Anda di halaman 1dari 11

TUGAS HIDROLIK DAN PNUMATIK

SISTEM PNUMATIK

OLEH
HENDRA FAUZI
1302444

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

A. Pengendalian Pneumatik
Pengendali pneumatic adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang
disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu
kerja.Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan
yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia
perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari
semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan.
Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara
mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik
meliputi : alat-alat penggerakan, pengukur-an, pengaturan, pengendalian,
penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara
mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai
fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi
tenaga.
Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai
oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan
yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi
naik.
2. Pend

inginan dan penyimpanan,yaitu udara hasil kempaan yang naik

suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke


obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke
atmosphere (dibuang).

B. Prinsip Dasar Kerja Pneumatik


Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai
media kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan
terlebih dahulu.Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara
atau perapat udara (sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakaipemakai

udara

mampat)

ditambah

dengan

bagian-bagian

pengatur

dan

pengendali.Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sistem pneumatik secara rinci.

Gambar Sistem Peumatik


Keterangan gambar:
1. Kompresor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara
kempa, udara akan diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan
oleh motor listrik.
2. After Cooler, salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara
kempa dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagai
pendingin udara kempa.
3. Main Line Air Filter, peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan
air serta kandungan minyak pada udara kempa.
4. Refrigerated Air Dryer, alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah
atau udara yang masih mengandung embun atau titk air, sehingga dapat
menghasilkan udara kempa yang benar-benar kering.
5. Air Filter, alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.

6. Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada
batas yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
7. Air Lubricator, alat ini berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara
kempa dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja
dengan halus dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
8. Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas
yang aman.
9. Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah)
aliran lkangsung dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup
yang menerima singnal elektrik.
10. Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan
mengatur valve aliran dari udara kempa.
11. Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang
efektif dan gerakan.

Gambar Instalasi Pneumatik Sebagai Perubah Energi


Dari bagan dapat dijelaskan bahwa :
1. Perubahan energi mekanik dari penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan
penggerak mekanis lainnya) menjadi energi pneumatik oleh kompresor udara
(sumber udara mampat).Energi pneumatik ini dapat dianggap sebagai energi
potensial, energi kinetik fluida kerja atau pengangkut (udara mampat).
2. Perpindahan energi pneumatik oleh udara mampat yang mengalir dari
kompresor melalui bagian pengatur atau pengendali (sorong, katup).

a) ke silinder yang bergerak bolak-balik.


b) ke motor-motor udara mampat yang berotasi (berputar).
c) Perubahan energi pneumatik menjadi energi mekanik oleh pemakai
udara mampat (silinder atau motor udara mampat). Unsur-unsur
pneumatik ini mengubah energi potensial dan energi kinetik dalam
udara mampat menjadi energi mekanik yang akan menggerakkan
penggerak-penggerak suatu mesin produksi (mesin perkakas, perkakas
angkut, mesin produksi dan sebagainya).
Bagian pengatur dan pengendali berfungsi sebagai pembawa arus udara
mampat menurut cara-cara yang telah ditetapkan untuk pemakaian-pemakaian udara
mampat.Katup (dengan dudukan katup atau dengan sorongan) dapat mengatur
tekanan dan kecepatan aliran.
C. Komponen Sistem Pneumatik
1. Kompressor
Kompressor

digunakan

untuk

menghisap

menyimpannya kedalam tangki penampung

udara

di

atmosfer

dan

atau receiver. Kondisi udara

dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.


Kompresor yang biasa digunakan ada 2 macam yaitu :
a) Kompresor langkah positif (positive-displecement)
Pada kompresor langkah positif ada dua jenis :
i.

Kompresor bolak-balik (reciprocating) input terbagi lagi jadi 2 yaitu :


dengan

mempergunakan

piston

(piston

compressor)

dan

dengan

mengunakan diapragma (diaphragma compressor).


ii.

Kompressor berputar (rotary compressor) terbagi lagi menjadi beberapa


bagian yaitu : slinding vane rotary compressor (baling-baling), two axial
screw compresor (kompressor ulir) dan root blower.

b) Kompressor turbo (turbo compressor)


Kompresor ini tidak cocok apabila digunakan sebagai sumber (pengolah)
udara yang dimampatkan untuk pneumatik, hal ini disebabkan kerena tekanan
udara yang dihasilkan terlalu besar.

2. Oil and Water Trap


Pneumatik,

tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya

sistem. Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari
udara yang masuk dari kompressor. Jumlah air persentasenya sangat kecil
dalam udara yang masuk kedalam sistem
3. Dehydrator.
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap
lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and
Water Trap.
4. The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit
Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk
memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana
mungkin tedapat dalam udara.

Gambar 2.1The Air Filter

5. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem
Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua tipe yaitu : tipe Orifice
dan Variable Restrictor.
a) Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan
pada bilik dan mendesak beban pada piston.

Gambar 2.2Pressure Regulator

D. Aktuator
Aktuator adalah bagian terakhir dari output suatu sistem kontrol Pneumatik.
Output biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem kontrol ataupun
aktuator. Pada Pneumatik, jenis aktuator ada bermacam-macam, diantaranya:
a) Aktuator gerakan linier:
i.
Silinder aksi tunggal (Single acting cylinder)
Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang
pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi
batang piston silinder dikeluarkan ke

atmosfir melalui saluran

pembuangan.

Gambar 2.3 Silinder Aksi Tunggal


ii.

Silinder aksi ganda (Double acting cylinder)


Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja
tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja
ganda mempunyai dua saluran (saluran masukan dan saluran
pembuangan).

Prinsip kerja dari silinder kerja ganda ini dengan memberikan


udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju),
sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,

Gambar 2.4 Silinder Aksi Ganda

b) Aktuator gerakan berputar:


i.
Motor yang digerakkan oleh udara. Motor Pneumatik adalah suatu
peralatan Pneumatik yang menghasilkan gerakan putar yang sudut
putarnya tidak terbatas bila terhadap peralatan ini dialiri udara yang
dimampatkan. Ada 4 jenis motor Pneumatik, yaitu pistonmotors,
ii.

sliding vane motors, gear motors, turbin.


Aktuator yang berputar atau gerakan putar.

E. Katup Pneumatik
Sistem perangkaian Pneumatik terdiri atas katup-katup yang memiliki fungsi dan
kegunaan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu:
1. Katup kontrol arah (Directional Control Valve),
Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara.
Aliran udara akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung dari
lubang dan jalan aliran katup kontrol arah tersebut.
Menurut jenisnya katup pengarah dapat di bagi menjadi beberapa jenis :
a) Katup 3/2
Katup 3/2 adalah katup yang membangkitkan sinyal dengan sifat bahwa
sebuah

sinyal

keluaran

dapat

dibangkitkan

juga

dibatalkan/diputuskan. Katup 3/2 mempunyai 3 lubang dan 2 posisi.

dapat

Ada 2 konstruksi sambungan keluaran :


i.

Posisi normal tertutup (N/C): katup belum diaktifkan, pada lubang

ii.

keluaran tidak ada aliran udara bertekanan yang keluar.


Posisi normal terbuka (N/O): katup belum diaktifkan, pada lubang
keluaran sudah ada aliran udara bertekanan yang keluar.

F. Bagian Utama Sistem Pneumatik


Dalam sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yang sering disebut
sebagai elemen kerja. Elemen kerja disini adalah suatu alat pneumatik yang digerakkan
dan akan menghasilkan suatu kerja dan usaha, seperti gerak lurus, gerak putar, dan lain
sebagainya. Umumnya disebut juga sebagai aktuator (actuator).Jadi prinsipnya udara
betekanan yaitu udara kempaan yang sering juga disebut sebagai tenaga pneumatik
dirubah menjadi gerakan lurus bolak-balik (straight line reciprocating) oleh silinder
pneumatik dan gerakan putar (rotary) oleh motor pneumatic.

G. Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik


Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara dapat
mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang
relatif singkat.Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistriindustri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa dalam
berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai secara
lebih mudah dan ekonomis.
Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan
lainnya sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang
lain. Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8)
(Krist,T, 1993)
1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a) Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b) Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang
telah memuai dan telah

menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.

2. Dapat disimpan dengan baik.


a) Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat
kalau udara itu

memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu

bekerja.
b) Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga
dimungkinkan.
3. Bersih dan kering.
a) Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa
benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
b) Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan
ada pengotoran-

pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.

4. Tidak peka terhadap suhu.


a) Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu - suhu tinggi dan pada
nilai-nilai yang rendah.
b) Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
c) Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman
dalam lingkungan yang panas sekali.
5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a) Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung
bahaya kebakaran maupun ledakan.
b) Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang
mahal dan luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a) Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara mampat
hampir tidak peka gangguan.
b) Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan)
menjadi singkat,

kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.

c) Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat


digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan
terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.Namun demikian, udara

bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap juga mempunyai kelemahankelemahan.


Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain: (Thomas Krist, 1993 : 9-10)
1. Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruangruang kerja yang sangat mengganggu.
2. Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile).Terutama dalam jaringan udara-udara
mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan
menyebabkan udara mampat mengalir keluar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan
dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
4. Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya
yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak
yang besar.
5. Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi
dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.

Anda mungkin juga menyukai