PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar tidak hanya dilaksanakan didalam ruangan, tetapi dapat juga dilaksanakan
diluar ruangan. Hal ini dimaksudkanselain untuk mengurapi kejenuhan, juga berguna
untuk menambah wawasan siswa/i terhadap segala sesuatu yang mungkin belum mereka
ketahui selama ini.
Salah satu bentuk pembelajaran luar ruangan adalah dengan mengadakan kegiatan
Fieldtrip. Dalam kegiatan ini siswa diajak untuk belajar sambil menikmati suasana pada
suatu obyek wisata, sehingga para siswa/i dapat menambah pengetahuan dan
pengalamannya.
Fieldtrip merupakan sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang dikenal sebagai
perjalanan sekolah. Pengertian lainnya fieldtrip adalah perjalanan oleh sekelompok orang
ke tempat yang jauh dari lingkungan sekolah. Tujuan perjalanan biasanya untuk
penelitian Pendidikan, non-eksperimental atau untuk menyediakan siswa/i dengan
pengalaman luar.
B. Tujuan
Fieldtrip yang dilaksanakan oleh SMP Santo Leo III pada tanggal 10 Maret 2023
mempunyai tujuan yaitu:
1. Untuk meningkatkan wawasan bagi siswa/I SMP Santo Leo III dalam bidang
kepariwisataan sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa dan
Negara.
2. Menambah pengetahuan tentang berhubungan dengan bidang studi Ilmu
Pengetahuan social dan Pendidikan Kewarnegaraan.
3. Siswa/i dapat membuat karya tulis (teks laporan fieldtrip) untuk memenuhi tugas
semester genap dan untuk syarat pencapaian nilai mata pelajafran Bahasa
Indonesia.
1
BAB II
KUNJUNGAN MUSEUM
A. Museum Wayang
Menurut sumber yang kami dapatkan bahwa pada awalnya bangunan yang
digunakan oleh museum ini bernama De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama
Belanda dan konon ceritanaya gereja tersebut dibangun pertamakali pada tahun 1640.
Kemudian pada Tahun 1732 sempat diperbaiki dan bergantilah namanya menjadi
De Nieuwe Hollandse Kerk atau Gereja Baru Belanda, Bangunan ini bertahan hingga
tahun 1808 kemudian hancur akibat gempa bumi yang terjadi pada tahun yang sama.
2
B. Museum Seni Rupa dan Keramik
Pada tahun 1968 hingga 1975 gedung ini pernah digunakan sebagai Kantor
Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Pada tanggal 20 Agustus 1976 diresmikan
sebagai Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Soeharto. Dan di gedung ini pula
terdapat Museum Keramik yang diresmikan oleh Bapak Ali Sadikin (Gubernur DKI
Jakarta) pada tanggal 10 Juni 1977, kemudian pada tahun 1990 sampai sekarang
menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Gedung yang diresmikan pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh
Pemerintah Hindia Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia
(Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat
pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu
dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu
dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1967-1973,
gedung tersebut digunakan untuk Kantor Wali kota Jakarta Barat. Dan
tahun 1976 diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa
Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan
Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta. Pada
awalnya, nama yang digunakan untuk gedung ini adalah Balai Seni Rupa dan Keramik
yang kemudian berubah menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik. Museum Seni Rupa
dan Keramik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum ini memiliki 500-an karya seni rupa terdiri dari berbagai bahan dan teknik
yang berbeda seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan
batik lukis. Diantara koleksi-koleksi tersebut ada beberapa
3
koleksi unggulan dan amat penting bagi sejarah seni rupa di Indonesia, antara lain
lukisan yang berjudul ‘Pengantin Revolusi’ karya Hendra Gunawan, ‘Bupati
Cianjur’ karya Raden Saleh, ‘Ibu Menyusui’ karya Dullah, ‘Seiko’ karya
S.Sudjojono, dan ‘Potret Diri’ karya Affandi.
Patung yang bercirikan klasik tradisional dari Bali, totem kayu yang magis dan
simbolis karya I Wayan Tjokot dan keluarga besarnya. Totem dan patung kayu
karya para seniman modern, antara lain G.Sidharta, Oesman Effendi, disusul karya-
karya ciptaan seniman lulusan akademis, misalnya Popo Iskandar, Achmad Sadali,
Srihadi S, Fajar Sidik, Kusnadi, Rusli, Nashar, Zaini, Amang Rahman, Suparto,
Irsam, Mulyadi W, Abas Alibasyah, Amri Yahya, AS Budiman, Barli, Sudjana
Kerton, dan banyak seniman dari berbagai daerah.
Koleksi Keramik di museum ini jumlahnya cukup banyak, terdiri dari keramik
lokal dan keramik asing. Keramik lokal berasal dari sentra industri daerah antara
lain Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Purwakarta,
Yogyakarta, Malang, Bali, Lombok dan lain-lain.
Museum ini juga memiliki keramik dari Majapahit abad ke-14 yang menunjukkan
ciri keistimewaan yang indah dan bernilai sejarah yang mempunyai keragaman
bentuk serta fungsi. Keramik asing meliputi berbagai bentuk, ciri, karakteristik,
fungsi dan gaya berasal dari China, Jepang, Thailand, Eropa. Terbanyak dari China
terutama pada masa Dinasti MIng dan Ching.
Koleksi Keramik di museum ini jumlahnya cukup banyak, terdiri dari keramik
lokal dan keramik asing. Keramik lokal berasal dari sentra industri daerah antara
lain Aceh, Medan, Palembang,
Lampung, Jakarta, Bandung,
Purwakarta, Yogyakarta, Malang, Bali,
Lombok dan lain-lain.
5
C. Museum Sejarah
Selain sebagai Balaikota, gedung ini juga berfungsi sebagai Pengadilan, Kantor
Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja
(College van Scheppen). Pada tahun 1925-1942 gedung ini juga dimanfaatkan
sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945 dipakai
untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952 dipakai sebagai
Markas Komando Militer Kota (KMK) I yang kemudian menjadi Kodim 0503
Jakarta Barat. Setelah itu pada tahun 1968 gedung ini diserahkan kepada Pemda
DKI Jakarta dan kemudian dijadikan
sebagai Museum pada tahun 1974.
6
Museum Oud Batavia ini menonjolkan peninggalan-peninggalan Belanda yang
bermukim di Batavia sejak awal abad XVI. Koleksi tersebut terdiri dari:
1. Mebel
2. Perabot rumah tangga
3. Senjata
4. Keramik
5. Peta
6. Buku-buku
Museum Oud Batavia ini adalah sebuah lembaga swasta yang berada dibawah
naungan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
(Ikatan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) yang didirikan pada tahun 1778
yang berjasa juga dalam mendirikan Museum Nasional.
Pada masa kemerdekaan, Museum Oud Batavia berubah nama menjadi Museum
Djakarta Lama dibawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan pada
tahun 1968 Museum Djakarta Lama diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Setelah
Museum Sejarah Jakarta diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974, maka seluruh
koleksi dari Museum Djakarta Lama dipindahkan ke Museum Sejarah Jakarta dan
ditambah dengan koleksi dari Museum Nasional.
Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, sejak tahun 1999 Museum Sejarah
Jakarta bertekad untuk menjadikan Museum ini bukan sekedar tempat untuk
merawat dan memamerkan benda yang berasal dari masa penjajahan, tetapi harus
bisa menjadi tempat bagi semua orang baik bangsa Indonesia maupun bangsa asing,
anak-anak maupun orang dewasa bahkan untuk penyandang cacat untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah kota Jakarta, serta dapat dinikmati
sebagai tempat rekreasi.
8
D. Museum 3D
Museum ini menyediakan lebih dari 100 spot foto dengan tujuh zona berdasarkan
tema. Yaitu Lukisan, Satwa, Laut, Rutinitas, Dinosaurus, Petualangan, dan Horor.
Seluruh lukisan dibuat dalam waktu 3 bulan oleh 6 pelukis Korea dan 3 dari
Indonesia.
Untuk memasuki museum, wisatawan harus melepas alas kaki untuk menjaga
kualitas lukisan. Karena lukisan 3D ini juga terdapat pada bagian lantai museum. Pada
setiap zona ada beberapa guide yang akan membantu menjelaskan dan mengambil
foto.
Masterpiece
Animal
9
Ocean
Zona Ocean menyajikan berbagai lukisan tiga dimensi dengan tema seputar kehidupan
laut. Memasuki zona ini, wisatawan bisa berswafoto dengan aneka satwa dan berlatar
belakang laut. Salah satunya berfoto dengan hiu ganas besar yang berada di tengah
lautan luas.
Living
Dinosaurus
Zona Dinosaur adalah zona dengan tema kehidupan dan alam purbakala. Untuk
berpose di zona Dinosaurus, wisatawan harus rela antri bergantian memotret di setiap
lukisannya. Namun pada setiap ruangan terdapat dua pemandu yang mengatur sesi
pemotretan, termasuk zona ini.
Horror
Zona horor menampilkan lukisan tiga dimensi dengan tema misteri. Wisatawan akan
diajak merasakan histeria horor yang ditimbulkan tiap lukisan yang terasa nyata.
Misalnya saat tegesa-gesa harus menutup pintu karena wisatwan dikejar oleh tiga
hantu menakutkan.
Adventure
Pada Zona Adventure ini, wisatawan diajak berpetualang seru oleh berbagai lukisan.
Pada salah satu lukisan, wisatawan dapat berfose sembunyi dari raksasa yang mencari
10
mangsa. Dapat juga berlatih kungfu di area candi atau menggotong mumi di depan
Pyramid. Atau wisatawan juga dapat berfose menaiki perahu di atas sungai dengan air
terjun.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimupulan
Dari kegiatan perjalanan wisata ke 4 museum berbeda di Kota Tua yang telah
dilaksanakan pada Jumat, 10 Maret 2023 ini dapat disimpulkan bahwa dengan
mengikuti kegiatan tersebut, para Siswa/i dapat belajar dan mengenal budaya
Indonesia, dapat belajar membuat wayang sederhana di dalam workshop yang
diadakan, mengenal berbagai macam seni rupa dan keramik yang banyak
mengandung unsur sejarah, dapat belajar dan mengenal sejarah Jakarta, Gedung
Museum Sejarah dan berbagai barang barang bersejarah yang ada didalamnya,
dapat bersenang senang dengan banyaknya spot foto menarik dan unik, dapat
belajar untuk mandiri dan mendapatkan pengalaman baru ditempat yang asing.
B. Saran dan Harapan
Adapun saran yang menurut saya dapat berguna untuk perjalanan wisata
berikutnya adalah sebagai berikut:
1. Lebih meningkatkan kepedulian dan kebersamaan Siswa/i
2. Perbanyak komunikasi antara Guru dan Siswa/i supaya tidak
terjadi kesalahpahaman
3. Adanya free time bagi para siswa/i
Saya berharap dengan adanya laporan perjalanan wisata ini, perjalanan
wisata yang akan dilakukan kedepannya menjadi lebih baik lewat saran saran
yang saya lampirkan pada laporan ini. Saya juga berharap bahwa laporan ini
membantu para pembaca untuk lebih mengenal berbagai museum yang ada di
Kota Tua, Jakarta
12
BIODATA PENULIS
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Wayang
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Seni_Rupa_dan_Keramik
https://www.museumjakarta.com/museum-wayang-jakarta/
https://www.museumindonesia.com/museum/16/1/museum_sejarah
https://www.museumindonesia.com/museum/37/1/
Museum_Seni_Rupa_dan_Keramik_Jakarta
https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-kota-tua
https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-3d-kota-tua-jakarta/
14