Pendahuluan
. Museum Nasional
h koleksi milik BG terus meningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapa
mpung koleksinya. Pada tahun 1862, pemerintah Hindia-Belanda memutuskan un
bangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yaitu Jalan Medan
eka Barat No. 12 (dutu disebut Koningsplein West). Tanahnya meliputi area yang
dian di atasnya dibangun gedung Rechst Hogeschool atau “Sekolah Tinggi Hukum
ah dipakai untuk markasKenpetai di masa pendudukan Jepang, dan sekarang
temen Pertahanan dan Keamanan). Gedung museum ini baru dibuka untuk umum
tahun 1868.
eum ini sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia,
usnya penduduk Jakarta. Mereka menyebutnya “Gedung Gajah”
“Museum Gajah” karena di halaman depan museum terdapat
ah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama
ri Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun
. Kadang kala disebut juga “Gedung Arca” karena di dalam
ng memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca
berasal dari berbagai periode.
tahun 1923 perkumpulan ini memperoleh gelar “koninklijk” karena
ya dalam bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga lengkapnya
adi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
tanggal 26 Januari 1950, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten
etenschappen diubah namanya menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia.
bahan ini disesuaikan dengan kondisi waktu itu, sebagaimana tercermin
m semboyan barunya: “memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah
k meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-
ri sekitarnya”.
ngingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka
a tanggal 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan
onesia menyerahkan pengelolaan museum kepada
merintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat.
irnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
udayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum
at ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.
gu dan museum buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00 WIB (UTC+7)
panjang minggu kecuali hari Senin saat tugu tutup. Sejak April 2016, monumen
juga buka pada malam hari mulai pukul 19:00 hingga 22:00 WIB (UTC+7) pada
ri Selasa hingga Jumat dan mulai pukul 19:00 hingga 00:00 WIB (UTC+7) pada
ri Sabtu dan Minggu.
al pendirian Monumen nasional berasal dari orang biasa yang namanya tak perna
t-sebut atau bahkan ditorehkan dalam prasasti. Ia adalah Sarwoko Martokoesoem
n Walikota Jakarta Sudiro (1953-1960) dalam tulisannya di halaman 3 harian Kom
18 Agustus 1971 dengan sangat tegas menyebutkan, ide pertama-tama pendirian
tidak muncul dari seorang presiden, menteri, pemimpin partai, pun tidak dari seo
a atau anggota DPR(D). “Yang memiliki ide pertama kali adalah seorang warga ne
a, seorang swasta, warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko
koesoemo,” kata Sudiro. Setelah pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik
sia kembali ke Jakarta yang sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun
sul pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh pemerintaha
l Kekaisaran Belanda pada tahun 1949, perencanaan pembangunan sebuah Mon
al yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.
ngunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa
sia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi d
gat patriotisme generasi penerus bangsa.
tanggal 17 Agustus 1954, sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara
cangan Monumen Nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk,
tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Friedrich Silaban yang memenuhi kriteria
ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat
han selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tetapi sekali
ak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta
an untuk menunjukkan rancangannya kepada Soekarno. Akan tetapi Soekarno kurang
ukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni.
an kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi
ngan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan
mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup
. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil dan menyarankan
angunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Soekarno kemudian meminta
k Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17,
45 melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke
m rancangan monumen itu.Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal
s 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan Soedarsono mulai
gun 17 Agustus 1961.