Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Distribusi
Dalam usaha untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen
ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan
adalah memilih secara tepat saluran distribusi (channel of distribution)
yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-barang
atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting
bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang
yang dihasilkan produsen kepada masyarakat. Apabila barang atau jasa
tidak disalurkan kepada konsumen maka hasil produksi tersebut hanya
akan menumpuk di gudang saja sehingga produsen akan mengalami
kerugian. Barang atau jasa akan berguna jika sudah berada di tangan
konsumen. Oleh karena itu, produsen berusaha menyalurkan barang atau
jasa tersebut kepada konsumen.
Usaha jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi di antaranya adalah
perdaganan, pengepakan, angkutan, dan asuransi.
B. Pengertian Saluran Distribusi
Kegiatan distribusi akan berjalan lancar jika ditunjang oleh saluran
distribusi yang tepat. Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga
atau badan yang memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen. Lembaga-lembaga atau badan tersebut antara lain pedagang,
distributor, agen, makelar, pengecer dan lain-lain. Beberapa pengertian
Saluran Distribusi antara lain sebagai berikut:
1. Menurut David A. Revzan
Saluran Distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barangbarang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
Pengertian Distribusi yang dikemukakan tersebut masih bersifat sempit
karena istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik, sehingga
akibatnya lebih cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau
kombinasi antara baranf dan jasa.
2. Menurut The American Marketing Association

Saluran Distribusi merupakan suatu struktur unik organisasi dalam


perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer
melalui sebuah komoditi, produk atau jasa dipasarkan. Definisi ini lebih
luas dibandingkan dengan definisi yang pertama. Dengan memasukkan
istilah struktur menjadikan definisi ini memiliki tambahan arti yang
bersifat statis pada saluran dan tidak dapat membantuuntuk mengetahui
tentang hubungan-hubungan yang ada antara masing-masing lembaga.
3. Menurut C. Glenn Walter
Saluran Distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan
yang mengombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu
produk untuk menciptakan kegunaan pasar tertentu.
4. Menurut Philip Kotler
Saluran Distribusi sebagai himpunan perusahaan dari perorangan yang
mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang
atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur
penting yaitu:
a. Saluran Ditribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara
berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu
tujuan.
b. Tujuan dari Saluran Distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar
tertentu. Dengan demikian pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan
saluran.
c. Saluran Ditribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai
tujuan, yaitu mengadakan penggolongan dan mendistribusikannya
Dalam islam, kegiatan distribusi yang berkaitan dengan definisi tersebut
di atas memang tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran atau pun AlHadits, hanya saja sebagaimana pada prinsip konsumsi dan produksi,
islam memberikan norma etis tentang bagaimana seharusnya umat islam
untuk bersikap dermawan. Jadi, kegiatan distribusi dalam islam ada dua
orietasi, pertama adalah menyalurkan rezeki (harta kekayaan) untuk di
infakkan (di distribusikan) demi kepentingan sendiri maupun orang lain,
seperti; pengeluaran zakat sebagai pensucian harta dan jiwa serta

mendermakan sebagian harta bendanya. Kedua, berkenaan dengan


mempertukarkan hasil-hasil produksi dan daya cipta kepada orang lain
yang membutuhkan, agar mendapatkan laba sebagai wujud dari
pemenuhan kebutuhan atas bisnis oriented.
C. Macam-Macam Saluran Distribusi

Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, panjang


pendeknya saluran distribusi tergantung bergantung dari kebijakan
perusahaan, diantaranya :
1. Produsen Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan
sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat
menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu
saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
2. Produsen Pengecer Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada
pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer saja.
3. Produsen Pedagang Besar Pengecer Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan

saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan


dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan
pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen Agen Pengecer Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran
penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
5. Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai
perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang
kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan,
1997, p.295-297)
D. Fungsi Distribusi Pendapatan
Untuk mencapai pembangunan pemerataan dan kesejahteraan yang
seimbang, Islam memberikan nilai-nilai pembangunan tersebut
berdasarkan pada keyakinan bahwa umat Islam merupakan umat terbaik,
khaira ummat. Motivasi ini dimaksudkan agar mereka mencoba
menggunakan instrumen-instrumen ekonominya dengan cara yg baik dan
benar.salah satu instrumen tersebut adalah peranan negara dalam
mengambil dan memutuskan kebijakan yg efektif dan tepat dalam
memenuhi hajat hidup orang banyak,sebagaimana tujuan adanya negara.
Pada umumnya, tujuan negara adalah keadilan, kebajikan, kebebasan,
kesempurnaan hidup atau bagi kmuliaan Sllah. Sebagaimana dikatakan almawardi bahwa pemerintahan efektif mutlak diperlukan untuk mencegah
kezaliman dan ketidak adilan.karna itu,ia menekankan bahwa negara
islam harus tetap melanjutkan misi rasulullah saw, baik untuk urusan
dunia maupun akhirat.
Jadi, tujuan negara adalah agar dapat mengayomi warganya dalam
membantu memantapkan kesejahteraan seluruh manusia.hal senada
dikatakan taqyuddin an-nabhani, bahwa pada saat negara melihat adanya

ancaman terhadap keseimbangan ekonomi didalam masyarakat,maka


negara harus menyelesaikan ancaman tersebut,dengan cara
mendistribusikan kepada orang yg tidak sanggup memenuhi
kebutuhannya, dengan harta dari baitul maal, apabila didalam baitul maal
ada harta yang diperoleh dari ghanimah serta hak milik umum.
Jadi, fungsi distribusi pendapatan sebagaimana tersebut diatas adalah
untuk mencapai keseimbangan ekonomi, meskipun negara merupakan
pasar besar.
Ada pun fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan
sejak pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk
disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal tersebut maka fungsi distribusi
terbagi atas:
1. Fungsi pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang
atau jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko
(untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan menciptakan situasi dan
kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan barang dagangan yang
akan dan sedang dilakukan).
2. Fungsi penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang
dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan,
penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
3. Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya
memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi
dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan,
pembelanjaan, penyebaran informasi, dankoordinasi.
E. Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen
kekonsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan
saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun
fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :
Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen
dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif

tentang produk yang ditawarkan.


Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat
lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank
atau lembagakeuangan lainnya.
Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau
orang kepada organisasi / orang lain.
Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang
dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen
akhir.
Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya
dalam pekerjaan saluran distribusi.
Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan salurandistribusi.
F. Distribusi Pendapatan Nasional
Jika pendapatan nasional yang tetap (konstan) mengalami perubahan
dalam distribusinya diantara produk, maka permintaan dapat berubah.
Permintaan terhadap barang-barang yang diperlukan mereka yang
pendapatannya turun, berbeda dengan permintaan terhadap barangbarang yang diperlukan mereka yang pendapatannya naik. Maka
perubahan dalam distribusi pendapatan akan menggeser kurva-kurva
permintaan terhadap komoditi yang paling banyak dibeli rumah tangga
dengan pendapatan yang naik, ke kanan, dan akan menggeser kurva
permintaan terhadap komoditi yang paling banyak dibeli oleh mereka
yang pendapatannya menurun, ke kiri.
Maksud kata pembagian di dalam anak pembagian pendapatan
nasional adalah pembagian aktivitas ekonomi di antara anggota-anggota
masyarakat karena setiap aktivitas ekonomi itu niscaya memberikan
pendapatan bagi pelakunya.
Dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya sendiri itulah setiap orang
menerima pendapatan, sedangkan pendapatan setiap orang tentulah

bagian dari pendapatan nasional. Demikianlah, setiap orang memperoleh


pembagian pendapatan nasional dari dirinya sendiri, tergantung pada
peranannya di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
GNP terdistribusikan di antara semua keluarga di dalam masyarakat
dengan tidak merata, ada yang berpenghasilan banyak (artinya mendapat
bagian yang banyak dari GNP) dan ada yang sedikit (artinya mendapat
bagian yang sedikit dari GNP). Dari sini timbullah pembicaraan mengenai
kemiskinan (poverty).
Kemiskinan ada yang dalam arti subjektif dan ada pula yang objektif.
Kemiskinan objektif terbagi menjadi kemiskinan mutlak dan relatif.
Kemiskinan mutlak ditandai oleh garis kemiskinan, sedangkan kemiskinan
relatif oleh perbandingannya dengan kelompok pendapatan yang lain.
Pola distribusi pendapatan nasional di antara seluruh keluarga dapat di
lukiskan di dalam kurva lorenz .
G. Keadilan Dalam Distribusi dan Campur Tangan Negara
Sebelum penulis membahas tentang konsep distribusi dan keadilan,
kiranya perlu penulis kemukakan di sini bagaimana konsep distribusi itu
sendiri dalam pandangan kapitalisme maupun sosialisme. Kaum
sosialisme mengecam masyarakat kapitalis karena di dalam masyarakat
kapitalis, kekayaan dan kemewahan hanya dikuasai oleh sekelompok
orang saja, sedangkan mayoritas masyarakatnya adalah masyarakat
miskin. Di samping itu terdapat praktek monopoli yang besar dan amat
merugikan masyarakat dalam sistem kapitalis. Pada dasarnya, kritik kaum
sosialis terhadap kapitalis tidak dapat disalahkan. Akan tetapi mereka
memerangi kebatilan dengan hal yang lebih batil. Di mana mereka yang
bersandarkan pada kekuasaan sosialisme melakukan kegiatan monopoli
yang lebih buruk dan lebih parah dari monopoli kapitalisme. Hal ini
terlihat, di mana monopoli negara yang menguasai semua sarana
produksi seperti tanah, pabrik, ladang pertambangan dan sebagainya.
Bahkan dalam sosialisme terdapat jurang perbedaan dalam soal upah, di
mana pada tahun 1962 upah tersebut mencapai perbandingan (1-50),
yaitu gaji tertinggi sama dengan lima puluh kali lipat dari gaji kecil di

Rusia
Tepat kiranya, jika kemudian penulis katakan (terlepas dari unsur
normatif) bahwa Islam benar-benar hadir sebagai agama yang penuh
rahmat dan barakah. Hal ini terlihat dari konsep ekonomi Islam yang sama
sekali mengharamkan riba. Sehingga harta yang beredar dikalangan umat
Islam benar-benar diharapkan menjadi harta yang bersih, dan lebih
membawa pengguna harta tersebut pada nilai ibadah kepada Allah swt.
Terlepas dari beberapa uraian di atas, beberapa aksioma dalam distribusi
Islam. Adapun aksioma distribusi tersebut meliputi:
1. Seluruh masyarakat bekerjasama dalam mengelola sumber kekayaan
alam yang dimiliki oleh negara.
2. Seluruh masyarakat bekerjasama dalam mengelola dan meningkatkan
kekayaan publik.
3. Dianjurkan (pada suatu waktu diwajibkan) bagi orang yang memiliki
keuntungan dari kekayaan yang nyata untuk mengeluarkan sebagian dari
hartanya (lebih pada unsur shadaqah).
4. Sumber-sumber yang tersedia bagi masyarakat muslim bukan
merupakan usaha khusus dari setiap orang dan tidak di atur dari
kepemilikan aset pribadi, akan tetapi ditentukan oleh undang-undang fai
serta dibebankan kepada perbendaharaan publik.
5. Masyarakat kemungkinan mengurangi sumber pendapatan pribadi dari
sebuah kelompok yang disalurkan melalui fai. Adapun pengurangan
tersebut seperti, resiko buruh dan peningkatan biaya pendapatan.
6. Wakaf dianjurkan kepada mereka yang memiliki keuntungan yang
besar, sehingga dapat memulihkan kondisi ekonomi masyarakat.
7. Perbedaan bentuk asuransi sosial haruslah didukung dan diakui untuk
membantu individu yang mengalami kerugian karena adanya musibah
yang menimpa.
8. Kebijakan ekonomi sangatlah dianjurkan guna mengurangi perbedaan
(ketidak-merataan) dalam distribusi.
Uraian di atas memberikan gambaran yang jelas, bahwa pada dasarnya
Islam sangatlah memperhatikan kemakmuran masyarakat secara merata.
Sehingga wajar kiranya jika kemudian diwajibkan pada orang yang

memiliki pendapatan yang lebih untuk mengeluarkan sebagian dari


hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan. Di samping itu,
pengeluaran dari sebagian kekayaan tersebut lebih dimaksudkan
distribusinya sebagai bagian dari nilai ibadah, yang juga sebagai usaha
untuk membersihkan harta yang dimiliki.
Pertumbuhan penduduk bukanlah merupakan satu-satunya cara untuk
meningkatkan pendapatan kekayaan negara. Akan tetapi lebih pada
bagaimana negara tersebut mengelola kakayaan yang ada. Untuk
selanjutnya mendistribusikan kekayaan yang ada tersebut secara lebih
adil. Sehingga tidak ada diantara rakyatnya yang merasa diperlakukan
tidak adil. Sebagai contoh, beberapa peristiwa yang terjadi di negara kita
Indonesia memberikan penjelasan betapa distribusi yang adil dan merata
sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat kita. Hingga tidaklah
mengherankan, jika yang terjadi kemudian adalah kekecewaan daerah
yang terinspirasikan melalui keinginan daerah untuk melepaskan diri dari
negara kesatuan Indonesia, yang secara tidak langsung hal tersebut
berimplikasi pada terciptanya otonomi daerah.

Anda mungkin juga menyukai