Anda di halaman 1dari 12

Siswa diberikan contoh aplikasi

persamaan dan fungsi kuadrat dalam


kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa
juga diminta untuk menyebutkan contoh
aplikasi lain, sehingga guru dapat
mengetahui pemahaman dasar siswa
mengenai materi ini.

Siswa diberikan penjelasan mengenai


bentuk umum persamaan kuadrat dan
diperjelas lagi melalui Contoh 1. Guru
dapat memberikan contoh lain,
misalnya persamaan kuadrat dengan b =
0 dan c = 0.

Siswa diminta untuk mengamati


jenis-jenis penamaan persamaan
kuadrat, kemudian dengan
memberikan contoh persamaan
kuadrat, siswa diminta untuk
mengidentifikasi jenis persamaan
kuadrat yang diberikan.

Siswa diberikan suatu persamaan kuadrat


sederhana, misalnya: x2 + 3x –5, kemudian
diminta mencari nilai pengganti x yang
memenuhi persamaan kuadrat tersebut.
Siswa dijelaskan bahwa nilai pengganti x
tersebut merupakan akar atau penyelesaian
dari persamaan kuadrat tersebut.
Siswa diminta untuk mensubstitusikan
kembali nilai-nilai pengganti x yang telah
diperoleh ke dalam persamaan kuadrat,
sehingga dapat disimpulkan mengenai
hubungan antara akar-akar dengan
persamaan kuadratnya.

Siswa diberikan Contoh 2 untuk memperjelas


lagi penjelasan di awal tentang akar-akar
persamaan kuadrat.
Melalui Contoh 3, siswa mempelajari cara
menentukan koefisien dari x apabila salah satu
akar diketahui.
Melalui Contoh 4, siswa mengamati cara
menentukan akar yang lain apabila salah satu
akar dari suatu persamaan kuadrat diketahui.
Siswa diminta untuk memperhatikan bahwa
penjelasan yang ada dalam memo pada Contoh
3 dan 4 merupakan cara penentuannya.
Setelah siswa memahami tentang konsep
persamaan kuadrat dan akar-akarnya, siswa
dapat mengerjakan soal-soal Latihan
Kompetensi Siswa 1.

Siswa dijelaskan bahwa ada tiga cara untuk


menentukan akar-akar persamaan kuadrat, yaitu
memfaktorkan, melengkapkan bentuk kuadrat,
dan menggunakan rumus ABC.

Dalam cara pemfaktoran, sebelum penguraian


bentuk persamaan kuadrat, gunakan syarat ini
untuk penentuan nilai p dan q.

Keterangan dalam memo merupakan langkah


awal sebelum menguraikan bentuk persamaan
kuadrat. Setelah didapat p dan q, substitusikan
( ax+ p )(ax+ q )
ke dalam bentuk
a =0 .
Cara kreatif seperti ini digunakan untuk persamaan
kuadrat dengan bentuk ax2 – c = 0.

Untuk cara kreatif bentuk (c), pertama-tama tentukan


terlebih dahulu p dan q seperti pada memo.
Kemudian tentukan lawan dari p dan q. Karena p =
-3, maka lawan dari p = 3 dan karena q = -2, maka
lawan dari q = 2.

Cara lain untuk memfaktorkan adalah cara Super Smart


Solution (triple-s). Langkah menggunakan cara ini
adalah
1. Menentukan nilai p dan q seperti
penjelasan dalam memo.
2. Faktorkan nilai a pada persamaan
kuadrat, dalam contoh ini a = 5. Faktornya
adalah 5 dan 1. Tuliskan sebagai (5x … )(x … )
= 0.
3. Isi titik-titik dengan p = -5 dan q = -2
dengan urutan yang tidak ditentukan. Diperoleh
(5x – 2)(x – 5) = 0.
4. Bagi p dan q dengan koefisien x,
yaitu p = -5 dibagi dengan 5 dan q = -2 dibagi
dengan 1. Diperoleh faktor (5x – 2)(x – 1) = 0.

Siswa diminta untuk mengerjakan soal


LKS 2 dapat secara perorangan maupun
kelompok agar lebih memahami cara
menentukan akar persamaan kuadrat.

Untuk mengerjakan soal ini, siswa


menggunakan cara super smart solution
seperti pada Contoh (d) hal. 78.

Gunakan cara kreatif seperti pada Contoh


(b) dan (c) di hal. 78.
Siswa diberikan penjelasan mengenai sifat
akar kuadrat yang merupakan dasar teori
cara melengkapkan bentuk kuadrat.

Siswa dijelaskan bahwa langkah pertama


mengerjakan persamaan yang sudah
berbentuk kuadrat adalah dengan menarik
akar kuadrat dari masing-masing ruas.

Siswa dijelaskan mengenai langkah-langkah


penyelesaian dengan melengkapkan bentuk kuadrat
melalui contoh sederhana. Misalkan: 2x2 + 3x – 2 =
0.
1. Ubah menjadi 2x2 + 3x = 2.
2. Karena a = 2, bagi kedua ruas dengan 2

menjadi x + x=1
2 3
2
.

3. Tambahkan kedua ruas dengan

( ) =
b 2
2a
9 , menjadi 2 3
16 2 x + x + = 1+
9
16
9 .
16

4. Ubah menjadi ( x + 34 ) 2 = 12 65 = ( 54 ) 2
5. ( x + 34 ) 2 = ( 54 ) 2

x1 = 54 − 34 = 24 = 1
2

2x = − 5 − 3 = − 8 = −2
Sifat akar kuadrat ini adalah dasar teori dari penggunaan
4 4 4
cara melengkapkan bentuk kuadrat. Siswa diberikan
beberapa contoh, misalkan m = n2 = 9. Siswa diminta untuk
2

membuktikan apakah memenuhi sifat akar kuadrat.


Melalui Contoh 11, siswa diharapkan dapat
membuat model matematika dari suatu
masalah dalam matematika dalam bentuk
persamaan kuadrat dan menyelesaikannya.
Berikan contoh lain yang berkaitan dengan
masalah dalam matematika atau dalam
kehidupan sehari-hari. Misalkan

Siswa dijelaskan tentang diskriminan, dan


dijelaskan juga bahwa dengan menentukan
nilai diskriminan dapat ditentukan jenis-
jenis akar persamaan kuadrat

Siswa diminta untuk memperhatikan


keempat contoh ini yang masing-masin
merupakan contoh dari keempat jenis akar
persamaan kuadrat
Sebelum dijelaskan bentuk-bentuk ini, siswa
diberikan contoh sederhana untuk masing-
masing bentuk
Siswa dibagi menjadi 12 kelompok, tiap
kelompok membahas dan membuktikan 1
bentuk
Kemudian, masing-masing kelompok
menjelaskan kepada kelompok lain hasil
pembuktian yang telah diperoleh.

 Pertama kali siswa diberikan definisi fungsi


melalui contoh, misalnya:

0 4 F:A B
1 5
2 6
7

 Siswa diminta untuk menyebutkan contoh


yang bukan termasuk fungsi
 Siswa dijelaskan mengenai unsur-unsur
suatu fungsi
Dari contoh yang diberikan, siswa diminta
menyebutkan unsur-unsurnya, mana yang disebut
daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil
 Pertama kali siswa diberikan definisi
Siswa diminta untuk menguraikan bentuk dasar :
(x-x1) (x-x2) = 0
(x-x1)x-(x-x1) x2 = 0
x2 – x1x- x2x + x1x2= 0
x2- (x1 + x2)x + x1x2 = 0

Untuk lebih memahami penggunaan rumus, siswa


memperhatikan contoh dan mengerjakan LKS 8
Siswa diberikan contoh-contoh lain dengan syarat
a, b, dan c yang berbeda-beda, sehingga diperoleh
beberapa kemungkinan grafik fungsi kuadrat. Hal
ini dimaksudkan agar siswa terlatih membuat
sketsa grafik dengan cepat.

 Untuk menjelaskan langkah-langkah


membuat sketsa grafik fungsi
kuadrat, pertama kali, siswa diberikan
contoh fungsi kuadrat.
 Siswa diarahkan untuk mengikuti
langkah-langkah membuat sketsa
secara berurutan dari fungsi kuadrat
yang diberikan.
Siswa dijelaskan asal dari persamaan sumbu
simetri ini.
dapat dilihat pembuktiannya di hal.116
bentuk fungsi:
y = a(x-xA )(x-xB)
= a(x2–xAx – xBx + xA xB)
= a x2–a(xA+ xB)x + a xAxB
Sumbu simetri : xs = -b
2a
= a(xA+ xB)
2a
= 1 (xA+ xB)
2
Bentuk fungsi : y=a(x-p) + q
Y= a(x2-2px+P2) + q
= a x2-2apx+ap + q
Sumbu simetri : xs = -b
2a
= 2ap = p
2a

Siswa dijelaskan bahwa nilai dan letak grafik fungsi y


= ax2+ bx + c, dapat juga ditentukan dengan definit
positif atau definit negatif.

Siswa diminta untuk mengamati contoh fungsi yang


definit positif dan fungsi yang definit negative pada
contoh 5 dan 6
 Penjelasan menyusun persamaan grafik fungsi
kuadrat melalui contoh :
Fungsi y melalui tiga titik:
A(1,0), B(2,5), dan C(3,12)
 Substitusikan titik-titik ke fungsi y
A(1,0) → y = a.11+b.1 + c
0 = a+b+c
B(2,5) → y = a.22 + b.2 + c
5 = 4a+2b+c
C(3,12)→y = a.32 +b.3+c
12 = 9a+3b+c

 Siswa diminta untuk mencari nilai a, b, dan c


dari ketiga persamaan tersebut hingga diperoleh
fungsi kuadrat y

Tujuan dari materi ini adalah siswa dapat


membuat label matematika dari suatu
masalah, menyelesaikan dan menafsirkan
penyelesaian dari model matematika dari
suatu masalah.
Hal. 126 (gambar tidak ada)

Siswa diberikan contoh unsur-unsur yang


diketahui dari suatu fungsi kuadrat.
Siswa diminta menganalisis cara menyususn pers.
Grafikk fungsi kuadratnya.
Setelah itu, hasilnya didiskusikan berdua dengan
temannya sehingga diperoleh kesimpulan akhir
Terakhir, tiap-tiap kesimpulan akhir dikumpulkan
dan dibahas bersama.
Hal 122
Siswa dijelaskan mengenai penentuan nilai dan
letak grafik fungsi
Jika a>0 dan x1 < x2
ί) Untuk x<x1, maka x< x1< x2
Y=a(x-x1)(x-x2) → positif
(-) (-)
Untuk x>x2, maka x>x2>x1
Y= a(x-x1)(x-x2) → positif
(+) (+)
fungsi y di atas sumbu x

Untuk selanjutnya, mintalah siswa untuk


mengidentifikasi nilai dan letak grafik fungsi
y=a(x-x1)(x-x2)

Anda mungkin juga menyukai