Anda di halaman 1dari 1

c 

Kepala dinas pendidikan kebupaten A, pak sony baru menduduki jabatannya selama 3 bulan.
Seblumnya posisi ini dijabat oleh orang lain yang dalam mimimpin anak buahnya ia selalu mengarahkan
dan menetukan segala aktivitas mereka. Kepala dinas tersebut sangat beroreintasi pada pencanpain
target-target program kependidikan, karennaya ia mengendalikan langkah anak buahnya secara ketat.
Pertemuan atau rapat untuk memantau semua jalannya kegaitan secara rutin dilakukan setiap hari
selasa, sehingga kemajuan ataupun hambatan yang terjadi, terpantau dan penyelesaian datang dari
pimpinan. Iklim yang terjadi dalam rapat tersebut, lebih diwarnai oeh laporan dari bawahan dan
instruksi dari pimpinan (kepala dinas) bahkan jika terdapat kekeliruan atau keterlambatan atas program
maka pimpinan akan menegur anak buahnya langsung dalam forum tersebut. Mereka takut berinisiatif
dan tidak berani mengambil keputusan-keputusan atau langkah lain kecuali yang sudah digariskan
pimpinan, sekalipun sebenarnya situasi menuntup dan mereka mampu.

Kondisi di atas, membuat para kariyawan dinas pendidikan A selalu hadir, dan bekerja sesuai tugas yang
dibebankan padanya, mengingat bahawa pimpinan selalu melakukan kontrol pada setiap anak buahnya
dan langsung ditegur atau diberi sanksi jika melakukan sesuatu yang mmenyimpang dari aturan yang
berlak. Atas dasar kondisi tersebut pula hampir semua program yang dicanangkan berhasil dicapai
sesuai target.

Pak sony sebagai kepala dinas pendidikan kebupaten A yang baru, memilik gaya yang berbeda
dengan pimpinan yang lama.pak sony selalu beranggapan bahwa setaip orang yang berkerja, pasti sadar
akan tugasnya dan akan menjalankan semua tugasnya dengan bertanggung jawab. Oleh Karen itu pak
sony, berusah untuk tidak mencampuri penyelesaian tugas dan tanggung jawab anak buahnya. Ia
menyerahkan sepenuhnya semua pelaksanan kegiatan program kerja kepada anak buahnya karena ia
percaya anak buahnya mampu. Rapat atau pertamuan tidak lagi dilakukan secara rutin bagi semua
baian, tetapi boleh dilakukan oleh setiap bagian yang memerlukan sementara ia juga menyatakan siapa
saja boleh bertanya kapadanya kapan saja jika diperlukan. Demikian pula pertemuan antar bagian, dapat
dilasanakan jika mereka menganggap perlu.

Atas tindakan yang diambil pak sony dalam memimpin dinas ini, karyawan justru menjadi bingung tak
tahu apa yang harus mereka lakukan. Kadang kepala bagian berusah untuk membuat pertemuan, tetapi
kemudian mereka seperti menghadapi jalan buntu Karen tidak tahu sebenarnya ada permasalahan apa
dibagiannya, yang mereka tahu target tidak tercapai.

 

1. Ôerdasar gambaran kasus diatas, area permsalahan apa yang ada ditunjuau dari perspektif
psikologi sosial
2. Pilih satu masalah dari permasalahan yang ada
3. Pilih, tentukan dan jelaskan teori yang menurut anda sesuai untuk membahas masalah yang and
pilih
4. Ôahas/ analisis masalah yang anda pilih dengan menggunakan teori
5. Kesimpulan 6. Daftar pustakan .

Anda mungkin juga menyukai