Kasih Ibu
EGOKAH AKU...?
SEMPURNAKAH AKU...?
HATIKUPUN BERKATA "TIDAK"
TIBA-TIBA.....
RINDU ITUPUN..TERHEMPAS...TERENG
GUT...TERCABUT...
TERKULAI..TAK BERDAYA TAK BISA APA-APA..
Deritaku
Jiwaku hampa...
Gelap... Pekat..
Suram tanpa setitik cahaya...
Tuhan....
Kusebut Asma MU...
Perkenankan aku gunakan kekuatan MU...
Lewat lantunan ayat-ayat suci MU..
Basahi jiwaku...
Selimuti hatiku......
Lindungi hidupku...
Dapatkan cinta....
Raih kebahagiaan sejati....
Ku Menanti
Meski payah
tak tau lagi pa yang mampu sadarkan ku dari mimpi ini
mimpi tentangmu di hati
tersirat senyummu
memercik di kilauan cahaya
bangunkan aku!
bangunkan dari keadaan ini
ada kenyataan yang harus kujalani
ada hati yang telah menanti
menantiku tuk kembali
Aku sedang berjalan kearah luar gang rumahku menuju sekolah. Tetapi sebelum aku
berangkat sekolah, aku harus menunggu Dina yang sedang menuju kearah depan
gangku. Kulihat kedepan sana tetapi tidak seorangpun tampak, ketika aku sedang
menunggu Dina, aku melihat dua orang teman sekelasku berjalan kearahku. Ya… itu
Lila dan Uswah. “ Hey Nad… kamu kaq belum berangkat sekolah seh?!! “ Tanya Lila
kepadaku.“ owh iya neh aku sedang menunggu Dina. “ Jawabku.“ ohh kamu sedang
menunggu Dina, tapi Nad 10 menit lagi sekolah masuk tau!! Kamu ga takut telat??? “
Tanya Uswah kepadaku.“ ya udah kalau geto kita berangkat sekolah bareng ya?!! “
pintaku kepada Lila dan Uswah. Merekapun mengiyakan ajakanku dan segera
melangkahkan kaki untuk menaiki angkutan umum yang akan mengantarkan kami
kesekolah.
**** “
NADIAAA…!!! “ teriak Dina sambil melangkahkan kaki dengan cepat kearahku.“
Eh… Dina?!! ““ Eh… Dina, Eh… Dina lagi, kamu koq ninggalin aku seh Nad???
Tadi tuh aku kerumahmu tapi kata kakakmu, kamu baru aja berangkat!!! ““ Mmm…
Sorry deh, abis kamu lama seh “.“ iiihh… kan udah aku bilang tunggu sampai aku
datang?!! ““ iya…iya…sorry, udah donk jangan marah marah terus, kaya nenek –
nenek aja!!! “.“ enak aja! Kamu tuh yang kaya nenek – nenek!!! “ jawab Dina dengan
tampang kesalnya. Melihat Dina mau marah-marah lagi, akupun berlari
meninggalkan Dina menuju kelas dan duduk ditempatku, Dinapun berteriak – teriak
sambil berlari-lari kecil kearahku dan melanjutkan ocehan – ocehan yang tadi
tertunda. Aku dan Dina bersahabat sejak duduk disekolah menengah pertama
kelas 1 hingga duduk disekolah menengah kejuruan kelas 2. Orang tuaku sangat akrab
dengan Dina, begitupun sebaliknya. Sudah seperti saudaraku sendiri.
****“
Lila… Uswah… “ panggilku. “ ya Nad, ada apa?!! “ jawab Lila.“ nanti pulang bareng
ya!!! “. “ oh itu, liat nanti aja ya!!! “ jawab Lila.“ oce dehh, Mmm… tapi besok
berangkat bareng lagi ya??? Aku tunggu kalian berdua di tempat tadi, oce?!! “. “
oceee…!!! “ jawab mereka berdua dengan kompak. Semenjak kami sering
pulang dan berangkat sekolah bersama, kami menjadi semakin akrab. Tidak hanya
pulang dan berangkat sekolah saja kami bersama tetapi kemanapun dan acarapun
kami selalu terlihat bersama. Dan sejak saat itulah satu persahabatan dalam hidupku
tersulam kembali.
****“
koq Lila, Dina dan Uswah agak beda ya?? Apa mereka sedang ngerjain aku ya?!! “
aku duduk termenung dikelas yang masih kosong. “ Mmm… mungkin hanya
perasaan aku saja kale ya?!! “ ujarku dalam hati. Aku merasa beberapa hari ini
Lila, Dina dan Uswah agak cuek kepadaku. Mungkin karena sebentar lagi hari ulang
tahunku. Padahal aku merasa karena mereka cuek kepadaku. “ Eh Nad… bengong aja
kamu!!! “ ujar Uswah membuyarkan lamunanku. “ ah nggak koq!!! ““ oya Nad,
besokhari minggu teman – teman sekelas ngajakinkita lari pagi bareng. Kamu ikut
kan? “ Tanya Dina. “ gat au deh, lihat besok aja ya?!! MALEEZZ tau, masa liburan
gene masih keluar juga…! Acara kelas lagee!!! ““ Nad pokoknya kamu harus ikut,
kalau ga ikut dapet hukuman loh. “ Ujar Lila menakutiku. “ Memangnya anak SD…
masih ada hukuman, udah pokoknya lihat bezok aja deh, ya.. ya..!!! “.“ YOII !!! “
jawab Uswah dengan singkat. Aku sudah menduga pazti mereka merencanakan
sesuatu untukku esok hari. Aku merasa sangat penasaran dan agak sedikit takut. “
Aduh aku dating nggak ya besok??? Pasti mereka belez dendam deh ke aku karena
kemarin yang nerjain mereka adalah aku!!! “ ucapku dalam hati.“ udah deh lihat
besok aja…! Kalau aku dijemput ya aku pergi, tapi kalau aku ga dijemput ya aku
nggak pergi!!! “ kataku dalam hati lagi dengan memejamkan mata untuk tidur
walaupun dengan sedikit perasaan gelisah.
Tik…Tok…Tik…Tok…, tepat jam 12 malam tiba – tiba aku terbangun karena
mendengar suara telepon berdering. Akupun dengan segera mengangkatnya. “
Hallo… “ sapaku.Tak ada jawaban dari seberang.“ Hallooo… “ aku menyapa sekali
lagi.Masih tidak ada jawaban jawaban juga. “ HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY
BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY, HAPPY
BIRTHDAY NADIA…!!! Terdengar nyanyian dari seseorang di seberang
sana.“thanks ya!!! “ aku terharu.“ Met ultah Nadia! Ketujuh belas ya? Semoga kamu
tambah dewasa, tambah cantik dan tambah gokil!!! “ ujar Isti.“ Paztee..!! ““ Nad sorry
neh aku ga bias telepon kamu lama – lama soalnya aku ngantuk! Kamu met tidur ya
Nad, sorry ganggu, bye Nadia…!!! ““ Bye!!! “ Isti adalah kakak kelas
disekolahku. Dia sangat baik kepadaku tetapi sejak ia lulus aku jarang sekali bertemu
dengan sia mungkin bias dibilang tidak pernah lagi. Ya… mungkin dia sibuk dengan
kegiatan barunya.
iiihh.. Alarm berisik banged seh!!! Kan masih ngantuk?!! “ gerutuku. Akupun
segera bangun dan beranjak merapikan diri. Walaupun berat dan malas sekali rasanya
tetapi pagi ini aku harus pergi karena sudah mempunyai janji untuk lari pagi bersama
teman sekelasku. Walaupun aku tahu kalu hari ini mereka sudah mempunyai rencana
untuk mengerjaiku. “ Assalamu’alaikum…!!! ““ Wa’alaikumsalam… “ jawabku
sambil membukakan pintu.“ Hey Nad?!! ““ Hey! ““ Gimana udah siap belum? Teman
– teman udah nunggu kamu tuh!! ““ Iya.. Iya.. sabar donk!!! “ kataku sambil
melangkahkan kakiku kearah timur. Ternyata teman – teman sekelasku tidak
dating semua pagi ini dan ternyata dugaanku tentang semua itu salah, merekatidak
mengerjaiku. Aku merasa sangat senang. “ Upss.. tapi tunggu sebentar, sebuah telur
mendarat dengan tepat diatas kepalaku!!! “. Akupun berteriak dan mengejar-ngejar
Uswah dan teman yang lainnya. Merekapun semua berlari menjauhiku.
****
" Assalamua’laikum…!!! Uswah… Uswah… “ Ucapkku setelah sampai didepan pintu
rumahnya.“ Wa’alaikumsalam… ohh… Nadia, ayo masuk dulu Nad!!! “. Uswah
mempersilahkan aku masuk kedalam rumahnya. “ Tunggu sebentar ya nad, aku mau
siap – siap dulu, nanti bila Lila dan Dina datang kita bias langsung berangkat
kesekolah..! ““ iya.., tapi jangan pake lama, nanti aku jamuran lagi?!! “ jawabku
sambil tersenyum kecil. Tidak lama setelah Uswah berseragam sekolah rapi,
Lila dan Dinapun datang. Aku dan Uswah segera keluar rumah dan memakai sepatu
dengan cepat. “ yoo.. kita berangkat “ ucap Uswah setelah kami berpamitan dengan
orang tuanya. Lalu kami bertiga menganggukan kepala dengan serempak sambil
tertawa.
Diperjalanan menuju sekolah, seperti biasa kami berempat bercerita dan bercanda
tanpa merasakan teriknya matahari yang menyengat tubuh, karena kami terlalu asyik
dengan candaan konyol Uswah yang membuat perut kami terasa sakit. Alangkah
senangnya kami setiap hari seperti ini, selalu bersama – sama. Ketika angkutan
umum yang kami tumpangi sudah mengantarkan sampai tujuan dan pergi berlalu.
Tiba – tiba Lila berbicara dengan kerasnya dan membuat aku, Dina dan Uswah
kaget. “ HEYY!!! Udah jam12.30 loh!!! “ Lila berusaha memberi tahu bahwa kami
sudah terlambat masuk sekolah. Kami berlari – lari saling mendahului, sambil tertawa
dan berbicara, “ tungguin donk, jangan cepet – cepet?!! “. Huh… lelahnya kami
setelah berlari-larian. Kami berjalan perlahan menuju kelas dan sampailah didepan
pintu kelas, lalu mengetuk pintu dan membuka dengan mengucapkan salam, lalu
mencium tangan guru yang memang sudah duduk lebih awal sebelum kami datang.
Kami mengawali hari dengan terlambat masuk sekolah yang memang bias di
bilang ritinitas kami setiap harinya. Dan sekarang waktunya kami memandangi papan
tulis yang penuh dengan huruf dan berbaris membuat shaf dan banjar. 1 jam, 2 jam, 3
jam, begitu bosannya kami belajar, hingga akhirnya bel istirahatpun berbunyi. “
Akhirnya istirahat juga…!!! “. Kataku dalam hati.“ Nad, La, Din keluar yoo, Laperr
nehh!!! “ ajak Uswah. Kamipun berdiri lalu berjalan keluar kelas menuju
tempat yang bisa menghilangkan rasa lapar dan haus. “ Makan… Makan…!!! Kita
mau makan apa neh??? “ Tanya Uswah dengan bawelnya dan ketidak sabaran dia
menunggu jawaban kami.“ Terserah deh “ ucap Dina dengan singkatnya. Tanpa
menunggu jawaban dari aku dan Lila, Uswah pun mengambil bakwan dan
memasukkannya kedalam mulut, lalu dilanjutkan Lila, aku dan Dina. Setelah selesai
makan, kamipun beranjak menuju masjid untuk melaksanakan shalat ashar.
Waktu istirahatpun berakhir. Kami berempat memasuki kelas yang memang sudah
ramai dengan teman – teman sekelas kami. Melanjutkan pelajaran yang tertunda.
Iseng – iseng saat guru menjelaskan, aku menjaili Uswah dengan mengikat ujung
jilbabnya. Teman – teman yang berada dibelakangku tertawa – tawa dan berkata “
Dasar Jail?!! “. Aku hanya senyum – senyum kecil saja karena takut Uswah
menyadarinya. Bel pulang berbunyi, waktu kami pulang. Menaiki angkutan
umum bersama, lalu berpisah ditengah perjalanan. “ aku duluan ya…!, Bye…
bye….!!! “ ucapku sambil melambaikan tangan kepada Lila, Dina dan Uswah.
Selama ini kami selalu bersama, baik susah maupun senang kami lewati bersama dan
kami bersahabat cukup lamanya. Tetapi kenapa sudah beberapa hari ini, aku merasa
persahabatan kami agak merenggang. Aku bersama dengan Lila sedangkan Uswah
bersama dengan Dina. Aku merasa ada pembatas antara kami. Kepercayaan sedikit
hilang. Banyak hal yang aku dan Lila sembunyikan ataupun sebaliknya Uswah dan
Dina. Aku merasa cukup kehilangan dan sedih. “ Ada apa dengan persahabatan kami
saat ini?? “ tanyaku dalam hati.“ apa penyebab ini semua, apakah bisa kami seperti
dulu lagi, bercanda tawa dengan lepasnya tanpa adanya pembatas antara kami? “
sekali lagi aku bertanya pada diriku, tetapi sampai saat ini aku belum mendapatkan
jawabannya.
Kupandangi foto dalam bingkai, foto kami berempat. Aku, Lila, Dina dan Uswah.
Sungguh satu persahabatan dalam hidupku yang begitu indah dan mengasyikan. Satu
hal yang kusesali saat ini, “ mengapa aku harus egois dan diam saat melihat
persahabatan ini hancur??! “ sesalku dalam hati. Perjalanan hidup memang
panjang. Membawa pertemuan dan perpisahan. Hari ini aku bertemu, besok aku
berpisah. Namun seiring waktu berjalan kita tetap harus menjalani hidup ini dan
memikirkan tujuan masa depan kita. Walaupun persahabatan ini bukan yang pertama
bagiku, tetapi satu persahabatan inilah yang dapat membuat hari – hari dalam hidupku
menjadi lebih bermakna.