& DHCP
DIAGNOSA WAN
Nama Kelompok :
Ayunda Prima Dewi (02)
Dwi Aryo Febrian (04)
1
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa. Atas petunjuk dan
hidayahnya, sehingga kami siswa SMKN 8 Malang kelas XI TKJ-B jurusan Teknik
Komputer Jaringan dapat membuat ebook tentang Bootsrap Protokol (BOOTP) & Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) sebagaimana tugas yang diberikan oleh guru kami
selaku guru Diagnosa WAN di akhir semester-4.
Ebook ini menampilkan tentang isi materi-materi yang telah ditentukan dengan
syarat-syarat yang diberikan oleh guru kami. Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman-
pemahaman tentang BOOTP & DHCP. Ebook ini akan dapat membentuk wawasan siswa
dalam kegiatan belajar guna meraih prestasi belajar yang maksimal dan guna untuk
memberikan pemahaman yang lebih.
Ebook ini kami persembahkan untuk kedua orang tua kami khususnya, juga kepada
guru kami yang telah mengajari kami selama semester 4 ini. Kami tidak mungkin mampu
belajar tanpa bimbingan dan doa dari mereka. Trimakasih kepada mereka yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk berkarya lebih lagi.
Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian ebook ini. Oleh karena itu,
kritik, dan saran yang membangun dari pengguna akan kami terima dengan senang hati,
guna penyempurnaan bagi materi ebook ini.
Penyusun
2
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
BAB 1 BOOTP
I. Pengertian BOOTP
3
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
RARP jelas tidak memenuhi kebutuhan konfigurasi host untuk TCP/IP. Untuk
mendukung antara kebutuhan dari host tanpa disk dan situasi lain yang menguntungkan
dari auto-konfigurasi yang dibutuhkan, Bootstrap Protocol (BOOTP) pun dibuat. BOOTP
telah distandardisasikan dalam RFC 951, dipublikasikan pada September 1985. Protokol ini
memang didesain sespesifik mungkin untuk kelemahan alamat RARP:
4
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
o BOOTP dapat menangani klien dan server pada jaringan yang berbeda pada sebuah
internetwork. Hal ini memungkinkan administrasi dari server yang menyediakan
alamat IP untuk lebih tersentralisasi, menghemat uang seperti administrasi waktu
dan masalah.
BOOTP memiliki kegunaan yang sama dengan DHCP, hanya BOOTP didesain
untuk manual pre-configuration dari informasi host di dalam suatu server database. BOOTP
dan DHCP didesain agar bisa route ke jaringan.
V. Kelemahan BOOTP
5
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Boot Protocol menggunakan dua langkah simpel pertukaran pesan yang terdiri dari
broadcast permintaan dan broadcast jawaban. Setelah klien menerima informasi konfigurasi
dari BOOTP server, ia akan melengkapi proses bootstraping menggunakan protokol seperti
TFTP.
6
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
7
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Keterangan :
Code menandakan permintaan atau jawaban. Jika kode 1 maka kode tersebut adalah
permintaan, sedangkan jika kode adalah 2 maka kode tersebut adalah jawaban.
HWtype menandakan tipe dari hardware, contohnya:
1 = Ethernet
6 = IEEE 802 Networks
length menunjukkan panjang dari alamat hardware dalam satuan bytes. Ethernet dan
token-ring menggunakan 6, misalnya loncatan (hops). Klien mengesetnya pada angka 0.
Angka ini terus bertambah oleh router yang me-relay permintaan ke server lain dan
digunakan untuk mengidentifikasi perulangan (loops). RFC 951 menganjurkan angka 3
mengindikasikan perulangan.
8
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Transaction ID yaitu nomor acak yang berguna untuk mencocokkan permintaan boot
dengan respon yang dihasilkan.
A random number used to match this boot request with the response it generates.
Seconds ditentukan oleh client. Ini menunjukkan waktu yang lewat dalam detik sejak
klien memulai proses boot.
Flags Field digunakan untuk broadcast flag. Bita dalam flags field yang tidak
digunakan untuk broadcast flag harus di-set 0, angka 0 itu akan digunakan untuk
keperluan yang akan datang. Biasanya, BOOTP server berusaha untuk mengirimkan
pesan BOOTREPLY langsung kepada klien menggunakan unicast. Alamat tujuan
dalam IP header di-set untuk BOOTP alamat IP-mu dan alamat MAC di-set untuk
alamat hardware klien BOOTP. Jika salah satu host tidak dapat menerima unicast dari
datagram IP hingga mengetahui alamat IP-nya, kemudian bit broadcastnya harus di-set
untuk mengindikasikan server yang BOOTREPLY harus dikirim sebagai IP dan MAC
broadcast. Di sisi lain bit tersebut harus di-set menjadi 0.
Client IP address diatur oleh klien. Jika tidak tahu maka 0.0.0.0.
Your IP Address diatur oleh server jika IP klien adalah 0.0.0.0.
Server IP address diatur oleh server.
Router IP address diatur dengan menyampaikan kepada router jika BOOTP forwarding
sedang digunakan.
Client hardware address diatur oleh klien dan digunakan oleh server untuk
mengidentifikasi klien yang sedang melakukan booting.
Server host name berisi opsional nama host server yang diakhiri dengan X’00’.
Boot file name diisi oleh klien. Klien bisa meninggalkan data ini kosong atau
mengisinya dengan nama, misalnya “router” mengindikasikan tipe dari boot file yang
digunakan. Server mengembalikan filename dari boot file yang sudah terkualifikasi
dengan penuh sehingga cocok dengan klien. Isinya telah dihilangkan oleh X'00'.
Vendor-specific area menandakan opsional tempat spesifik-vendor. Sangat dianjurkan
klien selalu mengisi empat bytes awal dengan “magic cookie”. Jika spesifikasi vendor
“magic cookie” tidak digunakan, klien sebaiknya menggunakan 99.130.83.99 diikuti oleh
akhiran label (255) dan menjadikan byte sisa menjadi nol. Silakan lihat pada RFC 1533
untuk lebih jelasnya.
9
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
10
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
BOOTP adalah sebuah simple client/server protocol yang mengandalkan broadcast untuk
mengijinkan komunikasi dengan perangkat yang belum mempunyai alamat IP. Dalam
contoh di atas Device A mencoba untuk menentukan alamat IP-nya dan parameter lain. Ia
mem-broadcast sebuah permintaan BOOTP pada jaringan lokal menggunakan UDP port 67
dan kemudian menunggu jawaban pada port 68. Device D telah dikonfigurasi sebagai
BOOTP server dan menunggu pada port ini. Ketika ia menerima permintaan, ia mengirim
sebuah broadcast pada port 68 memberitahu A alamat IP-nya.
Salah satu batasan dengan skema ini ialah penggunaan dari alamat broadcast untuk
permintaan BOOTP yang terbatas; ini membutuhkan server ada pada subnet yang sama
dengan penerima. BOOTP forwarding adalah sebuah mekanisme untuk router, di dalamnya
juga telah terdapat IBM 6611 dan 2210 Network Processors.
Sekali klien BOOTP telah memproses jawaban, maka akan dilanjutkan dengan transfer
boot file dan melakukan boot proses penuh. Lihat RFC 906 untuk spesifikasi tentang cara
ini diselesaikan dengan TFTP. Boot proses penuh akan mengganti protokol IP minimum
yang digunakan oleh BOOTP dan TFTP oleh normal protokol IP yang ditransferkan
sebagai sebuah bagian dari boot file dan berisi kostumisasi yang benar bagi klien.
Bootstrap Protocol (BOOTP) Dikembangkan untuk membuat komputer
menginisialisasi dirinya pada suatu jaringan (RFC951). Dibandingankan dengan DHCP
memang terbatas, tetapi karena DHCP dibangun di atas BOOTP, maka perlu untuk
memahami struktur pesan dan protocol BOOTP sebelum memperhatikan DHCP lebih jauh.
Lebih lanjut, karena kebanyakan implementasi DHCP juga berfungsi sebagai server
BOOTP, maka BOOTP harus dipahami. Biasanya BOOTP mencakup komputer yang
meminta informasi diperlukan untuk menginisialisasi.
Komputer dapat meminta 3 informasi kepada server, yaitu :
1. Informasi mengenai IP Address. Berguna supaya komputer dapat menginisialisasi
interface jaringannya.
2. Informasi IP Address suatu mesin di server (bootserver). Berguna untuk menyediakan
sebuah file bagi sebuah mesin untk load dan berjalan.
3. Nama file yang harus diload.
11
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
VII. Implementasi
1. AIX/6000
Fungsi dari BOOTP server telah diimplementasikan dalam bootpd daemon. Daemon ini
adalah subserver yang dikontrol oleh inetd superdaemon. Bootps mencari /etc/bootptab yaitu
alamat dari hardware.
Fungsi dari klien Bootp digunakan dalam penghubung dengan TFTP untuk me-load
executable modules (X station, diskless station) atau file konfigurasi (switch atau router)
otomatis saat sistem startup.
Catatan: permintaan BOOTP dari klien BOOTP tidak dapat memberikan IP router jika
tidak dikostumisasi secara eksplisit.
2. OS/2
12
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Fungsi dari klien : perintah dari BOOTP memulai klien. Klien akan menjalankan dan
menampilkan respon dari server secepat klien tersebut bisa.
3. DOS
TCP/IP dari DOS menyediakan fungsi dari BOOTP klien. Perintah dari BOOTP
memastikan fungsi klien ini sangat berguna dalam membuat koneksi SLIP (sejak BOOTP
dapat digunakan untuk memasukkan alamat IP Anda, Anda tidak perlu mengetahui alamat
IP sebelum koneksi terjalin).
Pembuat Boot Protocol sadar bahwa beberapa tipe dari hardware yang mungkin
membutuhkan informasi tambahan untuk bisa lolos dari server menuju klien dengan tujuan
agar klien dapat melakukan boot up. Untuk alasan ini, mereka menaruh ke dalam BOOTP
field format dengan 64-byte vendor field; juga biasa disebut area spesifik vendor.
Memasukkan field ini membuat BOOTP fleksibel, sejak BOOTP memperbolehkan vendor
memutuskan untuk mereka sendiri tentang cara mereka menggunakan protokol, dan
mengubah itu menjadi yang mereka butuhkan.
Setiap informasi vendor field menjelaskan tipe – tipe keterangan dari informasi untuk
dikomunikasikan, dan di-kodekan menggunakan struktur spesial subfield yang
menerangkan tipe field, panjang dan isinya. Hal ini merupakan metode biasa dari penentuan
opsi, yang disebut TLV-encoding (untuk type, length, value). Metode dasar yang sama juga
digunakan dalam pengkodean opsi IPv4 dan IPv6.
13
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Ukuran
Nama
Deskripsi
Subfield
(bytes)
Terdapat dua kasus spesial yang melanggar format field pada tabel di atas. Isi dari Code
yang 0 digunakan sebagai blok, ketika subfield harus diratakan dalam lingkup kata; ia tidak
berisi informasi. 255 digunakan sebagai penanda dari informasi field vendor. Kedua kode ini
berisi data yang tidak aktual, jadi untuk menghemat ruang, ketika diantaranya hanya
digunakan satu saja maka isi dari Code ikut dimasukkan; Field Len dan Data dilarang.
Perangkat yang melihat isi dari Code ialah 0 menganggapnya hanya sebagai pengisi;
perangkat yang melihat isi dari Code adalah 255 mengetahui itu telah mencapai akhir dari
informasi field vendor dalam field Vend.
14
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Ada lagi kelebihan BOOTP dari RARP, yaitu antara klien dan server tidak harus berada
dalam satu jaringan yang sama. Agar semua itu bisa terjadi membutuhkan sesuatu yang
beraksi sebagai perantara antara klien dan server yaitu BOOTP relay agent. Pekerjaan dari
BOOTP relay agent adalah berada di jaringan fisik tempat klien BOOTP berada dan bekerja
sebagai proxy dalam server BOOTP. Agen tersebut mendapatkan namanya karena ia me-
relay pesan antara klien dan server, dan membuat mereka dapat berhubungan meski berada
di jaringan yang berbeda.
15
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Pada gambar di atas, Device A mencoba untuk mengakses server BOOTP, tetapi berada di
jaringan yang berbeda; keduanya terhubung oleh workgroup routeryang dikonfigurasi
untuk menjadi BOOTP relay agent. Device A menyebarkan permintaannya dan router
menerimanya. Ia menyambungkan permintaan dari Device A tadi menuju server BOOTP,
Device D, dan menaruh alamat IP-nya sendiri (IPR) ke dalam field BOOTP GIAddr. Server
BOOTP mengirim balasan kembali kepada router menggunakan alamat IPR. Kemudian
router menyebarkan pesan tersebut ke jaringan Device A sehingga Device A dapay
menerimanya.
16
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Ia mengecek isi dari field Hops. Jika nilainya kurang atau sama dengan 16, ia
akan menambahi nilai tersebut dengan angka 1. Jika nilainya lebih dari 16
maka ia menghapus permintaan tersebut.
Ia mengamati isi dari field GIAddr. Jika field semuanya berisi nol, ia tahu ia
adalah relay agent pertama yang menangani paket itu dan menaruh alamat
IP-nya pada field ini. (Jika relay agentnya adalah router yang memiliki dua IP
maka IP yang diisikan adalah alamat IP yang menerima paket tersebut).
7. Server Mengirim Tanggapan: melihat bahwa field GIAddr pada permintaan bukan
nol, server mengetahui permintaan tersebut telah di-relay. Bukannya mengirim ke
pengirim aslinya, ia mentransmisikan paket itu ke relay agent yang tertulis di field
GIAddr.
17
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
18
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
BAB 2
DHCP
Pengertian apa itu DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dikembangkan pada tahun 1993 sebagai
standar jalur protokol menggantikan BOOTP (Protokol Bootstrap). DHCP merupakan
suatu jaringan komputer protokol yang digunakan oleh host (DHCP client) untuk meminta
informasi pengalamatan IP dari sebuah server DHCP yang meliputi alamat IP, subnet mask,
dan angka-angka opsional. Angka opsional mungkin mencantumkan default alamat pintu
gerbang, alamat DNS, dan alamat server WINS. DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol). Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas.
Terdapat di OSI Layer Aplikasi dan TCP/IP aplikasi.
Kegunaan dari DHCP sebagai server yaitu untuk memberikan alamat IP secara otomatis
dan mengeliminasi beberapa masalah, sedangkan yang dimaksud dengan DHCP sebagai
client yaitu komputer client yang meminta alamat IP ke server. Pekerjaan kita akan lebih
efisien, mudah dan lebih cepat untuk mengkonfigurasikan alamat IP dan lainnya pada
komputer client. Meghindari bentroknya IP yang sering kita jumpai ketika pemberian IP
secara manual.
Komputer yang telah dikonfigurasikan agar menggunakan DHCP, sewaktu dihidupkan
akan mencari apakah di Network terdapat DHCP Server dan komputer tersebut akan
berteriak: hai, saya mau menyewa IP, apakah ada yang menawarkannya? . DHCP Server
yang mendengar adanya pihak yang mencari akan berkata ok, saya ada nih IP untuk
disewakan, no nya adalah sebagai berikut bla bla bla.......... Apakah Anda tertarik? .
Komputer yang mendapatkan penawaran dari DHCP Server ini akan memilih dari sekian
penawaran IP secara acak jika dalam network terdapat beberapa DHCP Server. Ketika
pilihan sudah diputuskan, komputer akan mengatakan ke salah satu DHCP Server ok, saya
19
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
akan meminjamnya dari Anda DHCP Server . DHCP Server akan menjawab lagi untuk
terakhir kalinya ok. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi memberikan IP
Address secara manual, cukup dengan refrensi kepada DHCP server. Perlu diketahui IP
Address diberikan bersama dengan subnetmask, dan default gateway dalam waktu tertentu.
DHCP Operation
20
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Pembaruan Penyewaan IP
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan
IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP
address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP
hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara
dinamis.
21
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protokol jaringan yang
berfungsi untuk mendistribusikan IP pada jaringan secara otomatis. DHCP bekerja dengan
relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang
dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya
meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara
dinamis.
22
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
1. IP Least Request
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada dua atau lebih DHCP s
erver) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke komputer client.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali
melakukan broadcast dengan pesan atau message menyetujui peminjaman tersebut
kepada DHCP Server.
4. IP Lease Ackknowledge
DHCP Server memberikan jawaban atas message tersebut berupa konfirmasi IP dan
informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client
melakukan inisialisasi dengan mengikat nomor IP tersebut dengan client dan dapat
bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP yang lainnya menarik tawarannya
kembali.
Automatic Allocation : DHCP server secara bebas memberikan alamat IP pada client
yang memintanya secara permanen diasosiasikan dengan MAC addres sesuai dengan
kapasitas yang ditetapkan oleh administrator.
23
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
akan memberikan alamat IP yang sudah expired kepada client DHCP atau ke
komputer lainnya.
24
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Berikut keterangan dari interaksi antara DHCP client dan DHCP server :
1. Client melakukan broadcast DHCPDISCOVER pada jaringan lokal.
2. Server merespon dengan pesan DHCPOFFER, dimana informasi ini juga
memberikan informasi tentang IP address.
3. DHCP client menerima 1 atau lebih pesan DHCPOFFER dari 1 atau lebih DHCP
server. Client memilih salah satu informasi itu dan mengirimkan pesan
DHCPREQUEST dan informasi jaringan mana yang dipilih.
4. Server menerima pesan DHCPREQUEST tersebut dan membalas dengan
mengirimkan pesan DHCPACK dengan mengirimkan informasi lengkap.
5. Client menerima DHCPACK dan melakukan konfigurasi terhadap interface
jaringannya.
6. Apabila client sudah tidak menginginkan lagi alamat IP tersebut, client akan
mengirimkan pesan DHCPRELEASE.
Bagi Anda pemerhati masalah jaringan komputer pasti sudah sering mendengar istilah
25
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
DHCP. Bagi mereka yang belum mengerti mengenai DHCP, maka kali ini kami akan
sajikan berbagai tanya jawab seputar DHCP, khususnya bagi Anda yang masih pemula.
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
Guna dari DHCP sangatlah besar dalam suatu jaringan komputer. DHCP digunakan agar
komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil
konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya) bagi mereka dari suatu
server DHCP. Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan
dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika
suatu jaringan komputer yang terdiri dari 1000 komputer dan Anda harus mengeset IP
address pada masing-masing komputer secara manual. Payah bukan?
26
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
yang mana salah satu parameter-parameter protokol diberikan ke client system dengan
DHCP atau BOOTP. RARP tidak mendukung parameter-parameter lainnya dan
menggunakannya. Sebuah server hanya mampu untuk melayani LAN tunggal. Sementara
itu DHCP dan BOOTP didesain agar mereka bisa di-route pada jaringan.
“Bagaimana jika alamat IP pada client diberikan secara otomatis tanpa menggunakan DHCP
server?”
Secara teoritis hal ini sangat mungkin, dimana suatu client atau komputer bisa mengambil
sembarang IP address bagi dia sendiri dan kemudian mem-broadcast suatu request kepada
komputer-komputer lainnya untuk melihat apakah alamat IP tersebut sudah digunakan atau
belum. Appletalk didesain dengan ide seperti itu dan MacTCP pada Apple bisa dikonfigurasi
seperti hal tersebut. Namun demikian, metode alokasi IP seperti itu memiliki beberapa
kelemahan, yaitu:
Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu
membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh
komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang
ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.
Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range
tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan
range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya
hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian
hari.
27
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
“Bisakah suatu DHCP server menjadi backup bagi DHCP server yang lain?”
Anda bisa saja memiliki beberapa DHCP server dalam suatu jaringan. Selama server-server
DHCP tersebut identik dan memiliki alokasi yang sama bagi semua client dalam jaringan
tersebut, maka apabila salah satu DHCP server mati, data konfigurasi bisa diambil dari
server DHCP lain yang masih hidup. Untuk itu diperlukan suatu metode komunikasi server-
to-server pada server-server DHCP.
Anda bisa membaca dokumen RFC1541, RFC1534 dan RFC1533. Untuk membacanya
silakan Anda menuju ke http://ds.internic.net/ds/dspg1intdoc.html
Di mana saya bisa baca-baca hal yang lebih luas lagi mengenai DHCP ini?
Silakan Anda ke alamat http://www.bucknell.edu/~droms/dhcp/ atau ke
http://info.isoc.org/HMP/PAPER/127/html/paper.html atau seperti biasa, Anda bisa cari
di Google atau Yahoo! dengan keyword DHCP tutorial.
DDNS digunakan pada client yang menggunakan sistem DHCP, dimana DHCP server
mengirimkan pesan kepada nameserver untuk mencatat IP dan nama host.
DDNS (Dynamic Domain Name System)digunakan pada client yang menggunakan
sistem DHCP, dimana DHCP server mengirimkan pesan kepada nameserver untuk
mencatat IP dan nama host.
� Untuk memberikan IP kepada client secara otomatis.(DHCP)
28
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
29
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
30
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
e. Klik Next…
Klik Finish..
Jika Selesai Tutup jendela Add Remove Programnya..
31
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Yang paling umum untuk mengkonfigurasikan DHCP adalah dengan membuat scope
terlebih dahulu. Setelah scope telah ditentukan, setelah itu baru mengonfigurasikan di client.
Client tersebut tidak perlu membuat IP address satu persatu, karena telah didistribusikan
dari server.
g. Klik DHCP
32
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
33
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
l. Klik Next
34
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
35
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
36
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
37
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
s. ip DNS Server saya adalah : 192.168.1.1, maka saya masukan di kolom IP address
Kemudian klik NEXT
t. Ip Server WINS saya juga 192.168.1.1 maka saya masukan di kolom IP address
Kemudian KLIK NEXT…
38
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
u. Untuk Langsung mengaktifkan Scope tsb, maka pilih YES, dan Klik NEXT…
39
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
KETERANGAN :
Anda dapat menambahkan settingan tsb, dengan cara klik kanan di folder yg dimaksud.
40
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
41
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
c. Untuk melihat apakah ip sudah diberikan dari server atau belum, coba masuk ke
dalam DOS PROMPT.
Kemudian ketik : ipconfig/all <enter>
42
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
43
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Komputer yang sedang mengoperasikan client Windows 2003 jika memperoleh suatu
alamat IP yang dipilih pada properti TCP/IP-nya yaitu seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.
Ketika suatu komputer sebagai DHCP client diatur, komputer client itu dengan berlahan
akan menyetujui tawaran penyewaan dan dapat menerima dari server:
Pemakaian alamat IP temporer yang dikenal sah atau sudah ditetapkan bagi jaringan
yang sedang bekerja sama.
Parameter-parameter konfigurasi TCP/IP tambahan bagi client untuk dipakai dalam
bentuk data pilihan.
44
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Selain itu, bila terdeteksi perbedaan dikonfigurasi, server DHCP berusaha untuk mem-ping
masing-masing alamat yang tersedia di dalam ruang lingkup itu sebelum menghadirkan
alamat dalam suatu tawaran penyewaan ke client. Hal ini memastikan bahwa masing-
masing alamat IP yang ditawarkan ke client belum dipakai oleh komputer non-DHCP
lainnya yang memakai konfigurasi TCP/IP manual.
Selain alamat IP, server DHCP dapat dikonfigurasikan agar dapat menyediakan data
data opsional untuk mengonfigurasikan TCP / IP sepenuhnya bagi client. Tipe yang sering
dipakai dan didistribusikan oleh server DHCP selama penyewaan yang meliputi:
Default pintu gerbang (router), yang dipakai untuk menghubungkan suatu segmen
jaringan dengan segmen-segmen jaringan lainnya.
RESERVATION
Anda dapat memilih untuk memesan beberapa alamat IP bagi pemberian penyewaan
permanen ke device atau komputer tertentu pada jaringan Anda. Anda harus membuat
reservasi hanya bagi device yang diaktifkan oleh DHCP dan yang harus dipesan demi tujuan
tertentu pada jaringan Anda (misalnya server cetak). Bila Anda sedang memesan alamat IP
untuk client yang baru atau alamat yang berbeda dari alamat yang aktual, maka Anda harus
memverifikasi bahwa alamat itu belum disewakan oleh server DHCP.
Dengan memesan alamat IP di dalam ruang lingkup tidak berarti secara otomatis
memaksa client yang sedang memakai alamat itu supaya berhenti memakainya. Kalau
alamat itu sudah dipakai, maka client yang sedang memakai alamat tersebut harus lebih dulu
45
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Dengan memesan alamat IP pada server DHCP tidak juga berarti memaksa client yang
baru yang untuknya reservasi itu dibuat agar segera berpindah ke alamat itu. Dalam kasus
ini juga, client harus lebih dulu mengeluarkan pesan permintaan DHCP. Untuk membuat
semua ini terjadi pada suatu sistem yang sedang mengoperasikan Windows 2003, pada
command prompt, ketiklah ipconfig /renew.
Anda dapat memodifikasi durasi penyewaan agar dipakai untuk memberikan penyewaan
alamat IP. Default durasi penyewaan adalah delapan hari. Bagi kebanyakan LAN (local area
network), default nilai dapat diterima tetapi selanjutnya dapat dibesarkan jika komputer-
komputer jarang berpindah atau berganti lokasi. Waktu penyewaan tak terbatas dapat juga
diatur, tetapi harus dipakai dengan hati-hati.
46
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
Jika anda ingin mengaktifkan DHCP server dalam network yang memiliki Active
Directory maka terdapat langkah tambahan yang harus dilakukan yaitu otorisasi
(authorize). Tanpa otorisasi, DHCP server 2003 tidak akan bias diaktifkan. Dikatakan
DHCP server 2003 karena jika anda membuat DHCP server dengan system lain seperti
Linux dan Windows NT, anda tetap bias mengaktifkan DHCP server tanpa otorisasi. Untuk
47
Bootstrap Protocol & Dynamic Host Configuration Protocol
BOOTP & DHCP
melakukan otorisasi, klik menu Action > Manage Authorized Services > sorot server
anda dan klik “Authorized”.
48