Anda di halaman 1dari 7

1.

SENI RUPA YOGYAKARTA

Seni 2 dimensi

Yogya Annual Art

Yogya Annual Art kemudian lahir sebagai ruang bersama untuk menyajikan ide
kekinian itu lewat seni rupa dua dimensi – lukisan kontemporer – sekaligus
menepis anggapan yang menyebut karya seni lukis identik dengan old-fashioned
art.

Beberapa karya yang tampil antara lain berjudul Tiger’s Style, Everlasting Book,
My Game, dan Sunshine, yang semuanya sangat interpretatif tergantung mereka
yang memandang. Dalam pameran kali ini, setiap seniman menampil kan satu
karya seni lukis di dinding Bale Banjar, sedangkan dinding kehormatan diberikan
untuk karya istimewa Subroto SM.
Seni 3 dimensi

Gerabah Kasongan

Hasil kerajinan gerabah Kasongan pada umumnya adalah guci, pot /vas, patung loro
blonyo, air mancur, wuwung, dan produk-produk keramik lainnya. Khusus untuk guci,
kita dapat menemukan banyak bentuk & varian guci di Kasongan. Karena guci
merupakan salah satu jenis keramik yang kerap diburu para wisatawan. Selain karena
ukurannya yang beragam, mulai dari setinggi dua jengkal tangan hingga seukuran bahu
orang dewasa, guci di Kasongan juga memiliki banyak varian finishing nya. Dilihat
dari perkembangannya, finishing guci yang banyak ditemui di Kasongan adalah
finishing alami, yang hanya menggunakan cat sebagai media ‘sentuhan akhir’ dari guci
tersebut. Guci jenis ini relatif awet, dari dulu hingga sekarang tetap laris diburu para
wisatawan. Selain karena banyak pilihan warna dan motif, guci dengan finishing alami
ini juga memunculkan citra asli dan orisinil serta benar-benar khas Kasongan

Seiring berkembangnya jaman, guci di Kasongan juga mengalami banyak penambahan


jenis finishing. Sekarang ini, dengan mudah dapat kita lihat guci-guci dengan aksen
yang lebih mewah & modern. Salah satunya adalah finishing mozaik atau potongan-
potongan keramik yang disusun sedemikian rupa dan membentuk sebuah guci yang
unik dan berbeda.

Selanjutnya adalah guci dengan sentuhan mewah, glamour dan sedikit nuansa
kontemporer. Guci jenis ini jauh meninggalkan kesan alami nya, namun tetap
berpenampilan menarik dan sedap dipandang mata. Walau jika dilihat dari segi harga
masih lebih mahal dibandingkan guci ‘klasik’, guci jenis ini tetap memiliki konsumen
tersendiri. Banyak pelancong dari luar daerah dan luar negeri yang memburu guci jenis
ini.

2. Seni rupa Sumatra Utara


Seni rupa 2 dimensi Sumatra Utara

Medan Seni Sumatera Utara


Karya Heri Dono judul Garuda Extra Terrestrial media Cat minyak diatas kanvas
Oleh : Sumargi Gunarto. Menurut S. Sudjoyono, lukisan adalah jiwa yang nampak.
Bapak seni lukis modern Indonesia ini, mendefinisikan puisi kavas yang diartikulasikan
dengan bahasa visual yang jelas. Dia tertuang melalui ungkapan pikiran dan emosi-
emosi dengan garis bentuk dan warna.
Tolstoy juga berpendapat: "Selalu dan dalam setiap periode pada setiap masyarakat
manusia terdapat suatu kesadaran religius yang sama bagi semua anggota masyarakat
tentang apa yang baik dan buruk. Kesadaran religius ini menentukan nilai emosi yang
di sampaikan oleh seni". Saya menyimpulkan, seniman itu wakil bagi zamannya.
Dalam kretifitas senirupa di Sumatera Utara, saya melihat dan mendengar
kecenderungan yang terjadi. Senirupa mengarah kepada materealisme. Sebuah
kecenderungan dalam melukis dengan keinginan lukisan-lukisannya segera terjual.
Akibatnya melukis hanya memenuhi selera pasar atau art shop. Apakah hal itu salah?
Tentu saja tidak. Itulah pilihan dalam bersikap dan bila ada pelukis memilih karya yang
jauh dari kecenderungan seperti saya sebutkan tadi juga bukan hal yang salah.

Seni rupa 3 dimensi Sumatra Utara

Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos
secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Dari
bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara
membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.
Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam
tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam
bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara
adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung
bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya
mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara
bahaya yang mengancam saat proses persalinan.
Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos
Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai
pembungkus jenazah), dan Ulos Sibolang.
3. SENI JAWATIMUR
SENI 2 DIMENSI BATIK BANYU WANGI

Di Banyuwangi, terdapat banyak corak batik yang telah dikembangkan yang salah
satunya adalah batik bercorak Gajah Oling. Nama batik Gajah Oling adalah gabungan
dari kata Gajah dan Oling. Filosofisnya sendiri merupakan pengambaran dari kekuatan
gajah yang diwakili oleh corak menyerupai belalai yang miring alias oling. Dahulu,
batik Gajah Oling dipercaya memiliki kekuatan mistis yakni dapat menangkal kekuatan
jahat dari makhluk halus. Karena pada zaman tersebut, setelah senja para orang tu
dilarang keluar rumah dengan membawa anak-anak mereka karena mereka percaya
makhluk gaib sedang berkeliaran di waktu-waktu tersebut. Namun apabila terpaksa
harus keluar rumah, para orang tua harus menggendong ank-anak mereka dengan jarik
batik Gajah Oling agar para makhluk Gaib tersebut gentar akan motif yang ada pada
batik Gakah Oling khas Banyuwangi.

SENI 3 DIMENSI KERAJINAN SENI UKIR DI TUBAN

Seni pahat atau seni ukir memang kurang begitu dikenal di Kabupaten Tuban. Namun
hal itu tak lantas membuat Waitberkecil hati. Dia nekat mempelajari teknik ukir secara
autodidak dengan mengasah kemampuan seni ukirnya. Upayanya kini berbuah hasil
manis. Lelaki yang hanya bermodalkan lulusan kelas 5 SD ini memulai usahanya sejak
tahun 1972.
Semula, Wait hanya iseng mengukir sembarang pohon kayu. Lambat laun, kayu jati
menjadi sasarannya. “Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan
dan keindahannya. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap, meskipun keras dan
kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan sehingga disukai para pengrajin ukiran,”
ujarnya.

Seni-seni yang diciptakannya sendiri yang direalisasikan menjadi sebuah karya seni
ukir kayu adalah keunggulannya. Tak diduga, hasil karyanya mendapat perhatian warga
sekitar. Beberapa orang langsung memesannya. Uang hasil penjualan karya seni
ukirnya itu kemudian digunakan membeli tambahan modal kayu jati bahan ukiran.
Sebab dia tak memiliki cukup modal sekedar membeli peralatan pahat maupun kayu
bahan ukiran.
Pria paruh baya ini mulai menggeluti usaha pembuatan kerajinan kayu ukir dengan
bahan dasar kayu jati lokal asli Tuban dengan kreasi seni ukiran khas Tuban dengan
modal awal Rp 1 juta. Kerajinan rumahan yang diberi nama Jati Seni ini, memberinya
penghasilan Rp 17 juta satu shet (meja dan 2 kursi) atau satu kali pesanan. Dia mengaku
usaha kayu ukir yang dibuatnya memiliki variasi corak batik yang beragam seperti
bunga, burung, macan, kaligrafi dan lain-lain. Dia juga menerima blubud kayu dan
segala hal tentang kayu. Proses pembuatan kayu ukir ini memerlukan 15 hari.

4. SENI BALI

2 DIMENSI SENI LUKIS

BATUAN

Para seniman di daerah Batuan, Ubud Selatan, merupakan seniman yang kebanyakan
berasal dari keluarga brahmana. Kebanyakan pelukis dari Batuan dikenal menghasilkan
karya bergaya pewayangan yang karyanya dapat dilihat di berbagai pura dan produk
tekstil. Lukisan-lukisan tersebut juga tidak memiliki unsur budaya barat sama sekali
layaknya lukisan di Ubud. Kebanyakan karakter lukisan Batuan bertema gelap, ramai,
dan merepresentasikan kehidupan sehari-hari atau kejadian legendaris. Kebanyakan
lukisan khas Batuan juga menggunakan karakter yang unik seperti monster, hewan
ganas, penyihir atau pun karakter-karakter jahat dan menyeramkan lainnya. I Ketut
Murkita dengan karyanya The Wheel of Life adalah sampel lukisan dari Batuan.
SENI 3 DIMENSI SENI GAPURA

Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke
suatu kawasan atau kawasan. Gapura sering dijumpai di pura dan tempat suci Hindu,
karena gapura merupakan unsur penting dalam arsitektur Hindu.
Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang. Dalam
bidang arsitektur gapura sering disebut dengan entrance, namun entrance itu sendiri
tidak bisa diartikan sebagai gapura. Simbol yang dimaksudkan disini bisa juga diartikan
sebuah ikon suatu wilayah atau area. Secara hierarki sebuah gapura bisa disebut sebagai
ikon karena gapura itu sendiri lebih sering menjadi komponen pertama yang dilihat
ketika kita memasuki suatu wilayah.

5. SENI KALIMANTAN

2 DIMENSI

Salah satu motif ukiran suku Dayak Lundayeh disebut juga dengan masyarakat Lun
Bawang Kalimantan Timur. Motif ukiran pada gambar 1 diatas adalah motif Arit
Linawa. Untuk motif ukiran gambar 2 adalah motif Arit Pawad. Sedangangkan motif
ukiran gambar 3 adalah motif bebas yang digunakan sebagai ukiran pada Buluh atau
Sarung Parang.

3 DIMENSI

Ukiran rumah baanjung

Motif batik Kalimantan Timur tidak terlepas dari budaya yang ada di sana. Seperti
rumah baanjung, rumah adat ini adalah rumah adat asli suku Banjar dan suku Dayak
Bakumpai.

Rumah baanjung memiliki ukiran-ukiran yang menyerupai motif batik Kalimantan


Timur, ukiran-ukiran ini bisa anda lihat di tiang, papilis, dan tangga rumah baanjung.
Ukiran-ukiran ini biasanya berisi motif bunga dan binatang.

Beberapa alat musik tradisional Kalimantan Timur juga ada yang memiliki motif batik,
seperti sampe. Sampe adalah alat musik asli suku dayak di Kalimantan Timur.

Pada bagian kepala sampai ujung gagang, terdapat ukiran yang menggambarkan taring-
taring dan kepala burung enggang yang menjadi ciri khas alat musik ini.

Pada senjata tradisional Kalimantan Timur juga memiliki ukiran-ukiran yang sama
dengan motif batik Kalimantan Timur. Contohnya telawang (perisai) dan Mandau.

Bagian depan telawang (perisai) dan bagian sarung mandau terdapat ukiran-ukiran khas
Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai