Anda di halaman 1dari 42

Mengamati Koleksi Lukisan dan Patung di

Museum Lukisan

Bali memang daerah wisata yang indah. Bali terkenal


karena alamnya yang memesona terdiri dari lautnya, gunung, danau, perkebunan, pertamanan,
sampai mata air panas yang banyak terdapat di Bali. Hal tersebut ternyata dianggap sebagai
lokasi potensial bagi para pelaku dan penyuka seni untuk mencari ide/gagasan dalam
menciptakan dan mengembangkan karya-karyanya. Tak heran, saking banyaknya karya-karya
baik itu karya lukis, patung, dsb berimbas pada penignkatan jumlah museum di Bali.

Museum ini banyak diakui oleh berbagai kalangan


yang memiliki peranan penting dalam perkembangan seni di Bali. Didalamnya tersimpan
berbagai koleksi lukisan dan patung hasil karya cipta seniman Bali dimana mayoritas tema dari
karya-karya tersebut bercerita ihwal suasana kehidupan masyarakat di Bali. Selain kisah tentang
kehidupan juga banyak lukisan yang berkisah soal dunia pewayangan.

Museum ini sendiri dibagi menjadi empat bangunan


terpisah, diantaranya ada yang disebut Pitamaha Gallery yang digunakan untuk menyimpan
berbagai koleksi I Gusti Nyoman Lempad. Ada Ida Bagus Made Gallery yang menyimpan
koleksi dari Ida Bagus Made (sesuai namanya), bangunan selanjutnya dinamai Wayang Gallery
yang menyimpan koleksi lukisan wayang, dan terakhir difungsikan sebagai tempat informasi
sejarah para pendiri museum juga tempat marketing museum.

Di museum ini juga kerap diadakan pelatihan singkat bagi para pengunjung yag ingin lebih
dalam mempelajari berbagai bentuk kesenian serta aspek kehidupan masyarakat Bali. Contohnya
membuat wayang, memainkan gamelan, melukis topeng, membatik, melukis natural, membuat
keranjang, bermain alat musik seruling, mempelajari tarian Bali, dsb.
Lokasi Museum

Panjang
lebar kita membahas soal museum ini, namun sudahkah tahu dimana lokasinya? Museum Puri
Lukisan berada di Jalan Raya Ubud, Kecamatan Ubud, sekitar 11 km dari Kota Gianyar. Jika
ditempuh dari Bandara Internasional Ngurah Rai memerlukan waktu sekitar 90 menit dan 40
menit jika ditempuh dari Ibukota Denpasar.

Klik Spot Wisata di Bali yang lainnya!

Travel Highlight Museum Keren


Art:1 New Museum Punya Lukisan Wajah yang Bisa Berubah
Triandi Pradana - detikTravel - Kamis, 25/09/2014 18:40 WIB

Lukisan Seri Ilusi Ibu (Rian/detikTravel)


Jakarta - Siapa sangka kalau di Jakarta ada museum keren dengan koleksi lukisan
dan benda seni bernilai tinggi. Art:1 New Museum, bagaikan museum seni di luar
negeri. Bahkan, museum ini punya lukisan wajah yang bisa berubah!
Art:1 dahulu bernama Mon Decor Gallery. Pada Rabu (24/9/2014) ketika detikTravel
berkunjung, terlihat dari luar museum ini merupakan bangunan megah bergaya

minimalis modern.
Tapi tidak disangka di dalamnya terdapat koleksi lukisan-lukisan yang sangat indah.
Terletak di dekat Kemayoran, Jalan Rajawali Selatan Raya No 3, Jakarta Pusat,
gedung museum ini diresmikan pada tanggal 29 Oktober 2011 oleh Gubernur Fauzi
Bowo.
Art:1 milik Marta Gunawan ini, memiliki 3 lantai dan dibagi menjadi sejumlah
peruntukan berbeda. Ada Art: 1 Art Space untuk ruang pamer seni, Art:1 Institute
untuk belajar seni, toko seni Mon Decor Gallery dan tentu saja Art: 1 New Museum,
museum seni yang keren.
Untuk masuk ke Art: 1 dan melihat pameran seni, pengunjung tidak dipungut biaya.
Namun kalau pengunjung ingin melihat koleksi lukisan di Art:1 New Museum
pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 untuk pelajar dan Rp 75.000 untuk
umum.
Anda akan terkagum ketika masuk kedalam ruangan lantai 2 Art:1 New museum ini,
dis ana dipajang khusus untuk lukisan dari seniman-seniman Indonesia, antara lain
lukisan Ivan sagita, Anusapati, M Aidi Yupri, Chris Suharso, Galam Zulkifli, Heri Dono
dan masih banyak lagi.
Ketika masuk, maka mata Anda akan langsung tertuju ke lukisan "Seri Ilusi Ibu"
karya Galam Zulkifli yang sangat menawan karena benar-benar menipu mata.
Dilihat dari kanan itu wajah RA Kartini, dilihat dari kiri itu wajah Mother
Theresa.Next

Panduan Wisata ke Negeri Matahari

Informasi tentang Jepang

Obyek Wisata di Tokyo

Obyek Wisata di Osaka

Obyek Wisata di Kyoto

Wisata Kuliner

Obyek Wisata di Fukuoka

Obyek Wisata di Yokohama

Obyek Wisata di Hiroshima

Obyek Wisata di Kobe

Tour & Atraksi

Obyek Wisata di Nagoya

Obyek Wisata di Yamaguchi

Even Tahunan

Transportasi

Kabar dari Jepang

Akomodasi di Jepang

Testimoni Wisata Jepang

May
23

Bertandang Ke Japan Folk Crafts Museum


(Part 2)

Lanjut masih membahas Ruang Galeri 1 di museum ini yang didalamnya menyimpan banyak
sekali benda-benda bersejarah. Disini Anda tidak hanya akan melihat bentuk benda-benda yang
ada disini saja namun juga melihat lukisan-lukisan yang menghiasi sejumlah benda kerajinan
tersebut. Anda dapat melihat sejumlah lukisan yang menghiasi cangkir, gelas sampai teko.

Benda-benda yang dipamerkan di museum ini seperti gelas, cangkir, piring sampai teko dipajang
untuk dilihat dan ditelaah oleh siapapun yang berkunjung. Barang-barang tersebut kebanyakan
terbuat dari kaca dengan bentuknya yang unik dan menarik. Jika Anda berniat untuk
mengabadikannya maka disinilah tempatnya untuk mengabadikan pelbagai barang-barang yang
menjadi koleksi museum tersebut.

Jika Anda merasa penasaran dengan aspek sejarah


segala benda yang ada di museum ini maka jangan khawatir karena sudah diberikan informasi
yang memadai terkait dengan sejarah benda-benda tersebut. Memang informasinya masih umum
dengan menggunakan bahasa Jepang sehingga Anda membutuhkan translator atau penerjemah
yang lihai sehingga Anda bisa mengerti tulisan-tulisan kanji tersebut. Kerajinan lainnya yang tak
kalah menariknya ialah kertas Jepang yang sering digunakan dikalangan istana kerajaan. Kertas-

kerta Jepang tersebut memiliki warna-warni yang beragam. Jika Anda tertarik dengan kertaskerta tersebut maka bisa membelinya di toko souvenir di lingkungan museum ini.

Museum ini juga menyimpan sejumlah koleksi buku


yang didalamnya menyajikan pelbagai macam hasil karya Jepang dari masa lampau. Buku-buku
tersebut disusun menjadi sebuah katalog yang jika Anda berminat bisa membelinya di toko
souvenir. Koleksi lainnya ialah sistem pengkalenderan kuno yang digunakan di Osaka dan
Jepang dimasa kerajaan dulu. Namun mungkin sedikit yang disayangkan karena kalender
tersebut banyak yang menggunakan bahasa Jepang meskipun ada beberapa yang menggunakan
bahasa Inggris. Lalu apakah hanya ada satu ruang galeri saja disini? Tentu tidak karena masih
ada galeri lainnya.

Mengenal Seniman Di Museum Pasifika


Hikmah | December 19, 2014 | Adat & Kebudayaan, Pesona Wisata | No Comments

Pesona alam Bali yang memukau telah


melahirkan banyak seniman hebat dengan karya-karya mereka yang hebat pula. Bukan hanya
seniman dari dalam negeri, tapi banyak pula seniman dari luar negeri yang jatuh cinta dengan
alam Bali hingga melahirkan karya besar. Dan Bali memang bukan hanya menawarkan sejuta
inspirasi bagi para seniman tapi juga memberikan tempat atas karya-karya mereka untuk bisa
dinikmati bersama. Salah satunya adalah museum Pasifika yang merupakan museum lukis
berstandar internasional.

Berbagai lukisan dari para seniman se-Asia


Pasifik dipamerkan di sini. Tak hanya lukisan, namun banyak pula patung, tekstil, atau pun
benda-benda antik lainnya bisa anda lihat di sini. Karya-karya yang dipamerkan merupakan yang
paling lengkap di dunia ini. Mulai dari karya Le Mayeur, Emilio Ambron, Antonio Blanco,
Miguel Covarrubias, Theo Meier, dan Renato Christiano ada di sini. Tak hanya memamerkan
karya mereka, namun lukisan di museum ini sekaligus menjadi wisata edukasi yang
berupa sejarah seni dari wilayah Asi Pasifik, utamanya Indonesia dan Bali. Maka tak
mengherankan jika museum ini mendapat predikat Wonderful Indonesia Award 2011 untuk
kategori Museum dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dengan koleksi 600 karya seni milik 200


seniman yang berasal dari Indonesia, Indochina Peninsula, Melanesia Pasifik dan Polinesia, dan
beberapa negara lain di Asia, maka tak mengherankan jika museum ini banyak didatangi
wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Hingga akhirnya museum ini mendapat penghargaan
dari sebuah situs web wisata terbesar di dunia, tripadvisor.co.id, sebagai Travellers Choice
2013 peringkat ke-2 untuk 9 obyek wisata terfavorit yang ada di kawasan Nusa Dua, Bali.

Museum yang berada di BTDC Area Blok P, Nusa


Dua, Bali ini pada awalnya sebagai pusat seni dengan nama Asia Pacific Art Centre yang dibuka
pada tahun 2004. Karena semakin banyaknya koleksi maka kemudian pada tahun 2006 art centre
ini mulai menjadi museum dengan nama Museum Pasifika. Dalam peresmiannya, museum ini
dibuka oleh Theo Meier, salah satu seniman yang karyanya juga dipasang di museum ini.
Museum ini berada di pusat wisata kota Nusa Dua dan hanya berjarak 24 km dari Denpasar atau

33 menit perjalan. Uniknya lagi di museum ini juga kerap dijadikan pameran seni baik dari Bali
maupun negara lain.

Ada 8 paviliun dan 11 ruangan yang digunakan


untuk pameran berbagai karya seni berdasarkan tempat asal sang seniman.

Ruang I merupakan tempat bagi lukisan dari maestro Indonesia, mulai dari Raden Saleh,
Hendra Gunawan, Affandi, Ida Bagus Nyoman Rai, hingga Nyoman Gunarsa.

Ruang 2 menyimpan lukisan dan buku-buku sastra dari Italia. Mulai dari karya Gilda
Ambron, karya Renato Christiano yang menggambarkan wanita Indonesia pada zaman
penjajahan Belanda, Piero Antonio Garriazo dengan lukisannya tentang perempuanperempuan Indonesia, perkampungan pada zaman dulu dan pemandangan sawah.

Ruang 3 menyimpan lukisan dan diorama pelukis Belanda yang pernah tinggal Indonesia,
mulai dari Wilem Gerard Hofker, Hendrik Paulides, Isac Israel, dan yang lainnya.

Ruang 4 memamerkan lukisan karya seniman Prancis, antara lain: Paul Gerrard, Lea
Lafugie, Pierre Sicard.

Ruang 5 penuh dengan lukisan karya pelukis Eropa Jerman, Inggris dan Swedia. Di sini
juga terdapat surat yang ditulis tangan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, untuk LeMayeur. Dalam surat tersebut presiden meminta kesediaan Le-Mayeur untuk
mengajarkan melukis kepada Abdullah yang kemudian dikenal dengan nama Basuki
Abdullah.

Ruang 6 merupakan ruang pameran dengan berbagai ornamen khas Bali mulai
dari lukisan dan topeng Barong yang kerap digunakan dalam pesta Barong dan Tari
Kecak. Ada sebuah taman yang indah di depan ruang ini dan
sering dijadikan sebagai tempat pertunjukan seni tari

Ruang 7 bernama ruang Indo-Chin karena memamerkan karya seni dari pelukis asal
Vietnam, Thailand, Kamboja, Hongkong.

Ruang 8 disebut ruang Asia karena didominasi lukisan Opium khas negeri Tiongkok.

Ruang 9 dihuni patung-patung artefak, sangkar burung, bekas perahu kayu, baju besi
perang dan berbagai ornamen lainnya yang digunakan orang-orang Asia Pasifik
pada abad pertengahan.

Ruang 10 disebut dengan ruang Tahiti karena banyak karya seni pelukis Tahiti yang
berada disini. Salah satunya adalah lukisan Taj Mahal, India. yang menggambarkan
keindahan istana Taj Mahal pada tahun 1955 berlatarkan hutan liar yang membuat kesan
mewah, teduh dan angker.

Ruang 11 merupakan ruang penyimpanan kain Ulos, yakni kain khas Batak yang
digunakan pada Upacara Adat. Kain yang dipajang di sini merupakan kain yang terbesar
di dunia dengan panjang hampir 20 meter dan tinggi 2 meter tanpa ada sambungan
jahitan sedikitpun.

Di museum yang dibangun di atas lahan seluas


12.000 m ini terdapat fasilitas yang bisa pengunjung manfaatkan. Mulai dari restaurant, function
room, rest room, toilet hingga lahan parkir yang luas. Karena berada di pusat tempat wisata Nusa
Dua, maka museum ini berdekatan dengan banyak hotel di bali yang akan memudahkan
kebutuhan akomodasi anda. Mulai dari:

Museum Affandi Yogyakarta


Home Wisata Jogja
Museum Affandi merupakan salah satu museum yang mengoleksi karya seni lukis,
terutama karya pelukis terkemuka di Indonesia, Affandi. Museum ini berlokasi di
Jalan Solo Km. 5, atau Jalan Laksda Adisucipto No. 167, Sleman, Yogyakarta 55281.
Affandi adalah seorang pelukis legendaris Indonesia yang dilahirkan pada tahun
1907 di Cirebon, Jawa Barat, dan meninggal di Yogyakarta pada tanggal 23 Mei
1990. Lukisan hasil karya Affandi tidak hanya diakui oleh Indonesia, tetapi juga
seluruh dunia. Saat ini, sebagian karya pelukis legendaris ini disimpan dalam
Museum Affandi Yogyakarta, yang dibangun di area seluas 3.500 meter persegi. Jika
Anda berencana mengadakan liburan ke Jogja, museum ini bisa menjadi salah satu
alternatif sebagai tempat wisata yang akan dikunjungi.
Museum Affandi terdiri atas beberapa bangunan dan galeri, termasuk rumah tempat

tinggal Sang Pelukis yang cukup fenomenal, dengan atap berbentuk daun pisang.
Rumah tersebut terdiri atas dua lantai, dimana lantai bawah difungsikan sebagai
ruang tamu, dan lantai atas sebagai kamar pribadi. Semenjak difungsikan sebagai
museum, rumah pribadi tersebut difungsikan sebagai Cafe Loteng, yang dapat
dikunjungi oleh masyarakat umum. Museum ini dibangun secara bertahap, dengan
desain dan arsitektur bangunan dirancang oleh Affandi sendiri.

Museum Affandi memiliki koleksi sebanyak 300 buah lukisan Affandi dan beberapa
lukisan dari para pelukis ternama lainnya, seperti asuki Abdullah, Popo Iskandar,
Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, dan Muchtar Apin. Tak hanya itu, pengunjung
juga bisa melihat koleksi lukisan hasil karya keluarga Affandi, seperti lukisan karya

Maryati Affandi, istri Affandi; Kartika Affandi, putri Affandi; Juki Affandi, putra bungsu
Affandi; dan Didit Slenthem, cucu Affandi. Selain menyimpan lukisan sebagai koleksi
utama, juga terdapat karya seni lain, yaitu berupa patung karya Amrus Natalsya,
dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot.

Kepada rekan-rekan, teman sejawat dan para sahabat, Ricky


and Partners mengucapkan minalaiddinwalfaidzin mohon maaf
lahir dan batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H
7/28/2014
0 Comments

0 Comments

Merry Christmas and Happy New Year 2014


12/31/2013
0 Comments

0 Comments

RUMAH TROPIS
7/17/2013
0 Comments

Kita pasti sudah sering membaca atau mendengar istilah rumah tropis. Rumah
merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu
tertentu. Vitruvius, seorang filusuf arsitektur menjelaskan bahwa sebuah bangunan
arsitektur harus memenuhi unsur-unsur keindahan (venustas), kekuatan (firmitas)
dan fungsi (utilitas) yang umumnya diperoleh dari pengalaman empiris di lapangan
dan proses adaptasi .
Prinsip fungsi atau utilitas ditunjukan pada perilaku manusia pertama yang
membangun tempat tinggal di dalam gua-gua dengan tujuan berlindung dari
binatang buas dan cuaca ekstrim. Begitupula rumah-rumah pohon pada masa
primitif dibangun dengan tujuan yang sama. Kekuatan atau firmitas ditunjukan
dengan perilaku adaptif manusia yang bermukim di lokasi gempa dengan
membangun konstruksi kayu sederhana yang dapat bertahan pada batas-batas
tertentu. Sedangkan keindahan atau venustas berkembang ketika manusia
dihadapkan dengan kebutuhan populer, kebutuhan ingin dikenal atau kewibawaan.
Sama halnya dengan pengertian rumah tropis, yang juga berangkat dari adaptasi
lingkungan tropis. Gambaran awam tentang lingkungan tropis adalah cuaca panas
yang menyengat pada musim panas, kelembaban yang tinggi dan hujan yang
hampir sepanjang tahun. Cuaca ini tidak dapat diprediksi secara jelas seperti
negara empat musim lainnya. Kadang-kadang pada musim kemarau sekalipun
dapat turun hujan atau sebaliknya. Salah satu karakteristik lingkungan tropis yaitu
curah hujan yang tinggi dan intensitas panas dan cahaya yang melimpah.
Dampak utama terhadap bangunan adalah intensitas suhu ruangan relatif tinggi,
ketahanan material penutup terhadap cuaca, serta kemungkinan air hujan masuk
lebih besar jika tidak diantisipasi. Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada
rumah di lingkungan tropis yaitu:
1. Ruang terasa panas dan sumpek, akibat suhu yg meningkat akibat panas
langsung matahari dan udara yg tak bisa mengalir.
2. Timbul bakteri dan jamur akibat tingginya kelembaban dan kurangnya
pencahayaan di dalam ruang.
3. Bahan bangunan, terutama kayu rawan terhadap pelapukan dan rayap.

4. Aliran hujan yg deras dan tertahan oleh elemen bangunan akan mengurangi
keawetan bangunan itu sendiri.

gambar: rumah tropis (tradisional-modern Melayu)


sumber: http://sharingdisini.com/2012/09/22/trik-membuat-sejuk-rumah-tropis/

gambar : rumah tropis (tradisional-modern Dayak)


sumber : desain pribadi

Sehingga aplikasi prinsip utilitas (fungsi) pada kriteria rumah tropis dapat
ditunjukan dengan bentukan atap yang miring, bukan jendela yang besar dan

ventelasi saling silang. Atap miring berfungsi mempercepat jatuhnya air hujan
sehingga tidak membebani atap dan menjaga keawetan material dibawahnya.
Material atap cenderung licin dan tidak kasar sehingga air tidak tertahan atau
membuka kesempatan tumbuhnya jamur. Jendela yang besar berfungsi memasukan
cahaya alami ke dalam ruang sehingga secara tidak langsung akan mengurangi
kelembaban di dalam ruang. Prinsip firmitas (kekuatan) ditunjukan dengan
penggunaan material-material kayu pilihan yang memiliki sifat ketahanan terhadap
air sehingga mengurangi kemungkinan pelapukan pada struktur atau material
penutup bangunan. Kalimantan barat yang merupakan salah satu wilayah beriklim
tropis memiliki beberapa jenis kayu pilihan yang mampu bertahan pada kondisi
tropis, dan sudah lama digunakan oleh para nenek moyang pendahulu kita.
Dengan berkembangnya zaman dan peradaban, modernisasi material dan gaya
arsitektur menjadi dunia fasion perkembangan rumah. Kebutuhan ingin dikenal,
kebutuhan popularitas menciptakan keinginan memiliki rumah dengan bentuk
terbaru sehingga modernisasi ikut mempengaruhi perubahan rumah tropis yang
sebelumnya tradisonal menjadi lebih modern dengan tetap mempertahankan
prinsip-prinsip adaptif terhadap iklim tropis.
Memiliki rumah modern sudah pasti menjadi idaman banyak orang pada saat ini,
tapi jangan lupa hal penting bahwa fungsi utama rumah adalah sebagai tempat
berlindung. Berlindung dari apa? Tentu saja hal pertama adalah lingkungan sekitar.
Jangan sampai hanya untuk mengejar keindahan, fungsi utama rumah tinggal
dilupakan yang dapat berakibat pada ketidaknyamanan. Ada pepatah sederhana
tentang sudut pandang melihat rumah, rumah anda ingin enak dilihat dari luar atau
dari dalam? Ini adalah pilihan, dan jika saya menjawab saya ingin keduanya.
Terima kasih dan semoga ulasan ini bermanfaat, salam hangat!
Ditulis oleh: Hamdil Khaliesh
Nb: sudah pernah dipublikasi pada Harian Rakyat Kalbar (Equator
Pontianak) tanggal 5 April 2013
0 Comments

Interview Desain Rumah Radakng-Perkampungan Budaya


Provinsi Kalimantan Barat
7/6/2013
0 Comments

Interview Pon TV dengan TIM perencana Proyek Kawasan Perkampungan Budaya


Kalimantan Barat

0 Comments

Peresmian Perkampungan Budaya Provinsi kalimantan Barat


7/3/2013
0 Comments

-Rumah Radakng atau dalam bahasa populernya rumah betang telah diresmikan
pada tanggal 2 juli 2007 oleh Gubernur Kalimantan Barat "Cornelis". Nama
tersebut juga diberikan oleh Cornelis yang dalam bahasa Kanayatn juga berarti
rumah BetangKutipan tersebut hanyalah sebagian kecil dari artikel Pontianak Post yang meliput
tentang acara peresmian Kawasan Perkampungan Budaya yang nantinya akan
mewakili kebudayaan di Kalimantan Barat. Ketua tim arsitek Yohanes A.P Ricky, IAI
juga hadir memenuhi undangan peresmian.
Project ini juga merupakan salah satu grand project Ricky and Partner yang juga
bervisi mengengkat arsitektur Kal-Bar ke ranah nasional. Ide perkampungan budaya
berawal dari permasalahan bagaimana mengangkat pluralitas etnis Kal-Bar ke
ranah pariwisata sehingga dapat memperkenalkan budaya Kalimantan Barat
sekaligus meningkatkan APBD

0 Comments

Persiapan Peresmian Rumah Dayak-Perkampungan Budaya


Kalimantan Barat
6/21/2013
0 Comments

Kawasan Perkampungan Budaya Kalimantan Barat sudah semakin siap dibuka untuk
umum. Proyek tersebut merupakan proyek dengan multiyear yang mengangkat
kekhasan etnis di Kalimantan Barat. Perkembangan beberapa kebudayaan di Kalimantan Barat
menjadikan keragaman budaya Kalimantan Barat semakin kaya akan hasanah budaya diantaranya etnis Dayak,
Melayu dan Cina. Potensi ini menjadikan Proyek Perkampungan Budaya sebagai salah satu program unggulan
"Visit Kalimantan Barat 2010" sebagai senjata untuk meningkatkan kepariwisataan Kalimantan Barat.
Konsep utama memanfaatkan orientasi bangunan rumah melayu yang ada sebagai
inventarisasi eksisting, memasukkan bentuk rumah betang dan bangunan budaya
yang didalamnya tersirat seluruh kebudayaan, lokal, tradisional, dan modern
kontekstual. Ada tiga komponen pembentuk Perkampungan Budaya Provinsi
Kalimantan Barat yaitu rumah melayu mewakili kebudayaan melayu, rumah betang
mewakili kebudayaan dayak dan bangunan arsip lama yang diubah fungsi menjadi
pusat pengelolaan

foto#1 Block Plan rencana Perkampungan Budaya Kalimantan Barat

foto#2 Tampak Rumah Dayak di kawasan Perkampungan Budaya Kalimantan Barat

Foto#3 rapat persiapan peresmian kawasan Perkampungan Budaya Kalimantan


Barat antara konsultan perencana (Riky, IAI), kontraktor, Dinas PU Kalimantan Barat
dan Ibu Gubernur Kalimantan Barat (Nyonya Frederika Cornelis, S.Pd. )
0 Comments

Pameran Karya di 50th Fak. Teknik Universitas Tanjungpura


6/19/2013
0 Comments

Rickyandpartners ikut serta menampilkan beberapa karya-karyanya dalam expo 50


tahun Fak. Teknik

0 Comments

MEMANFAATKAN RUANG DI BAWAH TANGGA


6/14/2013
0 Comments

Oleh: Hamdil Khaliesh


Telah dipublikasi pada Harian Rakyat Kalbar, 13 Januari 2013
Ruang merupakan topik yang selalu menarik dibicakan dalam membangun rumah.
Umumnya pertanyaan pertama ketika klien akan merencanakan sebuah rumah
adalah kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang sangat berkaitan dengan aktiviitas dan
jumlah keluarga yang menetap. Setelah kebutuhan ruang teridentifikasi barulah si
arsitek mulai menyusun denah ruang-ruang dengan menyesuaikan pada kebutuhan
klien. Permasalahan yang cukup sering dijumpai adalah ruang sisa di bawah tangga

pada bangunan dua lantai. Kenapa tangga? Ya, karena tangga merupakan
komponen rumah dua lantai yang cukup banyak menghabiskan volume rumah.
Pemanfaatan ruang dibawah tangga merupakan topik yang sudah banyak menjadi
bahan diskusi pada artikel-artikel maupun media properti. Ada artikel yang
mengulas gudang sebagai pemanfaatan ruang dibawah tangga, ada yang mengulas
taman kering, dan ada juga artikel yang mengulas sebagai rak buku ataupun rak
sepatu. Sehingga akan sedikit membosankan jika kita membahas hal yang serupa.
Artikel ini akan mengulas tentang bagaimana memutuskan fungsi ruang dibawah
tangga sehingga sesuai dengan konsep penataan ruang rumah secara keseluruhan
Secara garis besar prinsip penyusunan komposisi ruang dibagi menjadi 3 fungsi
umum yaitu fungsi publik, fungsi privat dan fungsi service, bahkan dibeberapa
bangunan besar ada juga yang menambahkan fungsi semi privat atau semi publik.
Fungsi-fungsi ini menentukan aktivitas-aktivitas penghuni yang nantinya akan
menentukan penempatan ruang, perabotan maupun aksesoris-aksesoris tambahan.
Tangga merupakan elemen penghubung antar lantai yang berfungsi
menghubungkan ruang. Umumnya tangga ditempatkan pada fungsi ruang privat
atau publik kecuali tangga service. Penempatan ini akan menentukan bagaimana
menyiasati agar tangga berfungsi sebagai elemen struktur dan mendukung fungsi
arsitektur. Sama halnya dengan ruang dibawah tangga, penempatannya juga
menentukan bagaimana mengolah dan mendesain agar sesuai dengan fungsi
ruang.

FUNGSI PUBLIK
Penempatan pada fungsi publik menuntut tampilan yang menarik dan berfungsi
sebagai elemen penerima tamu. Ruang-ruang yang termasuk dalam katagori ruang
publik merupakan ruang-ruang yang dapat dimasuki tamu, yaitu ruang tamu atau
ruang voyer. Suasana yang di tampilkan dapat didesain lebih formal dan bersifat
clean. Pada fungsi publik ruang di bawah tangga dapat didesain dengan konsep
taman kering, mini bar, dan ambalan untuk rak-rak hiasan.Taman didesain dengan
konsep kering untuk memberikan kesan clean, namun tetap memberikan suasana
alami. Penataan ground cover dapat menggunakan batu-batu coral sedangkan
perletakan vegetasi dapat menggunakan pot-pot dengan menyesuaikan jenis
tanaman hias. Penataan mini bar pada ruang tamu akan membawa suasana yang
lebih santai sehingga tamu akan merasa seperti bagian dari keluarga. Umumnya

penataan mini bar diletakan pada ruang tamu kedua atau ruang perantara antara
ruang tamu utama dan ruang keluarga. Penataan ambalan rak hiasan berfungsi
meletakan hiasan-hiasan atau benda-benda unik dan juga berfungsi sebagai
pemanis ruangan.

FUNGSI PRIVAT
Ruang-ruang utama pada fungsi privat dan semi privat merupakan ruang yang
sebagian besar digunakan untuk aktivitas keluarga. Ruang-ruang tersebut
diantaranya adalah ruang keluarga, ruang belajar anak, ruang kerja, dan kamar
tidur. Suasana yang ditampilkan dapat didesain lebih homy dan kekeluargaan. Pada
fungsi ini ruang dibawah tangga dapat didesain lebih fungsional namun tetap
berkesan santai. Ruang di bawah tangga dapat didesain dengan rak-rak fungsional,
perpustakaan mini, ruang belajar, atau ruang istirahat.Ruang keluarga merupakan
ruang sentral dan tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Banyak barangbarang dan perabot yang dipaksakan sehingga ruang menjadi sempit. Bahkan
biasanya ruang keluarga penuh sesak dengan buku-buku atau majalah. Sehingga
jika penghuni tidak rajin berkemas-kemas ruang akan terkesan berantakan. Ruang
dibawah tangga dapat didesain menjadi rak-rak fungsional atau perpustakaan mini
sehingga buku-buku atau majalah dapat tersusun rapi. Ruang kerja, ruang baca
atau ruang belajar mini juga dapat ditambahkan sebagai pelengkap desain
perpustakaan.

FUNGSI SERVICE
Pada fungsi service, ruang dibawah tangga dapat dimanfaatkan sebagai dapur
bersih, kamar mandi atau gudang barang bekas. Pemanfaatan kamar mandi atau
WC dibawah tangga harus diperhitungkan dengan cermat ketinggian dan
pemanfaatan ruangnya, penghawaan dan pencahayaan keluar. Hal ini untuk
mencegah peningkatan kelembaban dan bau tak sedap. Ruang dibawah tangga
juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang dapur. Namun perlu diperhatikan,
penempatan dapur juga harus memperhitungkan penghawaan dan pencahayaan.
Sehingga akan lebih baik jika konsep dapur yang di desain merupakan dapur bersih
atau dapur yang sifatnya tidak banyak mengeluaran asap.

0 Comments Sejarah Berdirinya Kota Pekan Baru

Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu
dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai
ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan
berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki

yang terletak di tepi muara sungai Siak.


Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan.
PerkembanganSenapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak
Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan,
beliau membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan
Senapelan. Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang.
Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat Pekan di
Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian
dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar
pelabuhan sekarang.
Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M
berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar
dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi Pekan Baharu
selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Pekanbaru. Mulai saat itu sebutan
Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan PEKAN BAHARU, yang
dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.
Perkembangan selanjutnya tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu
mengalami perubahan, antara lain sebagai berikut :
SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober
1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District.
Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dikepalai oleh seorang
Controleur berkedudukan di Pekanbaru.
Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Militer disebut
Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai oleh Gunco.
Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No.103 Pekanbaru
dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota b.
UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar,
Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai kota kecil.
UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru menjadi
ibukota Propinsi Riau.
UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya.
UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah
menjadi Kota.
Tempat penting, wisata, dan belanja d pekanbaru

Balai Adat Riau terletak di Jl. Diponegoro


Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang
bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan
kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas
terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua
Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita
baca pasal 1 4, sedangkan pasal 5 12 terdapat di bagian dinding sebelah
dalam ruangan utama.

Museum Sang Nila Utama terletak di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, museum ini
menyimpan berbagai aneka koleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah
propinsi Riau. Tidak jauh dari dari museum ini terdapat satu bangunan khas dengan
arsitektur melayu yang kental yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini
digunakan sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni
melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Dekranasda Riau, terletak di ujung jalan


Sisimangaraja, merupakan pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru, segala
macam aksesories dapat dijumpai seperti busana melayu, batik Riau, kain tenun
dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain

Arena Purna MTQ XVII berlokasi di Jl.


Jendral Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif
Kasim II (SSK II). Tempat dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII,
tahun 1994 yang lalu. Di arena ini kita dapat menikmati suasana santai yang
mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam makanan yang banyak di jual,
mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga makanan yang
mengenyangkan ada tersedia di sini. Berbagai konser dan pentas seni juga dapat
kita saksikan, baik di halaman purna MTQ ini maupun di dalam gedung/hall. Selain
itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap
kabupaten dan kota se-propinsi Riau.

Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid

propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi
melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai
fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan
luas.

Mal Pekanbaru terletak di seberang Plaza


Senapelan persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar, merupakan salah
satu pusat perbelanjaan modern yang lengkap yang tidak hanya menyediakan
busana, sepatu, perlengkapan sehari-hari kalangan atas, tetapi juga menyediakan
semua kebutuhan berbagai lapisan. Food court, elektronik dan handphone yang
relatif terjangkau serta swalayan yang menyediakan buah-buahan dan alat tulis
kantor semakin menambah semaraknya Mal Pekanbaru.

Pasar Bawah terletak di utara Pekanbaru,


yang merupakan pusat perbelanjaan barang-barang antik, aksesories rumah tangga
dari dalam dan luar negeri, seperti keramik, karpet, lampu-lampu antik dan
elektronik, pasar ini juga menyediakan barang-barang bekas yang mempunyai
kualitas bagus.

Plaza Citra terletak di persimpangan jalan


Tuanku Tambusai dan Pepaya yang merupakan pusat perbelanjaan yang
menyediakan berbagai macam produk antara lain: busana ekslusif modern atau
busana muslim, aneka batik pilihan, kosmetika, aksesories pria dan wanita,
olahraga juga terdapat pasar swalayan dan mau nontonpun ada. Datang aja ke sini!

Plaza Senapelan merupakan salah satu tempat


wisata belanja yang selalu ramai dikunjungi, terletak di kawasan bisnis,
persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar, menyediakan berbagai
kebutuhan rumah tangga, makanan, handphone, pusat kebugaran, perlengkapan
olahraga serta restoran dengan aneka makanan pilihan.

Plaza Sukaramai kawasan yang memiliki


lokasi strategis ini terletak di pusat kota jalan jend. Sudirman Pekanbaru, membuat
pusat perbelanjaan Plaza Sukaramai ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat
dari berbagai daerah di Pekanbaru dan Riau umumya. Menyediakan berbagai
macam pilihan kebutuhan untuk diberikan kepada orang-orang yang anda sayangi
dengan harga yang relatif murah.

Mal SKA merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang terletak di barat
kota Pekanbaru, terdapat pertokoan yang menyediakan berbagai keperluan rumah
tangga, makanan, peralatan kantor, olahraga, menyediakan busana modern,
kosmetika dan restoran dengan aneka makanan pilihan.

Kolam Pancing Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8
Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah
kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya,
Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah
kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti
ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam,siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga.
Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam
terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam
Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan.

Taman Rekreasi Danau Buatan Lembah Sari berlokasi di Kecamatan Rumbai


Pekanbaru. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak
kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru. Pemandangan alam sekitar danau
dengan panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi
pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta
seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain.

Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya
di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan
tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah
dicapai dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup
menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai
fasilitas hiburan yang ada seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan
masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan.
Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari
kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.
Bagi yang hobi berolahraga khususnya golf, di Pekanbaru tersedia Padang Golf yang
tersebar dibeberapa tempat, antara lain :
- Pekanbaru Golf Course Country Club, di Kubang, Kulim
- Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI
- Rumbai Golf Course, di Complex IKSORA Rumbai

Anda mungkin juga menyukai