Anda di halaman 1dari 8

Civic Education

Pendidikan Kewarganegaraan

Defenisi Kewarganegaraan:

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang
merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga negara
mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara
mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak,
privasi, dan tanggung jawab.

Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bahasa Inggris) yang mempunyai arti ;
warga negara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara , sesama penduduk, orang
setanah air; bawahan atau kaula Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari
suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yg
bernama negara..

Warga Negara secara umum : Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik
dengan negaranya

Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli
dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga negara

Bangsa Indonesia asli adalah Orang-orang pribumi / penduduk asli Indonesia yang ; (Lahir, besar,
berdomisili, berkarya di Indonesia, serta mengakui Indonesia sebagai tanah airnya)

Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat
menunjuk pada orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada
pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah
orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu
Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara.Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis, dan
b. kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil

Dasar Hukum Kewarganegaraan:

Warga Negara Indonesia Menurut ( Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganeggaraan )
yaitu:
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan dan/atau berdasarkan perjanjian
pemeirntah RI dengan negara lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi WNI.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI .Anak yang lahir dari
perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari ibu WNI dan ayah WNA.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI,
tetapi ayahnya tidak mepunya kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak
memberiikan kewarganegaraan pada anak tersebut.
3. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI, dan jika ayahnya WNA maka harus
disertai pengakuan dari ayahnya.Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
4. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelass status kewarganegaraan ayah
ibunya.

Bangsa lain Menurut Penjelasan UUD 1945 adalah Peranakan Belanda, Cina, Arab, dll. Yang
menetap di wilayah RI dimana mereka mengakui Indonesia sebagai Tanah Air-nya, dan bersikap
setia kepada NKRI

UUD 1945 pasal 26

Sifat-sifat kewarganegaraan
menurut Cogan & Deriot (1988)

Kemampuan mengenal dan mendekati maslah sebagai masyarakat global

Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran atau kewajiban dalam
masyarakat

Kemampuan untuk memahami, menerima dan menghormati perbedaan budaya

Kemampuan berfikir kritis dan sistematis

Kemauan menyelesaian konflik dengan cara damai tanpa kekerasan

Kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna melindungi lingkungan

Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak azasi manusia (seperti hak kaum minoritas, kaum wanita, etnis
dll)

Kemauan dan kemampuan berpatisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan pemerintaha lokal, nasional dan
internasional

Kepekaan tentang pengaturan keadilan, yaitu tuntutan pada negara untuk memperhatikan distribusi kemakmuran dan
representasi politik identitas

Aktif memelihara keadilan dan stabilitas politik sebagai kewajiban sosial individu untuk mengembangkan dan
memelihara solidaritas sosial global

Dimensi Kewarganegaraan (Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi,


2008
A. Dimensi Pribadi

kapasitas berfikir secara kritis dan sistematis

pemahaman dan kepekaan terhadap masalah perbedaan budaya

pilihan pemecahan dan penyelesaian masalah yang berrtanggung jawab, kooperatif dan tanpa kekerasan

kesediaan melindungi lingkungan, membela hak azasi manusia, dan ikut serta Dalam kehidupan masyarakat

B. Dimensi Sosial

keterlibatan individu dalam urusan masyarakat dan komunitasnya berupa: pemikiran, pelayanan masyarakat,
tindakan sosial dan pertimbangan

C. Dimensi Spasial

kedudukan individu sbg anggota komunitas yang tumpang tindih antara lokal, Regional, nasional, dan multinasional.
Seperti kedudukan mahasiswa sebagai orang Sambas dengan budaya Sambas bahkan dg agama
tertentu mungkin sekaligus dengan komunitas atau organisasi tertentu, tetapi tidak boleh lupa juga bagian dari
orang Kal-Bar Dan bagian dari dunia globall

D. Dimensi Temporal

dimensi pribadi dan sosial pada dasarnya dikondisikan oleh historis oleh karena itu pemahaman thd masa lalu
sangat dibutuhkan agar supaya lebih memahamia dengan seksama tentang kondisi sekarang. Tetapi untuk
menghadapi problema sekarang dibutuhkan kearifan karena langkah yang diambil akan berdampak pada masa
depan

Azas Kewarganegaraan

Azas Kelahiran (Lus Soli): Azas kelahiran adalah penentuan status kewarganegraan berdasarkan tempat atau
daerah kelahiran seseorang

Azas Keturunan (Lus Sanguinis): Azas keturunan adalah pedoman kewarganegraan berdasarkan pertalian darah
atau keturunan

Azas Perkawinan: Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang memiliki asas kesatuan hukum

Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi): yakni seseorang menggunakan "hak opsi" untuk memilih atau mengajukan
kehendak menjadi warganegara dari suatu negara atau seseorang yang menolak untuk diwarganegarakan atau
tidak mau diberikan status warga negara dengan menggunakan "hak repudiasi"

Problem Status Kewarganegaraan:

Apartide: Yaitu seseorang tidak dapat kewarganegaraan disebabkan oleh orang


menerapkan azas "Ius Sanguinis" (azas keturunan)

Bipartide: Yaitu sesorang akan mendapatkan dua kewarganegaraan apabila orang tersebut berasal dari orang tua yang
mana negaranya menganut "ius sanguinis" sedangkan dia lahir di negara yang menganut "ius soli

Multipartide: Yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua negara

Cara Memperoleh Kewarganegaraan di Indonesia

Kelahiran

Pengangkatan

dikabulkan permohonan

Pewarganegaraan

Perkawinan

turut ayah dan ibu

pernyataan

tersebut lahir di sebuah negara yang

Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia

memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri

tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain sedang kan dia punya hak untuk itu

dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya sendiri, sudah berusia 18 tahun/sudah
kawin, tinggal diluar negeri

masuk dinas tentara asing tanpa seizin presiden

Secara sukarela bersumpah setia kepada negara asing

secara sukarela masuk dalam dinas negara asing

tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan di negara asing

mempunyai paspor (tanda bukti kewarganegaraan) dari negara asing

bertempat tinggal diluar wilayah NKRI 5 tahun secara terus menerus bukan dalam rangka dinas negara

perempuan WNI kawin dengan laki-laki WNA jika hukum negara suaminya mempersyaratkan hal tersebut

laki-laki WNI kawin dengan perempuan WNA jika hukum negara istrinya mempersyaratkan hal tersebut

setiap orang yang bukti kewarganegaraan Indonesia nya palsu atau dipalsukan

Hak Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Hak membela negara


Hak membela negara

Hak berpendapat
Hak berpendapat

Hak kemerdekaan memeluk Agama


Hak kemerdekaan memeluk Agama

Hak mendapatkan pengajaran


Hak mendapatkan pengajaran

Hak untuk menegmbangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia


Hak untuk menegmbangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia

Hak ekonomi atau hak mendapatkan kesejateraan sosial


Hak ekonomi atau hak mendapatkan kesejateraan sosial

Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial


Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

Kewajiban Warga Negara Indonesia


kewajiaban menaati hukum dan pemerintahan
Kewajiban membela negara
Kewajiban dalam upaya pertahanan negara

Hak dan Kewajiban Negara

Hak untuk ditaati hujum dan pemerintahanHak negara untuk dibelaHak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
Kewajiban negara untuk menjamin HAM
Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
Kewajiban negara memberikan jaminan sosial
Kewajiban negara memberikan kebebasan beribadah

Anda mungkin juga menyukai