Disusun oleh:
DEDE INTAN
WINDA JULIANA P.
Kelas X TKJ 2
SMK TEKNOLOGI 2
1
staf pribadi di sebuah perusahaan swasta. Dan sebagai asisten di kantor
pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda.
Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping
dekat Pangeran Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya
bernama Subastita, memiliki darah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan
Madura.
Ayahnya adalah seorang serba bisa. Ia pernah bekerja sebagai polisi di
kotapraja, dan pernah pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum ia
pindah ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk perusahaan
mesin jahit Singer.
Masa Kecil
Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia
berbicara dengan terus terang dan penuh semangat. Ia suka bekerja
keras untuk memperbaiki keadaan.
2
Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia
bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih
pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori
Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia.
3
Ia berbicara dengan keras terhadap program-program Suharto sehingga
pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya
khawatir akan kritik-kritiknya yang keras.
Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto. Meskipun
semangatnya tidak hancur di dalam penjara, Sutomo tampaknya tidak
lagi berminat untuk bersikap vokal.
Ia masih tetap berminat terhadap masalah-masalah politik, namun ia
tidak pernah mengangkat-angkat peranannya di dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.
Ia sangat dekat dengan keluarga dan anak-anaknya, dan ia berusaha
keras agar kelima anaknya berhasil dalam pendidikannya.
Sutomo sangat bersungguh-sungguh dalam kehidupan imannya, namun
tidak menganggap dirinya sebagai seorang Muslim saleh, ataupun calon
pembaharu dalam agama.
4
Gelar Pahlawan Nasional
Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi
Partai Golkar (FPG) agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo
pada 9 November 2007.