Anda di halaman 1dari 8

8 PENINGGALAN SOSIAL BUDAYA DI JAKARTA

1. Monumen Nasional (Monas)


Mengunjungi Monas di sore hari dengan berjalan – jalan atau bersepeda menyusuri
taman yang ada di Monas merupakan kegiatan mengasyikan yang bisa Dolaners
lakukan, Dolaners juga bisa menghabiskan waktu dengan berfoto – foto sambil
melihat pemandangan sekitar. Tidak hanya itu, Dolaners juga bisa melihat keindahan
pemandangan Ibu Kota Jakarta dari atas Monas dengan menaiki lift untuk mencapai
puncaknya. Pengelola Monas juga menyediakan teropong yang bisa Dolaners
gunakan untuk melihat panorama Kota Jakarta lebih jauh lagi.

Monumen Nasional (Monas) via maselly2000.wordpress.com


Di puncak monas juga terdapat api kemerdekaan yang terbuat dari lembaran emas
yang melambangkan semangat bangsa Indonesia yang menyala – nyala. Dolaners
juga bisa berkunjung ke Museum Sejarah Nasional Indonesia yang letaknya masih
satu kawasan dengan Monumen Nasional.
2. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal merupakan sebuah masjid kebanggaan negeri ini yang terletak di
pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan
sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan
umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
Kebanyakan Dolaners yang berkunjung umumnya dari dalam maupun luar negeri
yang beragama Islam.

Masjid Istiqlal via myindonesian12.blogspot.co.id


Namun bagi Dolaners yang non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah
sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal,
meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan
harus didampingi pemandu.

 
3. Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indinesia merupakan sebuah wisata bersejarah yang masih
berada dalam satu kawasan dengan Monumen Nasional. Di Museum Nasional
Indonesia ini Dolaners bisa mengenal sejarah bangsa Indonesia lebih dalam lagi.
Beragam history dan peninggalan bangsa ini ada di dalamnya. Museum ini
menampung pengunjung kurang lebih 500 orang. museum ini berisikan sejarah
Indonesia mulai dari jaman prasejarah sampai masa Orde Baru. Didalam museum
Dolaners akan menemukan 51 diorama dengan ruangan yang berlapiskan marmer.

Museum Nasional Indonesia via wikimedia.org


Setelah puas belajar sejarah di museum, Dolaners juga bisa bersenang senang
sambil menikmati suasa berlibur di Monumen Nasional yang memang masih masuk
dalam satu kawasan.

 
4.Kota Tua Jakarta
Kota Tua merupakan kawasan penting di masa penjajahan dahulu. Kawasan ini
mencakup sebagian wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, mulai dari Pelabuhan
Sunda Kelapa sampai Museum Bank Indonesia. Sama seperti kawasan kota lama di
beberapa kota di Indonesia bahkan dunia, Kota Tua Jakarta ini dimanfaatkan
sebagai tempat wisata bersejarah dengan mengubah fungsi bangunan lama menjadi
museum yang menyimpan banyak informasi berharga tentang sejarah kota. Kota
Tua sendiri terdiri dari Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bank
Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Toko Merah.

Kota Tua Jakarta via anekatempatwisata.com


Selain menelusuri tempat-tempat historis, wisata Kota Tua juga menyuguhkan aneka
sajian kuliner yang dapat Dolaners nikmati, seperti Cafe Batavia, atau Dolaners dapat
mampir ke Cafe Gazebo untuk menikmati sajian makanan tradisional, dan resto
lainnya. Tak kalah kurang, jajanan yang kerap dijumpai seperti gado-gado, soto,
hingga kerak telor pun tersedia banyak di sana.

 
5. Museum Bahari
Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan
kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang
berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri
atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias,
hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal
modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Juga peralatan yang
digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model
mercusuar dan meriam.

Museum Bahari via jakarta.panduanwisata.id


Museum Bahari Jakarta juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan
sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu
tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum yang terletak di DKI Jakarta ini
juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh
maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia – Amsterdam.

 
6. Galangan Kapal VOC
Bangunan yang pernah digunakan sebagai kantor pusat kegiatan perusahaan
dagang Hindia Belanda, VOC ini diperkirakan dibangun pada tahun 1628. Dulunya,
galangan kapal ini dijadikan tempat menyimpan dan memperbaiki kapal-kapal besar
yang akan berlayar ke perairan terbuka selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan.
Selain kapal besar, terdapat pula kapal-kapal kecil yang dibuat di sini. Dahulu
galangan kapal VOC ini menjadi suatu bandar terpenting di Asia dan pendukung bagi
jaringan niaga sedunia yang menggunakan kapal layar.

Galangan Kapal VOC via stefanusgracious.blogspot.co.id


Dari gedung utama galangan, saudagar, nahkoda, perwira, sultan, raja, pejabat
Kompeni, dan duta kerajaan dari seluruh Asia mendarat dan berangkat dari tempat
ini.

 
7. Gedung Kesenian Jakarta
Gedung Kesenian Jakarta merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah
pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta. Terletak
di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. Gedung tersebut merupakan tempat
para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti
drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya. Gedung Kesenian Jakarta ini
memiliki bangunan bergaya megah.

Gedung Kesenian Jakarta via panoramio.com/user/1827008


Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, gedung Kesenian Jakarta memiliki fasilitas
yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berukuran 24 x 17.5 meter
dengan kapasitas penonton sekitar 475 orang, panggung berukuran 10,75 x 14 x 17
meter, peralatan tata cahaya, kamera (CCTV) di setiap ruangan, TV monitor, ruang
foyer berukuran 5,80 x 24 meter, serta fasilitas outdoor berupa electric billboard
untuk keperluan publikasinya.

 
8. Monumen Proklamator
Monumen Proklamator terletak di Jl. Pegangsaan Timur no.56 Jakarta Pusat.
Monumen Proklamasi terdiri dari 17 pilar tepat dibelakang patung proklamator yang
menggambarkan tanggal kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 patung
Ir.Sukarno yang sedang membaca naskah proklamasi dan diseberangnya patung
Drs.mohammad hatta dan tepat di tengah-tengah mereka terdapat tulisan naskah
proklamasi diatas batu marmer hitam tepat dibawah batu marmer tersebut terdapat
piagam persmian monumen proklamator oleh Bapak Soeharto presiden ke-2 bangsa
Indonesia dalam marmer putih.

Monumen Proklamator via panoramio.com


Selain monumen diatas disudut lain juga terdapat tugu berbentuk obelisk yang
bernama Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia.tugu yang dibangun
tepat 1 tahun kemerdekaan Indonesia ini diresmikan pada 17 Agustus 1946 saat
dimana perjuangan kemerdekaan Indonesia sedang menghebat suatu usaha yang
berani yang ditunjukkan bangsa Indonesia.di sisi tugu ini tertulis tulisan yang dipahat
di marmer berbunyi atas oesaha wanita Djakarta.sedang disisi lainnya terdapat
tulisan naskah proklamasi dalam marmer dan peta indonesia dalam marmer.

Anda mungkin juga menyukai