VISIT
REPORT
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Museum
Musium NuArt atau NuArt dari fakultas seni rupa, ITB pada
Sculpture Park merupakan sebuah tahun 1979. Ada yang berbeda
museum galeri seni yang berisi karya- dari karya-karya Pak Nyoman, saat
karya seni berupa patung-patung. seniman membuat patung dari
Berlokasi di perumahan elite Setra Duta – batu, kayu ataupun gyp, beliau
Bandung Utara atau lebih tepatnya di Jl. membuat karyanya dari materi
Setra Duta Kencana II no. 11 Bandung. kuningan dan tembaga. Beliau
NuArt Sculpture Park ini dibuka memulai karirnya saat memenang
pertamakali untuk umum pada tahun patung proklamator RI pada tahun
2000 dan didirikan oleh seniman yang 1979. Beliau telah menunjukan
berbakat yaitu I Nyoman Nuarta. bahwa menjadi seniman bisa
mempunyai masadepan yang baik.
Nyoman Nuarta lahir di Tabanan Sejak saat itu, karir beliau semakin
bali pada tanggal 14 November memuncak. Terbukti dengan
1951. Beliau merupakan lulusan adanya karya-karya penomenalnya
yang tersebar hamper di seluruh difungsikan untuk disembah. Menurut
nusantara. Salahsatu karya beliau patung bukan hanya itu, namun
monumental yang masih digarap patung bisa menjadi landmark suatu
saat ini yaitu Garuda Wisnu tempat atau destinasi.
Kencana (GWK) di bali. Nature, Pak Nyoman sendiri sangat
NuArt Sculpture Park dibangun mencintai alam dan peduli terhadap
atas tiga konsep yaitu art, nature, dan lingkungan. Terbukti dengan konsep
culture. Pada konsep yang pertama yaitu NuArt yang sedang dibangunnya, di
Art sudah sangat jelas NuArt Sculpture sepanjang kawasan seluas 3 Ha ini lebih
Park ini menampilkan karya seni patung banyak pepohonan hijau nan rindang.
yang dibuat oleh NuArta. Dengan Karena Pak Nyoman percaya kalau
membangun museum galeri NuArt, Pak kreativitas itu akan muncul di tempat
Nyoman sendiri ingin memperkenalkan sejuk. Kreativitas hanya modal kecil, tapi
seni patung di masyarakat Indonesia. hasilnya besar. Dengan sentuhan alam
Beliau ingin menyadarkan kepada kita yang ada, pengunjung juga diharapkan
tentang persepsi patung yang sering nya dapat tergugah untuk menanam pohon.
Selain itu, saking pedulinya terhadap Fasilitas yang ditawarkan di NuArt
lingkungan, beliau memberikan tunjangan Sculpture Park ini yaitu sculpture park,
bagi karyawannya yang tidak merokok. gallery, café, craft boutique, workshop,
Beliau percaya bahwa perubahan itu area amphitheater dan sebagainya. Selain
dimulai dari internalnya dulu fasilitas tersebut, Pak Nyoman juga
(staf/karyawan), selanjutnya baru ke memberikan ruang bagi para seniman
eksternal (pengunjung) yang memang yang ingin berkreasi serta unjuk diri.
tidak boleh merokok.
Selanjutnya pada konsep yang
ketiga yaitu culture, NuArt Sculpture Park
ini diharapkan dapat mengajarkan budaya
serta dapat menghargai hasil karya seni.
Setiap karya yang dipamerkan
memberikan pesan didalamnya yang
divisualisasikan dalam bentuk patung.
Patung Kuda
Patung ini merupakan symbol kekuatan seorang lelaki
dengan otot-ototnya. dan terdapat api pada rambut
kuda yang merupakan amarah. Filosofinya bahwa
manusia harus saling menghargai, serta menghormati
satu sama lain.
Kemudian untuk alur pengunjung itu
Analisa Kunjungan NuArt Sculpture Park sendiri, karna mengunakan alur penyajian
dengan pendekatan gabungan, dapat
Alur penyajian koleksi dan alur pengunjung memudahkan pengunjung. Pengunjung tidak
Untuk alur penyajian koleksi di NuArt harus bergerak secara linear saja, akan tetapi
Sculpture Park ini, koleksi disebar begitu saja. juga pengunjung dapat bergerak secara bebas
Tidak hanya berada diruangan/ galeri namun menentukan tema-tema yang diinginkan.
pengunjung dapat menikmati koleksi NuArt Namun untuk aksesibilitas keluar-masuk
diluar ruangan. Menurut Pak Agus (Marketing
pengunjung kurang diperhatikan, dimana
& Banquet Coordinator NuArt Sculpture Park),
ruang galeri hanya mempunyai satu pintu
Tidak semua koleksi dipamerkan di galeri
tersebut, karena biasanya setiap enam bulan
untuk keluar-masuk ruangan.
sekali, koleksi-koleksi tersebut akan diganti
guna memberikan variasi bagi pengunjung.
Alur penyajian koleksi di NuArt ini
menggunakan pendekatan gabungan, artinya
penyajian koleksi tidak runtut disajikan
Right and Alert – 1991
menurut kronologi (kurun waktu) Patung ini menceritakan tentang
sifat manusia, yang mempunyai
tertentu, tetapi juga tematik jadi setiap
dua sisi yaitu sisi baik digambarkan
koleksi memiliki tema-tema tersendiri. oleh sayap dan sisi buruk digambarkan
dengan wajah yang menoleh ke
Beban- 1999 sebelah kiri. Kenapa harus ke kiri,
Patung ini bercerita tentang krisis moneter yang karena setiap orang mempunyai
Dirasakan oleh Indonesia pada saat itu. kecondongan untuk melihat orang lain
Dianalogikan seperti garuda yang tertindih oleh dari sisi buruknya saja.
bumi/bola dunia.
Konsep desain tapi beliau tidak memperlihatkan
Konsep desain yang ditawarkan kebudayaan bali pada setiap
oleh NuArt Sculpture Park ini cukup bangunannya. Karena beliau ingin NuArt
menarik, dilihat pada desain bangunan ini bisa dinikmati oleh siapa saja, tidak
galeri. Gedung berbentuk kubus dengan terbatas pada satu kebudayaan saja.
material yang tampak batu yang dipahat Tata pencahayaan
lalu dikombinasikan dengan material kaca Untuk tata pencahayaan di galeri
pada tampilan luarnya, terkesan kacau NuArt sangat kurang karena cahaya yang
namun mempunyai nilai estetika dan masuk dibatasi oleh kualitas instalasi.
mempunyai keunikan tersendiri. Dilihat Pemilihan warna lantai juga membuat
dari luar saja, Pak Nyoman sepertinya ruangan terlihat redup dan terkesan
ingin memberikan kesan yang berbeda angker jika pengunjung memasuki galeri
dari bangunan kebanyakan. Namun dalam hanya seorang diri. Untuk tata
hal ini menurut Pak Agus, walaupun Pak pencahayaan koleksi sejauh ini didapat
Nyoman sendiri seorang keturunan bali, dari cahaya diruangan saja.
Misery-
Patung ini menceritakan tentang bencana
Miniatur Garuda Wisnu kelaparan yang terjadi. Bencana ini membuat
Kencana (GWK) tubuh manusia menyisakan tulang dan kulit saja
Kualitas Tata Ruang Bagi Pengunjung NuArt Sculpture Park
Comfort Competence
Saat pengunjung memasuki kawasan Pengunjung merasa kompeten terhadap
NuArt, kesan pertama yang didapat dari koleksi-koleksi yang ada di galeri, karena
pengunjung yaitu merasa nyaman dan kurator menyampaikan kandungan
sejuk. Karena kawasannya cukup asri dan informasi dari setiap koleksinya dengan
banyak pepohanan yang rindang. Namun sangat jelas dan dengan bahasa yang
menjelang siang, pengunjung akan mudah dimengerti. Filosofi-filosofi dari
merasa bising apalagi saat memasuki koleksi pun ternyata tidak serumit wujud
kawasan workshop. Selain itu, karena koleksinya. Jadi koleksi patung itu tidak
NuArt sedang melakukan renovasi hanya bisa dinikmati oleh seniman saja
gedung. Untuk kemudahan aksesibilitas namun juga bisa dinikmati oleh
dirasa kurang, karena dilihat dari alur pengunjung yang bukan berlatar belakang
sirkulasi yang hanya memiliki satu pintu seni.
keluar-masuk. Jadi pengunjung yang akan
memasuki ruangan galeri perlu dibatasi. Woman In Red - 1999
Patung ini menggambarkan keinginan Nyoman
Nuarta untuk memiliki seorang istri yang
Bianca - 2007 cantik dan pandai bermain biola. Namun
Patung Bianca ini merupakan cucu pertama karena beliau hanya mendapatkan istri yang
dari Nyoman Nuarta. Dipatung itu terlihat cantik saja,maka beliau menggambarkan
Bianca sedang menunjuk ke arah cicak. biola yang digantung.
Kenapa cicak? Karena Bianca menyukai
cicak.
Engagement Meaningfulness
Mungkin ada sebagian dari Setiap pengunjung pasti memiliki
pengunjung yang saat melihat koleksi pemaknaan yang berbeda-beda.
NuArt merasa ada ikatan dengan objek Pemaknaan itu bisa diambil dari mana
yang dipamerkan, baik dengan alur saja. Baik dari pesan yang disampaikan
ceritanya, kandungan filosofinya atau melalui patung, dari sang seniman, atau
tempat kejadiannya. Pengunjung yang pun dari konsep desain yang dipakai.
memang berjiwa seni akan lebih mengerti Misalnya saat pengunjung mendengarkan
dengan patung-patung yang bercerita penjelasan dari kurator mengenai filosofi
didalamnya. Ikatan itu bisa muncul saat pada koleksi patung, pengunjung merasa
pengunjung melihat patung Armagedon takjud dan tidak secara langsung tanpa
yang menceritakan saat tsunami sadar pengung sedang memaknai filosofi
berlangsung. Pengunjung seakan dari koleksi patung tersebut
mengingat kembali kejadian yang
mengerikan itu di tahun 2004 yang lalu.
Alur penyajian koleksi dan Alur Oleh karena itu, display koleksi
pengunjung yang terdapat pada museum ini disusun
Museum Konferensi Asia Afrika berdasarkan storyline atau alur cerita dari
merupakan sebuah museum dengan peristiwa konferensi Asia Afrika tersebut.
suasana sejarah yang sangat kental. Pada Alur cerita pada koleksi ini disusun secara
museum ini terdapat koleksi – koleksi tematik yaitu koleksi - koleksi tersebut
yang berkaitan dengan kegiatan dikelompokan berdasarkan tema – tema
konferensi Asia Afrika yang peristiwa baik sebelum atapun sesudah
diselenggarakan di Bandung pada tahun konferensi Asia Afrika ini berlangsung.
1955. Kita akan diajak menyelami dan Storyline ini dimulai ketika kita
terlibat secara emosional dengan memasuki museum konferensi Asia Afrika
peristiwa yang terjadi pada saat itu. ini. Ketika memasuki museum, kita akan
Museum ini menggambarkan perjuangan disambut oleh replika bola dunia yang
bangsa – bangsa Asia Afrika dalam berukuran cukup besar. Kemudian kita
menentang kolonialisme. akan diarahkan ke sebelah kiri menuju
information desk untuk mengisi buku
Alur pertunjukan dan alur pengunjung untuk mengiringi upacara khitanan atau
Pertunjukan di saung angklung upacara panen padi.
udjo dimulai dengan pemaparan sejarah
oleh pemandu acara. Di sesi ini juga
pengunjung dipersilahkan untuk
melontarkan pertanyaan yang berkaitan
dengan Saung Angklung Udjo. Setelah itu
disajikan pertunjukan yang berupa
Foto Pertunjukan wayang golek dan Helaran
demonstrasi wayang golek khas sunda.
Berupa pementasan sandiwara boneka Pertunjukan selanjutnya yaitu tari
kayu yang menyerupai badan manusia tradisional yang dibawakan oleh anak-
lengkap dengan kostumnya. Berlanjut ke anak didik dari saung angklung udjo. Tari-
pertunjuakan yang kedua yaitu helaran. tarian yang disajikanpun sangat beragam
Merupakan pertunjukan yang dimainkan tidak hanya satu daerah saja melainkan
berbagai daerah di Indonesia. Setelah
pengunjung menyaksikan pertunjukan Konsep desain
tari, pengunjung disuguhi alunan musik Saung angklung udjo ini
angklung. Dalam sesi ini ada beberapa menerapkan konsep desain tradisional
pertunjukan yang disajikan, mulai dari sunda dengan didominasi oleh ornamen-
penampilan Arumba sampai Angklung ornamen yang terbuat dari bambu. Ruang
toel. Tidak sampai disitu saja, bale karesemen didesain dengan konsep
pengungjung juga diajak untuk belajar ruang terbuka dimana kursi pengunjung
bersama-sama memainkan alat musik dibuat melingkar dan berundak-undak
tradisional sunda ini. Acara puncak dari sehingga pengunjung dari berbagai sisi
pagelaran ini adalah menari bersama, bisa melihat dengan jelas pertunjukan
putera-puteri dari saung angklung udjo yang disajikan. Kursi yang terbuat dari
mengajak pengunjung bergembira kayu menambah kesan tradisional bale
dengan menari bersama. karesemen ini.
Foto Pertunjukan
Tari, bermain
Angklung bersama
dan bermain
bersama.
Kualitas Tata Ruang Bagi Pengunjung Saung Angklung Udjo
Foto bersama di
Saung Angklung
Udjo.
Penutup
Fajri, M. (2012). Perancangan Media Promosi Galeri Seni Nu Art Sculpture Park. (Skripsi). Fakultas
Desain, Universitas Komunikasi, Bandung. [online] tersedia di
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/603/jbptunikompp-gdl-muhamadfaj-30145-9-unikom_m-
i.pdf (diakses pada tanggal 12 Oktober 2015)
Fitriany, D. (2014). Optimalisasi perencanaan interior museum konferensi Asia - Afrika. Jurnal Itenas
Rekarupa, 1(2). [online] tersedia di http://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekarupa/article/
view/613 (diakses pada tanggal 17 Oktober 2015)