Anda di halaman 1dari 15

presentasi

seni rupa
Mata pelajaran: seni rupa
nama siswa : Kayla Hasna
Hidayat
KATA PENGANTAR
ASSALAAMUALAIKUM WR.WB
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan
presentasi ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan presentasi ini tepat waktu.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
[Bapak Kurniadi] selaku [guru seni rupa]. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya menyadari persen ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kayla Hasna Hidayat


A.Ragam Hias Dari Berbagai
Daerah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan ragam budaya.
Salah satunya adalah kain batik yang sudah diakui keberadaannya oleh
dunia, baik lokal maupun mancanegara. Bahkan, sudah pula diakui oleh
UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau
Warisan Budaya Takbenda. Batik merupakan budaya luhur bangsa yang
memiliki keindahan pola dan warna, di mana setiap motif memiliki filosofi
tersendiri. Indonesia memiliki beragam kain batik, termasuk motifnya.
Setiap daerah di Indoesia memiliki ciri khas motif batik, dari motif-motif
yang khas tersebut kita bisa mengenali dari mana motif batik itu berasal.
Berikut ini adalah 10 motif batik paling populer dari beberapa daerah di
Indonesia
01.Motif Batik Tujuh Rupa
(Pekalongan )
Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat
kental dengan nuansa alam. Pada umumnya, batik
Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar
hewan atau tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil
dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis
cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat
transit para pedagang dari berbagai negara.
Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat
batik Pekalongan sangat khas dengan alam,
khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif
terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan
motif lung-lungan.
02.Motif Batik Parang(Pulau
Jawa)
Parang berasal dari kata pereng atau miring.
Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf "S"
miring berombak memanjang.Motif Parang ini
tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa
Tegah, Jogjakarta dan Jawa Barat. Biasanya,
perbedaannya hanya terletak pada aksen dari
batik Motif parang tersebut. Misalkan, di Jogja
ada motif Parang Rusak dan Parang Barong, di
Jawa Tengah ada Parang Slobog, serta di Jawa
Barat ada Parang Klisik.
03.Motif Batik Pring Sedapur
(Magetan)
Batik ini merupakan Batik khas daerah Magetan yang berasal
dari sebuah desa di lereng Gunung Lawu yang sarat dengan
pohon bambu. Tepatnya di Dusun Papringan, Desa Sidomukti,
Kecamatan Plaosan. Pring dalam bahasa Jawa adalah bambu.
Pring Sedapur berarti serumpun pohon bambu. Motif batik
pring sedapur memiliki makna filosofi yang sangat tinggi.
Motif batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel
namun elegan. Motif yang dipakai adalah motif bambu,
sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring. Batik ini
tidak hanya indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi
memiliki filosofi yang sederhana pula. Dimana bambu
memberikan makna ketentraman, keteduhan dan kerukunan.
Selain itu, bambu/pring juga mempunyai filosofi mendalam
bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita haruslah
memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.
04.Motif Batik Sogan (Solo)
Batik Sogan merupakan salah satu jenis batik bernuansa klasik.
Dinamakan batik sogan karena pada awal mulanya, proses
pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambil
dari batang kayu pohon soga. Batik Sogan klasik merupakan jenis
batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta
dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif
klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari
warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-
kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna cokelat-
oranye dan cokelat. Warna klasik batik Sogan sendiri sarat dengan
makna. Ini dijelaskan dalam Serat Wirid Hidayat Jati, warna
kekuningan keemasan merupakan bagian dari simbol keraton
bangsa burung, bangsa makhluk penerbang, warna lokus dari
perjalanan rohani setelah tersingkapnya alam Siriyah. Corak warna
tersebut merupakan simbol-simbol yang telah dikenal sebelum
hadirnya Islam di tanah Jawa, dan dalam perkembangannya
kemudian diolah kembali oleh para Wali Songo.
05.Motif Batik Geblek Renteng
(kulon Progo)
Mungkin banyak yang belum tahu makna dan arti motif geblek
renteng, yang sekarang menjadi Motif batik khas Kabupaten Kulon
Progo. Motif yang sudah menjadi ikon Kulon Progo tersebut
terdiri dari gambar geblek sebagai motif utama dan berbagai
simbol yang menunjukkkan kekayaan alam dan Kondisi Kabupaten
Kulon Progo. Geblek dijadikan motif utama karena merupakan
makanan asli khas Kulon Progo. Di antara motif geblek tersebut,
ditorehkan lambang Binangun yang digambarkan sebagai kuncup
bunga yang akan mekar, memiliki makna bahwa Kulon progo
merupakan daerah yang sebentar lagi akan mekar menjadi
permata indah dari pulau jawa. Di sampingnya terdapat motif
buah manggis yang merupakan flora khas Kulon Progo. Ketiga
motif tersebut dibuat dengan pola naik turun sebagai perlambang
bahwa kenampakan alam di Kulon Progo yang sangat bervariasi,
mulai dari pegunungan, dataran tinggi, hingga dataran rendah dan
pantai.
B.SENIMAN BESERTA
KARYANYA
Sebagai sebuah bangsa yang kaya akan seni dan budaya, ada
banyak sekali pelukis terkenal Indonesia yang telah
memberikan kontribusi besar dalam dunia seni rupa.
Bahkan karya-karya mereka telah mencuri perhatian di tingkat
internasional.Berikut ini 5 nama pelukis terkenal Indonesia :
01.Raden Saleh
Sosok Raden Saleh menjadi perhatian Asia dan dunia karena
lukisan-lukisannya diburu kolektor Indonesia dan mancanegara.

Salah satu lukisan yang fenomenal adalah Forest Fire yang


dikoleksi oleh Galeri Nasional Singapura. Bahkan Galeri Nasional
Singapura membuat satu ruang khusus untuk lukisan sang
maestro yang dijuluki Pelukis Sang Raja.

Raden Saleh tak hanya dikenal sebagai pelopor seni modern di


Indonesia saja, namun juga ilmuwan.

Pada 1851, dia diketahui sebagai anggota pertama dari Koninklijk


Instituut Voor taal- Land - en Volkenkunde (KITLV) atau institusi
pengkajian Asia Tenggara dan Karibia milik Kerajaan Belanda.
02.Basoeki Abdullah
Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah atau lebih dikenal dengan nama
Basoeki Abdullah adalah salah satu dari maestro seni lukis Indonesia
yang dikenal mendunia.
Gaya lukisan realis dan naturalis membuat karyanya dipamerkan di
Bangkok, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal, dan negara lain.
Ada sekitar 22 negara yang memiliki karya Basoeki.
Seniman kelahiran 27 Januari 1915 mulai dikenal dunia sejak
penobatan Ratu Yuliana di Amsterdam, Belanda. Ia berhasil
memenangkan sayembara melukis dan mengalahkan 87 pelukis Eropa
lainnya.
Basoeki Abdullah juga pernah memperoleh beasiswa untuk belajar di
Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag,
Belanda.
Dia menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih
penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
03.Jeihan Sukmantoro
Jeihan Sukmantoro
Pelukis Jeihan Sukmantoro
Pelukis Jeihan Sukmantoro ditemui di Museum MACAN Jakarta pada
April 2019.
Maestro seni lukis yang dikenal dengan julukan si 'mata hitam' ini
sangat lekat dengan mata warna hitam dalam objek lukisannya.

Dalam perjalanannya di dunia lukis, Jeihan Sukmantoro pertama kali


membuat lukisan pada 1963 dengan lukisan potret berjudul Aku.

Karyanya menggambarkan potret sang pelukis ketika masih kuliah di


Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian dua tahun setelahnya, ia
melukis 'Gadis' dan sampai puluhan tahun berikutnya lukisan 'mata
hitam' masih eksis dilukisnya.

Seniman satu ini juga seorang pelukis yang mengikuti lebih dari 100
pameran. Ribuan lukisan berhasil dilahirkannya sejak awal berkarya di
dekade 1960-an. Termasuk melukis 7 sosok Presiden Republik
Indonesia
04.Agus djaya
Agus Djaya adalah pionir seni lukis di Indonesia yang lahir pada 1 April
1913. Pada masa pendudukan Jepang, Agus Djaya direkomendasikan
oleh Bung Karno menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Seni Rupa.

Pelukis satu ini juga dikenal sebagai pendiri dari Persatuan Ahli
Gambar Indonesia (PERSAGI). Ia mendirikannya setelah kembali ke
Indonesia pada 1937.

Semasa hidupnya, Agus Djaya disebut pernah melanglang buana ke


berbagai negara di Eropa. Dia juga berteman dengan pelukis besar,
seperti Salvador Dali, Pablo Picasso dan Ossip Zadkine.

Bahkan Agus Djaya juga beberapa kali menggelar pameran tunggal


misalnya seperti Stedelijk Museum (Amsterdam), Galerie Barbizon
(Paris), Grand Prix des Beaux Art (Monaco), Biennale Sao Paulo (Brasil),
dan International Art Gallery (Sydney).
05.Affandi
Pelukis asal Yogyakarta ini dikenal sebagai maestro seni lukis
Indonesia yang mendunia berkat gaya ekspresionisme dan
romantisme.

Affandi adalah seniman Indonesia pertama yang mengikuti Venice Art


Biennale 1954 atau pameran seni tertua yang digelar di Venesia, Italia.

Venice Art Biennale juga menjadi ajang bagi seniman dunia untuk
memajang karya-karyanya di pasar seni tersebut.

Seniman kelahiran Cirebon pada 1907 silam, diketahui menghasilkan


lebih dari 2.000 lukisan. Dengan jumlah karyanya ini, Affandi dikenal
sebagai pelukis paling produktif sepanjang masa. Kini, lukisan-
lukisannya bisa dinikmati di Museum Affandi, Yogyakarta.
PENUTUPAN
Demikian yang dapat tampilkan mengenai ragam hias
batik dari berbagai daerah dan seniman seniman
beserta karya nya,tentunya di dalam penulisan masih
terdapat kekurang serta kelemahannya dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber atau
referensi yang ada kaitannya dengan makalah
ini.semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan
khususnya bagi para pembaca.sekian dari saya kurang
lebih nya mohon maaf.
wassalamualikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai