Anda di halaman 1dari 8

Civic Education

Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian Negara:
Negara adalah suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut
Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui
hukum yang mengikat mayarakat dengan kekuasaan untuk memaksa untuk
ketertiban sosial. Masyarakat ini berada dalam satu wilayah tertentu yang
membedakannya dari kondisi masyarakat lain diluar

Teori Mengenai Negara:

Teori Hukum Alam:

Pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles: Kondisi Alam > Tumbuhnya
Manusia > Berkembangnya Negara

adalah karena kebutuhan manusia untuk aktualisasi kemanusiaannya.


Negara adalah wadah tertinggi untuk aktualisasi manusia. Selain negara,
dua wadah lain yang tingkatnya lebih rendah adalah keluarga dan desa. Di
dalam keluarga, manusia mengakutalisasikan diri di bidang fisik, karena
keluarga menyediakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik manusia. Di
dalam desa, manusia mengaktualisasi diri di bidang sosial, karena desa
menyediakan pemenuhan hasrat untuk berkawan dan bermasyarakat. Di
dalam negara, manusia mengaktualisasikan diri di bidang moral dan politik
untuk menjadi manusia sepenuhnya karena manusia mampu
mengaktualisasikan hasrat moral dan politik yang tidak bisa terpenuhi di
dalam wadah keluarga dan desa. Oleh karena itu manusia bisa sempurna
hanya bila mereka berperan dalam negara.

Teori Ketuhanan:
(Islam + Kristen) > Segala Sesuatu adalah ciptaan Tuhan
Penguasa atau pemerintah suatu negara ditunjuk atau ditentukan oleh
Tuhan, sehingga walau pun penguasa atau pemerintah mempunyai
kewenangan, sumber kewenangan tetap adalah Tuhan. Oleh karena
sumber kewenangan adalah Tuhan, penguasa atau pemerintah
bertanggungjawab kepada Tuhan, bukan kepada rakyat yang dikuasai
atau diperintah.

Teori Kekuatan

Menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah karena hasil penaklukan


dan kekerasan antar manusia. Yang kuat dan mampu menguasai yang
lain membentuk negara dan memaksakan haknya untuk menguasai dan
memerintah negara. Sumber kewenangan dalam teori ini adalah kekuatan
itu sendiri, karena kekuatan itu yang membenarkan kekuasaan dan
kewenangan.

Teori Kontrak Sosial


Berkembang pada zaman pencerahan dan merupakan kritik, koreksi atau
reaksi pada zaman sebelumnya (zaman Pertengahan)
Mempunyai unsur Liberal dan kemanusiaan yang dijadikan dasar
pemikirannya
Thomas Hobbes (Leviathan), John Locke , JJ Rousseau

Manusia menghadapi kondisi alam dan timbulah kekerasan. Manusia akan


musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu untuk
mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal
untuk kebutuhan bersama

Unsur Negara:
Bersifat Konstitutif: Ini berarti bahwa negara tersebut terdapat wilayah yang
meliputi udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau
masyarakat, dan pemerintah yang berdaulat
Bersifat deklaratif: ditunjukkan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar,
pengakuan dari negara lain baik secara de facto maupun de Jure dan
masuknya negara dalam perhimpunan bangsa bangsa, misalnya PBB. (Intinya
pengakuan dari negara lain)

Bentuk Bentuk Negara:


Negara Kesatuan (Unitary State):
Suatu negara yang mereka berdaulat, yang berkuasa satu pemerintah pusat
yang mengatur seluruh daerah secara total.
Ada 2 sistem negara kesatuan: Sistem Sentralisasi dan otonomi

Negara Serikat (Federal State):


Negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara yang menjadi
negara-negara bagian dari negara serikat itu. Dengan menggabungkan diri
dengan negara serikat, berarti ia telah melepaskan sebagian kekuasaanna
dengan menyerahkan kepada negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu
disebutkan satu demi satu (limiatif) yang merupakan delegated powers
(kekuasaan yang didelegasikan).
Kekuasaan Asli ada pada negara bagian karena berhbungan langsung dengan
rakyatnya. Penyerahan kekuasaannya kepada negara serikat adlah hal-hal
yang berhubungan dengan hubungan luar negeri. Pertahanan Negara,
Keuangan, dan urusan Pos.

Negara dan Agama


Sosialisme atau Meterialisme
menyatakan segala sesuatu yang ada hanyalah materi belaka. Tidak ada tuhan,
tidak ada ruh, atau aspek-aspek kegaiban lainnya. Materilah asal usul segala
sesuatu. Materi merupakan dasar eksistensi segala macam pemikiran.
Atas dasar ide materialisme itu, dengan sendirinya agama tidak mempunyai
tempat dalam Sosialisme. Sebab agama berpangkal pada pengakuan akan
eksistensi tuhan, yang jelas-jelas diingkari oleh ide materialisme. Bahkan agama
dalam pandangan kaum sosialis hanyalah ciptaan manusia yang tertindas dan
merupakan candu yang membius rakyat yang harus dimusnahkan dari muka
bumi. (Lihat Karl Heinrich Marx, Contributon to the Critique of Hegels Philosophi of
Right (1957 : 42).

Kapitalisme
Pemisahan agama dari kehidupan, atau sekularisme. Ide ini tidak menafikan
agama secara mutlak, namun hanya membatasi perannya dalam mengatur
kehidupan. Keberadaan agama memang diakui walaupun hanya secara
formalitas namun agama tidak boleh mengatur segala aspek kehidupan, seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Agama hanya mengatur
hubungan pribadi manusia dengan tuhannya, sedang hubungan manusia satu
sama lain diatur oleh manusia itu sendiri.
Agama tidak terwujud secara institusional dalam konstitusi atau perundangan
negara, namun hanya terwujud dalam etika dan moral individu-individu pelaku
politik

Konsep Hub Agama dan Negara


dalam Islam
Tidak diketemukan sumber dalam Huk. Syariah, Al-Quran dan Hadis yang
menampilkan perintah yg eksplisit tetang mendirikan sebuah negara
Tetapi dibeberapa ayat Al-Quran dapat ditemukan konsep konsep politik
tentang Negara yang, seperti:

Khalifah (pemimpin)

Shura (Konsultasi/ Musyawarah)

Ummah (Umat/Rakyat)

Ulu-Al-amr (Jendral/Comando)

Sultan (Penguasa)

Mulk (Kerajaan/Negara)

Hukm (Hukum)

Al-Quran juga memberikan konsep baku yang berhubungan dengan prinsip


kehidupan sosial seperti Musyawarah, Keadilan, Kesetaraan, saling bantu
membantu dan toleransi antar agama, yang dapat di kategorikan sebagai
panduan untuk sebuah pemerintahan.

Hadis Nabi yang menyebutkan Jika ada 3 orang bepergian, mereka harus
menunjuk salah satu dari mereka sebagai pemimpin. Hadis tersebut hanya
memusatkan pada kepemimpinan dan tidak pada sebuat pemerntahan negara.

Sulit menjelaskan gambaran yang tepat untuk sebuah teori politik Islam,
dikarenakan teori politik islam umumnya hanya berkonsentrasi pada unit analisis
non negara seperti: Komunitas (Ummah/Jamaah), Keadilan (adl/Shariah) dan
kepemimpinan (Khalifah, Imam, Sultan).

Teori politik islam umumnya tidak menjelaskan tentang sistem politik pada
sebuah negara.

Konsep Hub Agama dan Negara


dalam Islam
Umunya teori politik Islam para pemikir Islam pada abad pertengahan
dipengaruhi oleh para filusuf Yunani kuno tetapi di Islamisasi dengan
menekankan bahwa manusia sebagai mahluk sosial (politik) diciptakan oleh
Allah. Karya Jamaluddin al- Afghanis pada abad 19.
Konsep politik Islam yang utama adalah kesatuan dari agama dan politik
(Tawhid). Pada intinya politik Islam pada dasarnya adalah mendirikan sebuah
Sistem politik Islam (negara Islam) dengan satu agama yaitu Islam yang
memberikan kebebasan pada Umat Islam untuk hidup sebagai muslim yang baik
dengan menjalankan Syariat

Indonesia dan Islam


Piagam
Jakarta
adalah
hasil
kompromi
tentang
dasar
negara
Indonesia yang dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan disetujui pada tanggal 22
Juni 1945 antara pihak Islam dan kaum kebangsaan (nasionalis). Panitia Sembilan
merupakan panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI.
Di dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari
lima butir, sebagai berikut:
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan
yang
dipimpin
permusyawaratan perwakilan

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Apakah Negara Indonesia mencerminkan Islam?
Apakah ada Unsur unsur Islam dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Apakah Ideologi pancasila harus dipertahankan ataukah diganti dengan ideologi
Islam

Anda mungkin juga menyukai