NIM : 2024825
Prodi : Farmasi REG B
1. Tata Tertib
Tata tertib adalah sebuah peraturan yang bersifat mengikat seseorang atau kelompok, bertujuan
untuk menciptakan keamanan, ketentraman, orang tersebut atau sekelompok orang tersebut, Jadi
tata tetib dalam hal ini dilingkungan Labolatorium menjaga ketertiban dan keamanan bagi
Mahasiswa dan Dosen agar pelaksanaan Praktikum dapat berlangsung dengan lancer
1. Praktikum datang paling lambat 5 menit sebelum acara praktikum dimulai, jika terlambat 15 menit
atau lebih supaya melapor ke dosen pengampu praktikum.
2. Untuk memperlancar praktikum, praktikan diharap mempelajari buku petunjuk praktikum, serta
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat praktikum (wadah dan peralatan pribadi
lainnya).
3. Pada saat praktikum, praktikan wajib mengenakan jas praktikum.
4. Sebelum praktikum, praktikan wajib mengecek peralatan yang akan digunakan.
5. Sebelum praktikum, akan diadakan pretest tiap-tiap mata praktikum.
6. Apabila mengalami kesukaran supaya ditanyakan kepada asisten masingmasing.
7. Selesai praktikum, praktikan mengembalikan alat-alat dalam keadaan bersih dan lengkap.
8. Apabila praktikan merusakkan alat, maka diwajibkan untuk mengganti alat yang sama.
9. Tidak ada inhal praktikum, bila tidak dapat mengikuti harap lapor kepada dosen pengampu
praktikum.
Sebelum praktikum dimulai, Anda harus mempersiapkan dan membawa peralatan yang
dibutuhkan pada saat praktikum. Anda tidak diperkenan meminjam alat dari teman yang lain karena
akan menggangu kelancaran praktikum.
Peralatan yang harus Anda bawa meliputi :
1. Serbet dua lembar;
2. Anak timbangan 1 set;
3. Baju praktikum /Jas laboratorium;
4. Sendok tanduk;
5. Kertas perkamen;
6. Pinset;
7. Sudip dua lembar;
8. Gunting;
9. Penara;
10. Botol dengan berbagai ukuran 50cc, 100cc, 150cc;
11. Dus bedak tabor;
12. Pot plastic 100cc dan 250cc;
13. Ballpoint;
14. Buku jurnal;
15. Fotokopi daftar dosis anak dan dewasa menurut FI III;
16. Buku Index Spesialite Indonesia (ISO);
17. Buku MIMS;
18. Kalkulator;
19. Pipet;
20. Lem.
Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek farmakologis
(khasiat) yang diinginkan.
Contoh Dosis :
1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak < 8 tahun)
n : berat badan dalam kilogram
Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :
Di dalam laci meja praktikan harus tersedia peralatan yang akan dipergunakan untuk kegiatan
peracikan obat. Sebelum dan sesudah praktikum peralatan harus diinventarisir dan harus dalam
keadaan bersih. Contoh gambar beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktikum
peracikan obat:
1. Morter dan stamfer ( Lumpang dan alu) Mortir dan stamfer digunakan untuk:
2 . Waterbath. Alat pemanas dengan menggunakan uap air. Alat ini biasanya digunakan untuk
mencairkan basis salep.
3. Beaker gelas Beaker gelas ada bermacam- macam ukuran berguna untuk melarutkan bahan
dengan bantuan batang pengaduk.
3. Erlenmeyer Erlenmeyer tersedia dalam berbagai ukuran, digunakan untuk melarutkan bahan.
4. Cawan poselen
Cawan poselen berguna untuk menimbang bahan obat cair, atau wadah untuk mencairkan basis
salep/ menguapkan cairan diatas waterbath.
5. Corong
Corong digunakan untuk membantu menuang cairan kedalam botol, atau untuk membantu
penyaringan dengan menggunakan kertas saring.
6. Gelas ukur
7. Pipet
Pipet digunakan untuk memindahkan/mengambil cairan dalam satuan tetes/dalam jumlah kecil,
seperti minyak satsiri.
8. Kaca Arloji
Kaca Arloji digunakan untuk menimbang cairan / cairan kental dalam jumlah kecil.
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi bahan, alat,
intrumen atau media dengan metode penguapan suhu bertekanan tinggi yang dilengkapi
pengatur suhu dan waktu yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan hasil atau tujuan tertentu.