Anda di halaman 1dari 20

Elizabeth Alexandria Lauren

X - 8 / 06

GEOGRAFI
1. Jelaskan proses terjadinya Bumi!
Dalam perkembangannya, planet Bumi terus mengalami proses
secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga
tahap dalam proses perkembangan Bumi, yaitu:
 Awalnya, Bumi masih merupakan planet homogen dan belum
mengalami pelapisan atau perbedaan unsur,
 Pembentukan pelapisan struktur Bumi yang diawali dengan
terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih
besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih
ringan akan bergerak ke permukaan,
 Bumi terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu inti, mantel, dan
kerak Bumi.
Perubahan di Bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai
proses terbentuknya Bumi, yaitu:
 Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang
meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula.
Seteah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bimasakti,
lalu sistem tata surya. Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan
yang terlempar keluar saat gumpalan kabut raksasa meledak
yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah Bumi,
 Tiga tahap proses pembentukan Bumi, yaitu dari awal Bumi
terbentuk, diferensiasi, sampai Bumi mulai terbagi ke dalam
beberapa zona atau lapisan, yaitu inti, mantel, dan kerak
Bumi.
Para ahli mengemukakan beberapa hipotesis (dugaan) mengenai
proses terbentuknya Bumi dan seluruh alam semesta dengan
menggunakan hukum-hukum fisika, diantaranya:
 Immanuel Kant dan Pierre de Laplace, dalam perkembangan
keilmuwan menyatukan hipotesis mereka yaitu Hipotesis
2 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Kabut Kant-Leplace. Mereka berpikir bahwa awal


pembentukan alam semesta dari adanya gumpalan kabut gas
yang disebutnya Nebula. Kabut gas tersebut berputar pada
porosnya, sehingga makin lama makin pepat pada kutubnya
(karena gaya sentripetal), dan pada bagian ekuatornya
mengembang (karena gaya sentrifugal). Akibat selanjutnya
terjadilah pelepasan gelang-gelang seperti pada planet
Saturnus. Bagian pusatnya menjadi Matahari, dan pada
gelang-gelang tersebut terjadi konsentrasi pada satu titik,
menjadi planet-planet, yang terus berputar di sekeliling
induknya.
 Chamberlin dan Moulton, menduga bahwa pada awalnya ada
sebuah Matahari yang dalam perjalanannya berpapasan
dengan Matahari lain. Keduanya saling tertarik, sehinga
terjadi pasang seperti pasang air laut. Ketika pasangnya
mencapai titik kritis, terjadilah ledakan hebat pada bagian
tersebut. Puing-puingnya yang disebut planetsimal
berhamburan di sekeliling matahari asal. Selanjutnya,
berlakulah hukum gravitasi, planetsimal yang besar massanya
menarik yang lebih kecil, hingga terbentuk beberapa
gumpalan (planet) yang terus beredar mengelilingi induknya.
Hipotesis ini disebut hipotesis planetsimal.
 Jeans dan Jeffreys, Hipotesis Pasang-Surut Gas. Menurut
mereka bagian yang pasang dari matahari asal tidak meledak,
melainkan terlepas dengan pelan. Sebelum terlepas benjolan
pasang tersebut sempat tarik menarik antara kedua matahari,
sehingga bentuknya seperti cerutu. Ketika terlepas bentuk
cerutu tersebut terus bergulir mengelilingi matahari induk,
sambil mengalami konsentrasi di sembilan titik, sehingga
membentuk sembilan bola-bola kecil. Bola-bola kecil yang di
ujung lebih kecil daripada yang di bagian tengah, itulah
bentuk dan ukuran planet-planet kita sekarang.
3 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Hipotesis terakhir sangat mengejutkan karena didasarkan pada


dua hal yang selama ini belum diamati secara awam. Dasar tersebut
adalah:
 Hasil pengamatan dengan teleskop-radio (teknik radio-
astronomi)1 oleh Arno Penzias dan Robert Wilson di Bell
Laboratories, New Jersey, Amerika Serikat 1965, diketahui
adanya “radiasi dari gema ledakan” yang masih berlangsung
hingga saat ini, yang melatar belakangi seluruh radiasi-radiasi
di alam semesta. Gema itu kemudian disebut radiasi latar
belkang, yang diduga berasal dari sebuah ledakan dahsyat.
Jika tidak, maka tidak mungkin gemanya masih ada. Jika
diputar balik (play back), ledakan tersebut terjadi kira-kira 15
tahun lalu.
 Hasil pengamatan Edwin Hubble, ketika melakukan
pengukuran jarak galaksi-galaksi dengan menggunakan
analisis spektrum, diperoleh bahwa spektrum pancaran
galaksi-galaksi banyak bergeser ke arah panjang gelombang
merah (gelombang panjang=intensitas lemah), yang artinya
semakin manjauhi pengamat. Semakin besar pergeseran
merahnya, berarti semakin cepat gerak menjauhnya.
Kekuatan cahaya berbanding terbalik dengan jaraknya.
Cahaya yang kuat berarti jaraknya dekat, dan cahaya yang
redup/merah berarti jaraknya jauh. Itulah yang disebut efek
Doppler. Jika pergeseran tersebut diputar balik (play back),
pasti akan terkumpul kembali ke satu titik pusat alam
semesta.
2. Bentuk Bumi tidak bulat sempurna, tetapi pepet.
1
Gelombang radio sangat panjang sehingga dapat menembus awan debu yang
menyembunyikan sebagian besar galaksi kita dari pandangan. Atom hidrogen
bebas di ruang angkasa memancarkan gelombang radio dengan panjang
gelombang 21 cm. Jika atom yang memancarkan gelombang radio bergerak
menjauhi kita, panjang gelombang akan terlihat sedikit lebih panjang. Jika atom
mendekati kita, panjang gelombang akan lebih pendek. Hal ini memungkinkan
para astronom radio memetakan galaksi. Teknik ini telah diterapkan untuk
menampilkan lengan spiral panjang milik Bimasakti yang merentang ke luar,
sampai ke ujung piringan.
4 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

a. Apa makna pepet?


Pepet yaitu jika bumi dibelah melalui kedua kutubnya akan
dihasilkan penampang yang berbentuk elips. Jika sebuah elips
diputar maka akan menghasilkan elipsoda, tetapi elipsoda
bumi tidak sempurna, maka disebat geoida.
b. Berapa perbandingan jarak jari-jari Bumi di kutub
dengan di khatulistiwa?
 Jari-jari khatulistiwa : 6.378 km
 Jari-jari kutub : 6.357 km
Maka, perbandingan jarak jari-jari kutub dengan jari-jari
khatulistiwa adalah 19:26
3. a. Berapa umur Bumi sekarang?
Saat terjadinya Big Bang2 dijadikan sebagai titik pangkal umur
bumi, yaitu nol tahun. Umur bumi diperkirakan mencapai 4,5
milyar tahun.
b. Kapan manusia pertama kali hidup di bumi?
Manusia pertama muncul di Australia, pertama kali pada 50
ribu tahun yang lalu.
c. Bandingkan umur keduanya.
 Umur manusia pertama: 50.000 tahun
 Umur bumi: 4.500.000.000 tahun (4,5 milyar tahun)
Maka, perdandingan umur manusia pertama dengan umur
bumi adalah 1:90.000
4. Jelaskan teori-teori perkembangan muka Bumi!
 Teori Pengapungan (Continental Drift) - Alfred
Wegener - 1915

2
Teori ini berasal dari anggapan bahwa pada awal mulanya ada suatu massa
yang luar biasa dengan berat jenis yang sangat besar. Akibat adanya reaksi inti
maka massa yang luar biasa besarnya tersebut meledak dan berserakan
kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Setelah jutaan tahun, maka massa yang berserakan tersebut membentuk
kelompok yang akhirnya menjadi galaksi. Kelompok-kelompok ini terus berherak
menjauhi pusatnya. Teori ini didukung dari hasil pengamatan bahwa galaksi-
galaksi memang terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
5 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Pada awal abad ke-20, muncullah satu teori yang sangat


populer, yaitu teori pengapungan/pergeseran benua. Teori ini
dipelopori oleh Alfred Wegener (1915), dengan melakukan
penelitian antarbenua secara geologis, kartografis,
palaentologis, dan klimatologis. Berdasarkan hasil
penelitiannya, disimpulkan bahwa semua benua yang ada
sekarang pada zaman dahulu pernah tergabung menjadi
sebuah benua besar yang disebut ”Pangea”. Karena adanya
pergerakan benua di selatan ke arah barat maupun utara,
maka terjadilah hal-hal berikut:
1) Samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
2) Samudra Atlantik makin luas karena Benua Amerika
bergerak ke arah barat.
3) Adanya kegiatan gempa yang besar di sepanjang patahan
San Andreas, dekat pantai barat Amerika Serikat.
Dalam teori ini juga dikemukakan beberapa analisis,
antara lain:
1) Adanya formasi geologi yang sama antara pantai timur
Benua Amerika dengan pantai barat Benua Eropa dan
Afrika.
2) Adanya pergerakan Pulau Greenland menjauhi daratan
Eropa dengan kecepatan 36 meter per tahun. Pulau
Madagaskar menjauhi Afrika Selatan sejauh 9 meter per
tahun.
Bukti-bukti adanya teori pengapungan benua berupa
adanya bukti palaentologi yang dijumpai di benua-benua
bagian selatan merupakan bukti yang kuat, yaitu berupa fosil
tanaman Glosopteris yang ditemukan di daratan Amerika
Selatan, Afrika Selatan, India, dan Australia. Di mana selama
hidupnya tumbuhan ini hanya tumbuh di daratan dan
mempunyai diameter batang beberapa meter, jadi terlalu
besar untuk bermigrasi menyebrangi Samudra Atlantik
6 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

dengan cara dihembus angin. Bukti lainnya adalah


pegunungan arah timur-barat di Tanjung Harapan pinggir
pantai dan di dekat Buenos Aires, Argentina ditemukan
struktur yang sama baik umur maupun corak deformasinya.
Kenampakan lain yang cukup berarti untuk mendukung teori
ini adalah tipe-tipe batuan, meliputi batuan beku, sedimen,
dan metamorf juga ditemui di daerah tersebut. Selain itu,
ditemukan kesamaan flora dan fauna yang terdapat di
Australia dengan Indonesia bagian timur, contohnya fauna
jenis aves.
 Teori Ed Suess (Laurasia-Gondwana) Edward Suess -
1884
Dijelaskan bahwa mula-mula ada dua benua yang ada di
masing-masing kutub utara dan selatan. Laurasia berada di
kutub utara, dan Gondwana berada di kutub selatan. Masing-
masing terpecah dan tertarik ke arah ekuator. Gondwana
terpecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, dan Australia,
sedangkan Laurasia menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
 Teori Kontraksi – James Dana - 1847
Teori ini mengemukakan bahwa bumi mulai mengalami
pendinginan sebagai akibat dari konduksi panas sehingga
mulailah proses pengerutan pada permukan. Dalam hal ini
dicontohkan seperti buah jeruk yang mulai mengering, maka
bagian permukaannya mengerut. Bagian yang menonjol
merupakan pegunungan dan yang lekuk terisi air menjadi
lautan.
 Teori Pemekaran Dasar Samudera (Sea Floor
Spreading) - Hess
Teori ini muncul ± 10 tahun setelah teori pergeseran benua
diluncurkan. Hess mendasarkan pemikirannya dari hasil
pemotretan dasar samudra lewat satelit luar angkasa, dan
7 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

ekspedisi kapal selam oleh Tim Peneliti Amerika. Ternyata


bahwa:
1) Di Samudra Atlantik, Hindia, dan pasifik Selatan terdapat
igir tengah samudra (mid oceanic ridges) bawah
permukaan air, yang memanjang dan bersambung-
sambung. Igir tersebut terbentuk oleh tumpukan lava
berbentuk bantal(pillow lava) yang bersifat basaltik, dan
masih dikeluarkan di sepanjang igir tersebut.
2) Di sepanjang tepi-tepi benua dijumpai palung laut (trench)
yang memanjang sejajar dengan jalur pegunungan di atas
benua-benua.
3) Diketahui bahwa jarak antara Eropa dan Amerika semakin
bertambah. Sehingga, Hess berkesimpulan bahwa dasar
samudera mengalami pemekaran (spreading center).
 Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic) – Jason
Morgan – 1967
Lapisan terluar bumi terbuat dari suatu lempengan tipis
dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif
terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus
sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Lempeng tektonik
terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak
samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari
mantel bumi (earth's mantle).
Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas
mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak
samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua.
Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra
(mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak
benua (felsik). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan
banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng
litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak
relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
8 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun


transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik,
pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera
semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas
lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan
50-100 mm/a.
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang
dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan
astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini
bergerak mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah ke
dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan
satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng
tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada
Peta Tektonik.
Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan
hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai
peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan
meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana
terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
5. Gambarlah struktur Bumi dan berilah keterangan pada
setiap bagian!
9 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

6. Apa kelebihan teori lempeng tektonik daripada teori-


teori lainnya?
Teori ini dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap
adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh
litosfer. Konsep lempeng tektonik telah membawa pengertian
tentang adanya perubahan yang luas dari bumi dan gaya-gaya
pembentuk perubahan tersebut. Konsep lempeng tektonik yang
dapat diterima oleh sebagian besar ahli geologi di dunia merupakan
konsep yang didasarkan atas hipotesis pengapungan
benua(continental drift) oleh Alfred Wegener.
7. Jelaskan konsep lempeng konvergen, lempeng
divergen, dan lempeng shear atau transform!
 Konsep Lempeng Konvergen
10 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Tempat di mana dua arus konveksi saling bertemu


(konvergensi) , membentuk lipatan ke atas dan penyusupan
ke bawah (subduksi). Zona ini disebut zona subduksi atau
zona konvergen. Gejalanya lebih unik daripada zona divergen.
Bagian yang subduksi adalah lempeng yang lebih berat yaitu
lempeng samudra. Sampai kedalaman tertentu akan mencair
(melting) dan mencari jalan keluar melalui retakan-retakan
yang ditimbulkan pelengkungan kerak benua di atasnya. Jika
tekanannya cukup kuat akan keluar magma sebagai
vulkanisme, dan jika tekanan tidak cukup kuat magma akan
tersembunyi di dalam kerak benua sebagai gejala plutonisme.
 Konsep Lempeng Divergen
Pada batas-batas di mana antarlempeng saling menjauh
(divergen), sehingga lempeng yang berbatasan saling
menjauh, akan terbentuk material-material baru yang berasal
dari arus konveksi mantel di bawah lempeng. Material-
material baru tersebut membentuk punggung tengah samudra
(mid oceanic ridge) yang merupakan pegunungan di dasar
laut. Sebagai contoh adalah Mid Atlantic Ridge, yang
membatasi lempeng Amerika Selatan dengan lempeng Nasca.
 Konsep Lempeng Shear/ Transform
Tempat di mana dua lempeng berpapasan atau berselipan,
maka kerak bumi akan mengalami sesar geser (transform
fault) yang arahnya melintang terhadap zona divergen
maupun konvergen. Patahan ini banyak sekali terdapat di
sepanjang igir tengah samudra.
8. Gambarlah:
a. Peta persebaran lempeng tektonik Bumi
11 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:

• Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua


• Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
• Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan
Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)-
Lempeng benua
• Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
• Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia
timur laut - Lempeng benua
• Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan -
Lempeng benua
• Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng
samudera

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng


India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca,
Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng
Scotia.

b. Peta persebaran gunung api


12 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

c. Peta persebaran daerah gempa

d. Apakah terdapat hubungan di antara ketiganya?

Jelas sekali hubungan antara lempeng dan gunung api untuk


menghasilkan gempa di mana gempa tektonik karena gerakan
lempeng dapat memicu gunung api atau sebaliknya gunung api
13 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

dapat menyebabkan lempeng bergerak (keduanya saling


mempengaruhi satu sama lain, aktivitas terktonik dapat
mempengaruhi aktivitas vulkanik, dan sebaliknya, aktivitas vulkanik
dapat mempengaruhi aktivitas tektonik di bumidisebabkan karena
tenaga endogen). Pusat-pusat gempa yang aktif terdapat
berdampingan sejajar dengan jalur-jalur pegunungan di darat
maupun di laut.

9. Tunjukkan pada peta dunia nama pegunungan dan


palung yang terbentuk akibat gerak lempeng!

Jumlah palung di lautan banyak sekali. Palung terbentuk karena


pergerakan dua lempeng yang saling mendekati, tapi dengan pola
penyusupan atau pola subduksi. Ini terjadi antara lempeng
samudera dengan lempeng benua, karena massa jenis lempeng
samudera lebih besar dibandingkan massa jenis lempeng benua.

Contohnya, palung sepanjang perbasan antara lempeng Indo-


Australia (lempeng samudera) dengan lempeng Eurasia (lempeng
benua) yang berada di barat Pulau Sumatera, selatan Jawa sampai
ke Sulawesi. Daerah perbatasan lempeng ini, benbentuk palung, jika
terjadi pergerakan antara dua lempeng tersebut, maka akan timbul
getaran yang disebut dengan gempa bumi. Palung yang paling
dalam di dunia adalah palung Mariana dengan kedalam mencapai
11 km, yang terdapat di Samudera Pasifik negara Filipina.
Nama-nama palung:
1. Palung Mariana - Samudera Pasifik
2. Palung Sumatera-Jawa - sepanjang barat Sumatera dan Jawa
3. Palung Banda - Laut Banda
4. Palung Mindanao - Samudera Pasifik
5. Palung Sunda – Selat Sunda

Pertemuan lempeng-lempeng ini telah menghasilkan sederetan


gunung-gunung api yang mengikuti suatu jalur yang sejajar dengan
14 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

batas-batas lempeng tersebut yang dikenali sebagai ’jalur api’ (ring


of fire).

10.Sebutkan nama-nama gunung api pada setiap


kelompok gunung api yang ada di Indonesia!
Di Indonesia terdapat 129 gunung api aktif, lima diantaranya
termasuk gunung api teraktif di dunia yaitu gunung api Batur,
Tambora, Merapi, Krakatau dan Semeru. Dari 129 dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu 80 gunung api Tipe A, 28 gunung api Tipe B dan
21 gunung api Tipe C. Gunung api Tipe A merupakan gunung api
yang setelah tahun 1600 tercatat mengalami proses
15 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

erupsimagmatik paling sedikit satu kali. Dari 80 gunung api tipe A


ini terdapat 4 gunung api bawah laut. Gunung api Tipe B adalah
gunung api yang berada dalam tahap solfatara atau fumarola dan
tidak ada erupsimagmatik sejak tahun 1600. Sedang Tipe C adalah
gunung api yang sejak tahun 1600 erupsinya tidak tercatat.

Provinsi Bali Terdapat Gunung Abang Memiliki Tinggi 2.152 meter


Provinsi Bali Terdapat Gunung Agung Memiliki Tinggi 3.142 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Batukau Memiliki Tinggi 2.276 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Batur Memiliki Tinggi 1.717 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Catur Memiliki Tinggi 2.098 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Sangiang Memiliki Tinggi 2.087 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Bapagat Memiliki Tinggi 2.732 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Dempo Memiliki Tinggi 3.159 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Dingin Memiliki Tinggi 2.020 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Gadang Memiliki Tinggi 2.466 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Patah Memiliki Tinggi 2.817 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Runcing Memiliki Tinggi 2.221 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Seblat Memiliki Tinggi 2.883 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Tangkitlebak Memiliki Tinggi 2.115 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 3.015 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bateemecica Memiliki Tinggi 1.140 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bumi Geureudong Memiliki Tinggi 2.670 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bumi Telong Memiliki Tinggi 2.600 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Geureudong Memiliki Tinggi 2.590 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Leuser Memiliki Tinggi 4.446 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Mueajan Memiliki Tinggi 3.079 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Panet sagu Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Panjang Memiliki Tinggi 2.023 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Sorik Merapi Memiliki Tinggi 2.145 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Tangga Memiliki Tinggi 2.500 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Tinjaulaut Memiliki Tinggi 2.105 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 meter
Provinsi Jambi Terdapat Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 2.507 meter
16 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Provinsi Jambi Terdapat Gunung Masurai Memiliki Tinggi 2.935 meter


Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Bukittunggul Memiliki Tinggi 2.203 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Burangrong Memiliki Tinggi 2.064 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Cikurai Memiliki Tinggi 2.821 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Cireme Memiliki Tinggi 3.078 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Galunggung Memiliki Tinggi 2.168 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Gede Memiliki Tinggi 2.958 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Guntur Memiliki Tinggi 2.249 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Kancana Memiliki Tinggi 2.182 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Malabar Memiliki Tinggi 2.321 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Masigit Memiliki Tinggi 2.078 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Pangrango Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Papandayan Memiliki Tinggi 2.665 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Patuha Memiliki Tinggi 2.434 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Salak Memiliki Tinggi 2.211 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Tangkuban Perahu Memiliki Tinggi 2.084
meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Telaga Bodas Memiliki Tinggi 2.201 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Tilu Memiliki Tinggi 2.040 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Wayang Memiliki Tinggi 2.181 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Windu Memiliki Tinggi 2.054 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Bismo Memiliki Tinggi 2.365 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.914 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Merbabu Memiliki Tinggi 3.142 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Muria Memiliki Tinggi 1.602 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Perahu Memiliki Tinggi 2.565 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Rogojembangan Memiliki Tinggi 2.177
meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Slamet Memiliki Tinggi 3.418 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 3.371 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Sundoro Memiliki Tinggi 2.151 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Ungaran Memiliki Tinggi 2.050 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Anjasmoro Memiliki Tinggi 2.282 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Argomayang Memiliki Tinggi 2.198 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Argopuro Memiliki Tinggi 3.088 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Arjuna Memiliki Tinggi 3.339 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Bromo Memiliki Tinggi 2.392 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Butak Memiliki Tinggi 2.868 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Cemarakuning Memiliki Tinggi 2.248 meter
17 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Jambangan Memiliki Tinggi 2.482 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Kawi Memiliki Tinggi 2.651 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Kelud Memiliki Tinggi 1.731 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Lawu Memiliki Tinggi 3.265 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Liman Memiliki Tinggi 2.512 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Mahameru Memiliki Tinggi 3.676 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.800 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Raung Memiliki Tinggi 3.332 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Semeru Memiliki Tinggi 3.676 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Suket Memiliki Tinggi 2.950 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Welirang Memiliki Tinggi 3.166 meter
Provinsi Jawa TImur Terdapat Gunung Wilis Memiliki Tinggi 2.169 meter
Provinsi Kalimantan Barat Terdapat Gunung Bukitraya Memiliki Tinggi 2.278 meter
Provinsi Kalimantan Timur Terdapat Gunung Harun Memiliki Tinggi 2.160 meter
Provinsi Kalimantan Timur Terdapat Gunung Liangpran Memiliki Tinggi 2.240
meter
Provinsi Lampung Terdapat Gunung Krakatau Memiliki Tinggi 913 meter
Provinsi Lampung Terdapat Gunung Tanggamas Memiliki Tinggi 2.102 meter
Provinsi Lombok Terdapat Gunung Rinjani Memiliki Tinggi 3.726 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Binaiya Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Gamalama Memiliki Tinggi 2.700 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Kapaladmada Memiliki Tinggi 2.429 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Laworkawra Memiliki Tinggi 4.481 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Legatala Memiliki Tinggi 4.241 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Nieuwerkerk Memiliki Tinggi 4.185 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Serawema Memiliki Tinggi 4.355 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Sibela Memiliki Tinggi 2.111 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Wetar Memiliki Tinggi 5.282 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Wurlali Memiliki Tinggi 4.668 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Ebulolobo Memiliki Tinggi 2.123 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Kalimutu Memiliki Tinggi 1.640 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Kondo Memiliki Tinggi 2.947 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Nangi Memiliki Tinggi 2.330 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Tambora Memiliki Tinggi 2.851 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Batutara Memiliki Tinggi 3.750 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Keknemo Memiliki Tinggi 2.070 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Ranakah Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Arfak Memiliki Tinggi 2.940 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Derabaro Memiliki Tinggi 4.150 meter
18 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Provinsi Papua Terdapat Gunung Dwikora Memiliki Tinggi 4.750 meter


Provinsi Papua Terdapat Gunung Jaya/Ngapulu Memiliki Tinggi 5.030 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Kwoko Memiliki Tinggi 3.000 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Mandala Memiliki Tinggi 4.700 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Redoura Memiliki Tinggi 3.083 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Togwomeri Memiliki Tinggi 2.680 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Trikora Memiliki Tinggi 4.750 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Yamin Memiliki Tinggi 4.595 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Yaramamafaka Memiliki Tinggi 3.370 meter
Provinsi Pulau Flores Terdapat Gunung Inerie Memiliki Tinggi 2.245 meter
Provinsi Pulau Sangir Terdapat Gunung Api Memiliki Tinggi 5.000 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Anuan Memiliki Tinggi 3.673 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Balease Memiliki Tinggi 3.016 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Gandadinata Memiliki Tinggi 3.074
meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Kabinturu Memiliki Tinggi 2.655 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Kambuno Memiliki Tinggi 2.950 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Lampobatang Memiliki Tinggi 2.871
meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Paroreang Memiliki Tinggi 2.616
meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Rantemado Memiliki Tinggi 3.445
meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Sinajai Memiliki Tinggi 2.669 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Tolondokalaud Memiliki Tinggi 2.884
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Butumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Daku Memiliki Tinggi 2.304 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Dali Memiliki Tinggi 2.253 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Dampal Memiliki Tinggi 2.304 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Gawalisi Memiliki Tinggi 2.023 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Gentilomatinan Memiliki Tinggi 2.207
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Kulawi Memiliki Tinggi 3.311 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lambuno Memiliki Tinggi 2.443 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lompopana Memiliki Tinggi 2.480
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lumut Memiliki Tinggi 2.234 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Mad Memiliki Tinggi 2.552 meter
19 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Malino Memiliki Tinggi 2.443 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Maruwali Memiliki Tinggi 2.280 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Nokilalaki Memiliki Tinggi 2.355 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Ogoamas Memiliki Tinggi 2.565 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Pekawa Memiliki Tinggi 2.314 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Rerekautimdu Memiliki Tinggi 2.508
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Salai Memiliki Tinggi 2.040 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Sidole Memiliki Tinggi 2.099 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Sonjo Memiliki Tinggi 3.225 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tambusisi Memiliki Tinggi 2.422 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tanamatua Memiliki Tinggi 2.543
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tinombala Memiliki Tinggi 2.183
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Towengkeli Memiliki Tinggi 2.229
meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Sulawesi Tenggara Terdapat Gunung Mengkoka Memiliki Tinggi 2.790
meter
Provinsi Sulawesi Tenggara Terdapat Gunung Watuwila Memiliki Tinggi 2.000
meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Awu Memiliki Tinggi 3.330 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Boliohutu Memiliki Tinggi 2.065 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Colo Memiliki Tinggi 2.509 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Karangetung Memiliki Tinggi 2.700
meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Klabat Memiliki Tinggi 2.022 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Tentolomatinan Memiliki Tinggi 2.207
meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Gedang Memiliki Tinggi 2.050 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Kerinci Memiliki Tinggi 3.800 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Maitang Memiliki Tinggi 2.262 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Marapai Memiliki Tinggi 2.891 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Ophir Memiliki Tinggi 2.191 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Pantai Cermin Memiliki Tinggi 2.690
meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Pasaman Memiliki Tinggi 2.900 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Singgalang Memiliki Tinggi 2.877 meter
20 Elizabeth Alexandria Lauren
X - 8 / 06

Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Talakmau Memiliki Tinggi 2.912 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Talang Memiliki Tinggi 2.597 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Tandiket Memiliki Tinggi 2.438 meter
Provinsi Sumatra Selatan Terdapat Gunung Besagi Memiliki Tinggi 2.232 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sibayak Memiliki Tinggi 2.094 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sibuatan Memiliki Tinggi 2.457 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sihabuhabu Memiliki Tinggi 2.300 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sinabung Memiliki Tinggi 2.412 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sipoimcim Memiliki Tinggi 2.199 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Tampunanjing Memiliki Tinggi 2.008
meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Kalau Memiliki Tinggi 2.171 meter

Elizabeth Alexandria Lauren


X-8 / 06
SMAN 1 Taman Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai