Anda di halaman 1dari 14

Biografi

bung tomo
Nama;Alif abdilah|kelas;IX
Biodata Bung tomo
Nama : Bung Tomo / Sutomo
Lahir : Surabaya, 3 Oktober 1920
Wafat : Mekkah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981
Orang Tua : Kartawan Tjiptowidjojo (ayah), Subastita (ibu)
Istri : Sulistina Sutomo
Anak : Bambang Sulistomo
Biografi Bung Tomo (Sutomo)
Bung Tomo atau Sutomo dilahirkan di Surabaya,
Jawa Timur pada tanggal 3 Oktober 1920 tepatnya
di Kampung Blauran, di pusat kota Surabaya.
Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang
kepala keluarga dari kelas menengah. Pernah
bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf
pribadi di sebuah perusahaan swasta. Dan sebagai
asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai
kecil di perusahan ekspor-impor Belanda.
Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan
beberapa pendamping dekat Pangeran
Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya
bernama Subastita, memiliki darah campuran Jawa
Tengah, Sunda, dan Madura.
Ayahnya adalah seorang serba bisa. Ia pernah
bekerja sebagai polisi di kotapraja, dan pernah pula
menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum ia pindah
ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk
perusahaan mesin jahit Singer.
Masa kecil

Bung tomo
Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai
pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh
semangat. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki
keadaan
Pendidikan bung tomo:-)
Mengenai riwayat pendidikan Bung Tomo, ia pernah bersekolah di MULO (Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara SMP. Namun, pada usia 12 tahun ia terpaksa
meninggalkan pendidikannya di MULO.

Dalam Biografi Bung Tomo, diketahui bahwa Sutomo melakukan berbagai pekerjaan
kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu.

Belakangan ia menyelesaikan pendidikan sekolah HBS


(Hogereburgerschool) lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).
Belakangan Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan
kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya,
merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya.
Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi
orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu
Garuda. Sebelum pendudukan Jepang pada 1942, peringkat ini
hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia.

Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses.


Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok
politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk
menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori
Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia.
https://www.biografiku.com/biografi-bung-tomo-sutomo-
pahlawan-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai