks pranikah
meyebabkan penyakit menular ataukah tidak, serta
bagaimanakah upaya pencegahan seks pranikah.
Sedangkan untuk indikator-indikator pengertian
seks pranikah dan faktor-faktor timbulnya seks
pranikah rata-rata siswa sudah memahami.
Banyak
factor
yang
mempengaruhi
pengetahuan siswa terhadap bahaya seks pranikah
seperti informasi yang didapat dari intansi
pendidikan terkait, media masa, teman sebaya dan
lain sebagainya, semakin sering mereka
mendapatkan informasi mengenai seks pranikah
atau
kesehatan
reproduksi
maka
akan
meningkatkan pengetahuan mereka mengenai
bahaya dari seks .
Berdasarkan tabel 5.2
hasil quesioner
mengenai sikap bahaya seks pranikah di SMAN 1
Kandanghaur tahun 2014, sebanyak 242 responden
di ketahui 146 (60,3%) bersikap positif dan 96
(39,7%) bersikap negatife. Dapat disimpulkan
bahwa lebih dari setengahnya responden (60,3%)
mempunyai sikap positif terhadap seks pranikah.
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa di
SMAN 1 Kandanghaur tahun 2014 telah
mempunyai sikap yang menolak seks pranikah.
Masih adanya sikap negative dari siswa
berkaitan tentang kecenderungan pada sikap
remaja yang tidak memehami seks pranikah
dimungkinkan akan melakukan seks pranikah.
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara
tingkat pengetahuan siswa dengan sikap siswa
terhadap seks pranikah yaitu hasil chi-square
didapatkan nilai pearson chi-square test sebesar
6.104 dan degree of freedom (df) = 1, dengan
tingkat signifikasi asymp. Sig. 2. side = 0,013 dan
Spearman Correlation 0,159, RR = 1,566. P value
= 0,013 < = 0,05 dan nilai SC = 0,159. Pada hasil
uji statistic chi-squere tersebut, dengan nilai 0,05
didapat P Value 0,013 maka hipotesis (Ho) di
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
tentang hubungan tingkat pengetahuan seks dengan
sikap seks pranikah pada siswa kelas X dan XI
SMAN 1 Kandanghaur dapat di simpulkan bahwa
Pengetahuan siswa mengenai seks di SMAN 1
Kandanghaur kurang dari setengahnya responden
memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.
Dan Sikap siswa terhadap seks pranikah lebih
AFIASI
Saran
Untuk pendidik SMAN 1 Kandanghaur
dapat memberikan konseling dan kegiatan
penyuluhan berlanjut mengenai seks pranikah
sehingga pengetahuan siswa mengenai bahaya seks
terus meningkat yang di harapkan nantinya sikap
siswa di tunjukan dengan sikap yang baik dan
positif, artinya semakin tidak mendukung seks
pranikah dengan tujuan menekan angka kejadian
seks bebas di kalangan remaja.
Pada intasi kesehatan yang berkaitan di
harapkan adanya kontribusi serta kerjasama
dengan pihak pendidikan terkait sebagai suatu
tindakan preventif terhadap suatu kejadian
penyakit pada remaja.
Selain itu perlu adanya partisipasi dari keluarga
maupun
masyarakat
dalam
meningkatkan
pengetahuanj siswa tentang seks pranikah sehingga
diharapkan sikap atau prilaku siswa tidak
mengarah pada prilaku negative.
Daftar Pustaka
1. Katalog
Dalam
Terbitan.
Departemen
Kesehatan RI. 2000. Materi Inti Reproduksi
Remaja. Jakarta : Departemen Kesehatan
2. Sugiarto, 2011 Hubungan pengetahuan siswa
tentang seks bebas dengan sikap siswa
terhadap seks bebas di SMP Negeri 1 sindang
indramayu 2011. Indramayu : Universitas
Wiralodra Indramayu. Tidak diterbitkan.
3. Yulia, 2007, Hubungan Seksual Pranikah.
http//www.quartacaemmultiple.com. (diakses
hari Minggu, 15 Desember 2014, jam 07:45
PM)
4. Syarifudin, 2008. Remaja dan Hubungan
SeksualPranikah. http//www.matabumi.com.
(diakses hari Selasa, 10 Desember 2014, jam
09:15 AM)
5. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
AFIASI