Data Kesehatan Di Indonesia
Data Kesehatan Di Indonesia
Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data
dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya (evidence based).
Buku kecil ini menyajikan data dan informasi mengenai keadaan sosio-demografi, derajat kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan di provinsi yang disajikan menurut
kabupaten/kota. Adapun data dan informasi yang disajikan bersumber dari Pusdatin Kemkes RI, Ditjen BUK
Kemkes RI, Ditjen PPPL Kemkes RI, Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemkes RI, Badan PPSDMK Kemkes RI,
Sekretariat KKI, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Dalam Negeri.
Tim penyusun berharap data dan informasi yang terdapat pada buku ini dapat menjadi bahan masukan
dalam menelaah keadaan kesehatan yang ada di Indonesia.
Kepala Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan
DAFTAR ISI
34
35
36
37
38
PROVINSI
RAWAT INAP
JUMLAH
Aceh
149
185
334
Sumatera Utara
164
406
570
Sumatera Barat
88
174
262
Riau
75
132
207
Jambi
68
108
176
Sumatera Selatan
95
224
319
Bengkulu
45
135
180
Lampung
91
189
280
20
40
60
10
Kepulauan Riau
26
44
70
11
DKI Jakarta
30
310
340
12
Jawa Barat
176
874
1.050
13
Jawa Tengah
309
564
873
14
DI Yogyakarta
42
79
121
15
Jawa Timur
504
456
960
16
Banten
56
174
230
17
Bali
34
86
120
Berlanjut....
NO.
....lanjutan
Sumber :
Pusdatin Kemkes RI
PROVINSI
RAWAT INAP
JUMLAH
18
109
49
158
19
128
234
362
20
Kalimantan Barat
94
143
237
21
Kalimantan Tengah
73
121
194
22
Kalimantan Selatan
45
183
228
23
Kalimantan Timur
95
79
174
24
Kalimantan Utara
32
16
48
25
Sulawesi Utara
88
95
183
26
Sulawesi Tengah
78
105
183
27
Sulawesi Selatan
225
215
440
28
Sulawesi Tenggara
79
185
264
29
Gorontalo
25
66
91
30
Sulawesi Barat
43
49
92
31
Maluku
63
127
190
32
Maluku Utara
27
98
125
33
Papua Barat
39
104
143
34
Papua
102
289
391
3.317
6.338
9.655
TOTAL
KELAS
PROVINSI
NON KELAS
JUMLAH
1 Aceh
24
10
12
53
2 Sumatera Utara
21
52
24
56
154
3 Sumatera Barat
22
15
19
61
4 Riau
21
12
12
54
10
11
29
17
11
14
50
7 Bengkulu
10
19
8 Lampung
24
13
48
14
25
5 Jambi
6 Sumatera Selatan
10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12
38
39
13
48
150
12 Jawa Barat
47
100
47
59
261
13 Jawa Tengah
32
104
86
42
272
14 DI Yogyakarta
11
11
26
18
69
15 Jawa Timur
39
99
64
107
315
16 Banten
12
22
37
77
17 Bali
16
12
20
57
NO
KELAS
PROVINSI
A
NON KELAS
JUMLAH
11
23
11
23
41
10
13
12
40
17
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Tengah
22 Kalimantan Selatan
13
11
30
23 Kalimantan Timur
16
23
54
24 Sulawesi Utara
16
10
11
40
11
26
17
32
19
80
27 Sulawesi Tenggara
25
28 Gorontalo
11
25 Sulawesi Tengah
26 Sulawesi Selatan
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
15
27
31 Maluku Utara
18
16
11
13
35
32 Papua Barat
33 Papua
2
TOTAL
51
9
154
154
124
491
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
DAERAH BERMASALAH KESEHATAN (DBK) DI INDONESIA
NO
PROVINSI
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
DAERAH BERMASALAH KESEHATAN
1 Aceh
23
15
2 Sumatera Utara
33
13
3 Sumatera Barat
19
4 Riau
12
5 Jambi
11
6 Sumatera Selatan
15
7 Bengkulu
10
8 Lampung
14
10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12 Jawa Barat
26
13 Jawa Tengah
35
14 DI Yogyakarta
38
16 Banten
17 Bali
15 Jawa Timur
Berlanjut....
NO
....lanjutan
PROVINSI
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
DAERAH BERMASALAH KESEHATAN
10
21
15
20 Kalimantan Barat
14
21 Kalimantan Tengah
14
22 Kalimantan Selatan
13
23 Kalimantan Timur
14
24 Sulawesi Utara
15
25 Sulawesi Tengah
11
26 Sulawesi Selatan
24
27 Sulawesi Tenggara
12
10
28 Gorontalo
29 Sulawesi Barat
11
31 Maluku Utara
32 Papua Barat
11
33 Papua
29
22
219
156
30 Maluku
TOTAL
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter umum di Indonesia tahun 2013 adalah 37,2 per 100.000 penduduk, dengan rentang 8,9 151,5 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 40 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target dan hanya 8
provinsi telah mencapai target.
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter gigi di Indonesia tahun 2013 adalah 9,7 per 100.000 penduduk, dengan rentang 2,7 50,5 per 100.000 penduduk. Berdasarkan
target indikator Indonesia Sehat rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target dan hanya 7 provinsi telah
mencapai target.
PROVINSI
ALOKASI
(Rp)
REALISASI
(Rp.)
1 Aceh
29.248.100.000
28.950.191.695
98,98
2 Sumatera Utara
49.783.180.000
49.227.184.889
98,88
3 Sumatera Barat
23.332.192.000
23.119.002.250
99,09
4 Riau
18.039.550.000
17.867.663.900
99,05
5 Jambi
15.353.300.000
15.276.021.150
99,50
6 Sumatera Selatan
26.942.600.000
26.751.478.850
99,29
7 Bengkulu
15.733.700.000
15.720.791.240
99,92
8 Lampung
24.060.870.000
23.938.699.150
99,49
5.468.850.000
5.391.990.799
98,59
10 Kepulauan Riau
6.715.200.000
6.566.324.200
97,78
11 DKI Jakarta
28.517.025.000
28.229.401.700
98,99
12 Jawa Barat
89.715.300.000
86.724.164.240
96,67
13 Jawa Tengah
75.269.250.000
75.149.032.927
99,84
14 DI Yogyakarta
10.681.460.000
10.617.744.875
99,40
15 Jawa Timur
83.260.250.000
82.464.925.160
99,04
16 Banten
18.743.145.000
18.296.659.000
97,62
17 Bali
10.149.100.000
10.119.280.875
99,71
Berlanjut ...
Lanjutan ... NO
PROVINSI
ALOKASI
(Rp)
REALISASI
(Rp.)
41.862.900.000
41.287.509.644
98,63
95.719.000.000
94.418.415.134
98,64
20 Kalimantan Barat
28.248.800.000
28.005.926.778
99,14
21 Kalimantan Tengah
22.664.428.000
21.853.607.500
96,42
22 Kalimantan Selatan
25.842.800.000
25.278.316.350
97,82
23 Kalimantan Timur
26.579.800.000
23.814.984.555
89,60
24 Sulawesi Utara
21.343.000.000
21.284.830.512
99,73
25 Sulawesi Tengah
20.459.835.000
20.393.797.650
99,68
26 Sulawesi Selatan
48.456.800.000
48.211.823.988
99,49
27 Sulawesi Tenggara
28.377.440.000
28.315.066.275
99,78
28 Gorontalo
10.310.600.000
10.288.090.600
99,78
29 Sulawesi Barat
10.223.000.000
10.133.900.960
99,13
30 Maluku
39.422.000.000
38.462.881.457
97,57
31 Maluku Utara
26.663.000.000
26.539.856.056
99,54
32 Papua Barat
35.302.200.000
33.705.682.150
95,48
100.766.400.000
99.534.270.600
98,78
1.113.255.075.000
1.095.939.517.109
98,44
33 Papua
TOTAL
IPM rendah
IPM sedang
IPM tinggi
IPKM 2007
0,80
IPKM 2010
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,00
*)Komposit
Maluku
Sulbar
NTT
Papua
Goront
Malut
Pa-bar
Sulsel
NTB
Kalteng
Banten
Sultra
Kalbar
Sulteng
Jambi
Aceh
Sumsel
Lampung
Jabar
Kalsel
Sumbar
Babel
Sumut
Riau
Jawa
Jateng
Bengkulu
Sulut
Kep.Riau
Kaltim
Bali
DKI
DIY
0,10
Target MDGs
2015 23
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian bayi periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian bayi di Indonesia periode 5
tahun sebelum survei sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Target MDGs
2015 32
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian balita periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian balita di Indonesia periode 5
tahun sebelum survei sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup.
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 86,52%. Hal itu berarti, belum mencapai target renstra pada tahun
2013 yang sebesar 93%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 10 provinsi (30,3%) yang telah mencapai target tersebut.
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 90,88%. Hal itu berarti, capaian ini telah memenuhi
target renstra pada tahun 2013 yang sebesar 89%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi (36,37%) yang belum mencapai target
tersebut.
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Sampai dengan November tahun 2013 cakupan KN 1 di Indonesia sebesar 93,34% yang telah memenuhi target triwulan IV 2013 sebesar 89%.
Demikian juga dengan sebagian besar provinsi telah memenuhi target tersebut. Provinsi dengan capaian tertinggi adalah Kepulauan Bangka
Belitung sebesar 97,92%, sedangkan terendah adalah Provinsi Papua Barat sebesar 25,54%.
Capaian imunisasi campak di Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebesar 90,82%. Capaian tertinggi adalah Provinsi Jambi. Sedangkan capaian
terendah terdapat di Provinsi Papua sebesar 50,35%.
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 17provinsi sudah memenuhi target Renstra 2012 yaitu 87%.
Target renstra
2013 83%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan pelayanan anak balita di Indonesia (Laporan B12 tahun 2013) sebesar 69,75% berarti belum memenuhi target Renstra Kemkes yang
harus dicapai pada tahun 2013 yang sebesar 83%.
Sumber: : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan D/S di Indonesia pada tahun 2013 (Laporan B.12) mencapai 80,01%. Berarti telah mencapai target Renstra Kemenkes 2013 yang
sebesar 80%. Cakupan tertinggi dicapai Jawa Tengah sebesar 89,43% dan terendah Papua sebesar 37,89%. Sedangkan Kalimantan Barat
memiliki cakupan persentase balita ditimbang (Laporan B12 2013) sebesar 63,18%.
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwula III Tahun 2013
Success Rate (SR) di Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan triwulan 3 sebesar 90,8%, yang berarti telah mencapai target WHO yang
sebesar 85%. Terdapat 26 provinsi (78,79%) telah mencapai target WHO.
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwula III Tahun 2013
Case Notification Rate (CNR) Tb semua kasus di Indonesia sampai dengan triwulan 3 tahun 2013 sebesar 96 per 100.000 penduduk. Provinsi
Papua menempati posisi teratas yaitu sebesar 442 dan untuk DI Yogyakarta menempati posisi paling bawah sebesar 55 per 100.000 penduduk
Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia sebesar 56,2 persen. Sepuluh provinsi mempunyai persentase lebih besar
dibandingkan dengan persentase nasional. Persentase terbesar ada di Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Persentase
terkecil rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat terdapat di Papua, Papua Barat dan Sulawesi Tengah.
Persentase rumah tangga menurut akses terhadap sanitasi layak di Indonesia sebesar 56,24%. Provinsi dengan persentase tertinggi untuk menurut
akses terhadap sanitasi layak terdapat di Provinsi Bali sebesar 87,86% dan Provinsi DI Yogyakarta sebesar 80,37%. Terdapat 12 provinsi yang
persentase rumah tangga menurut akses terhadap sanitasi layak berada diatas persentase nasional. Persentase terendah terdapat di Provinsi
Papua sebesar 25,92% dan Nusa Tenggara Timur sebesar 27,33%. Terdapat 21 provinsi yang persentase rumah tangga menurut akses terhadap
sanitasi layak dari persentase nasional
Persentase kabupaten/kota yang telah menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) terbesar ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, DI
Yogyakarta dan Jawa Timur. Ketiga provinsi ini 100% dari kabupaten/kota yang ada telah menyelenggarakan KKS. Kondisi yang berbeda terjadi di
Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua yang seluruh kabupaten/kotanya belum menyelenggarakan KKS