Pendidikan Kewarganegaraan
Pengertian Negara:
Negara adalah suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut
Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui
hukum yang mengikat mayarakat dengan kekuasaan untuk memaksa untuk
ketertiban sosial. Masyarakat ini berada dalam satu wilayah tertentu yang
membedakannya dari kondisi masyarakat lain diluar
Pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles: Kondisi Alam > Tumbuhnya
Manusia > Berkembangnya Negara
Teori Ketuhanan:
(Islam + Kristen) > Segala Sesuatu adalah ciptaan Tuhan
Penguasa atau pemerintah suatu negara ditunjuk atau ditentukan oleh
Tuhan, sehingga walau pun penguasa atau pemerintah mempunyai
kewenangan, sumber kewenangan tetap adalah Tuhan. Oleh karena
sumber kewenangan adalah Tuhan, penguasa atau pemerintah
bertanggungjawab kepada Tuhan, bukan kepada rakyat yang dikuasai
atau diperintah.
Teori Kekuatan
Unsur Negara:
Bersifat Konstitutif: Ini berarti bahwa negara tersebut terdapat wilayah yang
meliputi udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau
masyarakat, dan pemerintah yang berdaulat
Bersifat deklaratif: ditunjukkan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar,
pengakuan dari negara lain baik secara de facto maupun de Jure dan
masuknya negara dalam perhimpunan bangsa bangsa, misalnya PBB. (Intinya
pengakuan dari negara lain)
Kapitalisme
Pemisahan agama dari kehidupan, atau sekularisme. Ide ini tidak menafikan
agama secara mutlak, namun hanya membatasi perannya dalam mengatur
kehidupan. Keberadaan agama memang diakui walaupun hanya secara
formalitas namun agama tidak boleh mengatur segala aspek kehidupan, seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Agama hanya mengatur
hubungan pribadi manusia dengan tuhannya, sedang hubungan manusia satu
sama lain diatur oleh manusia itu sendiri.
Agama tidak terwujud secara institusional dalam konstitusi atau perundangan
negara, namun hanya terwujud dalam etika dan moral individu-individu pelaku
politik
Khalifah (pemimpin)
Ummah (Umat/Rakyat)
Ulu-Al-amr (Jendral/Comando)
Sultan (Penguasa)
Mulk (Kerajaan/Negara)
Hukm (Hukum)
Hadis Nabi yang menyebutkan Jika ada 3 orang bepergian, mereka harus
menunjuk salah satu dari mereka sebagai pemimpin. Hadis tersebut hanya
memusatkan pada kepemimpinan dan tidak pada sebuat pemerntahan negara.
Sulit menjelaskan gambaran yang tepat untuk sebuah teori politik Islam,
dikarenakan teori politik islam umumnya hanya berkonsentrasi pada unit analisis
non negara seperti: Komunitas (Ummah/Jamaah), Keadilan (adl/Shariah) dan
kepemimpinan (Khalifah, Imam, Sultan).
Teori politik islam umumnya tidak menjelaskan tentang sistem politik pada
sebuah negara.
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam