Anda di halaman 1dari 2

BEPERGIAN KE JOGJA

An (1.kerja) di sebuah kantor surat kabar di

Surabaya. Suatu hari dia (2.ada) urusan mendadak di

kantornya dan dia (3.tugas) ke Jogja. Urusan itu penting

sekali, jadi dia harus (4.berangkat) secepat mungkin.

An sudah (5.coba) (6.hubung) sebuah biro

perjalanan dan (7.beritahu) bahwa pesawatnya penuh.

Tetapi dia (8.minta) untuk (9.telpon) lagi, siapa tahu ada

penumpang yang (10.batal) pesanannya.

Waktu dia (11.telpon) biro perjalanan itu lagi, lama

telponnya tidak (12.angkat-angkat). Waktu sudah

(13.angkat), An (14.tanya) apa ada pesanan yang (15.batal).

Ternyata karcisnya memang sudah habis dan tidak ada

pesanan yang (16.batal).

Hanya Garuda yang (17.layan) Jogja pada hari Rabu

itu dan (18.terbang) itu sudah penuh. Sebenarnya Merpati

dan Bourag juga (19.layan) Jogja, tetapi tidak pada hari

Rabu.

Raji, teman An, (20.saran) An supaya (21.telpon )

agen bis malam atau kereta api. An agak takut kalau

sampainya di Jogja (22.malam), karena dia kuatir bahwa itu

kurang aman. Lalu Raji (23.usul) bis malam, karena

Margaretha Sudarsih
Pelajaran 20
meskipun capai, yang penting An bisa sampai di Jogja

secepatnya.

An (24.setuju) dengan usul itu dan (25.telpon) agen

Bis Kembang, karena bis itu lebih murah. Ternyata Bis

Kembang tidak (26.sediakan) (27.layan) antar jemput. An

harus (28.turun) di terminal bis dan (29.cari) kendaraan

umum. Dia harus (30.datang) lebih awal untuk (31.ambil)

karcis dulu (32.serta) kupon makannya. Bis Kembang akan

(33.henti) di Madiun, di sebuah restoran (34.langgan)

mereka. Di restoran itu An bisa (35.dapat) makan malam

dengan kupon makannya. Makanannya tidak mewah, hanya

sederhana saja. Yang penting penumpang tidak (36.laparan)

di jalan.

(37.sampai) di Jogja An (38.turun) di terminal bis

dan naik kendaraan umum ke IAIN. Dari situ dia harus

(39.naik) becak ke Jalan Wulung.

Margaretha Sudarsih
Pelajaran 20

Anda mungkin juga menyukai