Anda di halaman 1dari 4

1

Jan Goerzen

11 Oktober 2010

INDO 3010

Wiji Thukul

Di dunia kita ada banyak orang yang menjadi terkenal karena berbagai alasan.

Ada lah aktris film, orang atlet, orang musisi , dan orang politisi. Untuk Bagi anak-anak,

penting sekali bahwa mereka mempunyai idola seorang pahlawan yang terkenal karena

alasan yang baik. Di Amerika, umpamanya, ada lah Susan B. Anthony atau Martin

Luther King Jr. Sayangnya, anak-anak lebih suka pahlawan idola seperti aktris film

atau orang musisi. Jika kita ingin membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik,

anak-anak dan orang dewasa sama-sama harus tahu tentang pahlawan idola seperti

Wiji Thukul. Hal ini dimaksudkan supaya kita bisa belajar dari dia dan mengambil

tindakan mencontohnya dalam hidup kita.

i. Mengapa pahlawan?

Wiki Thukul bisa dianggap pahlawan karena dia sudah hilang duabelas tahun,

mungkin terkait dengan menjadi kegiatannya sebagai seorang aktivis terhadap yang

mengritik pemerintahan Presiden Suharto. Setiap hari dalam hidupnya, dia

menghadapi kemiskinan dan kekerasan. Dia menemukan cara untuk membuat

suaranya didengar. Dia mengorbankan banyak berkorban untuk membantu Partai

Rakyat Demokrasi, mungkin bahkan hidupnya. Namun, dengan PRD dia bisa mengatur

demonstrasi pekerja, jadi bantuan Thukul tidak sia-sia.

ii. Pekerjaan
2

Sejak masa masa kecil Thukul, dia harus menghadapi harian perjuangan sehari-

hari. Dia anak tukang becak. Kebanyakan penduduk an kampungnya orang tukang

becak juga. Thukul tidak men tamat kan SMA, sebaliknya dia menjual koran.

Kemudian, dia bekera dengan perusahaan perabot sebagai tukang pelitur. Selama

masa hidupnya ini, Thukul menjadi terkenal karena puisinya.

iii. Puisi

Thukul paling ter dikenal dengan puisinya. Dia mulai menulis puisi sejak dia murid

di SD. Waktu dia bekerja di perusahaan perabot, dia sering membacakan puisinya

kepada teman-temannya sekerja. Dia membaca puisi di konvensi dalam acara-acara

besar, seperti Pasar Malam Puisi di tahun 1991. Thukul juga menerima “Wertheim

Encourage Award” dari Wertheim Stichting di Belanda di tahun 1991. Sekarang,

puisinya dicetak dalam media asing dan nasional. Puisi Thukul sudah penting dua

puluh tahun yang lalu, dan juga masih penting sekarang.

Hari-hari ini, pekerja dan mahasiswa masih memakai puisinya untuk men

berdemonstrasi kan, terhadap perusahaan atau pemerintah. Meskipun Thukul tidak

ada hari-hari ini, dia masih ada dalam puisinya. Suara Thukul masih hidup lewat

puisinya. Seumpamanya, puisi “Teka-Teki yang Ganjil” yang dipublikasikan di tahun

1993. Puisi ini menjelaskan frustrasi kerjaan-keluarga kelas keluarga pekerja kasar

yang berjuang untuk mendapatkan kebutuhan yang paling dasar. Keluarga seperti ini

bekerja berjam-jam untul menghasilkan bebagai produk yang kebanyakan mereka tidak

bisa mampu mereka beli. Puisi “Teka-Teki yang Ganji” ditulis karena percakapan satu

di suatu malam di sebuah warung.


3

iv. 27 Juli 1996

Seperti yang sudah disebutkan, Thukul bekerja dengan PRD. Dia mulai ini bekerja

kira-kira di tahun 1993 atau 1994. Selama masa pemerintahan Presiden Suharto, PRD

dilarang. Pada tanggal 27 Juli 1996, ada lah serangan terhadap markas besar Partai

Demokrasi Indonesia di Jakarta. Kerusuhan ini menyebabkan berberapa kematian dan

penghilangan penculikan. Rezim Orde Baru bilang PRD yang memulai serangan ini,

tetapi kritik-kritik bilang mungkin dilakukan oleh Presiden Suharto. Thukul dan

pemimpin PRD lain-lain bersumbunyi. Acara Peristiwa ini mulai yang mengawali nasib

buruk untuk bagi Thukul dan keluarganya.

v. Keluarga

Wiji Thukul menikahi sebuah seorang wanita namanya Sipon, dan mereka

mempunya dua anak. Anak yang perempuan namanya Wani, dan anak yang laki-laki

namanya Fajar Merah. Istrinya bekerja sebagai penjahit. Mereka hidup dengan

penghasilan kecil sekali, dan perjuangan ekonomi k kelihatan dalam puisi Thukul.

Tahun 1997 adalah tahun terakhir Thukul dan keluarganya bertemu. Pertemuan Ini

dilakukan secara rahasia. Sekarang Sopin dan masyarakat yang lain Indonesia tidak

tahu lokasi atau situasi kondisi Thukul. Mungkin dia masih hidup, dipenjara, atau sudah

mati. Hal ini mungkin membuat keluarga dan Sopin merasa bingung, cemas, dan sedih.

Di artikel, “Dimana Wiji Thukul” penulis Richard Curtis berbicara dengan Sopin.

Curtis menjelaskan bahwa Sopin tidak bisa tidur dua tahun setelah Thukul lenyap.

Keluarganya terus-menerus dilecehkan. Sebelum polisi atau personil keamanan

mencuri semua barang-barang keluarga Thukul, Sopin membakar referensi yang


4

mengkritik Orde Baru. Juga, dia mengubur tulisan Thukul yang penting. Tetangga-

tangga merasa tidak bisa membantu keluarga Thukul, dan mereka mau tidak

mencampuri dengan urusan Sopin dan anak-anak.

vi. Bagaimana Sekarang?

Sopin masih bekerja dengan ke berani an. Dia harus membesarkan dua anak

sendirian, dan mem bangun setiap hari tidak tahu jika tanpa mengetahui apakah Thukul

masih hidup atau tidak. Tetangga-tangga sudah menjadi berteman dengan Sopin lagi,

dan Sopin baru saja membeli mesin jahit yang baru. Seperti kasus Munir, Sopin

mendaftarkan Thukul dengan di KONTRAS. Orang-orang bilang Thukul kelihatan

beberapa kali di Indonesia sejak tahun 1997, tetapi informasi ini tidak bisa dikonfirmasi.

Sopin juga pahlawan untuk bagi anak-anak dan orang dewasa hari ini. Dia berani

sekali dan tidak akan berhenti berjuang untuk Thukul. Keluarga Sopin sudah hidup

melalui banyak perjuangan, tetapi mereka terus-menurus adalah contoh teladan bagi

seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai